Anda di halaman 1dari 14

No.

Dokumen : PD/UKM/V/033/2017
No. Revisi :0
Tgl.Terbit : 19/09/2017

PEDOMAN PROGRAM
KESEHATAN JIWA

Jl. Raya Paguyangan No. 5 Paguyangan Brebes 52276


Telp. (0289) 432010
Email : puskespaguyangan@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAGUYANGAN
JL.Raya PaguyanganNo. 05 Paguyangan Brebes 52276
Telp. ( 0289 ) 432010
Email : puskespaguyangan@gmail.com

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
penyusunan Buku Pedoman Kesehatan Jiwa Puskesmas Paguyangan dapat selesai dengan
baik. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga Kesehatan Jiwa Puskesmas
Paguyangan dalam melakukan kegiatan yang berkualitas.
Pedoman ini mencakup kebijakan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Paguyangan,
Ketenagaan, Sarana dan Prasarana, Manajemen Kesehatan Jiwa di Puskesmas Paguyangan
baik kegiatan dalam gedung maupun kegiatan luar gedung, alur pelayanan, jenis-jenis
Kesehatan Jiwa di dalam gedung dan di luar gedung, mekanisme rujukan, monitoring dan
Evaluasi Kesehatan Jiwa di Puskesmas Paguyangan.
Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan pedoman
dan penggunaan buku ini.
Paguyangan, 19 September 2017
Kepala Puskesmas Paguyangan,

drg. Rozikin,SH
NIP. 19700606 198912 2 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dan dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU No 18 tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa). Masalah kesehatan jiwa di keluarga dan masyarakat semakin
meningkat, terlihat dari banyaknya tindak kekerasan (KDRT), kenakalan remaja (anak
jalanan, kecanduan game, tawuran), penyalahgunaan narkoba, bahkan begitu
mudahnya melakukan tindakan bunuh diri. Kurangnya pengetahuan, akses yang sulit
dijangkau, dan keterbatasan tenaga kesehatan jiwa merupakan beberapa penyebab
gangguan jiwa tidak terdeteksi di keluarga dan masyarakat
Masalah kesehatan jiwa memiliki ruang lingkup yang luas dan menimbulkan
beban yang besar bagi masyarakat. Terdapat beragam gangguan kejiwaan yang
sesungguhnya dialami oleh masyarakat, bukan hanya gangguan psikotik, namun
gangguan cemas, depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai
keluhan fisik.
Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jiwa yang memadai agar
tercapai pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat, maka dikembangkan upaya
pelayanan kesehatan yang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sudah ada dan
merupakan ujung tombak dari sistem pelayanan kesehatan, yaitu Puskesmas. Di
Puskesmas Paguyangan, pelayanan kesehatan jiwa telah dikembangkan sejak tahun
2011, bersama dokter umum dan perawat,bidan dan tenaga kesehatan lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan kesehatan dasar adalah
pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh dokter umum, perawat, bidan atau
tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan
dasar. Oleh karena itu, sembari dengan dilakukannya pemeriksaan fisik, juga dilakukan
deteksi dini dan penanganan masalah kesehatan jiwa. Selain pelayanan sehari-hari
dalam pelayanan kesehatan dasar, di Puskesmas Paguyangan dilakukan pengobatan
secara rutin setiap bulan oleh dokter umum. Program Kesehatan Jiwa Puskesmas
Paguyangan juga melakukan penyuluhan khusus kesehatan jiwa dan kunjungan rumah
untuk pasien dengan gangguan kesehatan jiwa, terutama pasien gangguan jiwa yang di
pasung.
Dalam melaksanakan kegiatan dan pelayanan tersebut, petugas kesehatan
puskesmas Paguyangan mempunyai tata nilai yang harus dilakukan setiap kegiatan
yang berhubungan dengan program kesehatan jiwa. Dan Tata nilai yang digunakan
adalah “TELUR ASIN” Tertib, Luwes, Ramah, Amanah, Senyum, Ikhlas, Ngayomi.
Dengan adanya Tata nilai diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan jiwa pada
pasien gangguan jiwa di wilayah kerja puskesmas Paguyangan.

B. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat diwilayah
kerja Puskesmas Paguyangan bersama lintas program dan lintas sektor terkait.

