ii
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2016/2017
Editor:
dr. Rahmi Surayya, MMedEd
ii
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2016/2017
Dr. dr. Rajuddin, SpOG, K.FER dr. Julia Fitriany, M.Ked(Ped), SpA
NIP.196012271988031001 NIP. 198207272009122004
iii
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2016/2017
KATA PENGANTAR
Terima kasih, kami sampaikan kepada tim yang telah menyusun buku
panduan ini dan para kontributor. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat dan dapat
dipedomani agar aktivitas pembelajaran blok berjalan dengan baik. Kami juga
menyadari bahwa kemungkinan masih ada kekurangan dalam penyusunan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan.
iv
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2016/2017
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada blok ini adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2015 yang telah
mengikuti blok 1.1 sampai 3.5.
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir
karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada
tutor dalam waktu 2 x 24 jam
2. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori.
3. Diskusi Pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur
yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan
fasilitator akan mengarahkan diskusi. Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan di
hadiri oleh pakar yang terkait.
4. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
5. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.
6. Belajar Mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri,
suatu keterampilan yang penting untuk karir anda kedepan dan perkembangannya.
Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang
lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai
pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya.
Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar sendiri adalah
ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan
yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.
B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa :
1. Buku teks
2. Majalah dan jurnal
3. Internet (e-library)
4. Nara Sumber
5. Laboratorium
C. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan
1. Panduan tutorial (Students Guide)
2. Penuntun Praktikum
3. CD Rom
4. Preparat dan peraga praktikum
5. Panduan skills lab
EVALUASI MAHASISWA
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Praktikum 20%
3 Ujian Tulis (MCQ,PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80 %
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusipleno 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan Praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam Kuliah Pengantar 80%
2. Daftar nama mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tulis akhir blok akan
didasarkan atas persyaratan dalam butir 1.
3. Tutor wajib memberikan tugas akademik bagi mahasiswa yang tidak hadir
mengikuti tutorial sebagai pengganti ketidakhadiran. Bentuk tugas akademik
adalah tugas dalam bentuk tulisan yang relevan dengan tujuan pembelajaran
pada skenario dari tutorial yang tidak dihadiri.
4. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali pada blok bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa
yang bersangkutan harus mengulang blok
5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program Studi
kedokteran Unimal tahun 2009
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
80-100 A 4 Sangat Baik
70-79 B 3 Baik
60-69 C 2 Cukup
50-59 D 1 Kurang
0-49 E 0 Sangat Kurang
11.30 - 12.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
VI
12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 Belajar mandiri KP 3.6.6.2 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
14.20 – 15.10 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
15.10 – 16.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
KE JAM
5/6/17 6/6/17 7/6/17 8/6/17 9/6/17
07.30 – 08.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
PLENO 6
08.30 – 09.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
09.30 – 10.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
10.30 – 11.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
11.30 - 12.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
VII 12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
14.20 – 15.10 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
15.10 – 16.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
JAM
KE 12/06/17 13/06/17 14/06/17 15/06/17 16/06/17
07.30 – 08.20
08.30 – 09.20
09.30 – 10.20
10.30 – 11.20
VIII 11.30 - 12.20
12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
UJIAN BLOK
13.30 – 14.20
REMEDIAL
14.20 – 15.10
15.10 – 16.00
Keterangan :
1.KP 3.6.x.y =Kuliah Pengantar Blok 3.6 ke x topik ke y
DAFTAR REFERENSI
1. Aras WS. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi V. Pusat
Penerbit IPD.
2. Buku Ajar Farmakologi dan Terapi. 2007. Edisi V. Departemen Farmakologi
dan Terapi FKUI. Jakarta.
3. Buku Ilmu Kedokteran Forensik. 1997. Kedokteran Forensik FK UI.
4. Fanaroff AA, Martin RJ. 2006. Neonatal-Perinatal Medicine, Disease of the
fetus and infant, 8th edition. Mosby Elsevier.
