Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG

HIJAU

Kelompok : 3

Nama :

1. Angga Oktyashari (01)


2. Bestari Ayu Dewanti (04)
3. Fardha Syavriliand (08)
4. Nurrohmah (16)
5. Qorie Aini (22)

Kelas : XII IPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GAMPING


Tahun Ajaran 2014/ 2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang
memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Hal ini disebabkan karena
banyaknya teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari, sehingga kita
belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masih banyak
siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Untuk itu, penulis mengadakan
penelitian iniuntuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut.
Berlandaskanteori tersebut, maka kami mengadakan penelitian tentang pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau.

B. Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah pengaruh cahaya terhadap cepatnya perkecambahan biji kacang hijau?”

C. Hipotesis
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan
mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang
hijau yang diletakkan di dalam ruangan dan di tempat yang terang. Hal ini disebabkan
adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
D. Tujuan Penelitian

Maka tujuan penelitian yang berjudul “Pengaruh CahayaTerhadap


Pertumbuahan Biji Kacang Hijau” yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap


pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Untuk membandingkan kecepatan tumbuh tanaman di tempat yang berbeda
intensitas cahayanya.
BAB II
KAJIAN TEORI

Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh


bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat
atau ukuran dari seluruh/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan
merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biji dimulai dengan
perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari
dalam biji).
1. Proses perkecambahan
Perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimia:
a. Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering.
b. Proses kimia
Dengan masuknya air ke dalam biji, biji mengembang dan kulit biji akan
pecah. Air yang masuk akan mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone
gliberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk menyitensis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja
dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat di dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air,
misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon
selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tumbuhan.
2. Macam-macam perkecambahan
Perkecambahan biji dibedakan menjadi epigeal dan hypogeal.
a. Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah terjadinya pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau.
b. Hipogeal
3. Pertumbuhan akar
a. Tudung akar
b. Daerah meristem
c. Daerah pemanjangan
d. Daerah diferensiasi

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan proses yang saling


berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor luar
a. Makanan
b. Air
c. Suhu
d. Kelembapan
e. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan untuk
fotosintesis/pertumbuhan tanaman.Banyaknya cahaya yang dibutuhkan oleh
setiap tumbuhan tidak selalu sama. Padaumumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan tumbuhan untukmeninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormon pertumbuhan).
Sedangkantumbuhan yang berada di tempat gelap dapat lebih cepat tinggi
daripada tumbuhan yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di
tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan
yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih
pendek daripada waktu gelapanya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada
hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal
tersebut ada hubungannya dengan aktivitas hormon fitokrom dalam tumbuhan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin.
Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversibel, yaitu fitokrom yang
dapat mengabsorpsi cahaya merah (660 nm) disingkar Pr dan yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
Kedua struktur fitokrom dapat berubah karena cahaya. Pada keadaan
gelap, perubahan secara perlahan-lahan terjadi dari Pfr menjadi Pr. Pfr
merupakan bentuk aktif. Pada tumbuhan hari pendek, Pfr menghambat
pembungaan dan Pfr ini jumlahnya menyusut pada waktu periode gelap. Pada
tumbuhan hari panjang, Pfr merangsang pembungaan.
Selain mempunyai pengaruh terhadap pembungaan, fitokrom
berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan
perkecambahan.Pelebaran daun terjadi apabila fitokrom berubah dari Pr
menjadi Pfr dan memerlukan cahaya (Raven et al. 2004).
2. Faktor dalam
a. Gen
b. Hormon
1) Auksinadalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan
terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
2) Sitokinin
3) Giberelin
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 9 Agustus 2014 hingga 16 Agustus
2014 bertempat di SMA Negeri 1 Gamping kelas XII IPA 2.

B. Variabel
Variabel Bebas : Intesitas cahaya
Variabel Terikat : Pertumbuhan biji kacang hijau
Variabel Kontrol : Jumlah air, tebal kapas, jumlah biji kacang hijau, dan tempat
tumbuh

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. 3 gelas plastik
2. Tutup botol
3. Kardus
4. 3 kapas 1cm
5. Penggaris
6. Label

Bahan :

