6
Ind
m
615.6
Ind
0^ TOi
>0 '
MATERI PELATIHAN
MANAJEMEN KEFARMASIAN
DI PUSKESMAS
JICA^
JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA)
2010
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
Daftarisi
DaftarLampiran III
DaftarSingkatan iv
Tim Penyusun V
Kata Pengantar vi
Sam sutanDlrjenBlnfardanAlkes vii
Sambutan Japan International Cooperation Agency(JICA) ix
Kurilfulum Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas xi
GBP P Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas xii
PENDAHULUAN
A. Later Belakang
B. Riiang Lingkup
KONSELINGOBAT
A. Deskripsi 63
B.Tujuan 63
C. Uraian Materi 63
LAMPIRAN 79
DAFTARPUSTAKA 90
Lampiran 1
Formulir Monitoring Indikator Peresepan 79
Lampiran 2
Formulir Kompilasi Data Peresepan Tingkat Puskesmas 81
Lampiran 3
Formulir Kompilasi Data Peresepan Tingkat Kabupaten/Kota 82
Lampiran 4
Formulir Kompilasi Data Peresepan Tingkat Provinsi 83
Lampiran 5
Formulir Pemantauan Penulisan Resep Obat Generik di Puskesmas
dan Jaringannya:
Lampiran 6
Formulir Pemantauan Penyediaan Obat generik di Puskesmas
dan Jaringannya:
111
1. DOEN ; DaftarObatEsensialNasional
2. DOI : DaftarObat Indonesia
3. lONI ; InformatoriumObatNaslonal lndonesIa
4. ISO : InformasiSpeslaliteObat
5. LPLPO : LaporanPemakaiandanLembarPermintaanObat
6. MIMS : Monthly Index ofMedicalSpecialities
IV
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
TIM PENYUSUN
MATER! PELATIHAN MANAJEMEN
KEFARMASIAN Di PUSKESMAS
16.Drs. H. M. Taufik S., Apt., MM Dit. Bina Obat Publ k & Perbekkes
17.Dra. HidayatI Mas'ud, Apt Dit. Bina Obat Publ k & Perbekkes
18.Drs. A. Marwan Harahap, Apt Dit. Bina Obat Publ k & Perbekkes
20.M^a Suzana, S.SI., Apt Dit. Bina Obat Publ k & Perbekkes
21. Much. Abadi, S.SI., Apt Dit. Bina Obat Publ k & Perbekkes
22.Dede Bromici Kundalini, AMF Dit. Bina Obat Publ k & Perbekkes
23. Nurul Kurniawati, AMF Dit. Bina Obat Publ k & Perbekkes
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, Materl Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas telah dapat
diselesaikan.
Materl Pelatihan ini disusun agar dapat digunakan sebagai bahan utama bag!
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan pelatihan
manajemen kefarmasian untuk petugas pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dengan adanya buku ini diharapkan tenaga pelatih maupun peserta latih akan
mempunyai pemahaman yang sama tentang pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan di Puskesmas dan dengan tersebarnya modul ini juga diharapkan kualitas
pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan untuk petugas di Puskesmas menjadi
lebih baik dari sebelumnya.
Jakarta, Maret2010
Direktur Bina Obat Publik dan
Peija^alan Kesehatan,
dr.SetiawaivSoeparan. MPH
NIP. 195305201978111001
VI
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL
BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dalam upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap,
jumlah yang cukup, terjamin khasiatnya, aman, efektif, dan bermutu, merupakan
sasaran yang harus dicapai. Hal ini berada dalam lingkup pelayanan kefarmasian
sebagai salah satu pilaryang menopang pelayanan kesehatan piaripurna.
Vll
Jakarta, Maret2010
DirekturJenderal, ^
—f-
I- Dra.Sri Indrawatv.Apt.. M.Kes
rs
NIP 195306211980122001 ^
F\
F^
F^
F*>
F^
F^
FF
Vlll
F^
SAMBUTAN
JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY{J\CA)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada kita semua.
Penyusunan buku Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas dapat
diselesaikan atas kerja sama JICA dengan Kementerian Kesehatan dalam proyek
"Provide Safe Drug to People in Indonesia".
JICA dan Kementerian Kesehatan telah memuiai proyek "Provide Safe Drug to
People in Indonesia" sejak Agustus 2007. Semenjak periode tersebut, kami telah
melal|ukan beberapa kegiatan di NTB dan Bengkulu sebagai daerah percontohan.
Kegiatan di NTB dan Bengkulu meliputi pelatihan manajemen obat bagi pengelola
obat di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Pustu, pelatihan tenaga
farmasi di Rumah Sakit, pengembangan software, workshop penyusunan SOP
pelayanan kefarmasian di kamar obat Puskesmas, monitoring dan evaluasi.
