Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Hak Asasi Manusia”

Di susun oleh :
Nama : Gabriella Lisugau
Nim : D081191013

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
201
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Atas Berkat dan Rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan tugas Makalah
ini dengan Tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akademik Pendidikan


Kewarganegaraan tahun ajaran 2019/2020. Adapun topik yang dibahas
didalam makalah ini adalah mengenai Negara Hukum dan Hak Azasi
Manusia (HAM). Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita
tentang Negara Hukum dan Hak Azasi Manusia..

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah berkontribusi untuk tersajinya makalah ini. Kami menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Sehingga kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan


kita semua. Sehingga permasalahan penegakan Hukum dan Hak Asasi
dapat terselesaikan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1. Latar Belakang.............................................................................................
2. Rumusan Masalah ......................................................................................
3. Tujuan Penulisan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.Penegakan HAM yang kuat terjadi ketika
bangsa ini memperjuangkan hak asasinya, yaitu: “kemerdekaan”, yang
telah berabad-abad dirampas oleh penjajah.

Para pendiri negeri ini telah merasakan sendiri bagaimana


penderitaan yang dialami karena hak azasinya diinjak-injak oleh
penjajah. Oleh karena itu, tidak mengherankan setelah berhasil
mencapai kemerdekaan, para pendiri negeri ini mencantumkan prinsip-
prinsip HAM dalam Konstitusi RI (Undang-undang Dasar 1945 dan
Pembukaannya) sebagai pedoman dan cita-cita yang harus
dilaksanakan dan dicapai.

Sejak memasuki era reformasi, Indonesia telah melakukan upaya


pemajuan HAM, termasuk menciptakan hukum positif. Kasus
pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum
terselesaikan dan tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia
HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu
tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas
pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia. Oleh karena itu
sebagai warga negara yang baik kita seharusnya menjunjung tinggi nilai
hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan,
keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Makalah ini akan
memperdalam pengetahuan kita tentang HAM dan kaitan antara HAM
dan Negara Hukum.
1. Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap


manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak
persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya
antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu
yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering
kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM
lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari
pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi
dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM
pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk
membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil
judul “Hak Asasi Manusia”.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat


pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai
suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi.
hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi
keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan
kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan
tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur
Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas,
dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak
asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM
adalah bagian dari manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul
sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak
untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap
mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum
yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Negara Hukum dan Hak Azasi
Manusia?
2. Apa hubungan Negara hukum dengan Hak Azasi Manusia?
3. Apa dasar Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia?
4. BagaimanaPelaksanaan dan Penegakan Hak Azasi Manusia di
Indonesia ?
5. Apa saja permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya
penegakan Hak Azasi Manusia ?
6. Bagaimana upaya pemerintah dalam penghormatan,
pengakuan dan penegakan Hak Azasi Manusia ?

3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai sarana dalam
memenuhi materi pembelajaran selama proses perkuliahan dan
juga sebagai wadah untuk lebih mengetahui lagi tentang Hak asasi
Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


Pengertian Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia
1.1 Pengertian Negara Hukum
Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Di dalamnya
pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan
tindakan apa pun harus dilandasi oleh hukum dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Dalam negara hukum,
kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan
hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk
menyelenggarakan ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha,
2003)
Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai
hal yang tertinggi (supreme) sehingga ada istilah supremasi
hukum. Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide
dasar hukum yaitu keadilan, kemanfaatan dan kepastian (Achmad
Ali,2002). Apabila Negara berdasar atas hukum, pemerintahan
Negara itu juga harus berdasar atas suatu konstitusi atau undang-
undang dasar sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan.
Konstitusi dalam negara hukum adalah konstitusi yang bercirikan
gagasan kostitusionalisme yaitu adanya pembatasan atas
kekuasaan dan jaminan hak dasar warga negara.
Unsur-unsur Negara Hukum
a. Hak asasi manusia dihargai sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai manusia
b. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk
menjamin hak hak itu
c. Pemerintahan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-
undangan
d. Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara
rakyat dengan pemerintahannya
Ciri-ciri Negara Hukum
a. Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang
berlaku
b. Kegiatan negara berada dibawah kontrol kekuasaan
kehakiman yang efektif
c. Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin HAM
d. Menuntut pembagian kekuasaan
1.2 Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan
dimiliki setiap manusia sebagi anugerah tuhan yang maha
esa.kesadaran akan hak asasi manusia didasaarkan pada
pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk tuhan
memilki drajat dan martabat yang sama,maka setiap manusia
memiliki hak dasar yang disebut hak asai manusia.jadi kesadaran
akan adanya hak asai manusia tumbuh dari pengakuan manusia
sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat.
 Macam Hak Asasi Manusia berdasarkan pengertian HAM,ciri
pokok dari hakikat HAM adalah :
a. HAM tidak perlu diberikan ,dibeli,ataupun diwarisi.
b. HAM berlaku bagi semua orang
c. HAM tidak boleh dilanggar
 HAM meliputi berbagai bidang,sebagai berikut.
a. Hak asasi pribadi (personal rights)
b. Hak asasi politik (political rights)
c. Hak asasi ekonomi (property rights)
d. Hak asasi social dan kebudayaan (social and cultural
rights)
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan (rights of legal equality)
f. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam
tatacara peradilan dan perlindungan ( procedural rights)

