Oleh:
Dosen Pembimbing:
Dr. Yulfiah, ST.,M.Si
i
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
d. Bagaimana pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap infiltrasi
e. Bagaimana perubahan respon DAS pada saat musim hujan dari pengaruh
perubahan penggunaan lahan?
1.3. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap sifat biofisik
tanah, kapasitas infiltrasi dan Hidrologinya?
b. Mengkaji perbedaan sifat biofisik tanah pada area perkebunan dan
tambang
c. Mengkaji hubungan sifat biofisik tanah dengan infiltrasi
d. Mengkaji pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap kecepatan
infiltrasi
e. Mengkaji perubahan respon DAS pada saat musim hujan dari pengaruh
perubahan penggunaan lahan?
1.4. Manfaat Penelitian
a. Data hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan kebijakan bagi
pemerintah instalasi setempat, guna menjaga Sumberdaya Alam wilayah
setempat
b. Sebagai acuan masyarakat sekitar untuk memilih jenis tanaman yang
sesuai dengan jenis tanah
c. Sebagai acuan perusahaan dalam memilih tanaman yang sesuai dengan
sifat tanah pada saat revegetasi pasca tambang
d. Sebagai acuan perusahaan dalam mengendalikan DAS di area
pertambanagn
1.5. Batassan Masalah
Studi pengaruh perubahan penggunaan lahan ini hanya berada pada sekitar
wilayah milik PT.X di Desa..... dengan luas wilayah 64,11ha dengan
koordinat ....◦....’.....’S dan .....◦.....’.....E sampai ....◦....’.....’S dan
.....◦.....’.....E
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
3. Besarnya tingkat urbanisasi dan lambatnya proses pembangunan di
pedesaan.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
11
10 Sidang Tesis
12
2. Analisis berat biomassa akar dilakukan dengan cara pengamatan
kepadatan perakaran. Metode ini dipilih karena kepadatan perakaran
menentukan kemampuan tanah dalam mengabsorbsi air (Priyono, 2000).
Identifikasi biomassa akar dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah
dengan pipa pralon (diameter 10 cm) sedalam antara 10—20 cm,
kemudian dianalisis kepadatan perakarannya;
3. Analisis BOT dilakukan dengan analisis fraksionasi berdasar ukuran
partikel (Hairiah, 1996). Analisis BOT dilakukan pada tanah dengan
kedalaman 0—20 cm;
4. Analisis porositas tanah dihitung dengan persamaan P= (1-BI/BJ)x100%,
dimana
P : porositas (%),
BI : bobot isi (gram/cm3), dan
BJ : berat jenis (gram/cm3).
Analisis penetapan bobot isi menggunakan metode cilinder, sedangkan
analisis penetapan berat jenis menggunakan metode pignometer.
3.3.3. Kapasitas Infiltrasi
Kapasitas infiltrasi diukur secara langsung di lapang dengan menggunakan
alat double ring infiltrometer. Pengukuran kapasitas infiltrasi dilakukan pada 3
jenis penggunaan lahan yaitu perkebunan, daerah tambang, dan daerah pasca
tambang. Pengukuran kapasitas infiltrasi setiap penggunaan lahan dilakukan
pengulangan sebanyak 1 kali. Pengukuran infiltrasi menggunakan metode Horton
dengan rumus perhitungan: F = fc + (fo - fc) e−kt ,
Dimana
F : tingkat infiltrasi (cm/hari),
fc : tingkat infiltrasi setelah konstan (cm/hari),
fo : tingkat infiltrasi awal (cm/hari),
k : konstanta
t : waktu awal konstan (jam), dan
e : 2,718
13
3.3.4. Analisa Hidrologi DAS
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data curah hujan bulanan
daerah sekitar pada tahun 2001-2006, 2007- 2012 dan 2013-2018 dengan tujuan
mendapatkan nilai data frekuensi debit dan nilai koefisien aliran air
a. Analisa frekuensi debit
Fluktuasi debit adalah perbandingan antara debit maksimum (Qmaks)
dengan debit minimum (Qmin) selama satu tahunan
𝑄 𝑚𝑎𝑥
Nilai frekuensi debit didapat dari rumus frekuensi debit =
𝑄 𝑚𝑖𝑛
Dimana nilai
Q max : debit harian nilai rata-rata tertinggi tahunan (m3/det)
Q min : debit hatian nilai rata-rata terendah tahunan (m3/det)
b. Analisa Koefisien Aliran Permukaan (C)
Koefisien Aliran Permukaan adalah perbandingan antara tebal limpasan
tahunan (mm) dengan tebal hujan tahunan (mm) di DAS atau dapat
dikatakan berapa persen curah hujan yang menjadi limpasan (runoff) di
tebal limpasan tahunan
DAS. Rumus Koefisien Runoff = tebal hujan tahunan
Dimana nilai Tebal limpasan tahunan diperoleh dari volume debit (m3)
dari hasil pengamatan SPAS di DAS selama satu tahun dibagi dengan luas
DAS (m2) yang kemudian dikonversi ke satuan mm. Untuk tebal hujan
tahunan diperoleh dari hasil pencatatan pada Stasiun Penakar Hujan baik
dengan alat Automatic Rainfall Recorder (ARR) atau ombrometer.
14
STUDI PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
TERHADAP SIFAT BIOFISIK TANAH, KAPASITAS INFILTRASI DAN
HIDROLOGI DAS DI WILAYAH PT. X
ANALISA DATA
HASIL
HASIL ANALISA
KESIMPULAN
LAPORAN
PETA
15
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Wahyu., Rustiadi, Ernan., Kartodihardjo, Hariadi. 2015.Dampak
pertambangan terhadap pertumbuhan penggunaan lahan dan
kesesuaian peruntukan lahan dan kesesuaian peruntukan ruang
(studi kasus kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan).
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota vol.26, no.2, hlm. 130-146
16