Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Objek KKL

PT. Nissin Biscuit Indonesia mengawali produksi komersial pertama

padaJanuari 1977 di atas lahan seluas sekitar 8 hektar. Produk-produk pertama

yangdihasilkan adalah biskuit Butter Coconut, Frychip, Madu, Aynako dan

Longer Stick. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Nissin Biscuit Indonesia

telahmemproduksi beragam jenis biskuit, kukis, krekers, wafer dan snack dengan

merekNissin, Monde dan Khong Guan.Dalam menghadapi persaingan di industri

makanan yang semakin ketat, PT.Nissin Biscuit Indonesia selalu bertekad untuk

menyajikan produk yang berkualitasmelalui inovasi yang selalu berkelanjutan.

Inovasi yang dilakukan meliputi jenisproduk, mesin, proses dan kemasan.PT.

Nissin Biscuit Indonesia saat ini telah memiliki sekitar 700 orangkaryawan yang

turut mendukung kualitas produknya. Dengan dukungan inovasi,sumber daya

manusia dan teknologi, sampai dengan saat ini PT. Nissin BiscuitIndonesia terus

berkembang dan berhasil memproduksi berbagai merek biscuit yang telah

menjadi pemimpin pasar

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana analisis evaluasi faktor internal pt nissin biscuit Tbk

2. Bagaimana analisis evaluasi faktor eksternal pt nissin biscuit Tbk

3. Bagaimana penyusunan analisis strategi di pt nissin biscuit Tbk

1
2

BAB II

ANALISIS DAN DIAGNOSIS

A. Sejarah Singkat Objek

PT Nissin Indonesia mengawali produksi komersial pertama pada

1januari 1997, berada di PT NissinBiscuit Indonesia, Semarang. Alamat: JL.

Raya Semarang Salatiga Km. 23 Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah

Indonesia

PT nissin biscuit memproduksi berbagai Produk-produk pertama yang

dihasilkan adalah biskuit Butter Coconut, Frychip, Madu, Aynako dan

LongerStick. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Nissin Biscuit Indonesia

telah memproduksi beragam jenis biskuit, kukis, krekers, wafer dan snack dengan

merekNissin, Monde dan Khong Guan

B. Visi Misi Dan Tujuan Objek

1. Visi :Bertekad menjadi produsen biskuit terbaik.

2. Misi : Memproduksi biskuit yang bergizi tinggi, higienis dan

berkualitas dengan citara tinggi serta terjamin mutunya bagi pelanggan

dengan cara terbaikyang dikembangkan oleh sumber daya manusia yang

unggul melaluiteknologi yang modern.

3. Tujuan : untuk memperoleh profit dan mencapai visi misi perusahaan

2
3

C. Perkembangan Objek

PT. Nissin Biscuit Indonesia mengawali produksi komersial pertama pada

Januari 1977 di atas lahan seluas sekitar 8 hektar. Produk-produk pertama yang

dihasilkan adalah biskuit Butter Coconut, Frychip, Madu, Aynako dan Longer

Stick. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Nissin Biscuit Indonesia telah

memproduksi beragam jenis biskuit, kukis, krekers, wafer dan snack dengan

merek Nissin, Monde dan Khong Guan.

Dalam menghadapi persaingan di industri makanan yang semakin ketat,

PT. Nissin Biscuit Indonesia selalu bertekad untuk menyajikan produk yang

berkualitas melalui inovasi yang selalu berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan

meliputi jenis produk, mesin, proses dan kemasan. PT. Nissin Biscuit Indonesia

saat ini telah memiliki sekitar 700 orang karyawan yang turut mendukung

kualitas produknya.

D. Lokasi

Pelaksanaan Kuliah Kunjungan Perusahaan yaitu berada di PT

NissinBiscuit Indonesia, Semarang. Alamat: JL. Raya Semarang Salatiga Km.

23Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah Indonesia

E. Tujuan Berdirnya Objek

Banyak ditemukan produk makanan dan minuman yang mengandung

bahan-bahan yang tidak layak konsumsi dan berbahaya bagi kesehatan. Selain

itu, limbah hasil proses pembuatan makanan/minuman juga banyak mencemari

lingkungan yang akan berdampak sangat buruk terhadap keseimbangan


4

alam.Oleh karena itu PT. Nissin Biscuit. PT. Nissin Biscuit telah mengeluarkan

berbagai macam produk biscuit dan wafer yang berkualitas tinggi serta di jamin

mutunya dan terbelih lagi tidak memakai bahan pengawet.

F. Struktur Organisasi Objek

GENERAL
MANAGER

MANAGER

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


MANAGER
TEKNIK PERSONALIA PEMBELIAN PEMASARAN
PRODUKSI

SUPERVISOR SURVAFASIOR

SALES

Keterangan diskripsi kerja :

A. general Manager: sebagai pimpinan tertinggi dan penanggung jawab

umum Tugasnya mengelola kegiatan yang ada di PT Nissin biscuit ungaran

dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.


5

B. Manager Tugasnya sama dengan general manager yaitu melakukan

fungsi-fungsi manajemen, selain itu juga menentukan kebijakan dengan

persetujuan general Manager

C. Manager Produksi Tugas manager produksi adalah hal-hal yang

berkaitan dengan proses dan hasil produksi antara lain .

1. Merencanakan besarnya volume

2. bertanggung jawab atas jalannya proses produksi secara keseluruhan

3. Bertanggung jawasb atas hasil produksiyang dihasilkan

4. Mempelajarai kemungkinan-kemungkinanpengembangan produk baru

D. Manager Teknik Tugasnya mengatasi penggunaan mesin-mesin dalam

proses produksi supaya selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan

ManagerPersonaliaTugasnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan karya

antara lain mengkoordinir mengatasi dan mengarahkan serta memimpin

tenaga kerja mengadakan pelatihan untuk karyawan, melaksanakan program

pengupahan dan kesejahteraan karyawan, merencanakan promosi yang tepat

untuk perusahaan dan melakukan pengadaanPenarikankaryawan

E. Manager Pembelian Tugasnya adalah menentukan kualitas bahan baku

yang digunakan perusahaan merencanakan kebutuhan bahan yang akan

datang serta melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan

perusahaan

F. Manager Pemasaran

1. Mempelajari potensi dan situasi daerah pemasaran

2. Mengadakan hubungan dengan pembelian calon pembeli

-Menentukan target penjualan dan merealisasikanny


6

3. Menentukan target penjualan dan pemasaran

4. melaporkan kegiatan pada general manager

G. Supervisor

Bertugas mengatasi jalannya proses produksi yang dilakukan oleh buruh

pabrik

1. menawarkan produk kepada pembeli

2. bertugas meminta barang di gudang

3. Membuat laporan stok dan laporan penjualan

4. Mengirimkan barang yang sudah dipesan

5. Mengambil barangcacat yang diretur


7

BAB III

HASIL PEMBAHASAN

A. EVALUASI FAKTOR INTERNAL(EFI)

Faktor strategis Bobot Rating skor


Kekuatan INTERNAL
1. Menciptakan 0.10 1 0.1
inovasi produk baru
2. Memasang 0.15 3 0.4
sebuah iklan,terutama di
TV
3. Meningkatkan 0.10 4 0.4
jumlah produknya
terutama pada bulan
Ramadhan
4. Kualitas produk 0.16 3 0.48
sangat tinggi
5. Jaringan 0.11 2 0.22
distribusi yang sangat kuat
6. Adanya proses 0.10 2 0.2
tawar/negosiasi langsung
dengan pihak marketing
sehingga keuntungan
penjualan lebih
besar(reseller)
SUB TOTAL 0.72 1,8
Kelemahan INTERNAL
1. Kurangnya 0.10 4 0.4
varian rasa
2. Kurangnya 0.09 2 0,18
informasi terhadap produk
3. Tidak adanya 0.09 2 0,18
informasi mengenai
limbah yang dihasilkan