Kegiatan tersebut hampir usai, karena seluruh Kabupaten baik di NTB maupun
Bengkulu telah terpapar oleh proyek ini. Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi
Gorontalo terpilih menjadi daerah pengembangan proyek kami selanjutnya. Untuk
itu, riateri pelatihan ini disusun sebagai kerja sama teknis dalam rangka
menipgkatkan sumber daya manusia,khususnya tenaga farmasi di daerah.
Dalam materi pelatihan ini, kami mencoba untuk mengintegrasikan tiga aspek
utama dari tiga Direktorat di Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, yaitu
pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan, farmasi komunitas dan klinik,
serta Denggunaan obat rasional. Kami harap dengan disusunnya materi pelatihan ini,
yang merupakan revisi dari materi pelatihan sebelumnya, dapat meningkatkan
sisten pelatihan menuju arah yang lebih baik, sehingga tercipta sumber daya
manusia yang handal sebagai tujuan utama.
P^nggunaan materi pelatihan ini tidak terbatas hanya pada provinsi tertentu. JICA
berhalrap materi pelatihan ini dapat digunakan oleh daerah lain di wilayah Indonesia.
IX
JICA Expert,
MasahikoYOKOTA
AlokasI JPL
No Mata Pendidikan dan Pelatihan
Waktu T P Jml
A. Materi Dasar:
B Materi Inti:
3. Konseling
Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home
4.
Pharmacy Care)
C. Materi Tambahan :
2. BLC 90 menit 1 1 2
3. RTL 90 menit 2 2
Jumlah 16 16 32
XI
I
i
I.
a
a
S:
?
Vl
r
) > ) } )) } } } ^ } } )} } } } } } } } ))) )) } )))
I
GBPP MaterlPelatihan
5"
Si
Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
&
s
I
I.
s Pokok Sub Pokok TPU TPK Metode Waktu
Bahasan Bahasan
Peserta dapat Peserta mampu untuk: Ceramah, 120'
i menjelaskan tanya jawab,
I tata cara • Melakukan kegiatan permintaan obat sesuai diskusi
S"
s
permintaan prosedur. kelompok,
"0 obat di • Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk presentasi
Puskesmas. menyusun permintaan obat di Puskesmas. peserta.
r
• Menentukan jumlah dan jenis permintaan
obat berdasarkan data yang diperoleh.
• Menghitung kebutuhan obat di Puskesmas.
• Melakukan kesinambungan ketersediaan
obat di Puskesmas.
GBPP Materi Pelatihan
Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
ft
I.
i
>!
•I
i
I.
ft
a
ft
.
?
r
S
> > )> > > )
I.
i
Oi
Pokok Sub Pokok TPU TPK Metode Waktu
s
Bahasan Bahasan
Peserta dapat Peserta mampu untuk: Ceramah, 45'
menjelaskan tanya jawab,
tata cara • Melakukan penyimpanan dan distribusi obat diskusi
penyimpanan di Puskesmas seusai prosedur. kelompok,
dan distibusi Melakukan pengaturan, penyimpanan dan presentasi
obat di penyusunan obat sesuai prosedur. peserta.
r Puskesmas. Melakukan pengamatan terhadap mutu obat
s
§ secara berkala.
Menentukan frekuensi distribusi obat sesuai
jadwal.
Menentukan jumlah dan jenis obat yang
didistribusikan.
Melaksanakan penyerahan obat dan
menerima sisa obat dari sub-sub unit.
GBPP Materi Pelatihan
Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
i
&
a
5
I
g
6
) > > ) > 1 1 1 > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > }
a-
GBPP Materi Pelatihan
a
Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
a
I
I,
S
§ Pokok Sub Pokok TPU TPK Metode Waktu
Bahasan Bahasan
Pengelolaan • Supervisi dan Peserta dapat Peserta mampu untuk: Ceramah, 45'
i
I Obat dan Evaluasi menjelaskan Role play dan
a"
a Perbekalan Pengelolaan kegiatan • Melaksanakan kegiatan supervisi diskusi.
Kesehatan di Obat. supervisi pengelolaan obat.
Puskesmas. pengelolaan • Meningkatkan efektivitas manajemen dan
r obat. administrasi pengelolaan obat.
3
a • Mengidentifikasi masalah yang dihadapi di
lapangan dan mengatasinya.
• Membina SDM bagi para petugas/pelaksana
sehingga kinerja pelayanan meningkat.
GBPP Materi PeJatihan
Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
I.
i
a
a
i
I
a*
a
S:
?
3 3
f f )) f )} f > > I ) 9 » > > } >
I
a.
a
s
Pemantauan Peserta dapat memahami Peserta mampu : Ceramah,
I dan evaluasi pemantauan dalam 1. Melakukan pemantauan pengobatan tanya
I. penggunaan penggunaan obat yang secara langsung maupun tidak jawab.
i obat rasional. rasional.
langsung dengan menggunakan
perangkat pemantauan yang ada.
