Anda di halaman 1dari 9

Tugas Teknolohi Bahan

hubungan antara termoplastik,termoset dan dulumer secara statik


Disusun Oleh:

Nama: 1. Farid Dicky K. ( 1905101020 ) 7. M. Maulana S. (1905101018)


2. Fikri Afifi ( 1905101003 ) 8. M. Yogi R. (1905101013)
3. Febriyoko A. ( 1905101016 ) 9. Nurazizah P. (1905101006)
4. Imam Yogi P. (1905101008) 10. Rachmat (1905101019)
5. Mukti Dwi S. (1905101007) 11. Tedi R.( 1905101017)
6. M. Hamim M. (1905101024) 12. Yahya A. AM. (1905101

Kelompok: 1
Hari/Tanggal: Rabu, 20 November 2019
Dosen: Dr. Sugianto, M. T.
Prodi: D3 Teknik Mesin

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Lampung
Tahun Ajaran 2019 - 2020
Latar Belakang
Polimer merupakan makro molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia
yang kecil (monomernya) yang berakibat umumnya molekul polimer memiliki massa molekul
yang relative besar. Akhir-akhir ini perkembangan industri tentang pemanfaatan teknologi
polimer sangat pesat sekali.Polimer memiliki banyak kegunaan dan manfaat yang luar biasa
dalam kehidupan manusia. Polimer sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, karena
sangat menunjang di berbagai bidang seperti aneka produk dan barang, di rumah tangga,
kantor, dan sebagainya, sehingga semua orang mengenalnya. Polimer mencakup plastic,
karet, serat sampai perekat.Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu,
sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna dapat
memahami dan mengembangkan ilmu polimer.

Pengertian Polimer
Polimer merupakan senyawa kimia yang mempunyai massa molekul sangat tinggi dan
tersusun dari unit ulanagn sederhana yang tergabung melalui proses polimerasi. Kata polimer
berasal dari bahasa Yunani polus yang berarti banyak dan meros yang berarti bagian, yang
mana menunjuk pada struktur polimer yang tersusun atas unit ulangan.
Unit ulangan polimer adalah molekul sederhana bermassa rendah yang disebut monomer.
Polimer terbuat dari ratusan hingga ribuan unit monomer, hampir sama dengan
makromolekul. Contoh makromolekul adalah karbohidrat, lipida, dan protein, sedangkan
contoh polimer adalah PVC, polietena.Semua polimer adalah makromolekul, namun tidak
semua makromolekul adalah polimer.
Polimer mempunyai banyak variasi sifat, dan itulah mengapa polimer mempunyai banyak
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.Di era modern, hamper setiap bagian hidup manusia
melibatkan polimer. Termasuk jenis polimer antara lain plasti, elastomer, serat, cat, dan bahan
pelapis.

Jenis Polimer Berdasarkan Sifat Thermal


Berdasarkan sifat termalnya, polmer dibagi menjadi 2 yaitu:
Polimer Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika
polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras.
Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai
bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini
tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul
linear atau bercabang
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut:
Berat molekul kecil
Tidak tahan terhadap panas.
Jika dipanaskan akan melunak.
Jika didinginkan akan mengeras.
Mudah untuk diregangkan.
Fleksibel.
Titik leleh rendah.
Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Contoh plastik termoplastik sebagai berikut:
Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi
kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik,
piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen.
Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-
alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani.
Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

Polimer Termoset
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas.Jika polimer
ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.Sehingga tidak dapat dibentuk ulang
kembali.Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat
pembuatan).Bila polimer inirusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Polimer termoseting memiliki ikatan– ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu
dipanaskan.Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.Semakin banyak ikatan silang
pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk
kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai
polimer.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut:
Keras dan kaku (tidak fleksibel)
Jika dipanaskan akan mengeras.
Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
Jika dipanaskan akan meleleh.
Tahan terhadap asam basa.
Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.
Contoh plastik termoseting: Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan
fotografi, radio, perekat plywood.

Hubungan Termoplastik dan termosset

Perbedaan Antara Plastik Termoplastik dan Termoset


Interaksi Antar Molekul
Termoplastik memiliki ikatan kovalen antara monomer dan interaksi van der Waal yang
lemah antara rantai monomer.
Plastik Termoset memiliki ikatan silang yang kuat dan jaringan 3D dari atom yang terikat
secara kovalen. Kekakuan plastik meningkat dengan jumlah ikatan silang dalam struktur.
Perpaduan
Termoplastik disintesis oleh polimerisasi adisi.
Plastik Termoset disintesis oleh polimerisasi kondensasi.
Metode pengolahan
Termoplastik diproses oleh cetakan injeksi, proses ekstrusi, blow molding, proses
thermoforming, dan cetakan rotasi.
Plastik Termoset diproses oleh cetakan kompresi, cetakan injeksi reaksi.
Berat molekul
Termoplastik lebih rendah dalam berat molekul, dibandingkan dengan plastik termoset.
Plastik Termoset memiliki berat molekul tinggi.
Titik lebur
Termoplastik memiliki titik lebur rendah.
Plastik Termoset memiliki titik lebur tinggi.
Kekuatan tekanan
Termoplastik memiliki kekuatan tekanan rendah.
Plastik Termoset memiliki kekuatan tekanan tinggi.
Stabilitas termal
Termoplastik memiliki stabilitas termal rendah, tetapi membentuk kembali padatan dengan
pendinginan.
Plastik Termoset memiliki stabilitas termal tinggi, tetapi terurai pada suhu tinggi.
Dapat digunakan kembali
Termoplastik memiliki kemampuan untuk mendaur ulang, membentuk kembali atau
memperbarui pada pemanasan.
Plastik Termoset memiliki kemampuan untuk mempertahankan kekakuan pada suhu tinggi.
Jadi tidak dapat didaur ulang atau dibentuk ulang dengan pemanasan.
Kelarutan
Termoplastik larut dalam beberapa pelarut organik.
Plastik Termoset tidak larut dalam pelarut organik.
Contoh
Termoplastik meliputi Nylon, Acrylic, Polystyrene, Polyvinyl chloride, Polyethylene, Teflon,
dll.
Plastik Termoset termasuk Fenolik, Epoksi, Amino, Poliuretan, Bakelite, Karet divulkanisir,
dll.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Data

