Anda di halaman 1dari 16

RUANG LINGKUP PENGANTAR MANAJEMEN

SITI ZAKINA AZZAHRA

A031191194

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah salah satu bagian yang ada di dunia yang


mengalami banyak perubahan dengan adanya teknologi. Perubahan-
perubahan yang terjadi akhirnya menuntut organisasi untuk selalu siap
berubah dan melakukan evaluasi terhadap setiap rencana dan
aktivitasnya. Pengelolaan manajemen yang baik dan benar merupakan
tulang punggung perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi, melalui
visi dan misi yang telah dibuat oleh perusahaan.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia maneggiare
yang berarti “mengendalikan,” terutama dalam konteks mengendalikan
kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”.
Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Sehingga manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan
pengawasan anggota-anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen?
2. Apa saja Fungsi dari Manajemen?
3. Siapakah Manajer dan Mengapa Peran Manajer itu Penting?
4. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sebagai Ilmu, Seni, dan
Profesi?
5. Apakah yang dimaksud dengan Efisien dan Efektif?
6. Apa saja Sarana Manajemen?
7. Apa saja Prinsip Manajemen?
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen dapat kita lihat di beberapa sumber yang


cukup terkenal.

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


“Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran”
atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan
dan organisasi”.
2. Menurut Kamus Oxford
“the control and making of decision in a business or similar
organization” (pengendalian dan pembuatan keputusan di
perusahaan atau organisasi sejenis) atau “the process of dealing with
or controlling people or things” (proses yang berurusan dengan atau
mengendalikan orang atau benda).
3. Menurut Para Ahli
a. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan peng-
organisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. (By: Drs. Oey Liang Lee)
b. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapakan. (By: James A.F. Stoner)
c. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan - tindakan perencanaan, pengorganisasian, peng-
gerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
(By: R. Terry)
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah serangkaian proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan seluruh sumber daya baik sumber daya
manusia maupun sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

B. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan
tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman,
garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dituruti jika
menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.
Pertama-tama harus memusatkan apa yang ingin dikerjakan,
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi
serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus
meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik
dilihat dari asep ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat
organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber
yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut. Perencanaan juga
mencakup fungsi budgeting, sebab budget merupakan rencana
pengeluaran sejumlah uang untuk melakukan suatu tujuan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Function Organizing (pengorganisasian) adalah fungsi
manajemen yang mengikuti perencanaan (planning).
Pengorganisasian adalah fungsi dimana sinkronisasi dan kombinasi
sumber daya manusia ,sumber daya fisik dan sumber daya modal
atau keuangan digabungkan menjadi satu, untuk mencapai tujuan
dari organisasi atau kelompok.
Pengorganisasian membantu dalam pencapaian dari tujuan
organisasi atau kelompok. Menurut Chester Barnard,
pengorganisasian adalah dimana kekhawatiran mampu
mendefinisikan posisi dan peran, pekerjaan terkait dan koordinasi
antara otoritas dan tanggung jawab. Oleh karena itu manajer harus
selalu mengatur untuk mendapatkan hasil.
3. Pengarahan (Actuating)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
4. Pengawasan (Controlling)
Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani
Handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di
dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa:
“pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”

C. Manajer dan Peran Pentingnya


Seorang manajer adalah seseorang yang mengoordinasi, dan
mengawasi pekerjaan orang lain sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai. Sebuah pekerjaan manajer bukanlah tentang pencapaian
pribadi, tetapi tentang membantu orang lain melakukan pekerjaan
mereka. Perlu diingat juga bahwa manajer mungkin memiliki tugas kerja
yang tidak terkait dengan koordinasi dan pengawasan pekerjaan orang
lain. Misalnya, seorang manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
(SPBU) mungkin mengoordinasikan kegiatan kerja lainnya, seperti
operasional minimarket.
Ada tiga alasan mengenai peran manajer dalam organisasi
PENTING. Pertama, organisasi membutuhkan keterampilan dan
kemampuan manajerial manajer lebih dari sebelumnya, khususnya
dalam ketidakpastian waktu, rumit, dan kacau seperti sekarang ini. Saat
organisasi menghadapi tantangan, seperti iklim ekonomi global,
teknologi yang berubah, peningkatan globalisasi, dan sebagainya.
Manajer memainkan peran penting dalam mengidentifikasi isu-isu
penting dan membutuhkan keahlian tertentu.
Kedua, manajer penting bagi organisasi karena mereka harus
menyelesaikan sesuatu. Peran ketiga, peran yang menjelaskan
mengapa manajer memang penting bagi organisais. The Gallup
Organization, yang telah menyurvei jutaan karyawan dan puluhan ribu
manajer, telah menemukan bahwa satu variabel paling penting dalam
produktivitas dan loyalitas karyawan bukanlah masalah gaji atau manfaat
atau lingkungan tempat kerja, melainkan kualitas hubungan antara
karyawan dan pengawas langsung (supervisor) mereka.