5. Guyton, AC 1990, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, edisi 3, EGC,
Jakarta.
6. Guyton, AC & Hall, JE 2012, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11,
EGC, Jakarta.
7. Hazard’s Geriatric Medicine and Gerontology, 6th edition. 2009. McGraw
Hill.
8. Kaplan and Sadock. Comprehensive Text Book of Psychiatry.
9. Katzung BG. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edidi 10. EGC Jakarta.
10. Kliegman R, Behrman RE, Jensen HB, Stanton BF. 2007. Nelson Textbook of
Pediatri, 18th edition. Sauders Elsevier.
11. Mardjono M, Sudarta P. Neurologi Klinis Dasar
12. PPDGJ III .
13. Sadler, TW 2009, Embriologi Kedokteran Langman, edisi 10, EGC, Jakarta.
14. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.
15. Sperlling MA. 2008. Pediatric Endocrinology, 3rdedition. Saunders Elsevier.
16. Textbook of Medical Physiology, Guyton AC, Hall JE, 11thedition, Saunders
Elsevier, 2006.
Bayi Baru
Penilaian dan
Gangguan Pada Perawatan
Berbagai Sistem Lahir
Organ Bayi
Baru Lahir
Gangguan
Gangguan neurologi,
Nutrisi, emosional, dan
Metabolik, perilaku serta
Anak gangguan
Endokrin, serta
imunisasi pada mental serta
kelompok disorder of sex
berisiko development
pada anak
berisiko
Lansia
MODUL 1
Penilaian dan Perawatan Bayi Baru Lahir
SKENARIO 1:
Normalkah bayiku?
Seorang ibu hamil usia 26 tahun melahirkan bayinya di rumah sakit secara
sectio secaria dikarenakan ketuban pecah dini. Bayi tersebut lahir tidak segera
menangis, gerakan tidak aktif, dijumpai jari tangan dan kaki biru. Setelah
dilakukan resusitasi bayi tersebut mulai menangis, tetapi masih merintih dan
masih dijumpai biru pada jari tangan dan kaki. Penilaian skore APGAR pada bayi
tersebut 4/6, dengan berat badan lahir 1700 gram, panjang badan 45 cm dan
dengan usia gestasi berdasarkan Ballerd Score 22 (32-34 minggu). Pada
pemeriksaan fisis di dapatkan frekuensi nafas 65 x/menit, frekuensi jantung 150
x/menit. Bayi tersebut kemudian di bawa ke ruang NICU dan mendapatkan
perawatan secara intensif di ruang tersebut.
Pada hari yang sama, seorang ibu hamil usia 30 tahun, dengan usia
kehamilan (38 minggu), juga melahirkan di rumah sakit tersebut, secara
pervaginam. Bayi lahir segera menangis, gerakan aktif dengan skore APGAR 8/9,
dengan berat badan lahir 2300 gram, panjang badan 48 cm, frekuensi nafas 45
x/menit, frekuensi jantung 140 x/menit. Bayi tersebut kemudian diobservasi
selama beberapa jam di ruang NICU dan selanjutnya dirawat bersama dengan
ibunya. Berdasarkan uraian, bagaimana Anda menjelaskan skenario diatas?
MODUL 2
Gangguan berbagai sistem pada Bayi Baru Lahir
SKENARIO 2 :
Bagaimanakah nasib Bayi Ny.Retni?
Bayi Ny. Retni, perempuan dirujuk ke RSUD Cut Meutia oleh bidan
puskesmas dikarenakan lahir tidak segera menangis. Bayi lahir secara spontan,
lebih bulan, dengan berat adan lahir 3000 gram, panjang badan 50 cm, dan skore
APGAR 5/6 dan dengan riwayat ketuban kehijauan. Riwayat kehamilan P1A0,
usia ibu 30 tahun, ANC ke bidan dan dalam 2 minggu terakhir sebelum persalinan
ibu mengalami demam. Pada pemeriksaan fisis bayi dijumpai sianosis di ujung
jari tangan dan kaki, meconeum stain (+) di tali pusar, kulit bayi keriput dan
terkelupas, dengan frekuensi nafas 70 x/menit, dan frekuensi jantung 140 x/menit.
