Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN 7:

ASSET TETAP

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Akuntansi komersial dan perpajakan,
mahasiswa harus mampu dan memahami :
7.1. Asset Tetap menurut Akuntansi
7.2. Asset Tetap menurut Perpajakan

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 7.1:


Asset Tetap menurut Akuntansi

1. Pengertian Asset Tetap


Aktiva tetap didefinisikan dalam PSAK 16 sebagai aktiva berwujud yang :
a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa,untuk
disewakan kepada pihak lain,atau untuk tujuan administratif.
b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Contoh : Tanah, Bangunan (Gedung kantor, gedung Pabrik) peralatan (kendaraan,
mesin, peralatan kantor).
Asset Tetap harus dibedakan dengan asset lain yang secara fisik sama dengan asset
tetap yaitu :
a. Asset ‘tetap’ yang diperjualbelikan diakui sebagai persediaan sesuai PSAK 14
Persediaan.
b. Asset tetap yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK
58 Asset Tidak Lancar yang dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan.
c. Asset Tetap yang dimiliki tidak untuk digunakan dalam operasi, produksi atau
penyediaan barang atau jasa, atau untuk disewakan (rental) kepada pihak lain,atau
untuk tujuan administratif dikategorikan sebagai properti investasi (PSAK 13 Properti
investasi).
d. Asset tetap berupa hak penambangan dan reservasi tambangyang diakui dan diukur
sebagai asset eksplorasi dan evaluasi sesuai PSAK 64.
2. Pengakuan Aktiva Tetap
PSAK 16 menyatakan bahwa aktiva tetap harus diakui jika :
a. Besar kemungkinan manfaat ekonomis yang berhubungan dengan aktiva tersebut akan
mengalir ke perusahaan
b. Biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal.
Aktiva tetap yang diperoleh dari pasar dapat memenuhi kriteria kedua dengan mudah
akibat adanya transaksi eksternal. Untuk aktiva tetap yang dibangun secara
internal,pengukuran secara andal terhadap biaya yang timbul dalam pembangunan tersebut
juga sering kali tersedia. Adanya bentuk fisik pada umumnya memungkinkan pengakuan
aktiva tetap berdasarkan kedua kriteria di atas menjadi lebih mudah dibandingkan aktiva
tidak berwujud.
3. Pengukuran Awal Ketika Aset Tersebut Diperoleh
Tabel 7.1
Biaya Perolehan Asset Tetap
Akuntansi Komersial
PSAK No. 16

• Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau


• nilai wajar imbalan lain yg diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada
saat perolehan atau \
• Kontruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap
untuk dipergunakan

Dengan demikian Biaya Perolehan asset tetap meliputi seluruh biaya terkait asset
yang memiliki manfaat di masa mendatang.Aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk
dikategorikan sebagai aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan
aset adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh entitas dan diperlukan untuk menyiapkan aset
tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya sebagai aset tetap. Biaya perolehan
aset tetap menurut PSAK Nomor 16 Revisi Tahun 2007 meliputi:
1. Biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan
setelah dikurangi dengan diskon pembelian dan potongan lain
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
a. Biaya persiapan tempat
b. Biaya penanganan dan penyerahan awal
c. Biaya perakitan dan instalasi
d. Biaya pengujian aset apakah dapat beroperasi dengan baik, setelah dikurangi hasil
penjualan dari produk yang dihasilkan atas pengujian tersebut
e. Komisi profesional seperti arsitek dan insinyur
3. Estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi asset
Pada umumnya nilai perolehan suatu aset tetap sama dengan jumlah biaya (bisa berupa
kas maupun non-kas) untuk memperoleh aset tersebut, selain hal tersebut, aset tetap dapat
diperoleh dari pertukaran aset non-moneter. Prinsip utama pada pengukuran aset tetap yang
diperoleh dari pertukaran aset tetap ini adalah dengan menggunakan nilai wajarnya, dalam hal
nilai wajar aset tetap yang dipertukarkan tidak diketahui, nilai buku dari aset tersebut dapat
digunakan.
4. Biaya Setelah Perolehan awal Asset Tetap
A. Biaya pemeliharaan dan perbaikan (repair dan maintenance) seperti perawatan, suku
cadang diakui sebagai beban dalam laporanlaba rugi periode berjalan, tidak diakui
sebagai asset tetap (dikapitalisir)
B. Penggantian asset (replacement) menambah asset jika pengeluaran itu memenuhi
kriteria asset tetap dan jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi dicatat
sebagai asset.
C. Inspeksi yang signifikan terhadap asset diakui sebagai jumlah tercatat asset jika
memenuhi kriteria asset tetap dan nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik)
dihentikan pencatatannya.
5. Masa Manfaat
Tabel 7.2
Masa Manfaat

Akuntansi Komersial
PSAK No. 16
Periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau
Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh suatu
perusahaan

Faktor yang diperhitungkan dalam menentukan masa manfaat :