SUB TOTAL 1 2,56

7
B. EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL(EFE)
8

Faktor strategis Bobot Rating Skor


Peluang
1. Kebutuhan 0.10 4 0.4
masyarakat terhadap
biscuit
2. Berbagai merk 0.11 4 0.44
biscuit PT.nissin yang
telah menjadi
pemimpin pasar
3. Standar mutu 0.10 4 0.4
yang terjamin
4. Bahan baku 0.15 4 0.6
pilihan
5. Penggunaan 0.15 4 0.6
teknologi yang canggih
6. Proses 0.10 4 0.4
produksi disertai
dengan sertifikat halal
dari Majelis Ulama
Indonesia(MUI)
SUB TOTAL 0.71 2.84
Ancaman
1. Banyaknya 0.09 3 0.27
produk baru dari
pesaing
2. Menerapkan 0.10 3 0.3
harga yang sesuai
dengan kualitas produk
3. Menambah 0.10 3 0.3
agen-agen penjualan
disetiap lokasi yang
strategis
SUB TOTAL 1 3.71

C. Penyusunan matrik SWOT

1. Matriks tows
9

KEKUATAN-S KEKUATAN-W
1. Menciptakan inovasi 1. Kurangnya varian rasa
produk baru 2. Kurangnya informasi
2. Memasang sebuah terhadap produk
iklan,terutama di TV 3. Materi yang
3. Meningkatkan jumlah disampaikan saat
produknya terutama kunjungan kurang
pada bulan Ramadhan lengkap
4. Kualitas produk sangat
tinggi
5. Jaringan distribusi yang
sangat kuat
6. Adanya proses
tawar/negosiasi
langsung dengan pihak
marketing sehingga
keuntungan penjualan
lebih besar(reseller)
PELUANG-O STRATEGI S-O STRATEGI W-O
1. Kebutuhan masyarakat 1. Menciptakan 1. Kurangnya varian
terhadap biscuit inovasi produk baru agar rasa tetapi berbagai
2. Berbagai merk biscuit kebutuhan masyarakat merk biscuit Pt.Nissin
PT.nissin yang telah menjadi akan biscuit terpenuhi telah menjadi
pemimpin pasar 2. Memasang sebuah pemimpin pasar
3. Standar mutu yang terjamin iklan dan kini pt.nissin sehingga kebutuhan
4. Bahan baku pilihan biscuit telah menjadi masyarakat terhadap
5. Penggunaan teknologi yang pemimpin pasar biscuit terpenuhi
canggih 3. Jumlah produk dan 2. Kurangnya
6. Proses produksi disertai mutu yang terjamin informasi terhadap
dengan sertifikat halal dari Majelis 4. Kualitas produk produk maka pt.nissin
Ulama Indonesia(MUI) sngat tinggi dengan harus meningkatkan
menggunakan bahan standar mutu yang
baku pilihan terjamin dan memilih
5. Jaringan dalam bahana baku pilihan
mendistribusikan produk
sangat kuat karena
menggunakan teknologi
yang canggih
6. Adanya proses
negosiasi,dan proses
produksi disertai dengan
sertifikat halal dari
Majelis Ulama
Indonesia(MUI)
ANCAMAN-T STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Banyaknya produk baru dari 1. Banyaknya produk 1. Kurangnya varian
pesaing baru dari pesaing rasa sehingga
2. Kurangnya Menerapkan harga sehingga Pt.Nissin harus muncullah produk
yang sesuai dengan kualitas produk mampu menciptakan baru dari pesaing
3. Kurangnya agen-agen inovasi produk baru dan 2. Kurangnya
10

penjualan disetiap lokasi yang memperkenalkan kepada informasi terhadap


strategis masyarakat seperti produk sehingga
memasang iklan Pt.Nissin harus
2. Belum manambah agen-agen
menerapkan harga yang penjualan disetiap
sesuai dengan kualitas lokasi yang strategis
produk karena PT.Nissin
pada bulan ramadhan
meningkatkan jumlah
produksinya dan
meningkatkan kualitas
produk
3. Kurangnya agen-
agen penjualan disetiap
lokasi yang strategis
sehingga jaringan
distribusi yang sangat
kuat memungkinkan
proses tawar/negoisasi
dapat tercapai pada
sasaran