Selanjutnya bayi dilakukan perawatan di ruang NICU dengan diberikan oksigen,
dilakukan pemasangan iv line dan bayi dipuasakan untuk sementara waktu serta
diberikan antibiotik. Bayi juga dilakukan pemeriksaan darah rutin, gula darah
sewaktu dan pemeriksaan kimiawi lainnya serta direncanakan pemeriksaan foto
rontgen jika kondisi bayi sudah stabil.
Setelah 1 hari perawatan di NICU, bayi mengalami kejang sebanyak 2x,
kejang tanpa didahului oleh demam. Dokter kemudian melakukan tatalaksana
kejang pada bayi tersebut dan direncanakan untuk melakukan pemeriksaan
penunjang tambahan lainnya untuk mengetahui kelianan pada bayi tersebut.
Di ruang yang sama bayi laki-laki Ny Ratna,usia 5 hari mengalami Ikterik
dengan kraver III, dan sedang dilakukan foto terapi. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan frekuensi jantung 150 x/i regular, desah (+), frekuensi pernafasan 45
x/i regular, berat badan 3500 gram. Bagaimana Anda menjelaskan tentang
keadaan kedua bayi tersebut dan bagaimana tindakan yang tepat untuk kedua bayi
tersebut?
MODUL 3
Gangguan neurologi, emosional dan perilaku
serta gangguan mental dan disorder of sex development pada anak
SKENARIO 3 :
Kasus ganda?
Seorang anak laki-laki, 7 tahun dengan berat badan 18 Kg, dibawa oleh
orang tuanya ke IGD karena mengalami kejang. Kejang terjadi sejak 5 jam
sebelum masuk RS. Kejang tonik klonik, frekuensi kejang 3x, durasi 5-10 menit
dan setelah kejang anak tidak sadar. Demam tinngi selama 3 hari,dan di sertai
batuk dan salesma. Riwayat imunisasi tidak jelas, riwayat kontak dengan
penderita TB paru (+) yaitu ayah Os yang sedang menjalani pengobatan dalam 1
minggu ini. Riwayat tumbuh kembang: normal. Riwayat penyakit sebelumnya
yaitu pasien menderita gangguan dalam pemusatan fikiran, berperilaku hiperaktif
dan telah berobat secara teratur ke neurologi anak.Berdasarkan pemeriksaan fisis
di dapatkan, kesadaran E2M4V2, suhu 38,9◦C, frekuensi nafas 30x/menit,
frekuensi jantung 100x/menit, tanda rangsangan meningeal (+), refleks patologis
(+), dan refleks fisiologi (+) meningkat. Pasien kemudian dirawat di ruang PICU
dan dilakukan penatalaksanaan selanjutnya.
Kasus berikutnya seorang bayi yang lahir dari ibu dengan HbSAg (+), usia
1 hari, lahir secara sectio secaria atas indikasi KPD 9 jam. Bayi lahir segera
menangis, cukup bulan dengan skore APGAR 7/8, berat badan lahir 3500 gram,
PB 50 cm, frekuensi nafas 45 x/menit, frekuensi jantung 140 x/menit dan suhu
36,9◦C. Setelah dilakukan resusitasi, dan diberikan vitamin K1, bayi dianjurkan
untuk diberikan imunisasi Hepatitis B1 sebelum usia 12 jam dan pemberian
immunoglogulin. Keesokan harinya saat dokter anak melakukan pemeriksaan
pada bayi tersebut, ibu bayi bertanya bagaimana untuk pemberian imunisasi
selanjutnya , apakah setiap imunisasi selalu diberikan imunoglobulin tersebut?
Bagaimana tanggapan Anda mengenai skenario di atas ?