•s.
i 2. Melakukan pencatatan dan pelaporan
i secara benar dengan menggunakan
s*
s
S;
instrument yang ada.
?
5«!
P?-
i
&
A. Latar Belakang.
Sasaran utama yang harus dicapai oleh Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan adalah :
Di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar.
B. Ruang Lingkup.
c. Konseling.
PENGELOLAAN OBAT
DAN
PERBEKALAN KESEHATAN
r
POKOKBAHASAN
A.DESKRIPSI
B.IUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pokok Bahasan ^
b. Pelayanan Kefarmasian. ^
c. Penggunaan Obat Rasional.
1. Deskripsi.
2. Tujuan.
1. Deskripsi.
2. Tujuan.
3. Kegiatan.
1) Permintaan Rutin.
2) Permintaan Khusus.
Va Kebutuhan meningkat.
Va Terjadi kekosongan.
4) Sisa Stok.
u
MateriPelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
c. Menghitung kebutuhan obat dengan cara :
SO = SK + SWK + SWT + SP
Permintaan = SO-SS
Keterangan :
SO = Stok optimum
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
12
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Stok kerja Pemakaian rata-rata per periode distribusi.
Stok Optimum Adalah stok ideal yang harus tersedia dalam waktu
periode tertentu.
Jawaban :
14
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
b. Hitunglah permintaan kebutuhan obatnya.
Perhitungan :
Jawaban :
15
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
SUB POKOK BAHASAN
1. Deskripsi.
2. Tujuan.
3. Kegiatan.
16
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
sediaan obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), dan ditanda tangani
oleh petugas penerima serta diketahui oleh Kepala Puskesmas.
a. Deskripsi
b. Tujuan.
c. Kegiatan.
1) Persyaratan gudang.
a) Kelembaban.
18
MateriPelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
■ Bila memungkinkan pasang kipas angin atau AC. Karena
makin panas udara di dalam ruangan maka udara semakin
lembab.
b) Sinar Matahari.
c) Temperatur/Panas.
Vaksin
Antitoksin
Insulin
d) Kerusakan Fisik.
e) Kontaminasi.
f) Pengotoran.
20
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Bila ruang penyimpanan kecil:
Dapat digunakan sistem dua rak. Bagi obat menjadi dua bagian.
Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A sedangkan
sisanya di bagian rak B. Pada saat obat di rak A hampir habis maka
pesanan mulai dikirimkan ke gudang farmasi, sementara itu obat di
rak B digunakan. Pada saat obat di rak B hampir habis diharapkan
obat yang dipesan sudah datang. Jumlah obat yang disimpan di rak
A atau rak B tergantung dari berapa lama waktu yang diperlukan
saat mulai memesan sampai obat diterima (waktu tunggu).
21
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
c) Golongan antibiotik hams disimpan dalam wadah tertutup
rapat, terhindar dari cahaya matahari, disimpan di tempat kering.
■ Kode lokasi.
■ Tanggal diterima.
■ Tanggal kadaiuwarsa.
■ Nama produk/obat.
22
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Beri tanda khusus untuk obat yang akan habis masa pakainya
pada tahun tersebut. Jangan menyimpan vaksin lebih dari satu
bulan di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas).
4) Pengamatan mutu.
a) Tablet:
b) Kapsul:
• Wadah rusak.
c) Calran ;
23
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
d) Salep :
e) Injeksi:
• Kebocoran
24
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
2. Distribusi Obat di Puskesmas.
a. Deskripsi.
2) Puskesmas Pembantu.
3) Puskesmas Keliling.
4) Posyandu.
5) Polindes.
b. Tujuan.
c. Kegiatan.
b) Sisa stok.
c) Pola penyakit.
25
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
d) Jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan
kesehatan.
26
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
SUB POKOK BAHASAN
A. Deskripsi.
B. Tujuan.
C. <egiatan.
■ LPLPO
■ Kartu stok
a. Penyelenggaraan Pencatatan :
1) DI gudang Puskesmas :
2) Di kamar obat:
28
Mated Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
b) Laporan pemakaian dan per mintaan obat ke gudang obat
dibuat berdasarkan catatan pemakaian harian dan sisa stok.
3) Di kamar suntik :
b. Alur Peiaporan.
c. Periode Peiaporan.
29
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
FORMULIR-V
U) LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT
o
( LPLPO )
BULAN .200 .
