DINA Jurnal
DINA Jurnal
Pendrita Jeffri Ratu Andung1), Ni Luh Putu Eka Sudiwati2), Neni Maemunah3)
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang E-mail:
jeffriandung.84@gmail.com
ABSTRAK
Penerapan model asuhan keperawatan professional (MAKP) di ruangan dapat
diterapkannya proses keperawatan dalam asuhan keperawatan sehingga terpenuhinya
kepuasan pasien, keluarga dan masyarakat; kepuasan dan kinerja perawat ; terlaksananya
komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lainnya. Tujuan penelitian ini
untuk menggambarkan kinerja perawat dalam penerapan MAKP modifikasi tim–primerdi
ruangan Dahlia RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur. Desain penelitian
berupa metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 12 perawat di ruangan Dahlia
RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur dan sampel penelitian menggunakan
total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil
penelitian membuktikan bahwa perawat melakukan kegiatan timbang terima dengan baik
sebanyak 75 %, perawat melakukan pre conference dengan baik sebanyak 42 %, perawat
melakukan post conference dengan cukup sebanyak 42%, perawat melakukan ronde
keperawatan dengan kurang sebanyak 100%, perawat melakukan discharge planning
dengan cukup sebanyak 50 %, perawat melakukan sentralisasi obat dengan baik sebanyak
67%, dan perawat melakukan dokumentasi keperawatan dengan baik sebanyak 67%. Total
rata-rata kinerja responden (perawat) di ruangan dahlia RSUD Umbu Rara Meha
Waingapu Sumba Timur yang telah menerapkan metode asuhan keperawatan (MAKP)
modifikasi tim-primer adalah cukup sebanyak 58%. Peneliti direkomendasikan menambah
jumlah ruangan tempat penelitian sehingga dapat memberikan gambaran kinerja perawat
yang optimal dengan jumlah tenaga yang cukup dalam penerapan metode MAKP
modifikasi tim-primer untuk membandingkan kinerja perawat di ruangan yang sudah
menerapkan MAKP dengan ruangan yang belum menerapkan MAKP.
746
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
ABSTRACT
Application of professional nursing care model (MAKP) in the room can be applied nursing
process in nursing care so that the fulfillment of patient, family and community satisfaction; nurse's
satisfaction and performance; adequate communication exists between nurses and other health
teams. The purpose of this study to describe the performance of nurses in the application of MAKP
modification team - primary in the room Dahlia RSUD Umbu Rara Meha Waingapu East Sumba.
The research design is descriptive method. The population of this study were 12 nurses in Dahlia
Room of Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur Hospital and the research sample used total
sampling. Data collection techniques used are questionnaires. The result of the research shows
that the nurses do good weighing activity as much as 75%, the nurses do pre conference with good
42%, the nurse do post conference with enough 42%, the nurses do nursing round with less 100%,
the nurse discharge planning with quite as much as 50%, nurses do the drug well with 67%, and
nurses do well nursing documentation as much as 67%. So the total average performance of
respondents (nurses) in the room dahlias RSUD Umbu Rara Meha Waingapu East Sumba who
have applied the method nursing care (MAKP) primary-team modification is quite as much as
58%. Researchers are recommended to increase the number of room where the research so that it
can provide an optimal nurse performance with sufficient numbers of personnel in the application
of primary-team modification MAKP method to compare the performance of nurses in a room that
has applied MAKP with a room that has not applied MAKP.
747
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
748
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
serta ronde keperawatan tidak pernah Berdasarkan RSUD Umbu Rara Meha
dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk Waingapu Sumba Timur.
menggambarkan kinerja perawat dalam
Tabel 2. Kegiatan Pre Conference.
penerapan MAKP modifikasi tim–primer di
Ruangan Dahlia RSUD Umbu Rara Meha
Post Confrence f (%)
Waingapu Sumba Timur.
Baik 4 33
Cukup 5 42
Kurang 3 25
METODE PENELITIAN
Total 12 100
Desain penelitian mengunakan desain
metode deskriptif. Populasi dalam penelitian Berdasarkan Tabel 2, didapatkan
ini sebanyak 12 perawat di Ruangan Dahlia hampir setengahnya 42 % (5) perawat
RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Sumba melakukan pre conference dengan baik dan
Timur dan sampel penelitian menggunakan sebagian kecil 25 % sebanyak (3) perawat
total sampling. melakukan pre conference dengan cukup
baik di ruangan Dahlia RSUD Umbu Rara
Teknik pengumpulan data yang
Meha Waingapu Sumba Timur.
digunakan adalah kuesioner. Metode analisa
data yang di gunakan yaitu deskripsi data.
Tabel 3 Kegiatan Post Conference
749
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
750
Nursing News
Volume 2, Nomor 3, 2017
Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
751
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017 Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
752
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
Timur dinyatakan cukup baik hal ini menyelesaikan masalah yang tidak dapat
didapatkan hampir separuhnya 42% diselesaikan. Didapatkan sebanyak 4
perawat melakukan post conference (33%) perawat melakukan
dengan cukup baik, adapun yang perlu postconference dengan baik, dimana post
ditingkatkan perawat dalam conference dilakukan sesuai dengan
meningkatkan kegiatan post conference tujuannya untuk memberikan kesempatan
yang lebih baik yaitu dengan cara perawat mendiskusikan penyelesaian
perawat primer atau penanggung jawab masalah dan membandingkan masalah
primer membuka acara, perawat primer yang dijumpai.
