Praktikumbijikacanghijau 140903083721 Phpapp01
Praktikumbijikacanghijau 140903083721 Phpapp01
HIJAU
Kelompok : 3
Nama :
C. Hipotesis
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan
mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang
hijau yang diletakkan di dalam ruangan dan di tempat yang terang. Hal ini disebabkan
adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
D. Tujuan Penelitian
1. Faktor luar
a. Makanan
b. Air
c. Suhu
d. Kelembapan
e. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan untuk
fotosintesis/pertumbuhan tanaman.Banyaknya cahaya yang dibutuhkan oleh
setiap tumbuhan tidak selalu sama. Padaumumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan tumbuhan untukmeninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormon pertumbuhan).
Sedangkantumbuhan yang berada di tempat gelap dapat lebih cepat tinggi
daripada tumbuhan yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di
tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan
yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih
pendek daripada waktu gelapanya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada
hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal
tersebut ada hubungannya dengan aktivitas hormon fitokrom dalam tumbuhan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin.
Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversibel, yaitu fitokrom yang
dapat mengabsorpsi cahaya merah (660 nm) disingkar Pr dan yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
Kedua struktur fitokrom dapat berubah karena cahaya. Pada keadaan
gelap, perubahan secara perlahan-lahan terjadi dari Pfr menjadi Pr. Pfr
merupakan bentuk aktif. Pada tumbuhan hari pendek, Pfr menghambat
pembungaan dan Pfr ini jumlahnya menyusut pada waktu periode gelap. Pada
tumbuhan hari panjang, Pfr merangsang pembungaan.
Selain mempunyai pengaruh terhadap pembungaan, fitokrom
berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan
perkecambahan.Pelebaran daun terjadi apabila fitokrom berubah dari Pr
menjadi Pfr dan memerlukan cahaya (Raven et al. 2004).
2. Faktor dalam
a. Gen
b. Hormon
1) Auksinadalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan
terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
2) Sitokinin
3) Giberelin
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Variabel
Variabel Bebas : Intesitas cahaya
Variabel Terikat : Pertumbuhan biji kacang hijau
Variabel Kontrol : Jumlah air, tebal kapas, jumlah biji kacang hijau, dan tempat
tumbuh
Bahan :
A. Tabel Pengamatan
1. Panjang Akar Utama (cm)
Hari ke- Rata
No Perlakuan Keterangan
0 1 2 3 4 5 6 7 -rata
1. A (Gelap) 0 0 1,0 1,5 7,0 7,5 8,3 9,8 4,39 Hari ke-2
2. B (Teduh) 0 0 0,5 1,3 6,5 7,3 8,0 9,2 4,10 Hari ke-2
3. C (Terang) 0 0 0,5 1,2 3,7 4,3 5,8 6,2 2,71 Hari ke-2
4. Warna Daun
Hari ke-
No Perlakuan Keterangan
0 1 2 3 4 5 6 7
1. A (Gelap) - - - Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Hari ke-3
Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
2. B (Teduh) - - - Hari ke-3
kekuningan kekuningan muda muda muda
Hijau Hijau Hijau
3. C (Terang) - - - Hijau muda Hijau Hari ke-3
tua tua tua
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kacang hijau yang diletakkan
di tempat yang berbeda, kita dapat mengetahui bahwa banyak sedikitnya cahaya yang
menerangi kacang hijau dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahannya.
Kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap lebih cepat tumbuh karena hormon auksin
tidak terurai oleh cahaya matahari dan daunnya berwarna kuning karena tidak mengalami
fotosintesis, serta akarnya lebih panjang. Sedangkan, kacang hijau yang diletakkan di
tempat terang atau terkena cahaya tumbuhnya lama karena hormon auksin terurai oleh
cahaya, daunnya berwarna hijau tua karena disebabkan tumbuhan kacang hijau mengalami
fotosintesis, serta akarnya lebih pendek dari akar kacang hijau yang ada di tempat gelap dan
teduh.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap akan lebih optimal dan cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar
yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin akan terurai oleh cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih pendek, tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang sehat,subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau
yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa
yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid. Serta, pada saat
melakukan percobaan amatilah percobaan dengan teliti dan siapkan tabel khusus
untuk mencatan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Saktiono. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Maryati, Sridkk. 2012. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Nurfarida, Tika. 2012. Contoh Laporan Biologi Pertumbuhan Bij Kacang Hijau,
http://tika-nurfarida.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-
pertumbuhan-biji.html, (diakses 10 Agustus 2014).