Anda di halaman 1dari 23

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Universitas Nusa Cendana (UNDANA) merupakan lembaga pendidikan tinggi
yang selalu berusaha menghasilkan output yang tentunya dapat bermanfaat bagi
masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Nusa Tenggara Timur
khususnya. Dengan dasar pemikiran tersebut dan berdasarkan pada Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada
masyrakat.

Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada bidang teknik, khususnya


mesin, maka ditempuh salah satu caranya yaitu dengan melaksanakan kerja praktek.
Hal ini dilakukan dengan melihat persaingan didunia usaha yang tidak hanya
membutuhkan tenaga kerja yang handal dalam teori namun juga praktek dilapangan,
untuk memenuhi ketentuan tersebut, maka Fakultas Sains dan Teknik Prodi Teknik
Mesin Undana mencoba menerapkannya dalam kurikulum pengajaran di Teknik
Mesin dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan KP
(Kerja Praktek).Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak hanya handal dalam
kemampuan teori yang didapat dalam perkuliahan, namun juga memiliki sedikit
kemampuan dalam praktek yang bias dijadikan sebagai nilai tambah sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing. Untuk itu pelaksanaan kerja praktek lapangan
menjadi salah satu persyaratan utama kurikulum di Fakultas Sains dan Teknik untuk
jenjang S1.

Pada kesempatan kerja praktek ini penulis akan mempelajari dan medalami
tentang prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan-tujuan yang mendasari penulis dalam melaksanakan kerja praktek


adalah :
1. Untuk memenuhi persyaratan akademika kampus yang telah di
tetapkan oleh program studi teknik mesin dalam memperoleh satuan
kredit semester (SKS)
2. Dapat mengetahui peralatan ataupun teknologi yang berada di Pusat
Listrik Maumere.

3. Mempelajari dan menganalisa alat bantu system yang digunakan.


4. Memantapkan suatu sikap yang berkaitan melatih kedisiplinan dan
profesionalisme mahasiswa sebelum melangkah kedunia kerja.
5. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dalam hal peningkatan
mutu mahasiswa antara Universitas dalam hal ini Fakultas Sains dan
Teknik dengan dunia usaha/dunia industri.
1.3. Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat dari Kerja Praktek (KP) antara lain :
1. Mengasah keterampilan mahasiswa dalam praktek lapangan yang tidak
didapat dalam perkuliahan.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa itu sendiri dari
praktikum yang dilakukan
3. Menjadi nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa yang bersangkutan
khususnya dalam hal praktek dilapangan.
1.4. Metode Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari berbagai Teori
Literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
2. Wawacara
Metode ini dilakukan dengan proses tanya jawab bersama pembimbing
lapangan dan operator Opkit serta Harkit.
3. Observasi
Metode ini dilakukan dengan langsung turun kelapangan dan
menggadakan penelitian juga menganalisa ke objek yang nantinya
menjadi tujuan penulisan.
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Kerja praktek dilakukan selama ±22 hari terhitung dari tanggal 04


April sampai 30 April 2019.
2. Tempat kerja praktek di Pusat Listrik Maumere.
BAB II Gambaran umum perusahaan