atau penanggung jawab primer
Didapatkan juga sebanyak 3 (25%)
menanyakan kendala dalam asuhan yang
perawat melakukan post conference
telah diberikan, perawat primer atau
dengan kurang baik, hal tersebut
penanggung jawab primer menanyakan
dikarenakan perawat tidak melakukan
tindakan lanjut asuhan klien yang harus
perencanaan dan persiapan yang baik saat
dioperkan kepada perawat shift
melakukan conference, untuk
berikutnya dan perawat primer atau
meningkatkan post conference maka
penanggung jawab primer menutup acara
harus sesuai dengan pedoman
dengan baik.
pelaksanaan conference yaitu: sebelum
Sitorus (2006), menjelaskan dimulai, tujuan conference harus
pelaksana dalam melakukan dijelaskan, diskusiharus mencerminkan
postkonferensi seperti konferensi proses dan dinamika kelompok,
dilakukan setiap hari segera setelah pemimpin mempunyai peran untuk
dilakukan pergantian dinas pagi atau sore menjaga fokus diskusi tanpa
sesuai dengan jadwal perawatan mendominasi dan memberi umpan balik,
pelaksana, konferensi dihadiri oleh pemimpin harus merencanakan topik
perawat pelaksana dan Perawat Ahli (PA) yang penting secara periodik,
dalam timnya masing–masing, menciptakan suasana diskusi yang
penyampaian perkembangan masalah mendukung peran serta, keinginan
klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin mengambil tanggung jawab dan
dan kondisi klien yang dilaporkan oleh menerima pendekatan serta pendapat
dinas malam, perawat pelaksana yang berbeda, raung diskusi diatur
mendikusikan dan mengarahkan perawat sehingga dapat tatap muka pada saat
tentang masalah yang terkait dengan diskusi dan pada saat menyimpulkan
perawatan pasien, menggiatkan kembali conference, ringkasan diberikan oleh
standar prosedur yang ditetapkan, pemimpin dan kesesuaiannya dengan
menggiatkan kembali tentang situasi lapangan.
kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing–masing perawatan
asosiet serta membantu perawat
753
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
754
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Volume 2, Nomor 3, 2017
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
755
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Volume 2, Nomor 3, 2017
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
seluruh obat yang akan di berikan kepada penyembuhan pasien. Resep dari perawat
pasien di serahkan pengelolaan diberikan keluarga pasien untuk dibelikan
sepenuhnya oleh perawat. Tujuan di apotek, setelah mendapatkan obatnya
pengelolaan obat untuk menggunakan
diserahkan ke perawat untuk dicatat pada
obat secara bijaksana dan menghindarkan
pemborosan sehingga kebutuhan asuhan buku penerimaan obat. Perawat sebanyak
keperawatan pasien dapat terpenuhi 1 (8%) melakukan sentralisasi obat
sehingga pengeluaran dan pembagian dengan kurang baik di ruangan Dahlia
obat sepenunnya dilakukan oleh perawat RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
(Nursalam, 2015). Sumba Timur. Penggunaan obat yang
Kegiatan sentralisasi obat di tidak tepat dapat menimbulkan berbagai
ruangan Dahlia RSUD Umbu Rara Meha kerugian pada pasien. Resistensi tubuh
Waingapu Sumba Timur dinyatakan terhadap obat dan resiko resistensi kuman
sebagian besar sebanyak 8 (67%) perawat penyakit dapat terjadi jika konsumsi obat
melakukan sentralisasi obat dengan baik oleh penderita tidak terkontrol dengan
hal tersebut dikarenakan perawat baik. Kerugian lain yang bisa terjadi
melakukanteknik pengelolaan obat atau adalah terjadinya kerusakan organ tubuh
sentralisasi dengan baik seperti perawat atau timbulnya efek samping obat yang
bertanggung jawab atas pengelolaan obat tidak diharapkan.
dan keluarga wajib mengetahui dan ikut
serta mengontrol penggunaan obat. Identifikasi Kinerja Perawat Dalam
Proses sentralisasi obat dilakukan Kegiatan Dokumentasi Keperawatan
perawat dengan baik didukung oleh di Ruangan Dahlia RSUD Umbu Rara
adanya umur perawat yang masih muda Meha Waingapu Sumba Timur
dimana sebagian besar sebanyak 8 (67%)
responden berumur 20–34 tahun, umur Berdasarkan data didapatkan
yang produktif mampu mengurangi sebanyak 8 (67%) perawat melakukan
kesalahan dalam penyajhian obat pada dokumentasi keperawatan dengan baik,
pasien. sebayak 3 (25%) perawat melakukan
dokumentasi keperawatan dengan cukup
Perawat sebanyak 3 (25%) baik dan sebanyak 1 (8%) perawat
melakukan sentralisasi obat dengan melakukan dokumentasi keperawatan
cukup baik, untuk meningkatkan dengan kurang baik di ruangan Dahlia
sentalisasi obat yang lebih baik maka RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
proses sentalisasi obat harus diberikannya Sumba Timur. Dokumentasi merupakan
secara tepat pada pasien, tepat waktu, catatan otentik dalam penerapan
tepat dosis, tepat cara pemberian manajemen asuhan keperawatan
sehingga akan mempercepat professional.
756
Nursing News Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Volume 2, Nomor 3, 2017
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
757
Nursing News
Gambaran Kinerja Perawat Dalam Penerapan
Volume 2, Nomor 3, 2017 Metode Asuhan Keperawatan Profesional (Makp)
Modifikasi Tim-Primer di Ruangan Dahlia RSUD
Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
758