2.1 Hubungan Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia

Negara Hukum haruslah memiliki ciri atau syarat mutlak


bahwa negara itu melindungi dan menjamin Hak Asasi Manusia
setiap warganya. Dengan demikian jelas sudah keterkaitan antara
Negara hukum dan Hak Asasi Manusia, dimana Negara Hukum
wajib menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia setiap
warganya.
Perumusan ciri-ciri Negara Hukum yang dilakukan oleh F.J.
Stahl, yang kemudian ditinjau ulang oleh International Commision
of Jurist pada Konferensi yang diselenggarakan di Bangkok tahun
1965, yang memberikan ciri-ciri sebagai berikut:

Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak


individu konstitusi harus pula menentukan cara procedural untuk
memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin; Badan
Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;Pemilihan Umum yang
bebas; Kebebasan menyatakan pendapat; Kebebasan
berserikat/berorganisasi dan beroposisi; Pendidikan
Kewarganegaraan.
3.1 Dasar Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara
Republik Indonesia,yakni:
a. Undang – Undang Dasar 1945
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia
Ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara
adanya HAM itu dapat diwujudkan dalam masa Orde
Reformasi, yaitu selama Sidang Istimewa MPR yang
berlangsung dari tanggal 10 sampai dengan 13 November
1988. Dalam rapat paripurna ke-4 tanggal 13 November
1988, telah diputuskan lahirnya Ketetapan MPR RI No.
XVII/MPR/1988 tentang Hak Asasi Manusia.
c. Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Adapun hak-hak yang ada dalam Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 199 tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Hak untuk hidup (Pasal 4)
b. Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
c. Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11, 12, 13, 14,
15, 16)
d. Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18, 19)
e. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
f. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
g. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
h. Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)
i. Hak wanita (Pasal 45-51)
j. Hak anak (Pasal 52-66)
4.1 Pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia
Tegaknya HAM selalu mempunyai hubungan korelasional
positif dengan tegaknya negara hukum. Sehingga dengan
dibentuknya KOMNAS HAM dan Pengadilan HAM, regulasi
hukum HAM dengan ditetapkannya UU No. 39 Tahun 1999 dan
UU No. 26 Tahun 2000 serta dipilihnya para hakim ad hoc, akan
lebih menyegarkan iklim penegakkan hukum yang sehat. Artinya
kebenaran hukum dan keadilan harus dapat dinikmati oleh setiap
warganegara secara egaliter.
Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di indonesia
selalu menjadi sorotan tajam dan bahan perbincangan terus-
menerus, baik karena konsep dasarnya yang bersumber dari UUD
1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai
penuh dengan pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab
pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi kewenangan dan
kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat yang berkuasa, yang
mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga
terjadi pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.

5.1 Permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam penegakan


HAM di Indonesia
Berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia
dalam rangka penghormatan, pengakuan, penegakan hukum dan
HAM antara lain :
a. Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal
oleh masyarakat. Hal itu antara lain, ditunjukan oleh masih
rendahnya kinerja lembaga peradilan. Penegakan hukum
sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang sudah
selesai tahap penyelidikannya pada tahun 2002, 2003, dan
2004, sampai sekarang belum di tindak lanjuti tahap
penyelidikannya.
b. Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum
berwawasan gender dan belum memberikan perlindungan
HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena adanya aparat
hukum, baik aparat pelaksana peraturan perundang-
undangan, maupun aparat penyusun peraturan
perundang-undangan yang belum mempunyai
pemahaman yang cukup atas prinsip-prinsip perlindungan
hak asasi manusia.
c. Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa
sebagai dampak krisis ekonomi yang terjadi telah
menyebabkan sebagian besar rakyat tidak dapat
menikmati hak-hak dasarnya baik itu hak ekonominya
seperti belum terpenuhinya hak atas pekerjaan yang layak
dan juga hak atas pendidikan
d. Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik
dalam masyarakat, seperti Aceh, Ambon, dan Papua yang
tidak hanya melibatkan aparat Negara tetapi juga dengan
kelompok bersenjata yang menyebabkan tidak
terpenuhinya hak untuk hidup secara aman dan hak untuk
ikut serta dalam pemerintahan
e. Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana
public yang mnyebabkan rasa tidak aman bagi masyarakat
f. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan
masyarakat antara satu Negara dengan Negara lainnya
manjdi makin tinggi. Dengan demikian kecenderungan
munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi
makin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara
lain, terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang
dan terorisme. Salah satu permasalahan yang sering
timbul adalah adanya peredaran dokumen palsu. Yang
membuat orang-orang luar bebas datang ke Indonesia
Beberapa masalah Hak Asasi di Indonesia yaitu:
1. Perlindungan Perempuan : Keadilan dan kesetaraan gender.
UUD 1945 pasal 27 menjamin persamaan Hak perempuan
dan Laki-laki ; dan Bahwa perempuan adalah bagian dari
HAM yang tercantum dalam UU No. 7/198-4 tentang anti
diskriminasi dan UU No. 39/1999 tentang HAK. Ada pun
hak-hak politik perempuan tercantum dalam UU No.
68/1958
2. Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan perdagangan
perempuan dan Anak Indonesia telah memiliki rencana
aksi nasional penghapusan trafficking perempuan dan
anak 2003-2007. RAN tersebut merupakan implementasi
dari konvensi PBB menentang kejahatan Terorganisir
antar Negara
3. Perlindungan Hak Anak
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah legislative
dan administrative untuk lebih memperbaiki perlindungan
hak-hak anak dan perempuan. Langkah-langkah
legislative tersebut antara lain dengan keluarnya UU No.
32 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU No. 20
tahun 2003 dengan system pendidikan nasional.
Sedangkan langkah administrative dalam menetukan
rencana aksi dan penentuan penjuru untuk pemajuan dan
perlindungan HAM antara lain, melalui kepres No. 59
tahun 2002 tentang rencana aksi nasional penghapusan
Bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak. Dan juga
pembentukan komisi perlindungan anak Indonesia di
bentuk pada tahun 2003 melalui keppres No. 77 tahun
2003.