DQKUMEN NOMOR TGL
PUSKESMAS IFK
DAERAH KAB/KOTA PUSKESMAS
PELAPORAN BULAN IPERIODE
PERMINTAAN BULAN I PERIODE
NO NAMAOBAT/ SATUAN STOK PENE- PERSE- PEMA SISA STOK PERMI- KETE-
ABJAD AWAL RIMAAN DIAAN KAIAN STOK OPTI TAAN PEMBERIAN BULAN RANGAN
MUM APBN ASKES APBDI APBD II BUFFER LAIN JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
I
I
I
a
a-
I. BAYAR
i
I .. 200.
if)
1. Deskripsi.
2. Tujuan.
. Kegiatan.
a. Langkah-langkah Supervisi.
1) Persiapan Supervisi.
• LPLPO
31
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
b) Mengumpulkan data dan informasi antara lain :
2) Pelaksanaan Supervisi.
• Pengamatan langsung.
32
Materi Pelatihan Manajemen Kefannasian di Puskesmas
• Pencocokkan berbagai data, fakta dan informasi yang
diperoleh.
33
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
B. Evaluasi Pengelolaan Obat.
1. Deskripsi.
2. Tujuan.
3. Kegiatan.
34
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
d) Evaluasi presumtif yang didasarkan pada tendensi yang menganggap
bahwa jika kegiatan tertentu dilakukan oleh orang tertentu yang
diputuskan dengan pertimbangan yang tepat, dan jika bertambahnya
anggaran sesuai dengan perkiraan, maka program dilaksanakan
sesuai dengan yang diharapkan.
a) Pemilihan indikator.
b) Realibilitas.
c) Validitas.
35
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
INDIKATOR PENGELOLAAN OBAT
1. Sustainable - kesinambungan.
2. Measurabllity- keterukuran.
3. Acces/M/fy- kemudahan.
4. Re//ab///(y-kehandalan.
5. Timely-waktu.
36 -=—==--=
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
4. Ketepatan permintaan obat.
a. Dasar Pemikiran :
b. Definisi:
Total item obat yang termasuk dalam DOEN dibagi dengan total
item obat yang tersedia di Puskesmas
c. Pengumpulan Data :
37
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
d. Perhitungan dan contoh :
Contoh :
Penyampaian Hasil
Catatan :
a. Dasar Pemlklran :
b. Definisi :
38
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
c. Pengumpulan Data :
Contoh
Jenis obat yang dibutuhkan untuk semua penyakit yang ada sesuai
standar pengobatan per kasus penyakit =100
Penyampaian Hasil:
Kesimpulan :
Jumlah obat yang tersedia lebih banyak dari jenis obat yang
dibutuhkan sesuai standar.
39
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Catatan :
a. Dasar Pemikiran :
b. Definisi:
c. Pengumpulan Data :
40
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Contoh
Contoh :
Penyampaian Hasil:
Catatan :
41
Materij^elatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
4. Ketepatan permintaan obat.
a. Dasar Pemikiran :
b. Definisi:
c. Pengumpulan Data :
Contoh :
42
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Penyampaian hasil:
a. Dasar Pemikiran :
b. Definisi:
c. Pengumpulan Data :
43
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Contoh :
Penyampaian hasil:
Catatan :
a. Dasar Pemiklran :
44
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
. Definisi:
c. Pengumpulan Data :
Contoh :
Penyampaian Hasil:
45
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Catatan :
a. Dasar Pemikiran;
b. Definisi:
c. Pengumpulan Data:
46
Materi Pelatihan Manajenien Kefarmasian di Puskesmas
Contoh :
Penyampaian Hasil:
a. Dasar Pemikiran :
b. Definisi:
c. Pengumpulan Data :
47
Materi Pelatihan Manajemen Kefannasian di Puskesmas
d. Perhitungan dan contoh :
Contoh:
Penyampaian hasil:
a. Dasar Pemikiran :
b. Definisi:
48
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
c. Pengumpulan Data :
Contoh :
Penyampaian Hasil:
Catalan :
a. Dasar Pemikiran :
49
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
resep obat generik 100% di sarana pelayanan kesehatan milik
pemerintah.
b. Definisi:
c. Pengumpulan Data :
Z RI obat generik
Prosentase peresepan obat generik = x 100 %
Z R/ seluruhnya
Contoh :
Penyampaian Hasil:
50
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
POKOK BAHASAN II
PENGKAJIAN
DAN PELAYANAN RESEP
SUB POKOK BAHASAN
A. Deskripsi
B. tujuan
1. Tujuan Pembelajaran Umum.
a. Skrining resep.
b. Penyiapan obat.
c. Penyerahan obat.
C. Uraian Materi.
. Skrining Resep.
53
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
penulisan resep, nama obat, jumlah obat, aturan pakai, nama, umur,
berat badan,jenis kelamin dan alamat atau nomor telepon pasien.
2. Penyiapan Obat.
c. Memberikan etiket:
d. Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk obat
yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan menghindari penggunaan
yang salah.
