Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

KAITAN PANDANGAN KEDOKTERAN DAN ISLAM MENGENAI

PENGARUH PAPARAN BISING PABRIK TERHADAP

TULI SENSORINEURAL

Berdasarkan uraian pada Bab II dan Bab III, ilmu kedokteran dan Islam

memiliki pandangan yang sama mengenai pengaruh paparan bising pabrik terhadap

terjadinya tuli sensorineural.

Menurut literatur kedokteran, tuli sensorineural merupakan

ketidakmampuan secara parsial atau total dalam mendengarkan suara pada salah

satu atau kedua telinga akibat kerusakan pada reseptor suara atau kelainan pada

saraf auditorik. Berbagai faktor dapat menyebabkan tuli sensorineural, salah

satunya paparan bising mesin pabrik. Bising industri merupakan masalah yang

belum bisa ditanggulangi dengan baik sehingga dapat menjadi ancaman serius bagi

pendengaran para pekerja dan kerugian ekonomi bagi pihak industri. Berbagai studi

penelitian terhadap hewan dan manusia melaporkan bahwa mekanisme terjadinya

gangguan pendengaran akibat bising adalah melalui proses degenerasi pada sel-sel

stereosilia yang meningkat sesuai dengan intensitas dan lama paparan. Bising

dengan intensitas 80 desibel (dB) atau lebih dapat menyebabkan kerusakan reseptor

pendengaran organ Corti pada telinga bagian dalam. Bising mampu menyebabkan

stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku sehingga mengurangi

respon terhadap stimulasi. Dengan bertambahnya intensitas dan durasi paparan

akan dijumpai lebih banyak kerusakan seperti hilangnya stereosilia dan destruksi

total organ Corti. Dengan hilangnya stereosilia, sel-sel rambut akan mati dan

79
digantikan jaringan parut. Semakin tinggi intensitas paparan bunyi, sel-sel rambut

dalam dan sel-sel penunjang juga akan rusak. Dengan semakin luasnya kerusakan

pada sel-sel rambut, dapat timbul degenerasi pada saraf yang juga dapat dijumpai di

nukleus pendengaran pada batang otak.

Menurut pandangan Islam, tuli sensorineural merupakan salah satu penyakit

pada indera pendengaran yang dapat mengganggu komunikasi, interaksi sosial,

serta menurunkan kualitas hidup, hal demikian merupakan suatu mudharat karena

dapat menghambat pemeliharaan tujuan syariat Islam (Maqashid as-Syariah), yang

meliputi pemeliharaan akal, harta, dan agama. Oleh karena itu, harus dicegah dan

diobati. Berbagai faktor dapat menyebabkan tuli sensorineural salah satunya

paparan bising pabrik. Tuli akibat bising pabrik dapat dicegah dengan penggunaan

alat pelindung telinga dari bising seperti ear plug atau ear muff. Pencegahan

terhadap ketulian akibat bising merupakan salah satu bentuk mensyukuri nikmat

Allah dan mengobati tuli termasuk salah satu maslahah karena, pencegahan dan

pengobatan tuli akibat bising dapat memelihara tujuan syariat Islam.

Dengan demikian, pandangan ilmu kedokteran dan Islam sejalan mengenai

pengaruh paparan bising pabrik terhadap sistem pendengaran, yaitu sebagai

mudharat karena mampu menyebabkan penyakit gangguan pendengaran dan

menimbulkan kelemahan-kelemahan yang akan menurunkan kualitas hidup

penderita dan menghambat pemeliharaan tujuan syariat Islam. Islam

mengutamakan umatnya untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Oleh

karena itu, paparan bising pabrik harus dicegah sebagai upaya menyelamatkan

pendengaran pekerja pabrik, yaitu dengan memakai alat pelindung diri seperti

helmet, ear muff atau ear plug.

80

Anda mungkin juga menyukai