D. Manajemen Sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi


1. Manajemen Sebagai Ilmu
Manajemen adalah suatu ilmu sebab kalau diteliti lebih lanjut
timbulnya ilmu manajemen dalam sejarah adalah disebabkan adanya
pemborosanpemborosan baik tenaga kerja, waktu maupun materi
dan biaya di dalam setiap pekerjaan dalam suatu usaha.
Di samping alasan di atas, manajemen termasuk sebagai ilmu
karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:
a. Tersusun secara sistematis dan teratur. Manajemen memiliki
serangkaian tahap kegiatan fungsi secara berkaitan mulai dari
menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau
tercapainya tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar
mengklasifikasikan dengan berlainan pendapat, namun pada
hakikatnya meliputi: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan
b. Objektif rasional sehinga dapat dipelajari. Sebagai objek adalah
“manusia” itu sendiri. Tetapi bukan manusia pada umumnya
melainkan manusia dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha
kerja sama itu tidak bisa dengan dirinya sendiri akan tetapi melalui
orang lain. Jadi objek manajemen adalah manusia dalam hal ini
cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai
dengan bidang kegiatannya, sepertinya: bidang keuangan, bidang
pema-saran, bidang perkantoran, bidang akuntansi dan
semacamnya.
c. Menggunakan metode Ilmiah berupa deduksi dan induksi.
Melakukan metode deduksi yaitu metode yang bersifat rasional
bersumber dari rasio atau akal pikiran. Melakukan penyelidikan
dengan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk sampai
kepada pengetahuan khusus yang baru. Pengetahuan umum ini
bisa berupa konsep atau teori mengenai sesuatu. Di dalam
manjemen sesungguhnya perencanaan, motivasi adalah suatu
teori umum, sedangkan pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan merupakan teori khusu. Dari teori umum
(perencanaan dan motivasi) inilah manajemen bertitik tolak
melaksanakan kegiatan secara sistematis, efektif dan efisien
menurut teori-teori khusus sebagai pedoman. Cara menggunakan
orang sesungguhnya bertumpu pada perencanaan dan teori-teori
motivasi dan sebagainya. Sedangkan metode induktif yaitu
bersifat empirik, bersumber dari pengalaman konkrit. Melakukan
penyelidikan dengan bertitik tolak dari pengetahuan khusus untuk
sampai pada pengetahuan umum. Di dalam manajemen
sesungguhnya pengalaman praktis dalam pengorganisasian,
penggerakan, pengawasan dan lain-lain sebenarnya merupakan
in-put dalam membuat perencanaan yang bersifat umum.
d. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu. Mempunyai prinsip-prinsip
tertentu, pendapat Fayol yang mengemukakan 14 prinsip
organisasi yang sekarang ini telah menjadi prinsip manajemen
merupakan sumbangan yang cukup besar melahirkan mana-
jemen sebagai suatu ilmu pengetahuan.
e. Dapat dijadikan suatu teori. Dapat dijadikan suatu teori. Di sini
teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan
dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan
manajemen merupakan salah satu mata pelajaran yang
dicantumkan dalam kurikulum bahkan terdapat jurusan yang
disebut dengan jurusan “manajemen” Mnajemen sebagai suatu
ilmu pengetahuan, jika dikaitkan dengan klasifikasi ilmu, maka
manajemen tergolong ke dalam ilmu-ilmu sosial, bagian dari ilmu
administrasi dan merupakan ilmu terapan (applied science)
karena kemanfaatannya hanya ada apabila diterapkan untuk
meningkatkan peri kehidupan manusia.