54
MateriPelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
3. Penyerahan Obat.
h. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
apoteker (apabila diperlukan).
4. Praktik
a. Peserta dibagi dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 3-10
orang. flap kelompok diberi tugas untuk melakukan aktivitas skrining,
penyiapan dan penyerahan obat dengan setiap kelompok minimal
mengerjakan 3(tiga) lembar resep yang berbeda.
55
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
c. Waktu : 45 menit /1 JPL.
R/ Antalgin 250 mg
CTM 2 mg
Efedrin 20 mg
Deksametason 1 mg
30 mg / 4 mg = 7,5 tablet.
• Efedrin : 20 mg x 15 = 300 mg
300 mg / 25 mg = 12 tablet.
• Deksametason : 1 mg x 15 = 15 mg
Hitung obat yang akan dibuat sesuai dengan perhitungan di atas. Ambil
obat dan bahan pembawanya dengan menggunakan sarung
56
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
tangan/alat/spatula/sendok. Tutup kembali wadah obat setelah
pengambilan dan kembalikan ketempat semula. Jumlah terkecil suatu zat
yang masih boleh ditimbang dengan timbangan miligram iaiah 30 mg;
tetapi jika kita membutuhkannya dalam jumlah lebih kecil, maka haruslah
(jibuat pengenceran dengan suatu zat netral (laktosa). Gems obat, bagi
serbuk dengan sesuai, jika mungkin selalu dibuat sampai bobotnya 0,5 gr.
[Tetapi in! hanyalah suatu kebiasaan, karena dimanapun tak dinyatakan
bahwa serbuk-serbuk hams mempunyal bobot 0,5 gr. Serbuk blasanya
dibagl-bagi menurut organoleptjk/penglihatan. JadI serbuk itu dibagi
dengan jalan menimbang dalam sekian bagian, sehingga dari setiap
bagian, sebanyak-banyaknya dapat dibuat 10 serbuk. Dalam hal ini
peluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Juga pada serbuk-
serbuk dengan bobot yang kurang dari 1 gr, penimbangan-penimbangan
ini dapat dilakukan pada timbangan biasa. Serbuk dapat dikemas dengan
kertas perkamen kemudian diberi etiket warna putih.
57
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
SUB POKOK BAHASAN
A. Deskripsi
B. Tujuan
0. Sumber Informasi.
d. Dokumentasi
e. Evaluasi
58
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
C. Uraian Materi.
a. Ruang pelayanan.
b. Kepustakaan.
c. Komputer.
e. Jaringan internet.
1L Menjawab pertanyaan.
59
Materi Felatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Informasi obat yang lazim diperlukan pasien :
b. Lama penggunaan obat; apakah selama keluhan masih ada atau harus
dihabiskan meskipun sudah terasa sembuh. Contoh : antibiotika harus
dihabiskan untuk mencegah timbulnya resistensi.
e. Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya interaksi obat dengan obat lain
atau makanan tertentu dan kontraindikasi obat tertentu dengan diet
rendah kalori, kehamilan dan menyusui serta kemungkinan terjadinya efek
obat yang tidak dikehendaki.
60
Maieri Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Piistaka digolongkan dalam 3(tiga) kategori, yaitu
1, Pustaka Primer.
2. Pustaka Sekunder.
3. Pustaka Tersier.
Pustaka tersier berupa buku teks atau data base, kajian artikei,
kompendia dan pedoman praktis. Pustaka tersier umumnya berupa buku
referensi yang berisi materi yang umum, lengkap dan mudah dipahami,
seperti lONI, ISO, DOEN, DDI, MIMS, Buku Saku Pelayanan Kefarmasian,
dll.
Informasi obat juga dapat diperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat
yang berisi :
b. Komposisi.
d. Dosis pemakaian.
e. Cara pemakaian.
h. Tanggal kadaluarsa.
Dokumentasi
Dokumentasi memuat:
62
Materi Pelatihan Manajemen Kefarntasian di Fuskesmas
No Tgl : Waktu .Metode Lisan/Telp/Tertulis
1. Identitas Penanya
2. Data Pasien
Umur: thn, Tinggi : cm, Berat ... kg, Jenis Kelamin : L/P
Kasus:
3. Pertanyaan
Uraian petanyaan
Jenis Pertanyaan
□ Identifikasi obat □ Stabilitas □ Farmakokinetika/Farmakodinamik
□ Interaksi Obat □ Dosis □ Ketersediaan Obat
n Harga Obat ° Keracunan □ Penggunaan Terapetik
□ Kontra Indikasi □ ESO □ lain - lain
□ Cara Pemakaian
4. Jawaban
5. Referensi
6. Penyampaian Jawaban :
Segera dalam 24 jam, > 24 jam
Tenaga kefarmasian yang menjawab :
Tgl : Waktu :
Metode Jawaban : Lisan / Tertulis / Telp.