2.1 Sejarah Perusahan Pusat Listrik Maumere


Sejarah berdiri PLTD Maumere pada tahun 1970 yang berlokasi di
Jalan Komodo, degan mesin pembangkit pertama merk Skoda 2 unit x 150
kw dengan beban puncak saat itu 20 kw. Pada tahun 1978 menambah mesin
pembangkit merk SWD sebnayak 2 unit 500 kw. Pada tahun 1984 dimulai
pembangunan PLTD Wolomarang di Jalan Don slipi dan beroperasi pada
tahun 1985 dengan 4 unit x 560 kw merk Deutsz BA12m dengan beban
puncak 1500 kw yang masih berinterkoneksi dengan PLTD Maumere. Pada
tahun 1989 menambah mesin pembangkit nigata 1 x 1000 kw dengan beban
puncak 2500 kw dan pada saat itu pula PLTD Maumere tidak beroperasi
kembali dan pada tahun 1990 penambahan mesi Deutsz BA6M 1 x 260 kw.
Pada tahun 1992 terjadi gempa (tsunami) yang merusak jaringan
distribusi PT. PLN PERSERO ranting Maumere dan secara bertahan
memulihkannya kembali pelayanan kepada pelanggan. Pada tahun 1994
menambah mesin pembangkit caterpillar 1 x 580 dan pada tahun 1997
mesin Yanmar 2 x 1200 kw dengan beban puncak 3500 kw.
Pada tahun 2000 menambah mesin Daihatsu 1 x 1250 kw. Seiring
dengan pertumbuhan pelanggan dan meningkatnya energi listrik, beban
puncak sistem Maumere semakin meningkat tiap tahunnya. Pada saat ini,
sistem Pembangkit Pusat Listrik Maumere mempunyai daya mampu
10.650 kw yang terdiri dari mesin PLM dengan mampu 3.150 dan mesin
rental dengan mampu 7.500 kw dengan beban puncak ± 12.400 kw.
Sehingga Pusat Listrik Maumere mengalami defisit daya sebesar 1.750 kw.

2.2 Kegiatan usaha perusahaan


Pusat Listrik Maumere memiliki beberapa kegiatan diantaranya :
1. Penyedia jasa listrik untuk wilayah Flores bagian timur terkhusunya
kabupaten Sikka.
2. Penyalur energi yang bersinkron dengan PLTS sebagai pemasok
listrik bagi masyarakat.
2.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Unit Pelayanan Pusat Listrik Tenaga


Diesel Maumere Pada Unit Pelaksana Pembangkitan Flores

Manajer
Huston Ginanjar

Supervisor Supervisor Supervisor


Operasi Pemeliharaan administrasi
Santo August DaCosta Rivai Husni

Pejabat
Pelaksana
Wawan Andika

Pejabat
Pelaksana
Lingkungan
Gilang Rausan
Fikri Noor
2.4 Tujuan dan Fungsi Perusahaan
1. Tujuan
 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang
terkait,berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota
perusahaan dan pemegang saham.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas masyarakat.
 Mengupayakan agar tenaga listrik pendorong kegiatan ekonomi
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
2. Fungsi perusahaan
 Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai
serta memupuk keuntungan dan melaksankan penugasan
Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka
menunjang pembangunan dengan merepakan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas.
 Menjaga dan meningkatan keandalan pembangkit.
 Efektifitas anggaran dan efisiensi biaya.
 Mengurangi gangguan distribusi dan menurunkan losses
jaringan.
2.5 Gambaran teknologi permesinan yang digunakan
Berdasarkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahan Pusat Listrik Maumere
sebagai penyedia jasa listrik untuk wilayah Flores bagian timur terkhusunya
kabupaten Sikka ,maka teknologi yang digunakan antara lain :
1. Mesin pembangkit tenaga Diesel
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesek sebagai . Prime mover merupakan peralatan yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator. Ada 2 jenis mesin yang digunakan diantaranya :
1. Mesin pembagkit tenaga diesel merk Yanmar 2280L – ET 1000 KW

Di perusahaan Pusat Listrik Maumere mesin pembangkit yang


digunakan ialah mesin Yanmar 2280L – ET dengan nomor seri 0952
fzn produksi Jepang tahun 1997 yang kemudian langsung beroperasi di
PLM dengan besar daya 1200 kwh.
2. Mesin pembangkit tenaga Diesel merk Daihatsu dengan nomor seri
DL628Z0380 produksi jepang tahun 2000 yang kemudian langsung
beroperasi di PLM dengan besar daya 1250 kwh.

2. Generator listrik

Pengertian Generator Listrik adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak
(mekanik) menjadi energi listrik (elektrik). Prinsip Kerja / Cara Kerja Generator Listrik
generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu penghantar
diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis garis gaya magnet
maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang
mempunyai satuan volt. Generator listrik yang disinkronkan dengan mesin pembangkit
ialah generator listrik merk Toyo Denki produksi pabrik Jepang tahun 1997, dengan
berat 8000 kg, tipe GGCAS15S – D02A – G02 nomor seri M 972034. Generator jenis
mampu mengahsailkan tegangan sebesar 6300 V dengan kecepatan &%) rpm, frekuensi
50 Hz dan arus 138 A.

