Pengkajian Gerontik
Pengkajian Gerontik
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total
Pasien mengalami ketergantungan total pada perawat dan keluarga
karena semua aktifitas pasien dibantu.
2. Rekreasi
Rekreasi pasien tidak terkaji
3. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
– lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
Pasien tergolong dalam indeks G karena semua aktifitasnya dibantu
keluarga dan perawat
a. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
1. Tanggal berapa hari ini?
2. Hari apa sekarang ini?
3. Apa nama tempat ini?
4. Berapa nomer telepon anda?
4a.Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
5 Berapa umur anda?
6 Kapan anda lahir?
7 Siapa presiden indonesia sekarang?
8 Siapa presiden sebelumnya?
9 Siapa nama kecil ibu anda?
10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
4 Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ :
Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat
Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Klien tergolong fungsi intelektual ringan
Penilaian:
0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-15= Depresi sedang
>15 =depresi berat
Pasien dikatagorigakan tidak mengalami depresi atau minimal.
2. Keadaan emosi
Saat pengkajian keadaan emosi pasien dalam keadaan stabil
3. Konsep diri
Identitas diri :
Pasien dapat menyebutkan identitas dirinya dengan benar.
Gambaran diri :
Pasien mengatakan dirinya tidak buruk walaupun mengalami fraktur
pada kakinya dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti sebelumnya
Ideal diri :
Ada harapan pasien untuk sembuh dan dapat beraktifitas kembali
Peran diri :
Pasien dapat mengetahui perannya sebagai seorang ibu dan nenek
bagi cucu-cucunya
Harga diri :
Pasien tidak merasa malu bila bertemu dengan orang lain.
4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada keluarga saya 2
Adaptasi untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
2 Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan 2
Hubungan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah
dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara keluarga saya mengespresikan 2
Afeksi afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya 2
Pemecahan
menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
b. Sosial
1. Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung pasien untuk sembuh hal ini terbukti pada
saat di rawat di rumah sakit pasien selalu ditemani dan di doakan agar
cepat sembuh.
c. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Pasien taat melaksanakan ibadah, namun karena pasien sedang di rawat
di rumah sakit dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti saat pasien
sehat, pasien hanya beribadah di tempat tidur
d. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Compos mentis
2. GCS : V : 6 M : 4 E :4
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis
4. Suhu : 36oC Nadi : 84x/menit
Tekanan Darah : 140/ 90 mmHg Pernafasan : 18 x/menit
Tinggi Badan : 155 cm Berat Badan : 45 Kg
5. Kepala (rambut)
Kulit kepala bersih, rambut beruban, tidak ada nyeri tekan, dan tidak
ada luka.
6. Mata, telinga, hidung dan mulut
a. Mata
1) Konjungtiva : merah muda
2) Sklera : putih
3) Kelopak mata : normal
4) Pupil : isokor
5) Lapang pandang : normal
6) Visus : tidak terkaji
7) Nyeri : tidak ada nyeri tekan
b. Hidung
1) Keadaan : bersih
2) Nyeri : tidak ada nyeri tekan
3) Luka : Tidak ada
4) Pernafasan cuping hidung : tidak ada
c. Telinga
1) Keadaan : bersih
2) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
3) Pendengaran : Normal
d. Mulut
1) Mukosa bibir : lembab
2) Gusi : tidak berdarah
3) Gigi : gigi lengkap dan bersih
4) Lidah : bersih
5) Tonsil : normal
6) Nyeri : tidak ada nyeri tekan
7) Masa : tidak ada
7. Leher
Keadaan :Baik/ normal, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan
tidak ada pembesaran vena jugularis serta tidak ada masa.
9. Abdomen
a. Pemeriksaan : normal
b. Peristaltik usus : 15x/menit
c. Luka : tidak ada
d. Nyeri : tidak ada nyeri
e. Perkusi : tympani
555 555
555 333
11. Kulit
Warna : Normal
Turgor : Tidak elastis
Kebersihan : Bersih
Luka : Tidak terdapat luka decubitus
12. Genitalia
Genetalia pasien bersih
13. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan pasien aman dan bebas dari benda-benda yang
dapat membahayakan pasien. Bed pasien sudah terpasang plang.
I. INFORMASI PENUNJANG
Rontgen femur didapatkan hasil pasien mengalami fraktur intertrohanter femur
sinistra
ANALSA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
S : Pasien mengatakan kaki kiri Nyeri Trauma
nyeri saat digerakan karena
terjatuh dan mengalami fraktur,, Adanya tekanan
langsung/ keras
- Nyeri dengan skala sedang (4)
O : Pasien tampak meringgis
Terputusnya kontinuitas
tulang
Nyeri
S : Pasien mengatakan kesulitan Hambatan mobilitas fisik Trauma
untuk menggerakan ektermitas
bawah bagian sinistra. Adanya tekanan
langsung/ keras
O:
- Pasien tampak tidak mampu
Terputusnya kontinuitas
menggerakan ektermitas bawah
tulang
bagian sinistra.