63
Materi Felatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Evaluasi
Praktik
1. Peserta dibagi dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 3-10
orang. Tiap kelompok diberi tugas untuk melakukan aktivitas menjawab
pertanyaan dan memberikan informasi dengan setiap kelompok minimal
mengerjakan 1 (satu) kasus.
64 =-=——====-— —
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
SUB POKOK BAHASAN
KONSEUNG OBAT
A. Deskripsi
1
Konseling obat adalah suatu proses diskusi antara tenaga kefarmaslan
dengan pasien/keluarga pasien yang dilakukan secara sistematis untuk
njiengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan
penggunaan obat.
B. Tujuan
C. Uraian Materi.
65
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmaslan di Puskesmas
5. Pasien anak melalui orang tua.
Praktik
66
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
pntoh kegiatan konseling :
67
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Pasien Ya, menurut dokter obat ini untuk sakit
68
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
tm
69
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
SUB POKOK BAHASAN
A. Deskripsi
B. Tujuan
C. Uraian Materi.
2. Konseling pasien.
Dokumentasi
3l Kartu Kunjungan.
71
Materl Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
LEMBAR PERSETUJUAN (Informed Consent)
Nama Pasien ^
Alamat :
No. Telp :
Nama :
Alamat :
No. Telepon :
2. Konseling pasien.
Hak Pasien : ^
72
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
2. Menerima pelayanan yang sesuai dengan standar/pedoman yang berlaku
73
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
3. Memberikan informasi kepada pasien yang berkaitan dengan pelayanan yang
sedang dilakukan
20.
(nama & tanda tangan penanggung jawab) (nama & tanda tangan pasien)
Yang menjelaskan
74
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
KARTU KUNJUNGAN
NAMA PASIEN
AIJ^MAT
I
NO. TELP / HP
75
Materi Felatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Materi Pelatihan Manajemen Kefannasian diPuskesmas
POKOK BAHASAN III
KONSEP
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
SUB POKOK BAHASAN
A. Deskripsi
I
Penggunaan obat secara rasional menurut WHO (1985) adalah jika pasien
menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya untuk periode yang
ade|<uat dengan harga yang terjangkau untuknya dan masyarakat.
Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah penting yang
dapat menimbulkan dampak cukup besar dalam penurunan mutu pelayanan
kesehatan, misalnya peningkatan resistensi akibat penggunaan antibiotik
!
B. Tujuan.
81
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
C. Uraian Materi.
1) Tepat Diagnosis.
Contoh I:
Contoh 11 : rs
Amoebiasis Metronidazol
3. Disertai gejala tenesmus
rs
82
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
mendapat tetrasiklin yang sama sekali bukan antibiotik pilihan untuk
amoebiasis.
Contoh :
4) Tepat Dosis.
Contoh :
83
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Pemberian dosis yang berlebihan, khususnya untuk obat dengan
rentang terapi yang sempit misalnya Teofilin, Digitalis dan
Aminoglikosida akan sangat berisiko timbulnya efek samping.
Sebaliknya dosis yang terlalu kecil tidak akan menjamin
tercapainya kadar terapi yang diharapkan.
Contoh :
6) Tepat Paslen.
84
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
- Antiinflamasi Non Steroid (AIMS) sebalknya juga dihindari pada
penderita asma, karena obat golongan in! terbukti dapat
mencetuskan serangan asma.
7) Tepat Informasi.
Contoh :
85
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Untuk antibiotik hal ini sangat panting agar kadar obat dalam
darah berada diatas kadar minimal yang dapat membunuh
bakteri penyebab penyakit.
Contoh :
9) Cost effectiveness.
Contoh :
86
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Ij). Pendekatan Penggunaan Obat Rasional
Penggunaan obat rasional dapat dicapai dengan pendekatan ;
£1. Dampak klinis (misalnya terjadi efek samping dan resistensi kuman).
Contoh:
- Tidak memberikan oralit pada anak yang jelas menderita diare yang
spesifik.
88
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Contoh : pemberian injeksi vitamin B12 untuk keluhan pegal linu,
sebenarnya pasien bukan karena defisiensi vitamin B12.
89
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
SUB POKOK BAHASAN
A. Deskripsi
B. Tujuan
90
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
2. Tujuan Pembelajaran Khusus.
91
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
gambaran nyata mengenai praktik pemakaian obat yang berlangsung
pada saat itu.
e. Ketepatan indikasi,
92
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Pitskesmas
b. Dari buku register pasien :
Status pasien
a. Kolom anamnesis/pemeriksaan:
b. Kolom diagnosis:
c. Kolom terapi:
Register harian
Isilah setiap ruangan yang terdapat dalam tiap kolom buku register
i^ang ada dengan lengkap, mulai dari tanggal kunjungan, nomer kartu
status, nama pasien, alamat, jenis kelamin, umur, diagnosis, pengobatan
93
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
yang diberikan, dan keterangan lainnya seperti, apakah program
(misalnya malaria) atau pemeriksaan rutin.