2. Manajemen Sebagai Seni


Manajemen dapat juga digolongkan sebagai seni, sebab jauh
sebelum ilmu manajemen timbul, dalam sejarah ternyata bahwa
tujuan suatu golongan masyarakat dapat tercapai, sehingga
manajemen dalam arti art (seni) sudah dimulai sejak manusia
bermasyarakat, mengingat setiap masyarakat walaupun sangat
sederhana, memerlukan manajer dan pengurusan. Dalam kontes ini
manajemen sebagai seni berarti kemahiran dalam mengurus sesuatu
yang dikombinasikan dengan daya cipta, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
3. Manajemen Sebagai Profesi
Semua kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi harus dicapai secara efektif dan efisien. Kegiatan itu
membutuhkan orang yang memiliki kemampuan manajerial, sehingga
Manajemen sekarang sudah dipandang sebagai sebuah profesi.
Pigor (1950), juga Hunderson (1980), maupun Pollet (1959)
dalam definisi mereka menyatakan bahwa:
a. Suatu jabatan, supaya dapat disebut suatu profesi, maka jabatan
itu harus berdasarkan pada suatu wadah ilmu pengetahuan yang
sistimatis dan pelaksanaannya menuntut kecerdasan dan
keahlian guna pemecahan berbagai masalah yang sulit.
b. Suatu profesi, menuntut waktu yang lama untuk persiapan
spesialisasi dan berdasarkan pada suatu latar belakang
pendidikan yang luas.
c. Suatu profesi, selalu membukakan kesempatan dan menyediakan
waktu bagi anggota-anggotanya untuk mengikuti latihan-latihan
guna peningkatan dan penyegaran pengetahuan mereka.
Latihan-latihan itu bersifat terus menerus.
d. Suatu profesi menghendaki penelitian dan penyelidikan secara
ilmiah, berkelanjutan.
Karena itu, nyatalah bahwa manajemen mempunyai sifat
profesi. Pertama, manajemen adalah suatu ilmu yang sudah tidak
diragukan lagi karena sudah dipelajari, dikembangkan melalui
lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh pengetahuan
khusus yang dibutuhkan dan kecakapan untuk mempergunakan
kemampuan manajer yang kompeten.
Kedua, pengetahuan khusus dan kecakapan yang dibutuhkan,
manajemen dipakai untuk “memerintah, membimbing dan
menasehati lainnya” meskipun dapat dilakukan oleh kebanyakan
manjer dan para ahli teori manajemen tidak dapat diterapkan secara
utuh pada semua situasi, pedoman-pedoman tertentu memiliki tingkat
reabilitas yang cukup tinggi. Misalnya pedoman sederhana mengenai
tingkah laku yang berbunyi “pujilah didepan umum dan keritiklah
secara pribadi”, umumnya sangat berhasil, walaupun kadang-kadang
tidak demikian halnya.

E. Pengertian Efisien dan Efektif


1. Efisien
Efisiensi adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan
dengan hasil mendapatkan output terbanyak dari penggunaan input
yang minim. Output di sini berupa hasil, produktivitas, dan
performance. Sedangkan input berupa tenaga kerja, bahan baku,
uang, mesin dan waktu. Efisiensi sering disebut “doing thigs right”,
yaitu tidak menyia-nyiakan sumber daya. Manajer yang efisien adalah
seseorang yang dapat mencapai output lebih tinggi dibanding input
yang digunakan. Sehingga, walaupun ketersediaan input terbatas,
output yang ditargetkan tetap bisa tercapai. Manajer yang mampu
menekan biaya sumber daya/dana yang digunakan untuk mencapai
hasil-hasil yang diinginkan dianggap bekerja secara efisien.

2. Efektif
Efektivitas sering digambarkan dengan kalimat “doing the right
things”, yaitu melakukan kegiatan-kegiatan yang akan membantu
organisasi mencapai tujuannya. Seorang manajer yang efektif adalah
yang memilih sasaran atau hal-hal yang tepat untuk dicapai atau
dikerjakan. Seorang manajer yang memilih sasaran yang keliru
misalnya adalah membuat barang yang bagus tapi tidak ada seorang
pun yang membeli. Manajer tersebut akan tetap tidak efektif
walaupun barang yang ia buat itu dihasilkan dengan cara yang sangat
efisien. Tidak ada tingkat efisiensi setinggi apapun dapat mengganti
atau menutupi kekurangan efektivitas.
F. Sarana Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat


sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai
hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men,
money, materials, machines, method, dan markets.

1. Man
Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak
ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Money
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak
dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.
Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang
beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa
hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. Material
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan
bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik,
selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/ materi-materi sebagai salah satu sarana.
Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak
akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machine
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan
atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja.

5. Method
Method adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar
jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan
sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang
dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan
orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan
demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.

6. Market
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi
menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk
sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi
tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan
pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.