2 Matriks BCG (boston consulting Group)

POSISI PANGSA PASAR RELATIF

HIGH LOW

Chrispy crackers Monde

II I

Perkembangan

produk

Khongguan III Biscuit kering

III kopi 300gr IV


11

Adapun alternatif alternatif strategi yang dapat dijelaskan di masing-masiang

kuadrat Yaitu :

Kuadrat l : dimana produk mengalami penetrasi pasar,pengemabngan

pasar, pengembangan produk atau menjualnya

Kuadrat ll : intergrasi kebelakang ,integrasi ke depan,intergarsai

horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar,

pengembangan produk, usaha patungan.

Kuadrat lll : rasionalisasi,diinvestasi,

Kuadrat iv : likuidasi,investasi

Dari ke empat kategori produk diatas terlihat bahwa analisis matriks BCG

memiliki hubungan yang erat dengan siklus hidup produk (product life cycle)

Seperti gambar dibawah ini :

Monde chrispy cracker khongguan biscuit kering kopi 300gr

Pengenalan perkembangan kedewasaan penurunan

3. Matri Internal - Eksternal (IE)

TINGGI RATA-RATA LEMAH


3,0 - 4,0 2,0 - 2,99 1,0 1,99

Pertumbuhan II III
(konsentrasi melalui Pertumbuhan Penciutan
TINGGI vertikal)
intergrasi (konsentrasi melalui (TurnAround)
3,0-4,0
intergrasi Horizontal)
IV V VI
Stabilitas Stabilitas/pertumbuhan Penciutan
(hati-hati)
SEDANG
(tidak ada perubahan (Captive Company
2,0-2,9

RENDAH
1,0-1,99
12

profit atau Divestment)


strategi/konsentrasi
melalui integrasi
horizontal)
VII VIII IX
Pertumbuhan Pertumbuhan Liquidasi
(diversifkasi (Diversifikasi (Bangkrut/Liquidasi)
konsentrik) Konglomerat)

Berdasarkan nilai IFE dan EFE yang telah dianalisis yaitu IFE bernilai

2,56 dan EFE bernilai 3,71 maka PT NISSIN BISCUIT termasuk ke dalam

kuadran V. Kuadran V merupakan daerah “Stabilitas/Pertumbuhan” atau

dapat juga diartikan bahwa perusahaan tersebut sudah mencapai stabilitas

perusahaan sehingga harus dijaga, namun di sisi lain perusahaan tersebut

masih dapat terus tumbuh dan mengembangkan diri.

Melalui analisis Matriks I - E dan hasil identifikasi masing-masing

faktor strategis eksternal dan internal melalui Matriks SWOT, diperoleh

beberapa alternatif strategi yang sesuai untuk pengembangan usaha PT

NISSIN BISCUIT yaitu :

a. Strategi penetrasi pasar


13

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar produk susu

olahan PT NISSIN BISCUIT melalui usaha-usaha pemasaran yang

maksimal dan lebih gencar dari sebelumnya, seperti menambah

tenaga penjualan, memperkuat jaringan distribusi dan

meningkatkan promosi

b. Strategi Pengembangan Pasar

Strategi ini dilaksanakan dengan cara memperkenalkan produk olahan

jamu yang dihasilkan oleh PT NISSIN BISCUIT ke wilayah

geografis baru yang belum tercakup jaringan distribusi terdahulu

atau dengan menambah segmentasi pasar kekonsumen anak-anak dan

remaja.

c. Strategi pengembangan produk

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa

p a s a r d e n g a n c a r a memperbaiki atau memodifikasi produk yang

dihasilkan oleh PT NISSIN BISCUIT . Selain itu juga memungkinkan

untuk menghasilkan produk baru yang memiliki potensi pasar besar.

d. Strategi pengembangan kemitraan

Strategi ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan perusahaan

yang memiliki sumber daya terbatas melalui kerjasama dengan pemasok

bahan baku jamu, lembaga keuangan/investor, distributor, maupun dengan

perusahaansejenis lain.

e. Strategi pengembangan sumberdaya manusia


14

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber

daya manusia PT NISSIN BISCUIT Pengembangan secara kualitas

dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, sedangkan secara kuantitas

dilakukan melalui perekrutan tenaga kerja baru yang disesuaikan

dengan kebutuhan di masing- masing bagian perusahaan.