1. 1,5 tutup botol air per hari


2. 9 biji kacang hijau
D. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memberi label pada ketiga gelas plastik, masing-masing gelas plastik A (tempat
terang), gelas plastik B (tempat redup), dan gelas plastik C (tempat tertutup).
3. Memasukkan kapas ke dalam ketiga wadah dengan ketebalan masing-masing
1cm.
4. Menuangkan air ke ketiga wadah masing-masing 1,5 tutup botol.
5. Memasukkan biji kacang hijau ke dalam air.
6. Mengambil biji kacang hijau yang tenggelam.
7. Memilih biji kacang hijau dengan ukuran yang sama sebanyak 9 biji.
8. Memasukkan masing-masing 3 biji untuk 1 wadah.
9. Menempatkan gelas plastik Adi tempat yang terpapar matahari, gelas plastik B di
dalam kardus, dan gelas plastik Cdi dalam kelas yang sedikit cahaya.
10. Mengamati pertumbuhan biji kacang hijau dengan jangka waktu 1 hari sekali.
11. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan
1. Panjang Akar Utama (cm)
Hari ke- Rata
No Perlakuan Keterangan
0 1 2 3 4 5 6 7 -rata
1. A (Gelap) 0 0 1,0 1,5 7,0 7,5 8,3 9,8 4,39 Hari ke-2
2. B (Teduh) 0 0 0,5 1,3 6,5 7,3 8,0 9,2 4,10 Hari ke-2
3. C (Terang) 0 0 0,5 1,2 3,7 4,3 5,8 6,2 2,71 Hari ke-2

2. Panjang Batang (cm)


Hari ke- Rata-
No Perlakuan Keterangan
0 1 2 3 4 5 6 7 rata
1. A (Gelap) 0 0 1,5 4,0 8,9 17,1 23,2 31,8 10,81 Hari ke-2
2. B (Teduh) 0 0 2,2 3,2 10,5 16,5 22,1 24,0 9,81 Hari ke-2
3. C (Terang) 0 0 1,1 1,4 3 5,5 6,3 6,4 2,96 Hari ke-2
3. Jumlah Daun
Hari ke- Rata-
No Perlakuan Keterangan
0 1 2 3 4 5 6 7 rata
1. A (Gelap) 0 0 0 2 2 2 2 2 2 Hari ke-3
2. B (Teduh) 0 0 0 2 2 2 2 2 2 Hari ke-3
3. C (Terang) 0 0 0 2 2 2 2 2 2 Hari ke-3

4. Warna Daun
Hari ke-
No Perlakuan Keterangan
0 1 2 3 4 5 6 7
1. A (Gelap) - - - Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Hari ke-3
Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
2. B (Teduh) - - - Hari ke-3
kekuningan kekuningan muda muda muda
Hijau Hijau Hijau
3. C (Terang) - - - Hijau muda Hijau Hari ke-3
tua tua tua

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kacang hijau yang diletakkan
di tempat yang berbeda, kita dapat mengetahui bahwa banyak sedikitnya cahaya yang
menerangi kacang hijau dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahannya.
Kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap lebih cepat tumbuh karena hormon auksin
tidak terurai oleh cahaya matahari dan daunnya berwarna kuning karena tidak mengalami
fotosintesis, serta akarnya lebih panjang. Sedangkan, kacang hijau yang diletakkan di
tempat terang atau terkena cahaya tumbuhnya lama karena hormon auksin terurai oleh
cahaya, daunnya berwarna hijau tua karena disebabkan tumbuhan kacang hijau mengalami
fotosintesis, serta akarnya lebih pendek dari akar kacang hijau yang ada di tempat gelap dan
teduh.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap akan lebih optimal dan cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar
yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin akan terurai oleh cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih pendek, tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang sehat,subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau
yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa
yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid. Serta, pada saat
melakukan percobaan amatilah percobaan dengan teliti dan siapkan tabel khusus
untuk mencatan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Saktiono. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Penerbit
Erlangga.

Maryati, Sridkk. 2012. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Haq, Syaiful. 2013. Laporan Biologi Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan


Kacang Hijau, http://tomcat-48.blogspot.com/2013/09/laporan-biologi-
pengaruh-cahaya.html, (diakses 14 Agustus 2014).

Faqih, Achmad Alfiyan. 2011. Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan


Tanaman Kacang Hijau, http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-
cahaya-matahari-terhadap.html, (diakses 10 Agustus 2014).

Nurfarida, Tika. 2012. Contoh Laporan Biologi Pertumbuhan Bij Kacang Hijau,
http://tika-nurfarida.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-
pertumbuhan-biji.html, (diakses 10 Agustus 2014).

Anda mungkin juga menyukai