Kondisi lahan sawah yang tergenang menyebabkan terjadinya emisi gas
metana. Kondisi yang selalu tergenang membentuk lingkungan yang memiliki kadar oksigen rendah (kurang dari 20%) sehingga bakteri anaerobik (metanogenik) menghasilkan gas metana dalam menguraikan bahan organik yang dihasilkan dari pelapukan akar padi sawah. Penggenangan tanah pada lahan sawah menyebabkan pembentukan metana melalui dekomposisi anaerobik. 2. Emisi metana biasanya dihasilkan saat bahan-bahan organik – seperti tanaman, pakan dan kotoran ternak – membusuk dalam proses anaerobik (tanpa oksigen). Metana menyumbang sekitar 50% total emisi GRK di industri pertanian. Fermentasi dalam tubuh ternak (enteric fermentation) menghasilkan emisi metana terbesar dari seluruh emisi di industri ini. 3. Nitrogen oksida adalah emisi yang dihasilkan oleh mikroba saat mengurai nitrogen dari dalam tanah maupun kotoran ternak. Produksi emisi NOx tinggi terutama saat ketersediaan nitrogen dalam tanah melebihi kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan tanaman. Kondisi ini terjadi saat petani menggunakan pupuk kimia sintetis yang kaya akan nitrogen. NOx menyumbang 36% emisi gas rumah kaca di sektor pertanian. 4. Emisi CO2 dihasilkan dari tanah saat bahan-bahan organik membusuk dengan bantuan oksigen (aerobik). Sumber utama emisi CO2 di sektor pertanian adalah dari drainase dan pengolahan lahan. Saat lahan dikeringkan untuk diolah, bahan-bahan organik dalam tanah membusuk dengan cepat dan melepas CO2. Proses ini menyumbang 14% emisi GRK dari sektor pertanian. 5. Indonesia merupakan negara pertanian dimana pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian dan produk nasional yang berasal dari pertanian. 6. POLA TANAM: pola tanam selalu dibagi menjadi dua periode yakni Oktober-Maret dan April-September. Sekarang, pola itu tidak bisa lagi menjadi patokan. meningkatkan kemampuan peramalan sehingga langkah-langkah antisipasi dapat dilakukan lebih awal, khususnya pada daerah-daerah yang rawan. Pembuatan waduk untuk menampung air hujan, sehingga tidak terjadi banjir dan memanfaatkannya untuk irigasi atau lainnya pada saat kekurangan air (kekeringan).