Disusun Oleh :
KAJIAN PUSTAKA
Teknik Modeling
Teori modeling merupakan teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura yang
mempunyai anggapan bahwa perubahan tingkah laku manusia tidak semata-mata
dipengaruhi oleh lingkungan saja, tetapi tingkah laku, lingkungan dan pribadi saling
mempengaruhi. Banyak perilaku manusia dibentuk dan dipelajari melalui model yaitu
dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain untuk membentuk perilaku baru
dalam dirinya. Secara sederhana prosedur dasar modeling adalah menunjukkan perilaku
seseorang atau perilaku beberapa orang kepada subjek yang ditiru.
Adapun tujuan dari teknik modeling itu sendiri adalah :
b. Untuk perolehan tingkah laku yang lebih adaptif
c. Membantu konseli untuk merespon hal-hal baru
d. Mengurangi respon-respon yang tidak layak
e. Menghilangkan perilaku tertentu
f. Membentuk perilaku baru
g. Agar konseli bisa belajar sendiri menunjukkan perbuatan yang dikehendaki tanpa
harus belajar lewat trail and error.
Sedangkan untuk jenis-jenis dalam pemberian teknik modeling itu sendiri dibagi
menjadi tiga yaitu :
1. Live modeling with partisipan, yaitu dengan menghadirkan model secara langsung.
2. Symbolic model, yaitu penokohan dengan menggunakan simbol seperti film, dan
audio visual.
3. Multiple model, yaitu terjadi dalam kelompok seorang anggota dengan mengubah
sikap dan mempelajari sikap baru setelah mengamati anggota lain bagaimana
anggota-anggota lain bersikap.
Menurut Alwisol (2009) mengatakan teknik modeling bukan sekedar
menirukan atau mengulangi apa yang dilakukan seorang model (orang lain), tetapi
modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan tingkah laku yang teramati,
menganalisir berbagai pengamatan sekaligus melibatkan proses kognitif. Dan untuk
karakteristik anak tunagrahita khususnya yang ringan adalah mereka yang mengalami
kesukaran dalam berfikir secara abstrak, tapi mereka masih dapat mengikuti pelajaran
akademik baik di sekolah biasa maupun sekolah khusus, jadi dengan menggunakan
teknik modeling anak tunagrahita dapat melihat dan mengamati secara langsung serta
anak bisa menirukan kembali apa yang diperintahkan dari model atau contoh yang
telah diperlihatkan.
3.2 Rancangan Pelaksanaan Layanan
4.1 Kesimpulan
Kemandirian pada anak adalah kemampuan anak untuk melakukan kegiatan dan
tugas sehari-hari sendiri atau dengan sedikit bimbingan, sesuai dengan tahap
perkembangan dan kemampuan anak. Sebagaimana diketahui bahwa anak tunagrahita
mengalami hambatan dalam kercerdasan maka target kemandiriannya tentu harus
dirumuskan sesuai dengan potensi yang mereka miliki, sehingga dapat dikatakan bahwa
mandiri bagi anak tunagrahita adanya kesesuaian antara kemampuan yang aktual dengan
potensi yang mereka miliki. Jadi pencapaian kemandirian bagi anak tunagrahita tidak
dapat diartikan sama dengan pencapaian kemandirian anak normal pada umumnya.
Keberhasilan penerapan kemandirian diri pada anak tunagrahita dapat dilihat dan
diamati melalui kemampuan anak tunagrahita melaksanakan kegiatannya dengan optimal
sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Hal ini akan tergantung pada kegiatan
bimbingan yang teratur dan terus menerus tentunya dengan penggunaan metode yang
tepat. Salah satunya dengan pemberian layanan bimbingan kelompok yakni teknik
modeling. Teknik modeling bukan sekedar menirukan atau mengulangi apa yang
dilakukan seorang model (orang lain), tetapi teknik modeling melibatkan penambahan
dan atau pengurangan tingkah laku yang teramati, menganalisir berbagai pengamatan
sekaligus melibatkan proses kognitif. Dan untuk karakteristik anak tunagrahita
khususnya yang ringan adalah mereka yang mengalami kesukaran dalam berfikir secara
abstrak, tapi mereka masih dapat mengikuti pelajaran akademik baik di sekolah biasa
maupun sekolah khusus, jadi dengan menggunakan teknik modeling anak tunagrahita
dapat melihat dan mengamati secara langsung bagaimana perkembangannya serta anak
dapat menirukan kembali apa yang diperintahkan dari model atau contoh yang telah
diperlihatkan sehingga efek dari pemberian layanan bimbingan kelompok teknik
modeling dapat berpengaruh pada peningkatan kemandirian anak tuna grahita tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi., Devi., Imas., & Neni. 2015. Penggunaan Teknik Modeling Dalam
Peningkatan Keterampilan Interaksi Sosial Anak Tunarungu di SLB B
Cirebon Kota Bandung. JASSI anakku. 18 (2), 20-26.