Tabel 4.1 Data Tinggi Pantulan


Tinggi
pantulan (cm)
Peng
Polimer B
ukuran
I I
II II
1 1 1
1 3 5 8
1 1 1
2 1 5 8
1 1 1
3 3 6 8
1 1 1
4 4 6 8
1 1 1
5 0 6 8
Rata- 1 1 1
rata 2.2 5.6 8
1 0
Stdev .643 .5477 0
Rang 4 1 0
e
0 0
Error .328 .109 0
Setelah dilakukan pengambilan data tinggi pantulan kemudian dilakukan pengamatan perubahan
polimer saat dipanaskan. Berikut data hasil pengamatan:
Tabel 4.2 Data Pengamatan saat Polimer Dipanaskan

suhu Polimer B
Menitke PVC
(ᵒC) I II III
T
Tidak
2 54 idak Tidak berubah Mulai meleleh
berubah
berubah
T
Tid
4 73 idak Tidak berubah Meleleh 3/4 bagian
ak berubah
berubah
Tidak Tidak
6 91 Tidak berubah Meleleh semua
berubah berubah
Tidak Tidak
8 98 Tidak berubah Meleleh semua
berubah berubah
Tidak Tidak
10 112 Tidak berubah Meleleh semua
berubah berubah
Tidak Tid Mulai
12 125 Meleleh semua
berubah ak berubah menguning
Tidak Mulai Mulai
14 154 Meleleh semua
berubah menguning menguning
Tidak Mulai Mulai
16 177 Meleleh semua
berubah menguning menguning
Mulai
Mulai Mulai
18 195 menguni
menguning menguning
ng
Mulai
Mulai Berubah warna
20 210 menguni
menguning coklat sedikit
ng
Berubah
Mulai
warna Berubah warna
22 232 menguni
coklat coklat sedikit
ng
sedikit
Berubah
Mulai Mulai gosong
warna
24 241 menguni sedikit bagian
coklat
ng alas
sedikit
Berubah Berubah
Mulai gosong
warna warna
26 262 seikit bagian
coklat coklat
alas
sedikit sedikit
Mulai
Mulai Berwarna
gosong
gosong coklat disemua
28 273 seikit
seikit permukaan
bagian
bagian alas (gosong)
alas
Gosong,
bagian
Berwarna
alas Berwarna
coklat
lebih coklat disemua
30 281 disemua
coklat permukaan
permukaan
tua dari (gosong)
(gosong)
bagian
atas

Pembahasan
Dari data tinggi pantulan yang telah diperoleh dapat dianalisa bahwa Polimer B termasuk
termoset karena tinggi pantulannya lebih besar dibandingkan polimer C. Semakin tinggi nilai
pantulan sebuah polimer maka polimer tersebut semakin keras.Polimer yang keras merupakan
ciri dari polimer termoset.Kemudian polimer C termasuk termoplastik karena tinggi
pantulannya lebih kecil daripada polimer B, ini menunjukkan bahwa polimer C lebih lunak
dari pada polimer B. Lunak merupakan ciri-ciri polimer termoplastik.
Kemudian dari pengamatan saat polimer dipanaskan dapat diketahui bahwa Berdasarkan
pengamatan di atas, polimer B termasuk termoset karena polimer B tidak meleleh saat
dipanaskan sampai suhu 125 0C dan sedikit melunak. Hal ini terjadi karena ikatan pada
polimer thermoset adalah ikatan silang, ketika dipanaskan ikatan silang sulit untuk
dilepaskan..Polimer C termasuk termoplastik karena polimer C meleleh pada suhu rendah
yaitu pada suhu 54 0C. Kemudian jika polimer C didinginkan akan dapat kembali mengeras
seperti bentuk awalnya.

KESIMPULAN

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Polimer yang dibuat dengan menambahkanhardener sebanyak 4, 5 dan 6 tetes memberikan
kekakuan yang berbeda beda, semakin banyak hardener yang diberikan semakin keras
polimer yang terbentuk
Polimer B termasuk polimer termoset karena nilai pantulannya lebih tinggi daripada Polimer
C (PVC), bersifat keras, dan sedikit meleleh saat dipanaskan pada suhu 125 0C
Polimer C (PVC) termasuk polimer termoplastik karena nilai pantulannya lebih rendah
daripada Polimer B, bersifat lunak, meleleh saat dipanaskan pada suhu 540C, dan dapat
kembali ke bentuk semula ketika didinginkan.

Anda mungkin juga menyukai