4. Matrix perencanaan strategis kuantitatif (QSPM)

Strategi-strategi alternatif

PT.Nissin Semarang PT.Nissin Jakarta


Factor-faktor kunci Bobot AS TAS AS TAS
Peluang-peluang
1. Kebutuh
an masyarakat
terhadap barang 0.15 4 0.6 2 0.3
konsumen dan
kesehatan
2. Kerjasa 0.13 3 0.39 1 0.13
ma dengan anak
perusahaan 0.17 2 0.34 3 0.51
3. Melakuk
an ekspansi
keluar negeri
Ancaman-ancaman
1. Adanya 0.17 3 0.51 3 0.51
produk pesaing
yang
sama(kompetito
r langsung) 0.18 4 0.72 2 0.36
2. Adanya
competitor tidak
langsung 0.2 3 0.6 1 0.2
3. Adanya
competitor lain
Jumlah 1
Kekuatan
1. Produk 0.17 3 0.51 2 0.34
terjangkau
dengan harga
15

murah 0.2 3 0.6 3 0.6


2. Memilik
i brand produk
yang sudah 0.18 4 0.72 2 0.36
dikenal
3. Keahlian
dalam inovasi
produk
Kelemahan
1. Mengan 0.15 2 0.3 2 0.3
dung bahan
yang
berbahaya(asper
tame) 0.13 3 0.39 3 0.39
2. Belum
bisa mengolah
limbah B3 0.17 3 0.51 2 0.34
sendiri
3. Masih
ada beberapa
bahan baku
yang dibeli
diluar Pulau
Jawa
Jumlah 1 6.19 4.34

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Alternatif-alternatif strategi :

Strategi alternatif IE matrix :

Penetrasi Pasar :
16

1. Memanfaatkan kepercayaan yang telah tertanam di masyarakat untuk terus

menerus mengembangkan usaha didalam persaingan yang semakin kuat

2. Mempelajarai pola budaya masyarakat untuk mengetahui cita rasa yang

diinginkan oleh konsumen

3. Melakukan perhitungan yang tepat agar sebisa mungkin tetap menawarkan

harga yang terjangkau meskipun terjadi frekuensi mata uang dan perubahan

kebijakan

B. Saran-saran

Setelah melakukan pengamatan langsung ke pabrik PT. Nissin Biscuit,

penulis hanya menyarankan agar PT. Nissin Biscuit tetap berusaha menjadi

perusahaan yang mampu mengolah pasar lokal maupun internasional. Karena

dengan begitu, maka penulis tidak lagi khawatir akan konsumsi masyarakat

terhadap biscuit berharga terjangkau yang banyak beredar di pasar.

PT. Nissin Biscuit harus dapat mempertahankan dan meningkatkan

kepercayaan merk yang sudah ada, karena dengan kepercayaan dapat

menimbulkan loyalitas merk. PT. Nissin Biscuit sebaiknya terus melakukan

inovasi produk yang akan menambah minat konsumen atau menambah jumlah

konsumen karena tertarik dengan inovasi produk yang dimunculkan oleh PT.

Nissin Biscuit. 15

DAFTAR PUSTAKA

http://www.nissinbiscuit.co.id/qualitycontrol

http://www.nissinbiscuit.co.id/museum

http://www.nissinbiscuit.co.id/makanan
17

www.nissinbiscuit.co.id

http://bobo.grid.id/infof-boba/serba-serbi/kisah-biskuit-dari-dulu-hingga-sekarang
18

Anda mungkin juga menyukai