Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk

hidup dengan lingkungannya (Resosoedarmo dkk, 1985:1). Berasal dari kata

Yunani oikos "habitat" dan logos " ilmu ". Ekologi diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk

hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst

Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan

atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai

komponen penyusunnya yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain

suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk

hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga

berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu

populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu

sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal

balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Hutagalung RA,

2010). Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan

1
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. P ada

kesempatan kali ini makalah akan membahas mengenai ekosistem darat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan ekologi darat ?

2. Apa jenis-jenis dari ekologi darat ?

3. Apa saja faktor pembatas dari ekologi darat ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekologi darat.

2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari ekologi darat.

3. Untuk mengetahui apa saja faktor pembatas dari ekologi darat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ekologi Darat

Ekologi darat mempelajari tentang ekosistem darat. Ekosistem darat

mempunyai kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem laut, karena

kemungkinan organisme untuk hidup dan berkembangbiak pada ekosistem darat lebih

lebar. Sebab, distribusi oksigen dan sinar matahari lebih banyak.

Pada Ekosistem darat terdapat beberapa jenis dari bentuk tumbuhnya tumbuh-

tumbuhan, yaitu : pohon, liana, epifit, shrubs, herba, dan tumbuhan taliod. Jenis

adaptasi hewan vertebrata darat, yaitu:

1) Herbivora

Terdapat tiga jenis, yaitu : Ground-dwelling, Arboreal seperti Macaca

fascicularis, dan Aerial seperti Burung dan hewan-hewan terbang lainnya. Pada

Ground-dwelling terbagi lagi menjadi empat, yaitu : Cursorial (berlari) seperti rhea

dan emu, Saltatory (melompat) seperti kangguru, Graviportal (berat badan) seperti

penyu dan gajah, dan Forsial seperti kodok dan katak.

2) Karnivora

Pada karnivora terbagi menjadi empat juga. Ketiganya sama dengan Herbivora,

tetapi karnivora tidak Arboreal dan diganti Amphibious. Contoh pada Ground –

dwelling adalah seperti cecak, kucing, beruang ular dan lain sebagainya. Contoh pada

3
Aerial adalah beberapa burung, kelelawar, elang dan lain sebagainya. Contoh pada

Fossorial seperi beberapa jenis ular, dan contoh pada Amphibious

seperti Alligator sp dan katak.

Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan

menjadi beberapa bioma, yaitu:

1. Bioma stepa/ padang rumput

2. Bioma sabana

3. Bioma gurun

4. Bioma hutan hujan tropis/ hutan basah

5. Bioma hutan gugur

6. Bioma tundra

7. Bioma taiga

8. Bioma karst/ batu gamping

9. Bioma hutan mangrove/bakau.

2.2 Jenis-jenis Ekologi Darat

2.2.1 Bioma Stepa (Padang Rumput)

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah

subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma

Stepa berbeda dengan Bioma Sabana.

Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah pada biomasabana

merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar,

4
sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh

kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang

ada. Ciri -ciri bioma Stepa:

 Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun

 Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh

rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik

sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.

 Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m

 Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia

 Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika

Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.

Gambar 1. Bioma padang rumput. (Wikipedia Commons)

Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah:Pohon

Akasia dan Semak Belukar. Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma

5
ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain: Rusa,

Antelop, Kerbau, Kanguru, Harimau, Singa dan Ular.

Komponen Pendukung Ekosistem Padang Rumput

Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang

mendukung terbentuknya ekosistem padang rumput, yaitu:

 Organisme autotrof

Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa

makanan sendiri mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara

sekitar. Organisme autotrof pada ekosistem ini adalah tanaman atau rumput.

Rerumputan ini pun hidup beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang memiliki

curah hujan tidak teratur.

 Organisme heterotrof

Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan

sendiri. Organisme jenis ini adalah para hewan pemakan rumput, seperti zebra, rusa,

kanguru atau bison. Hidup hewan ini bergantung pada rumput-rumput yang hidup di

sekitar mereka.

Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi

konsumen kedua setelah hewan pemakan rumput, seperti singa, anjing liar ataupun

ular. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang rumput ini menggantungkan hidup

pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi target mangsa mereka.

6
 Abiotik

Selain makhluk hidup, di ekosistem padang rumput ini juga terdapat komponen

tak hidup atau yang biasa disebut sebagai abiotik. Komponen ini meliputi

bebatuan, tanah, air, udara, ataupun sinar matahari. Komponen-komponen ini ikut

mendukung keseimbangan dari ekositem padang rumput.

 Pengurai

Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai

termasuk dalam organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat

makanan sendiri. Tugas dari organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan

organik dari benda hidup yang sudah mati (misal: hewan mati, daun, batang pohon,

dll).

Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan

bakteri. Mereka akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa

bahan sederhana untuk digunakan kembali oleh produsen (tanaman/rumput).

Ekosistem padang rumput adalah bagian dari kehidupan, sudah selayaknya kita

sebagai manusia ikut menjaga keseimbangan ekosistem ini. Misalnya, tidak

sembarangan memburu hewan, baik pemakan rumput maupun hewan pemangsa

seperti singa.

Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat

kacaunya ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan.

7
2.2.2 Bioma Sabana

Bioma Sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan

pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan

menjadi dua, yaitu:

a. Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis

tumbuhan saja.

b. Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran

berjenis-jenis pohon.

Gambar 2. Bioma Sabana

2.2.3 Bioma Padang Pasir / Gurun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang

berbatasan dengan padang rumput. Bioma gurun dan setengah gurun banyak

ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Ciri-ciri bioma

padang pasir yaitu :

8
 Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.

 Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.

 Kelembaban udara sangat rendah.

 Perbedaan suhu siang hari dengan malam harisangat tinggi(siangdapat mencapai

45 C, malam dapat turun sampai 0 C).

 Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.

Gambar 3. Bioma gurun pasir. (Wikipedia Commons)

Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang teradaptasi dengan

keadaan kering, misalnya tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang tebal dan akar yang

panjang. Juga tumbuhan sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada

batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri.

Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air,

misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil seperti tikus,ular, kadal,

kalajengking, dan semut. umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari

yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

9
Fauna Adaptasi

 Aktifitas malam hari , siang membuat lubang

 Mempunyai cadangan penyimpan air

 Hewan yang hidup unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut. Beberapa

tikus/mencit gurun tidak pernah minum, tetapi mendapatkan semua kebutuhan

airnya dari perombakan metabolic biji-bijian yang dimakannya.

Flora ( Xerophyt ) Adaptasi

 Daun ditutupi oleh kutikula yang tebal

 Akar yang panjang

 Sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya

 Daunnya menyempit menjadi duri

 Kaktus yamh nerkemampuan menyerap air selama periode basah. dan

mengandalkan fotosintesis CAM, suatu adaptasi metabolic untuk menghemat air

dalam lingkungan kering juga terdapat Adaptasi protektif yang menghalangi

pemakanan oleh mamalia dan serangga, seperti duri pada kaktus dan racun pada

daun semak.

2.2.4 Bioma Hutan Hujan Tropis / Hutan Basah

Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah,

Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan

10
Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena

mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.

Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain:

 Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun

 Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m

 Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun

 Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu

menembus dasar hutan

 Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi

(daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung).

Gambar 4. Bioma hutan hujan tropis (Wikipedia Commons)

Jenis tumbuhan yang hidup di daerah hutan basah yaitu tumbuhan pencekik

pohon, pohon jelutung, pohon ramin, pohon rengas, pohon manau. Hewan yang

banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis

primata, seperti : gorilla, monyet, simpanse, orang utan, gibon, siamang.

11
2.2.5 Bioma Hutan Gugur

Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)adalah hutan dengan ciri tumbuhannya

sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di

Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili. Ciri-ciri bioma hutan gugur

adalah sebagai berikut :

 Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun

 Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada

musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.

 Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.

 Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang

 Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit

 Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi.

 Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.

Gambar 5. Bioma hutan gugur (Wikimedia Commons)

12
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima

cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban.

Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya

masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya.

Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu

hewan sebangsa luwak/musang.

Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang,

suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi

merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.

Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan

fotosintesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin).

Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali

(bersemi) sehingga disebut musim semi. Pohon-pohon utama yang terdapat di bioma

hutan gugur rata-rata berukuran besar dan pendek.

 Fauna yan terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda (hewan

endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis

musang/luwak).

 Panda (hewan endemik china) - anjing – racoon

 Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur.

13
 Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan

membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung

tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis.

 Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang,

suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan

coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-

buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.

 Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan

mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin.

 Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan

mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah,

hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.

2.2.6 Bioma Tundra

Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya

adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi

oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit

tumbuhan berbunga berukuran kecil. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut:

 Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat

berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.

14
 Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami

pertumbuhan.

 Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan

Reindeer/Caribou (rusa kutub).

Gambar 6. Bioma tundra di Siberia (Wikimedia Commons)

2.2.7 Bioma Taiga/ Hutan Berawa/ Hutan Boreal

Taiga, terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim sedang dengan

kutub. Hutan boreal berada di kawasan kutub, di antaranya Alaska, Kanada, Rusia,

Swedia, Norwegia, dan Finlandia. Kutub adalah lingkungan yang keras. Salju dan

hawa dingin menyelimuti kawasan itu hampir sepanjang musim. Pada musim dingin

mencapai minus 50 derajat celcius.Karena sinar matahari langka, tumbuhan sulit

melakukan fotosintesis. Makanya pohonnya kecil dan kerdil.

