Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN

I. PENGERTIAN
Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan kehamilan yang diinginka,
mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungannya dalam umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Kontrasepsi suntik adalah antara 99% dan 100% dalam mencegah kehamilan.
kontrasepsi suntik adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena angka kegagalan
penggunaan lebih kecil. Hal ini karena wanita tidak perlu mengingat untuk meminum piL
dan tidak ada penurunan efektivitas yang disebabkan oleh diare atau muntah.
Jenis suntik kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg
Estradiol Sipionat yang diberikan infeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), I.M. sebulan
sekali.

II. TIPE METODE


1) DEPOPROVERA
Depoprovera (disingkat DMPA) berisi depot medoksiprogesteron asetat dan
diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg secara intra-muskular setiap 12 minggu.
DMPA saat ini tersedia dalam spuit yang sebelumnya telah diisi dan dianjurkan
untuk diberikan tidak lebih dari 12 minggu dan 5 hari setelah suntikan terakhir.
III. CARA KERJA
 Menekan ovulasi
 Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu.
 Perubahan pada endometrium (atrofil) sehingga implantasi terganggu.
IV. KEUNTUNGAN
 Efektivitas tinggi
 Bertahan sampai 8-12 minggu
 Penurunan disminorea dan minoragi yang menyebabkan anemia berkurang
 Penurunan gejala pramenstruasi
 Penyakit radang panggul berkurang
 Kemungkinan penurunan endometriosis karena pengentalan lender serviks
 Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotic
V. KERUGIAN
 Perdarahan tidak menentu
 Terjadi amenorhe berkepanjangan
 masih terjadi kemungkinan hamil
VI. EFEK SAMPING
 Sakit kepala
 Kembung
 Depresi
 Berat badan meningkat
 Perubahan mood
 Perdarahan tidak teratur
 Amenore
 Sering ditemukan gangguan haid, seperti:

o Siklus haid yang memendek dan memanjang


o Perdarahan yang banyak atau sedikit
o Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
o Tidak haid sama sekali
 Menurunkan libido
 Berat badan bertambah
 Gangguan emosi (jarang)
 Sakit kepala
 Timbul jerawat
VII. EFEKTIVITAS:
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan.

VIII. INDIKASI:
1. Perempuan usia reproduksi
2. Perempuan nulipara dan yang telah memiliki anak
3. Perempuan yang menghendaki kontrasepsi jangka panjang
4. Perempuan menyusui
5. Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Perempuan setelah abortus
7. Perempuan dengan TD < 180/110 mmHg.
8. Perempuan yang sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

KONTRA INDIKASI:
1. Perempuan hamil atau dicurigai hamil
2. Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3. Perempuan yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
4. Perempuan yang menderita kanker payudara.
5. Perempuan dengan diabetes mellitus disertai komplikasi.
INFORMASI LAIN YANG PERLU DISAMPAIKAN:
1. Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu diberikan pada perempuan
usia muda yang ingin menunda kehamilan.
2. Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid baru datang kembali pada
umumnya setelah 6 bulan.
3. Klien harus kembali ke tempat pelayanan kesehatan atau klinik untuk mendapatkan
suntikan kembali setiap 12 minggu untuk DMPA atau setiap 8 minggu untuk
Naristerat.
INTERVENSI

Diognisa/ Kebutuhan/ Masalah Intervensi Rasionalisasi


Diagnosa: Tujuan:
Aseptor dengan KB Depoprovera Mencegah Terjadinya Kehamilan
Kriteria Hasil:
1. Tidak terjadi Kehamilan
2. Tidak terjadi konsepsi
3. TD: 120/80 mmHg
Intervensi:
1. Lakukan pendekatanteruetik 1). Adanya pendekatan dan
komunikasi terapeutik akan
tercipta kerja sama dan
kepercayaan bertindak dan
membawa ke putusan kesehatan

2. Lakukan cuci tangan sebelum 2).Mencegah infeksi silang antara


dan setelah melakukan pasien dan petugas kesehatan
tindakan

3. Jelaskan pada ibu macam- 3). Agar ibu tahu mecam-macam alat
macam kontrasepsi kontrasepsi dan efek sampingnya

4. Lakukan pengkajian terhadap 4).Mengetahui riwayat penyakit


riwayat penyakit pasien pasien

5. Melakukan pemeriksaan fisik 5). Memastikan kondisi pasti ibu baik


dan pengukuran TTV dan tidak ada kelainan

6. Pemeriksa alat dan obat 6). Untuk mempermudah kerja


sebelum melakukan tindakan

7. Lakukan teknik penyuntikan 7). Mencegah terjadinya abses dan


dengan benar dan jangan menunjung keberhasilan KB
ditekan
8. Lakukan pencatatan dalam 8). Agar ibu ingat jadwal kembali
kartu akseptor KB dan suntik
beritahu ibu kapan harus
kembali
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari Saifuddin, Biran Affandi PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KONTRASEPSI:


Jakarta 2006

Ramona P. Kapoh, Eny Meiliya, Renata Komalasari KONTRASEPSI DAN KESEHATAN


SEKSUAL REPRODUKSI: tahun 2008

Prawirohardjo, Sarwono.2008.BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN


KONTRASEPSI.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
LAPORAN PENDAHULUAN

AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

Oleh:

PROGRAM STUDY D3 KEBIDANAN

STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN

MOJOKERTO

Anda mungkin juga menyukai