6.1 Upaya Pemerintah dalam hal penghormatan,


pengakuan , dan penegakan Hukum dan HAM
Untuk mewujudkan dan menegakkan Hak Asasi Manusia
(HAM) di Indonesia tidaklah semudah menuliskan serta
mengucapkannya. Hal ini disebabkan banyak hambatan dan
tantangan yang tidak lagi sebatas terorika, melainkan sudah
menjadi realita yang tidak dapat dihindari apalagi ditunda-tunda.
Dalam penegakan HAM melalui sistem hukum pidana yang telah
berlaku di Indonesia terdapat kendala-kendala atau hambatan
yang bersifat prinsipil substansil dan klasik.
Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati,
melindungi, menegakkan, Dan memajukan Hak asasi manusia
melalui langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum,
politik, social, budaya, pertahanan dan keamanan Negara, dan
bidang lainnya.
Program pemerintah dalam penegakan Hukum dan HAM
(PP Nomor 7 tahun 2005) yaitu meliputi pemberantasan korupsi,
anti terorisme, dan pembasmian penyalahgunaan narkotika dan
obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM
harus selalu ditegakkan secara tegas, tidak diskriminatif dan
konsisten.
Partisipasi masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam
perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia.
Masyarakat disini meliputi antara lain : setiap orang, kelompok,
organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat atau lembaga kemasyarakatan lainnya seperti
Perguruan Tinggi, lembaga studi
Partisipasi masyarakat ini dapat berupa :
a. Pengajuan usulan mengenai perumusan dan kebajikan yang
berkaitan dengan hak asasi manusia
b. Melakukan penelitian
c. Melakukan pendidikan
d. Melakukan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi
manusia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai


dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya
terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah
melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap
bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Tuntutan untuk menegakkan HAM kini sudah sedemikian kuat,
baik dari dalam negeri maupun melalui tekanan dari dunia internasional,
namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu perlu
adanya dukungan dari semua pihak, seperti masyarakat, politisi,
akademisi, tokoh masyarakat, dan pers, agar upaya penegakan HAM
bergerak ke arah positif sesuai harapan kita bersama.
Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu
keharusan dan tidak perlu ada tekanan dari pihak mana pun untuk
melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya
juga ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi warga negaranya.
Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat
penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM berjalan
sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan memastikan bahwa hak
asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan baik. Dan
sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk
mencegah agar pelanggaran HAM di masa lalu tidak terulang kembali di
masa kini dan masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian HAM, http://oeebudhi.blogspot.com/2012/01/makalah-hak-asasi-
manusia.html (Diunduh, Jumat 22 Agustus 2014)
Dasar Hukum HAM, http://ayu.b15on.com/ham/ (Diunduh, Jumat 22 Agustus 2014)
Negara Hukum, http://prantopirhotsitumorang.blogspot.com/2012/06/contoh-
makalah-hukum-dan-ham.html (Diunduh, Minggu 24 Agustus 2014)
Asshiddiqie, Jimly. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2005
Zakaria, Nooraihan. Konsep Hak Asasi Manusia. Jakarta: DBP, 2005
Lubis, Todung Mulya. Jalan Panjang Hak Asasi Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005
Ismail, Basuki. Negara Hukum Demokrasi. Jakarta: Rimihyo, 1993
Penegakan Hukum, http://tugaskuliah-ilham.blogspot.com/2011/03/negara-hukum-
dan-hak-asasi-manusia.html (Diunduh, Senin 25 Agustus 2014)
Permasalahan HAM, http://yogianggr.blogspot.com/2013/04/hak-asasi-manusia-dan-
negara-hukum.html (Diunduh, Senin 25 Agustus 2014)
Macam-macam HAM, http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia (Diunduh,
Senin 25 Agustus 2014)

Anda mungkin juga menyukai