15
Tumbuhan dominannya adalah konifer atau tumbuhan berdaun jarum (pinus).

Hewan yang hidup di sini adalah ajax, beruang hitam, dan serigala.Bioma ini

kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di

daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.

Gambar 7. Bioma Taiga (Wikipedia Commons)

Ciri-ciri bioma taiga :

1) Di dominasi oleh vegetasi pohon cemara yang merupakan tumbuhan berdaun

jarum.

2) Perbedaan suhu di musim dingin dan panas sangat mencolok di musim dingin

dapat mencapai di bawah 00F dan di musim panas dapat mencapai 900F atau lebih.

/ musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.

3) Musim panas yang panjang dan curah hujan yang rendah.

4) Terdapat di daerah belahan bumi utara yang dekat dengan kutub utara.

16
5) Terdapat juga vegetasi bambu-bambu, paku-pakuan, dan lumut.

6) Serangga pada waktu tertentu mendominasi hewan di sana, seperti jenis kumbang,

lebah, capung, semut, dan laba-laba. Di sini juga ada binatang sejenis rusa yang

dinamakan Mose, serigala, rubah, anjing hutan, dan beruang.

7) Juga terdapat berbagai jenis burung seperti Bebek, angsa, dan jenis burung

pemakan ikan. Juga terdapat burung pemangsa seperti burung elang, rajawali, dan

burung hantu.

8) Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai

6 bulan.

9) Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer

adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah,

vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam,

hutannya disebut hutan homogen. Terdapat kira-kira 5 juta km2 hutan boreal di

muka bumi. Pohon di hutan konifer mengalami musim pertumbuhan yang singkat

akibat pengaruh musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Hutan

boreal dihuni oleh serigala abu-abu, rusa kutub, pohon-pohon konifer, dan

kumbang tanah yang sering terlihat diantara daun konifer yang gugur.Pohon

konifer termasuk jenis Gymnospermae. Pohon konifer mempunyai bunga yang

disebut rujung (konus), di dalam rujung betina terdapat biji buah. Konifer tumbuh

di daerah yang dingin di seluruh dunia. Konifer yang sering dijadikan pohon natal

adalah Spruce Norwegia.

17
10) Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-

burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis

hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat

musim dingin.

2.2.8 Bioma Karst / Batu Gamping / Gua

Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah

Yugoslavia.[9]Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

 Tanahnya kurang subur untuk pertanian

 Sensitif terhadap erosi

 Mudah longsor

 Bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah

 Gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro

Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis

yang tidak dijumpai di ekosistem lain.

Gambar 8. Bioma Kars

18
2.2.9 Bioma Hutan Bakau / Mangrove

Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di

daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon

bakau(Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon

bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon

Bogem (Bruguiera).Ciri-ciri hutan bakau / mangrove sebagai berikut:

 Kadar garam air dan tanahnya tinggi.

 Kadar O2 air dan tanahaya rendah.

 Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan

berlumpur.

Gambar 9. Bioma Hutan Bakau

Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar

menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan

19
nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut

tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula

sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.

Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki

akar nafas yang berfungsi menyerap O2 langsung dari udara. Agar individu baru tidak

dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada

bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama VIVIPARI yang artinya

adalah berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, belum tanggal dari

pohon induknya, dapat membentuk akar yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter

panjangnya.

Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya maka dengan

akar yang panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam lumpur, sehingga

tidak akan terganggu dengan arus air yang terjadi pada gerakan pasang dan surut.

Hutan bakau di Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai

barat dan selatan Kalimantan dan sepanjang pantai Irian, di Pulau Jawa hutan bakau

yang agak luas masih tersisa di sekitar Segara Anakan dekat Cilacap yang merupakan

muara sungai Citanduy.

Jenis-jenis hewan yang dapat ditemukan dalam lingkungan hutan bakau

terutama adalah ikan dan hewan-hewan melata (buaya, biawak) dan burung-burung

yang bersarang di atas pohon-pohon bakau.

20
2.3 Faktor Pembatas Ekologi Darat

1) Cahaya

Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber

energi utama bagi ekosistem. Struktur dan fungsi dari ekosistem utamanya sangat

ditentukan oleh radiasi matahari yang sampai di sistem ekologitersebut, tetapi radiasi

yang berlebihan dapat pula menjadi faktor pembaas, menghancurkan sistem jaringan

tertentu.

Ada tiga aspek penting yang perlu dibahas dari faktor cahaya ini, yang erat

kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu:

 Kualitas cahaya atau komposisi panjang gelombang.

 Intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya.

 Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar

setiap hari.

Variasi dari ketiga parameter tadi akan menentukan berbagai proses fisiologi

dan morfologi dari tumbuhan. Memangpada dasarnya pengaruh dari penyinaran

sering berkaitan erat dengan faktor-faktor lainnya seperti suhu dan suplai air,tetapi

pengaruh yang khusus sering merupakan pengendali yang sangat penting dalam

lingkungannya.

2) Suhu

Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat berperan baik secara langsung

maupun tidka langsung trehadaporganisme hidup. Berperan langsung hampir pada

21
setiap fungsi dari tumbuhan dengna mengontrol laju proses-proseskimia dalam

tumbuhan tersebut, sedangkan peran tidak langsung dengan mempengaruhi faktor-

faktor lainnyaterutama suplai air. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan

menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan air dari

organisme hidup. Sebenarnya sangat sulit untuk memisahkan secara mandiri

pengaruh suhu sebagai faktor lingkungan. Misalnyaenergi chaya mungkin diubah

menjadi energi panas ketika cahaya diabsopsi oleh suatu substansi.

Suhu juga sering berperan bersamaan dengna cahaya dan air untuk mengontrol

fungsi-fungsi dari organisme.Relatif mudah untuk mengukur suhu dalam suatu

lingkungan tetapi sulit untuk menentukan suhu yang bagaimana yang berperan nyata,

apakah keadaan maksimum, minimum atau keadaan harga rata-ratanya yang penting.

3) Air

Air merupakan faktor lingkungan yang penting, semua organisme hidup

memerlukan kehadiran air ini. Perlu dipahami bahwa jumlah air di sistem bumi kita

ini adalah terbatas dan dapat berubah-ubah akibat proses sirkulasinya.Pengeringan

bumi sulit untuk terjadi akibat adanya siklus melalui hujan, aliran air, transpirasi dan

evaporasi yangberlangsung secara terus menerus. Bagi tumbuhan air adalah penting

karena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air sebagaibagian dari

faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan struktur

dan organ tumbuhan. Untuk lebih rinci perhatikan peranan air bagi tumbuhan di

bawah ini:

22
 Struktur Tumbuhan. Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan dari

semua makhluk hidup (takterkecuali tumbuhan). Antara 40% sampai 60% dari

berat segar pohon terdiri dari air, dan bagi tumbuhan herbajumlahnya mungkin

akan mencapai 90%. Cairan yang mengisi sel akan mampu menjaga substansi itu

untuk berada dalam keadaan yang tepat untuk berfungsi metabolisme.

 Sebagai Penunjang. Tumbuhan memerlukan air untuk penunjang jaringan-jaringan

yang tidak berkayu.Apabila sel-sel jaringan ini mempunyai cukup air maka sel-sel

ini akan berada dalam keadaan kukuh. Tekananyang diciptakan oleh kehadiran air

dalam sel disebut tekanan turgor dan sel akan menjadi mengembang, danapabila

jumlah air tidak memadai maka tekanan turgor berkurang dan isi sel akan

mengerut dan terjadilah plasmolisis.

 Alat Angkut. Tumbuhan memanfaatkan air sebagai alat untuk mengangkut materi

disekitar tubuhnya. Nutrisi masuk melalaui akar dan bergerak ke bagian tumbuhan

lainnya sebagai substansi yang terlarut dalam air. Demikian juga karbohidrat yang

dibentuk di daun diangkut ke jaringan-jaringan lainnya yang tidak berfotosintesis

dengan cara yang sama.

 Pendingin. Kehilangan air dari tumbuhan oleh transpirasi akan mendinginkan

tubuhnya dan menjaga dari pemanasan yang berlebihan. putaran per menit selama

30-40 menit.

23
4) Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda

menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga

menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

5) Ketinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut,

karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang

berbeda.

6) Angin

Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam

penyebaran biji tumbuhan tertentu.

7) Garis lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda

pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme

di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu

saja.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk

hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi darat

mempelajari tentang ekosistem darat. Ekosistem darat mempunyai kompleksitas

yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem laut, karena kemungkinan organisme

untuk hidup dan berkembangbiak pada ekosistem darat lebih lebar.

2. Ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu:

 Bioma stepa/ padang rumput

 Bioma sabana

 Bioma gurun

 Bioma hutan hujan tropis/ hutan basah

 Bioma hutan gugur

 Bioma tundra

 Bioma taiga

 Bioma karst/ batu gamping

 Bioma hutan mangrove/bakau.

3. Faktor pembatas ekologi darat diantaranya: cahaya, suhu, air, tanah, ketinggian,

angin, dan garis lintang.:

25

Anda mungkin juga menyukai