94
MateriPelatihan Manajemen Kefarmasian diPuskesmas
Dasar pemilihan ketiga diagnosis adalah ;
a) Termasuk 10 penyakitterbanyak.
a. Pasien diambil dari register harian, 1 kasus per hari untuk setiap
diagnosis terpilih. Dengan demikian dalam 1 bulan diharapkan
terkumpui sekitar 25 kasus per diagnosis terpilih.
b. Bila pada hari tersebut tidak ada pasien dengan diagnosis tersebut,
kolom dikosongkan, dan diisi dengan diagnosis yang sama, yang
diambil pada hari-hari berikutnya.
95
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
* Contoh formulir terlampir digunakan dalam pemantauan secara langsung
96
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
) » > ) > > )))} )
I
I
fl
I& CATATAN PENGOBATAN PASIEN
».
a-
a
s
a
a
i Nama Pekerjaan
Alamat Jenis Kelamin & Umur
>!
No. Telp I Hp TB / BB / Gol. Darah
i
s*
a Data Dokter Terapi Catatan
a.
vO
VO
00
Lampiran 1
FOR M-1
FORMULIR MONITORING INDIKATOR PERESEPAN
Puskesmas Bulan
Kabupaten Tahun
Propinsi
Sesuai
Jumiah Antibiotik Injeksi Jumiah Nama Jumiah
Tgi No. Nama Umur Diagnosis Dosis Pedoman
Item Obat Ya/Tidak Ya/Tidak Generik Obat Obat
Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
a.
b.
1
0.
d.
a.
b.
2
I 0.
I. d.
a.
I 3
b.
c.
§ d.
a.
I 1
b.
t c.
d.
a.
b.
2
0.
i d.
I.
a
a.
a
b.
g. 3
0.
?■ d.
Is
s
3 (3 (3 (3 f3 (3 .3 '3 '.3 :3 «3 :3 '.3 '3 (3 (3 '.3 >3 .3 (3 >3 (3 '.3 '3 '3 (3 O ^3 (3 <3 (3 c3 (3
* Antibiotik termasuk Kemoterapi (sulfa + kotrimoksazol) dan metronidazole.
* Suntikan antibiotik dicatat sebagal suntikan dan antibiotik.
Sesuai
Injeksi Jumlah Nama Jumlah
Tgl No. Nama Umur Diagnosis Pedoman
Ya/Tidak Generik Obat Obat
Ya/Tidak
TOTAL 1302
RATA-RATA 1302
PRESENTASE 1302 H %
TOTAL 0102
RATA-RATA 0102
PRESENTASE 0102 % 1 G
TOTAL 21
RATA-RATA 21
PRESENTASE 21
Keterangan
n = Jumlah Pasien
A = Jumlah Item Obat E = A/n
B = Jumlah pasien yang mendapat antibiotik F = B/nx100%
C = Jumlah pasien yang mendapat Injeksi G = C/nx100%
D = Jumlah Generik H = D/Ax 100%
Lampiran 2
Puskesmas Bulan
Pengolah Data Tahun
1 Puskes induk
2 Pustu 1
3 Pustu II
4 Pustu III
5 Pustu IV
6 Pustu V
TOTAL SAMPEL A B C D E
RATA-RATA
R/PUSKESMAS B/A
PROSENTASE
AB PUSKESMAS C/A
PROSENTASE
INJ PUSKESMAS D/A
PROSENTASE
GENERIK E/A
*) merupakan laporan bulanan puskesmas yang dikirim ke Dinkes Kab/Kota, bersama-sama dengan LB1
AB = Antibiotik
INJ = Injeksi
® = RATA-RATA
100
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Lampiran 3
Kabupaten/Kota Bulan
Pengolah Data Tahun
ANTI
MAMA JUMLAH JUMLAH R/**) INJEKSI**) JML GENRIK
UNIT BIOTIK**)
PUSKES SAMPEL**)
TOTAL @ TOTAL % TOTAL % TOTAL %
1 Puskes1
2 Puskes II
3 Puskes III
4 Puskes IV
5 Puskes V
6 Puskes VI
7 Puskes VII
8 Puskes VIII
9 Puskes IX
10 Puskes X
TOTAL
SAMPEL A B C D E
RATA-RATA
R/
KABUPATEN B/A
PROSENTASE
AB
1KABUPATEN C/A
PROSENTASE
INJ
KABUPATEN D/A
PROSENTASE
GENERIK E/A
*) merupakan laporan 3 bulanan Dinkes Kab/Kota yang dikirim ke Propinsi, dengan tembusan ke Pusat