C. Sasaran
Penderita gangguan jiwa wilayah puskesmas Paguyangan

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan kesehatan jiwa di seluruh wilayah kerja Puskesmas
Paguyangan yang meliputi :
1. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa
2. Kunjungan rumah pada pasien penderita gangguan jiwa
3. Penyuluhan/ sosialisasi kesehatan jiwa
4. Deteksi dini keluarga sehat jiwa
5. Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa

E. Batasan Operasional
1. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa
a. Konseling pada keluarga dan pasien dengan gangguan jiwa
b. Identifikasi pasien/ kasus gangguan jiwa
c. Pemberian obat
d. Apabila pasien membutuhkan rujukan lanjut maka di buatkan rujukan oleh
puskesmas.
2. Kunjungan rumah pada pasien penderita gangguan jiwa
a. Dilakukan oleh petugas kesehatan, kader, perangkat desa
b. Kunjungan ke rumah pasien penderita gangguan jiwa dengan melakukan
pendekatan pada keluarga penderita gangguan jiwa
3. Penyuluhan/ sosialiasi kesehatan jiwa
a. Dilakukan oleh petugas kesehatan yang ada dilayanan kesehatan yaitu Dokter
Umum, Perawat, Bidan dan tenaga kesehatan lainnya.
b. Materi penyuluhan tentang kesehatan jiwa
c. Sasaran penyuluhan / sosialisasi masyarakat, kader, pemangku kepentingan
4. Deteksi dini keluarga sehat jiwa
a. Dilakukan oleh kader kesehatan jiwa yang telah ditunjuk
b. Pemberian materi kesehatan jiwa melalui pertemuan pada kader kesehatan jiwa
c. Melakukan pendataan pada setiap rumah di lingkungan wilayah kerja
puskesmas Paguyangan
d. Rekapitulasi, pelaporan dan evaluasi
5. Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa
a. Narasumber oleh tenaga kesehatan
b. Pelatihan kader kesehatan jiwa
c. Pemberian materi tentang kesehatan jiwa

F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Jiwa
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 406 tentang Pedoman Pelayanan Jiwa
Komunitas

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi Sumber Daya manusia dalam program kesehatan jiwa adalah
Pelaksana kesehatan jiwa yang sebagai koordinator pelaksana program dan
bertanggungjawab terhadap pengembangan. Pelaksana pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat harus memiliki kualifikasi :
1. Dokter umum untuk semua jenis kegiatan
2. Perawat umum yang telah mengikuti orientasi dan bimbingan teknis tentang
kesehatan jiwa
3. Bidan atau perawat umum lainnya untuk seluruh kegiatan pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat mulai promosi kesehatan, deteksi dini, rujukan kasus, pemantauan
pengobatan, pemberdayaan masyarakat

2. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Kesehatan Jiwa dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut :
Kegiatan Penanggung Jawab Profesi
Pelayanan Kesehatan Jiwa Erna Susilowati, Amd.Keb Bidan

3. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas
disepakati bersama dengan sasaran dan sektor terkait melalui pertemuan mini
lokakarya lintas sektor tiap tiga bulan sekali. Penyusunan kesepakatan dilakukan
dengan penyampaian rencana kegiatan UKM Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
oleh Puskesmas, kemudian didiskusikan dan disepakati bersama dengan lintas sektor.
Jadwal yang telah disepakati disosialisasikan ke sasaran/masyarakat melalui media
komunikasi yang ditetapkan (brosur, pertemuan dengan masyarakat, pengumuman di
Puskesmas).
Jadwal pelaksanaannya tersebut diupayakan semaksimal mungkin dapat
terintegrasi dengan kegiatan UKM lainnya sesuai sasaran dan jenis kegiatan, misal
penyuluhan/sosialisasi dan deteksi dini gangguan jiwa pada anak sekolah
diintegrasikan dengan kegiatan UKS/penjaringan kesehatan anak sekolah,
penyuluhan/sosialisasi dan deteksi dini gangguan jiwa pada usia lanjut diintegrasikan
dengan kegiatan Posyandu Lansia atau Prolanis, dan sebagainya. Sedangkan pelayanan
klinis kesehatan jiwa melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di Puskesmas
dilaksanakan setiap hari melalui Ruang Pemeriksaan Umum oleh dokter dan atau
perawat.
BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan, Puskesmas


Paguyangan memiliki :
1. Dua unit mobil Puskesmas keliling/ambulance
2. 1 unit kendaraan roda dua
3. Satu unit laptop
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. Termometer
7. Rekam Medis Pasien
8. Kit untuk penyuluhan : leaflet, peraga, dll
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa


Tata Laksana Umum Pasien Jiwa
1. Petugas menerima rekam medis pasien dan memastikan identitas pasien dengan
identitas yang tertulis di rekam medis
2. Petugas melakukan anamnesis
3. Petugas menanyakan keluhan utama pasien kepada pasien/pengantar dan
mencatatnya pada rekam medis
4. Petugas mengelompokkan keluhan ke dalam keluhan fisik murni (Fm), keluhan
fisik disertai keluhan mental emosional atau fisik ganda (Fg), keluhan psiko-
somatik (PS), atau keluhan mental-emosional (ME) dan diberi kode
5. Bila keluhan utama termasuk PS, ME atau Fg lanjutkan dengan pertanyaan (aktif)
6. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan rutin lainnya (tekanan
darah, dll)
7. Dokter menetapkan diagnosis baik fisik maupun mental serta mencantumkan kode
diagnosis
8. Dokter menulis resep obat di rekam medis dan kertas resep yang diberikan kepada
pasien/pengantar.
9. Dokter memberikan edukasi kepada pasien dan pengantar tentang penyakit dan tata
laksana di rumah serta pesan untuk datang kembali.

B. Penyuluhan ke Masyarakat atau Sektor terkait


1. Pendidikan/Penyuluhan di Kelompok Masyarakat Berbasis UKBM
2. Pendidikan/Penyuhan di Institusi Pendidikan dan lainnya

C. Deteksi Gangguan Jiwa di Kelompok Masyarakat dan Sekolah


1. Skrining Gangguan Jiwa/Mental Emosional pada Kelompok Masyarakat Potensial
2. Skrining Gangguan Jiwa/Mental Emosional pada Anak Sekolah
3. Skrining Gangguan Jiwa/Mental Emosional di Kelompok Pekerja di Tempat Kerja

D. Perawatan Kesehatan Masyarakat (kunjungan rumah) ke Pasien Gangguan Jiwa


1. Kunjungan Rumah Pasien Gangguan Jiwa Baru
2. Kunjungan Rumah Pasien Gangguan Jiwa Pasca Rawat Inap
3. Kunjungan Rumah Pasien Gangguan Jiwa Mangkir Pengobatan

A. Penanganan/evakuasi Kegawatdaruratan Jiwa


1. Evakuasi Pasien Jiwa Gaduh Gelisah
2. Rujukan Pasien Jiwa Gaduh Gelisah/Pasung

B. Pemberdayaan Keluarga/Masyarakat dalam Program Pelayanan Kesehatan Jiwa


Masyarakat
1. Pembentukan Tim Kesehatan Jiwa Komunitas Tingkat Kecamatan
2. Pembentukan Kader Kesehatan Jiwa melalui Konsep Desa Siaga
3. Pendampingan pengobatan dan kemandirian pasien jiwa oleh Kader
4. Family Gathering Pasien Gangguan Jiwa Tingkat Kecamatan

C. Rehabilitasi Sosial Pasien Gangguan Jiwa Berbasis Masyarakat


Edukasi terhadap keluarga dan tetangga Pasien tentang Komunikasi dan
Pemberdayaan Pasien Gangguan Jiwa
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan


Jiwa Masyarakat direncanakan oleh Pelaksana dan diusulkan ke Tim Perencanaan Tingkat
Puskesmas melalui Penanggung Jawab UKM Pengembangan dengan tahapan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Masyarakat antara lain obat-obatan dan bahan atau materi penyuluhan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program kesehatan jiwa


perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan sehingga angka kejadian KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) dapat
dicegah sedini mungkin.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa
perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan
melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Agar upaya pengendalian mutu program kesehatan jiwa dilaksanakan secara efektif
dan efisien yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup
masyarakat maka perlu dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai
berikut:
1. Pelatihan bagi Petugas/ pemegang program kesehatan jiwa dan dokter puskesmas
mengenai program dan penaganan kesehatan jiwa di puskesmas.
2. Adanya kerjasama antara lintas program dan lintas sektoral
3. Melakukan deteksi dini
4. Pencatatan dan dokumentasi layanan dan kegiatan
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan dan pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan tetap
memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan Pelayanan
Kesehatan Jiwa Masyarakattergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait.

Mengesahkan
Kepala Puskesmas Paguyangan

drg. ROZIKIN,SH
NIP. 196411061993121003

Anda mungkin juga menyukai