MODUL 4
Gangguan Nutrisi, Metabolik, Endokrin,
serta Imunisasi pada kelompok berisiko
SKENARIO 4 :
Prihatin
Susi 1 tahun dibawa ibunya ke poli anak dengan kondisi sangat
memprihatinkan. Anak tampak lemas dan cengeng. Berdasarkan pemeriksaan
fisis didapatkan BB: 5 kg, PB: 65 cm, old man face, rambut mudah dicabut dan
berwarna jagung, kulit keriput, pemeriksaan toraks tampak iga gambang,
frekuensi jantung: 100x/menit, frekuensi nafas: 30 x/menit, pemeriksaan
ekstremitas kesan baggy pants, otot atrofi serta di jumpai edema pada punggung
kaki kanan dan kiri. Riwayat kelahiran: pasien anak ke 5, secara spontan, ditolong
bidan, dengan BBL: 2500 gram, PB (?). Riwayat pemberian makan: ASI sampai
usia 1 tahun, kadang disertai pemberian air gula, nasi 2-3x sehari tetpi tidak
dihabiskan. Riwayat imunisasi (?). Selain itu pasien juga mengalami diare yang
dialami selama 2 minggu terakhir, kadang di sertai demam berulang. Selama ini
Susi hanya di rawat oleh ibuny yang berstatus single parent.
Tina usia 7 tahun dibawa ibunya dengan keluhan tumbuhnya rambut di
ketiak dan di kemaluan anaknya. Berdasarkan pemeriksaan fisis didapatkan BB:
30 kg, TB:120 cm, FJ: 80 x/I, FP: 20 x/I dan pemeriksaan skala Tanner di dapati
A2P2M2. Riwayat penyakit pada anaknya (-). Riwayat keluarga menderita
keluhan yang sama (-). Riwayat mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu
lama (-). Ibu menanyakan kepada dokter yang bertugas di poli anak, bagaimana
kondisi anaknya? Bagaimana Anda menjelaskan skenario diatas?
MODUL 5
GERIATRI
SKENARIO 5 :
Kasihan Nenek Ita
Sejak mengalami stroke 2 bulan yang lalu, nenek Ita hanya mampu
terbaring di tempat tidur. Keadaannya semakin hari semakin lemah, badannya
tampak sangat kurus, otot-otot tangan dan kakinya mengecil, dan sendi-sendinya
kaku jika digerakkan. Buang air besar dan buang air kecil tidak dirasakan lagi
oleh nenek. Segala keperluannya dibantu oleh anaknya, seorang buruh cuci
pakaian. Kehidupannya yang miskin membuat keluarga tidak mampu berobat ke
tenaga kesehatan, hanya mengandalkan obat-obatan dari dukun kampung.
Satu minggu ini nenek tidak banyak bicara, sering batuk dan menolak
untuk makan, raut muka tampak sedih. Dua hari sebelumnya nenek mengalami
demam tinggi, gelisah dan meracau. Atas anjuran warga nenek di bawa ke IGD
RSUD Cut Meutia untuk dirawat. Dokter menjelaskan kepada keluarga bahwa
penyakit yang dialami nek Ita sudah berat. Berdasarkan pemeriksaan fisis
didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi
120 x/menit, pernafasan 28 x/menit dan suhu 38◦C serta didapatkan tanda-tanda
dehidrasi. Terdapat juga ulkus dekubitus stadium IV di bokong dan stadium I di
kedua tumit. Keesokan harinya keadaan nenek makin memberat, kesadaran sopor,
pernafasan semakin sesak, ujung jari tangan dan kaki teraba dingin. Pada malam
harinya nenek dinyatakan meninggal oleh dokter jaga. Bagaimana seharusnya
pengkajian paripurna dan tatalaksana komprehensif yang harus dilakukan pada
kasus di atas?