G. Prinsip Manajemen

Prinsip manajemen pada dasarnya merupakan inti dari


keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Henry Fayol mengungkapkan bahwa terdapat 14 prinsip manajemen,
yaitu:

1. Pembagian kerja (division of work), disesuaikan dengan keahlian


yang dimiliki secara objektif sehingga pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan efektif. Dalam hal ini penempatan karyawan
sebaiknya menggunakan prinsip right man in the right place.
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility), tiap
karyawan memiliki wewenang tertentu dalam melaksanakan
pekerjaannya, yang juga diimbangi dengan tanggung jawab dari
setiap pekerjaan yang dilakukan.
3. Disiplin, tiap karyawan harus memiliki disiplin diri dalam
melaksanakan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab
4. Kesatuan perintah (unity of command), perintah yang diterima harus
memiliki tujuan yang sama meski berasal dari orang yang berbeda,
agar tidak terjadi kebingungan dalam pelaksanaan pekerjaan
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction), karyawan memerlukan
pengarahan yang tepat agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik dan tepat sasaran
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri,
karyawan harus menyadari bahwa keberhasilan organisasi atau
perusahaan akan berpengaruh pula terhadap dirinya sehingga
mengusahakan dan memberikan yang terbaik untuk kepentingan
organisasi
7. Penggajian pegawai, kompensasi yang sesuai akan memberikan
kedisiplinan dan semangat bekerja yang tinggi bagi masing-masing
karyawan
8. Pemusatan (centralization), tanggung jawab akhir dari suatu
organisasi atau perusahaan berada pada tingkatan manajer puncak
(top manajer) yang memiliki wewenang tertinggi.
9. Hirarki, adanya pembagian kerja akan menimbulkan hirarki dalam
suatu susunan organisasi atau perusahaan
10. Ketertiban (order), ketertiban dalam pekerjaan sangat penting untuk
menghindari kekacauan yang dapat menghambat pelaksanaan
operasional perusahaan atau organisasi.
11. Keadilan dan kejujuran, terkait dengan moral karyawan yang harus
dimiliki oleh semua lapisan organisasi atau perusahaan
12. Stabilitas kondisi karyawan, kestabilan kondisi perlu dijaga agar tidak
mengganggu performa karyawan yang pada akhirnya mengambat
pencapaian tujuan
13. Prakarsa (initiative), prakarsa timbul ketika seseorang berusaha
menyelesaikan hal-hal yang semestinya dilakukan agar memberikan
hasil yang maksimal
14. Semangat kesatuan dan semangat korps (espirts de corps), rasa
senasib sepenanggungan akan memberikan semangat untuk
bekerja sama dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
KESIMPULAN

Manajemen adalah serangkaian proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan seluruh sumber daya
baik sumber daya manusia maupun sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seseorang yang mengoordinasi
dan mengawasi pekerjaan orang lain demi mencapai tujuan organisasi
disebut sebagai manajer. Manajer harus bekerja secara efisien dan efektif.
Yakni mampu menggunakan cara yang benar untuk mencapai output (hasil)
yang maksimal dengan input (tenaga kerja, bahan baku, uang, mesin dan
waktu) seminimal mungkin.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat
sarana (tools). Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money,
materials, machines, method, dan markets. Untuk prinsip-prinsip
manajemen, Henry Fayol mengungkapkan bahwa terdapat 14 prinsip
manajemen, yaitu pembagian kerja (division of work), wewenang dan
tanggung jawab (authority and responsibility), disiplin, kesatuan perintah
(unity of command), kesatuan pengarahan (unity of direction),
mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri,
penggajian pegawai, pemusatan (centralization), hirarki, ketertiban (order),
keadilan dan kejujuran, stabilitas kondisi karyawan, prakarsa (initiative), dan
terakhir semangat kesatuan dan semangat korps (espirts de corps).
DAFTAR PUSTAKA

Evenia, Benedicta dkk. 2019. Manajemen Bisnis Sebagai Ilmu dan Seni.
Jakarta: Penerbit Atma Jaya.

Sarinah an Mardalena. 2017. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Penerbit


Deepublish.

Indartono, Setyabudi. Pengantar Manajemen: Character Inside.


Yogyakarta: Yukaprint.

Sucahyowati, Hari. 2017. Manajemen Sebuah Pengantar. Malang: Wilis.

Ruky, Achmad S. 2002. Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar


MM atau MBA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

https://www.studiobelajar.com/manajemen/, diakses pada 28 Agustus


2018.

Anda mungkin juga menyukai