- Pasien terpasang traksinya 5 kg.
Nyeri
IMPLEMENTASI
Dx. Keperawatan Hari / Tgl, Implementasi Evaluasi Nama &
Jam Paraf
Nyeri berhubungan 28 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan lokasi nyeri berada pada
Desember
dengan fraktur pada komprehensif kaki sebelah kiri dan bertambah nyeri bila
2017
intertrohanter sinitra digerakan
ditandai dengan pasien O : Pasien menunjukan lokasi nyeri
mengatakan nyeri
dengan skala nyeri 4. 2. Observasi reaksi nonverbal dari S : -
ketidaknyamanan pasien. O : Pasien tampak meringis
3. Mengajarkan tekhnik non relaksasi S : Pasien masih mengatakan nyerI
O : Pasien tampak mengikuti instruksi perawat
Hambatan mobiltas 28 1. Mengkaji kemampuan pasien terhadap S : Pasien mengatakan kesulitan untuk
fisik berhubungan Desember
pergerakan bergerak
dengan kaki terpasang 2017
O : pasien tampak kesusahan bergerak
Nyeri berhubungan 29 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan lokasi nyeri berada pada
Desember
dengan fraktur pada komprehensif kaki sebelah kiri namun semakin berkurang
2017
intertrohanter sinitra O : Pasien menunjukan lokasi nyeri
ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri 2. Observasi reaksi nonverbal dari S : -
dengan skala nyeri 4. ketidaknyamanan pasien. O : Pasien masih tampak meringis
Nyeri berhubungan 30 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan lokasi nyeri berada
dengan fraktur pada Desember
komprehensif pada kaki sebelah kiri dan bertambah
intertrohanter sinitra 2017
ditandai dengan pasien nyeri bila digerakan
mengatakan nyeri
O : Pasien menunjukan lokasi nyeri
dengan skala nyeri 4
Nyeri berhubungan 31 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan lokasi nyeri berada pada
dengan fraktur pada Desember
komprehensif kaki sebelah kiri dan bertambah nyeri bila
intertrohanter sinitra 2017
ditandai dengan pasien digerakan
mengatakan nyeri
O : Pasien menunjukan lokasi nyeri
dengan skala nyeri 4
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx. Keperawatan Hari / Tgl, Implementasi Evaluasi Nama &
Jam Paraf
Nyeri berhubungan 28 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan lokasi nyeri berada pada
Desember
dengan fraktur pada komprehensif kaki sebelah kiri dan bertambah nyeri bila
2017
intertrohanter sinitra 2. Observasi reaksi nonverbal dari digerakan
ditandai dengan pasien ketidaknyamanan pasien. O : Pasien menunjukan lokasi nyeri, pasien
mengatakan nyeri 3. Mengajarkan tekhnik non relaksasi tampak meringis, dan berusaha mengikuti
dengan skala nyeri 4. instruksi perawat
A : Masalah belum tertasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
faktor presitasi.
Hambatan mobiltas 28 1. Mengkaji kemampuan pasien terhadap S : Pasien mengatakan kesulitan untuk bergerak
fisik berhubungan Desember
pergerakan O : pasien tampak kesusahan bergerak
dengan kaki terpasang 2017
traksi A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2. Mengajarkan ROM aktif dan pasif pada 1. Kaji kemampuan pasien terhadap
pasien pergerakan
2. Ajarkan ROM aktif/fasif pada pasien
Nyeri berhubungan 29 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan nyeri masih nyeri
Desember
dengan fraktur pada komprehensif O : Pasien tampak mengikuti intruksi perawat
2017
intertrohanter sinitra untuk relaksaasi, pasien masih tampak meringis
ditandai dengan pasien 2. Observasi reaksi nonverbal dari A : Masalah belum tertasi
mengatakan nyeri ketidaknyamanan pasien. P : Lanjutkan intervensi
dengan skala nyeri 4. 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
3. Mengajarkan tekhnik non relaksasi komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
faktor presitasi.
Nyeri berhubungan 30 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan masih nyeri
dengan fraktur pada Desember
komprehensif O : Pasien mulai lebih tenang
intertrohanter sinitra 2017
ditandai dengan pasien A : Masalah belum teratasi
mengatakan nyeri
2. Observasi reaksi nonverbal dari P : Lanjutkan intervensi
dengan skala nyeri 4
ketidaknyamanan pasien. 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
3. Mengajarkan tekhnik non relaksasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
faktor presitasi.
Nyeri berhubungan 31 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan nyeri semakin
dengan fraktur pada Desember
komprehensif berkurang
intertrohanter sinitra 2017
ditandai dengan pasien O : Pasien tampak lebih tenang
mengatakan nyeri
A : Masalah teratasi
dengan skala nyeri 4
P : Pertahankan kondisi pasien
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan pasien.