MODUL 6
Geriatri dan Permasalahannya
SKENARIO 5 :
Kakek Abdul
Lampiran 1
TIM PENGELOLA
BLOK 3.6 PEDIATRI dan GERIATRI
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Lampiran 2
DAFTAR NAMA TUTOR BLOK 3.6 GANGGUAN PEDIATRI DAN GERIATRI
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
MOD KELOMPOK I KELOMPOK II KELOMPOK III KELOMPOK IV KELOMPOK V KELOMPOK VI
UL
Tutorial I Tutorial II Tutorial I Tutorial II Tutorial I Tutorial I Tutorial I Tutorial II Tutorial I Tutorial II Tutorial I Tutorial II
25/4/17 28/4/17 25/4/17 28/4/17 25/4/17 28/4/17 25/4/17 28/4/17 25/4/17 28/4/17 25/4/17 28/4/17
I dr.Julia
dr. Cut Asmaul Husna,M.Si dr. Cut Khairunnisa,M.Kes dr. Cut Sidrah Nadira,M.Sc Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A dr. Juwita Sahputri dr. Rahmi Surayya, MMedEd
2/5/17 5/5/17 2/5/17 5/5/17 2/5/17 5/5/17 2/5/17 5/5/17 2/5/17 5/5/17 2/5/17 5/5/17
II dr.Julia
dr. Cut Asmaul Husna,M.Si dr. Cut Khairunnisa, M. Kes dr. Cut Sidrah Nadira,M.Sc Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A dr. Juwita Sahputri dr. Rahmi Surayya, MMedEd
9/5/17 12/5/17 9/5/17 12/5/17 9/5/17 12/5/17 9/5/17 12/5/17 9/5/17 12/5/17 9/5/17 12/5/17
III dr.Julia
dr. Cut Asmaul Husna,M.Si dr. Cut Khairunnisa, M. Kes dr. Cut Sidrah Nadira,M.Sc Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A dr. Juwita Sahputri dr. Rahmi Surayya, MMedEd
16/5/17 19/5/17 16/5/17 19/5/17 16/5/17 19/5/17 16/5/17 19/5/17 16/5/17 19/5/17 16/5/17 19/5/17
IV dr.Julia
dr. Cut Asmaul Husna,M.Si dr. Cut Khairunnisa, M. Kes dr. Cut Sidrah Nadira,M.Sc Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A dr. Juwita Sahputri dr. Rahmi Surayya, MMedEd
23/5/17 26/5/17 23/5/17 10/06/16 23/5/17 10/06/16 23/5/17 10/06/16 23/5/17 10/06/16 23/5/17
V dr.Julia
dr. Cut Asmaul Husna,M.Si dr. Cut Khairunnisa, M. Kes dr. Cut Sidrah Nadira,M.Sc Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A dr. Juwita Sahputri dr. Rahmi Surayya, MMedEd
30/5/17 2/6/17 30/5/17 2/6/17 30/5/17 2/6/17 30/5/17 2/6/17 30/5/17 2/6/17 30/5/17 2/6/17
VI dr.Julia
dr. Cut Asmaul Husna,M.Si dr. Cut Khairunnisa, M. Kes dr. Cut Sidrah Nadira,M.Sc Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A dr. Juwita Sahputri dr. Rahmi Surayya, MMedEd
Lampiran 3
Daftar Nama Moderator Dan Narasumber Diskusi Pleno
MO
DUL
HARI/TGL WAKTU NARA SUMBER MODERATOR
Lampiran 4
METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasanyang sangat detail. Dalam
konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman,
dengantujuan untuk saling pengertian
Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan
memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan
pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak
lengkapdalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah
ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.
Output tertulis
daftar hipotesis atau penjelasan
Lampiran 5
6. Mengevaluasi secara teratur : apakah para mahasiswa puas dengan proses yang
sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan
7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal
prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok
8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif
9. Membina kepemimpinan kelompok
10. Mengamati adanya masalah perilaku (Mahasiswa dominan, diam, dsb) dan
memecahkannya
11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang
sedang berjalan
12. Memperhatikan efisiensi waktu