**) meliputi jumlah di puskesmas dan Pustu dibawahnya.
AB = Antibiotik
INJ = In eksi
= RATA-RATA
101
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
Lampiran 4
Propinsi Bulan
Pengolah Data Tahun
ANTI JML
JUMLAH JUMLAH R/**) INJEKSI**)
UNIT NAMA KAB/KOTA BIOTIK**) GENRIK
SAMPEL**)
TOTAL @ TOTAL % TOTAL % TOTAL %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TOTAL SAMPEL A B C D E
RATA-RATA
R/PROPINSI B/A
PROSENTASE AB
PROPINSI C/A
PROSENTASE INJ
PROPINSI D/A
PROSENTASE
GENERIK E/A
AB = Antibiotik
INJ = Injeksi
m = RATA-RATA
102
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas
I 9 )l > ) 9 9 ) > 9 9 ) > 9 9 ) 9 9
Lampiran 5-1
I
Peraturan Menteh Kesehatan
Nomor
I (Pemantauan Pelaksanaan Penulisan Resep Obat Generik)
&•
I FORMULIR
I. PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK Dl PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
i
Instalasi Farmasi Rumah Sakit
I
3 Kabupaten/Kota
o
U)
o Lampiran 5-2
FORMULIR
PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK Di PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
R/Obat
Jumlah Lembar
No PUSKESMAS Total R/ Obat % R/ Generik thd Keterangan
Resep Total R/
I Generik Total R/
I 1 2 3 4 5 6 = 5/4 7
i».
&•
&
s
I
I.
i
§
I
3
> O (> () O .3 (3 '3 '3 '3 (3 :3 '3 '.3 >,3 ;3 '.3 3 3 ^3 J O '3 '3 '3 '3 (3 '3 ^3 (3 '3 O (.3
> » > > ) I >
Lampiran 5-3
I
Peraturan Menterl KesetrataTT
2
& Nomor
».
S"
(Pemantauan Pelaksanaan Penulisan Resep Obat Generik)
a
I
I. FORMULIR
i
PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK Dl PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
a
a
Periode: Jan-Maret/April-Juni/juli-Sept/Okt-Des 20...
a.
? Jumlah Lembar
R/Obat
No Kabupaten/Kota Total Rl Obat % Rl Generik thd Keterangan
Resep Total R/
Generik Total Rl
1 2 3 4 5 6 = 5/4 7
o
o
On
Lampiran 6-1
FORMULIR
PEMANTAUAN PENYEDIAAN OBAT GENERIK Dl PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
I 1 2 3 4 5=4/3 6 7 8=7/6
i
a-
S
1
"I-
§
2
1
3 O t) (> O (> 3 (> '3 '3 ;3 <3 :) '3 •.> v3 ;3 '.3 3 3 O .) -3 '3 <3 O '3 a '3 '3 (3 '3 ^3 >3
I I I )) ) >
I
{?
s. Lamoiran 6-2
>
&
»
I FORMULIR
I.
s
PEMANTAUAN PENYEDIAAN OBAT GENERIK Dl PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
i
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Propinsi
i
&
o
o
00
Lampiran 6-3
FORMULIR
PEMANTAUAN PENYEDIAAN OBAT GENERIK Dl PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
a.
I».
&
a
I
I.
i
i
I.
&
a;
S:
?
'3 O (3 '3 ',3 3 (3 '3 '3 O '3 '3 ''3 O (3 :3 '3 3 3 (3 O O 3 '3 <3 O (3 '3 >3 <3 f) ^3 ;3
9
DAFTAR PUSTAKA.
3. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekkes, Materi Pelatihan Penaelolaan Obat Kabuoaten/Kota.2003.
4. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
perekkes,Pedoman Penaelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.2005.
5. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik, Pedoman Pelavanan Kefarmasian di Puskesmas.2006.
6. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik, Modul TOT Pelavanan Kefarmasian di Puskesmas.2008.
7. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik, Pedoman Pelavanan Informasi Obatdi Rumah Sakit. 2006.
8. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik, Pedoman Konselino Pelavanan Kefarmasian di Sarana Kesehatan,
2007.
9. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik, Pedoman Pelavanan Kefarmasian di Rumah(Home Pharmacy Care),
2007.
10.Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik, Petuniuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelavanan Kefarmasian di
Apotek.2008.
11. Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Penggunaan Obat
Rasional. Modul Pelatihan Peacunaan Obat Rasional.2006.
13.World Health Organization, National Drue Policy and Rational Drue Use:A Model
Curriculum. Report DAP/85.6 Geneva.
109
Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas