Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN STRATEGI

Ujian Tengah Semester (UTS)

No Urut 08

RULI AYU SETYOWATI (09211750024010)

DOSEN:
Prof. (Riset) Dr. Ir. Buana Ma'ruf, MSc, MM, MRINA

PROGRAM MAGISTER
JURUSAN MANAJEMEN PROYEK
FAKULTAS MAGISTER MANAJEMEN PROYEK
SURABAYA
2019
1.

Porter’s Five Forces Analysis untuk bisnis Catering di Surabaya


• Bargaining power of suppliers (Daya tawar pemasok)
Dalam bisnis dibidang catering, daya tawar pemasok bukanlah hal
yang perlu dikhawatirkan. Hal ini dikarenakan supplier untuk produk
catering disini sangat banyak atau bisa dikatakan melimpah. Di
Surabaya ada sekitar 70 pasar tradisional yang menyediakan
berbagai kebutuhan bahan mentah dari bisnis catering, tidak menutup
kemungkinan supplier juga berasal dari ritel pasar modern. Sehingga
dapat dikatakan bahwa posisi ancaman daya tawar pemasok dalam
bisnis catering di Surabaya lemah karena banyak nya jumlah
pemasok pengganti.
• Threat of new entrants (Hambatan bagi pendatang baru)
Adanya ancaman masuknya pendatang baru bagi bisnis catering
sangat besar mengingat banyaknya startup dakam bisnis kuliner
dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan. Sebagai contoh
bisnis catering yang ditawarkan seperti catering khusus untuk
makanan sehat, catering khusus mpasi, catering khusus untuk anak
sekolah dengan layanan free ongkir 24 jam atau lain sebagainya.

UTS Manajemen Strategi – Manajemen Proyek 1



Dengan semakin banyaknya pendatang baru dalam bisnis catering
disini menandakan bahwa ancaman ini memiliki posisi yang kuat.
• Bargaining power of buyers (Daya tawar pembeli)
Dalam berbagai lini bisnis, konsumen pasti menginginkan produk atau
jasa yang ekonomis, begitu juga dalam bisnis catering yang mana
konsumen selalu memilih produk dengan harga ekonomis dan
kualitas yang tinggi. Jika dilihat dari ancaman pendatang baru yang
mana muncul banyaknya pesaing baru makan harga, kualitas dan
layanan dari bisnis catering ini mengalami persaingan sengit. Dari
kasus ini dapat disimpulkan bahwa daya tawar pembeli sangat tinggi.
Hal ini dikarenakan apabila konsumen ingin membeli atau
menggunakan produk bisnis kita ada berbagai macam pilihan dari
para kompetitor kita yang muncul dari lini bisnis kuliner.
• Threat of substitute products or services (Hambatan bagi produk
pengganti atau layanan)
Dari segi ancaman untuk produk pengganti dari lini bisnis catering
disini dapat disebut lemah, meskipun pesaing dari bisnis catering ini
cukup banyak akan tetapi setiap perusahaan catering menawarkan
produk dan jasanya dengan standart dan harga yang relative
bersaing. Sehingga tidak adanya gab rentang harga yang signifikan
dari setiap pengusaha catering membuat ancaman produk pengganti
ada dalam kategori lemah.
• Rivalry among existing competitors (Tingkat persaingan dengan
kompetitor)
Ketatnya persaingan bisnis catering di Surabaya membuat para
kompetitornya memutar otak dalam memberikan layanan, produk dan
harga yang diinginkan customer. Dalam hal ini tingkat persaingan
antar pebisnis di bidang catering sangat ketat karena adanya cukup
banyak kompetitor yang bermain dalam lini bisnis catering ini.

2. Catering Sonokembang yang resmi menjadi perusahaan dari tahun 1987


yang bermula di wilayah Surabaya dan sekarang sudah mempunyai 4
cabang di Kota besar Indonesia.

UTS Manajemen Strategi – Manajemen Proyek 2



Berikut 3 strategi yang dilakukan dalam mempertahankan dan bersaing
dalam bisnis Catering:
− Strategi Inovasi (Innovation)
Catering Sonokembang yang bermula dari bisnis kuliner yang
menyediakan makanan pada acara arisan, rapat, syukuran selama 30
tahun ini selalu melakukan inovasi dengan masuk dalam vendor
penyedia catering untuk wedding, seminar, birthday party. Tentu
permintaan dari customer juga semakin bertambah dan beragam.
Tidak hanya menawarkan kuliner, dekorasi yang disediakan untuk
mempercantik tampilan dari sajiannya juga selalu diperbarui.
Sonokembang malakukan inovasi dengan menyediakan produk-
produk baru seperti hampers untuk berbagai kegiatan yang spesial.
Tidak bisa dipungkiri inovasi yang dilakukan ini untuk menarik minat
konsumen dan mempermudah konsumen dalam menjamu para tamu
dalam setiap acara yang diselenggarakan. Sehingga dengan inovasi
yang dilakukan tersebut dapat menjadikan catering Sonokembang ini
bertahan bahkan berkembang hingga sekarang.
− Strategi Kerjasama (Alliance)
Dengan strategi alliance ini salah satunya dimaksudkan sebagai
sarana promosi dari bisnis catering tersebut. Tujuan lainnya
memperluas market share dari bisnis catering ini. Sebagai contoh
yaitu strategi kerjasama sengan vendor lain seperti bergabung dalam
EO.
− Strategi Pertumbuhan (Growth)
Sampai saat ini Catering Sonokembang sudah memiliki 4 cabang di
Indonesia yaitu Surabaya, Malang, Semarang, Jakarta. Dalam hal ini
cabang masih berada di Jawa untuk kedepannya tidak menutup
kemungkinan bahwa akan didirikan cabang di luar pulau Jawa seperti
di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi dll. Sehingga pangsa
pasarnya semakin luas.

3. Berikut Matrix BCG pada perusahaan Property

UTS Manajemen Strategi – Manajemen Proyek 3



Keterangan:
1. Apartemen
2. Perumahan
3. Gedung Perkantoran
4. Sarana Olahraga

4. Pada soal No.3 diatas unit bisnis yang berada pada kuadran Star yaitu
nomor 2. Perumahan. Unit bisnis tersebut memiliki opportunity dan
profitability yang bagus sehingga yang perlu dilakukan yaitu memanintain
atau memperkuat kembali posisinya. Strategi yang dapat diterapkan yaitu
dengan mempertahankan produknya agar tetap berada dalam
kategorinya. Strategi yang digunakan antara lain integrative strategies,
intensive strategies dan joint venture. Untuk kasus ini penulis mengambil
contoh strategi yang diambil yaitu joint venture, dengan menggandeng
perusahaan asing dimaksudkan dapat meraih peluang pasar global dan
dapat memperbaiki kualitas dari sumber dayanya sehingga dapat
bersaing di pasar global.

5. Berikut Tabel Exercise 4J buku David Edisi 16

UTS Manajemen Strategi – Manajemen Proyek 4



No Exercise Tipe Penjelasan
Strategi

1. Dunkin’ Donuts is Market Strategi yang digunakan Dunkin’


increasing the number of its Development Donuts yaitu dengan menambah
U.S. stores to over 15,000. 15.000 gerai guna mengambil peluang
pasar baru yang potensial

2. Brown-Forman Corp. Divestiture Dengan dijualnya salah satu asset


selling its Hartmann luggage Brown-Forman yaitu Hartmann luggage
and leather-goods business. ada indikasi bahwa Brown-Forman
membutuhkan dana untuk melalukan
investasi baru

3. Motorola, which makes Horizontal Strategi tersebut dimaksudkan untuk


TVs, acquired Terayon Integration pengembangan produk baru bagi
Communication, a supplier Motorola berupa TV dan
of TV equipment. mengendalikan para pesaingnya
dengan mengakuisisi Terayon
Communication

4. Macy’s department stores Backward Dengan strategi ini dimaksudkan untuk


adding bistros and Integration menjaga kontinuitas pendapatan bagi
Starbucks coffee shops at Macy’s Department store dengan
many of its stores. menggandeng Starbucks sebagai
partnernya.

5. Dell allowing Wal-Mart to Market Dell membaca adanya adanya pasar


begin selling its computers. penetration baru yang potensial dengan
This was its first move away memperkenalkan produknya melalui
from direct mail order selling Wal-mart
of computers.

UTS Manajemen Strategi – Manajemen Proyek 5



UTS Manajemen Strategi – Manajemen Proyek 6

Anda mungkin juga menyukai