1. Prakiraan daya pakai asset
2. Prakiraan tingkat keausan fisik
3. Keusangan teknis dan keusangan komersial
4. Pembatasan penggunaan asset karena aspek hukum atau peraturan tertentu (misal :
sewa)
6. Cara Perolehan Asset Tetap
Cara Perolehan Asset Tetap :
1. Pembelian
2. Pertukaran
3. Setoran Modal
4. Sumbangan
5. Kontruksi Sendiri
6. Sewa Guna Usaha
7. Build Operate and Transfer
8. Merger, Penggabungan Usaha
7. Penyusutan dan Metodenya
Tabel 7.3
Penyusutan

Akuntansi komersial
Aktiva yang diharapkan
 digunakan lebih dari satu periode akuntansi
 Memiliki masa manfaat yg terbatas
 ditahan untuk digunakan untuk digunakan dalam proses produksi, memasok,
disewakan atau administrasi

Metode Penyusutan :
1. Mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan atas asset
oleh entitasdan diterapkan secara konsisten dari periode ke periode
2. Harus direview minimum setiap akhir tahun dan apabila terjadi perubahan yang
signifikan dalam ekspektasi pola konsumtif masa manfaat ekonomimasa depan dari
asset tersebut, maka metode penyusutan harus diubah sesuai dengan perubahan
estimasi akuntansi (PSAK 25)
Metode Penyusutan yang digunakan :
1. Garis Lurus (straight line method). Penyusutan ini akan menghasilkan pembebanan
yang tetap sepanjang umur masa manfaat selagi nilai residu tidak berubah.
2. Saldo Menurun (Diminishing Balance Method) Penyusutan ini akan menghasilkan
pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat.
3. Jumlah Unit (Sum of the unit method) Penyusutan ini akan menghasilkan pembebanan
berdasarkan penggunaan atau output yang diharapkan dari suatu asset.
Tujuan Pembelajaran 7.2:
Asset Tetap menurut Perpajakan

1. Pengukuran Awal Ketika Aset Tersebut Diperoleh


Tabel 7.4
Biaya Perolehan Asset Tetap menurut Fiskal

Akuntansi Pajak
Ps. 10 UU PPh

Harga perolehan atau harga penjualan Dalam hal terjadi jual beli harta
• Tidak dipengaruhi hubungan istimewa adalah jumlah yang sesungguhnya
dikeluarkan atau diterima,
• Terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau
diterima

2. Masa Manfaat
Tabel 7.5
Masa Manfaat menurut Fiskal

Akuntansi Pajak
Ps. 11 UU PPh

Masa Manfaat ditetapkan oleh Undang-undang sesuai kelompok aktiva


Kelompok aktiva ditetapkan oleh KepMenKeu
3. Penyusutan
Tabel 7.6
Penyusutan menurut Fiskal

Penyusutan menurut Fiskal sesuai Pasal 11 UU No 36 tahun 2008


(1) Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan,
perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak
milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan
digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam bagian
bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi
harta tersebut.
(2) Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) selain bangunan, dapat juga dilakukan dalam bagian-bagian yang
menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif
penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku
disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan secara taat asas.
(3) Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta
yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan
selesainya pengerjaan harta tersebut.
(4) Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, Wajib Pajak diperkenankan
melakukan penyusutan mulai pada bulan harta tersebut digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memeliharapenghasilan atau pada bulan harta
yang bersangkutan mulai menghasilkan.
Gambar 7.1
Asset Tetap.
C. TUGAS
Hitunglah biaya perolehan mesim dimana PT ABC membeli mesin (tunai) untuk
produksi dari PT XYZ :
Harga dalam invoice = 200.000.000
PPN = 20.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000 dibayar tunai
Biaya instalasi = 2.000.000 dibayar tunai

D. DAFTAR PUSTAKA
UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang – Undang Nomor 7
tahun 1993 tentang Pajak Penghasilan
Ilyas B.Wiryawan, Diaz.2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media
Yusuf Al Haryono. 2014.Dasar – dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit STIE
YKPN.
Samryn.2011. Pengantar Akuntansi. EdisiIFRS. Buku 1. Jakarta: Penerbit PT.Raja Grafindo
Perkasa

Hery.2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Penerbit PT. GramediaWidiasarana Indonesia


Purwono Hery.2010. Dasar – dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Bina Fiscal Indonesia.2016. Brevet A dan B. Jakarta: Penerbit Tax Center Unpam
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan ketiga atas
undang- undang nomor 6 tahun 1983 tentangKetentuan Umum dan tata cara Perpajakan

GLOSARIUM

Biaya perolehan aset : adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh entitas dan diperlukan
untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya sebagai
aset tetap.
Penyusutan: alokasi sitematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amont) dari suatu
asset selama umur manfaatnya (useful life)
Nilai residu dan umru manfaat suatu asset : jumlah yang diperkirakanoleh suatu entitassaat
ini dari pelepasan asset, setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan, jika asset tersebut
mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.

Anda mungkin juga menyukai