3. Panel kontrol

Panel kontrol dalam hal ini mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC
menggunakan inverter dan mengontrol pengisian arus listrik ke dalam baterai agar
tidak merusak baterai karena over charging. Panel kontrol juga berfungsi sebagai
pengontrol mesin dan daya mesin antara lain arus,tegangan dan beban kwh setiap
gardu wilayah di kabupaten Sikka. Panel juga mengontrol frekuesi tegangan yang
dihasilkan dari kerja mesin, frekuesi tegangan normal bekisar antara 50,06 Hz – 50,10
Hz. Kontrol mesin (on/off) juga berada pada panel kontrol.
4. Trafo
Trafo yang digunakan di Pusat Listrik Maumere ialah trafo step up. Trafo ini
mempunyai lilitan sekunder yang banyak jika di bandingkan dengan lilitan pada primer,
trafo ini dapat menaikkan tegangan, biasanya trafo ini dapat untuk pembangkit listrik
untuk menaikan tegangan. Produksi tegangan litrik yang dihasilkan dari generator ± 6,3
kV yang kemudian dinaikan menjadi 20 kV oleh trafomator dan ditransmisikan ke
setiap gardu di Kabupaten Sikka.

5. Radiator

Radiator adalah penukar kalor yang digunakan untuk mentransfer energi panas dari satu
media ke yang lain untuk tujuan pendinginan. Radiator yang digunakan merk
perusahaan Sumber Usaha Radiator dengan nomor seri RA 09056078 – 085. Tahun
produksi 2009. Dengan temperatur maksimal 100⁰C dan temperatur udara masuk 35⁰C,
temperatur udara keluar 49⁰C. Temperatur air masuk 79⁰C temperatur air keluar 70⁰C.
Tekanan udara sebesar 49⁰C.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi)
adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang
bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini
ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari
1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam
bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat
biodiesel). Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran
dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat
tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi
termal lebih dari 50%. Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak.
Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini
mulai digunakan untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk,
pembangkit listrik, dan peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai
digunakan untuk mobil. Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan
menurut British Society of Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang
terjual di Uni Eropa adalah mobil bermesin diesel, bahkan di Prancis mencapai 70%.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang


menggunakan mesin diesek sebagai . Prime mover merupakan peralatan yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar
rotor generator.
PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit
pembangkit dan sarana pembagkitan. Pada mesin disel energi bahan bakar diubah
menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri.
Berikut beberapa definisi mesin diesel menurut para ahli :
1. Menurut Wiranto Arismunandar (1998) Energi diperoleh dengan proses
pembakaran. Ditinjau dari dari cara memperoleh energi termal ini mesi n kalor
dibagi menjadi 2 golongan, yaitu mesin pembakaran luar dan mesin pembakaran
dalam . Pada mesin pembakaran luar proses pembakaran terjadi diluar mesin,
energi termal yang dihasilkan dipindahkan ke fulida kerja mesin melalui dinding
pemisah sedangkan mesin pembakaran dalam dikenal dengan motor bakar.
2. Menurut Wardono (2004) Mptpr bakar adalah alat yang digunkan untuk
mengkonversikan energi termal dari pembakaran bahan bakr menjadi energi
mekanis, dimana proses pembakran berlangsung didalam silinder mesin itu sendiri
sehingga gas pembakaran bahan bakar yang terjadi langsung digunakan sebagai
fluida kerja untuk melakukan kerja mekanis.

Berdasarkan prinsip kerjanya mesin Diesel atau motor bakar dibagi menjadi 2
yaitu motor bakar 4 langka dan motor bakar 2 langka :
1. Motor bakar 4 langkah merupakan mesin yang proses penyalaan bahan bakarnya
terbakar sendiri tanpa bantuan alat untuk penyalaan. Proses ini terjadi akibat tekanan
kompresi yang tinggi, sehingga temperatur dalam ruang bakar naik, kemudian bahan
bakar dikabutkan, dan bahan bakar mudah menyala dengan sendirinya. Mesin diesel
disebut compression ignition engine (motor dengan bahan bakar penyalaan sendiri).

Gambar 2.3 proses mesin 4 langkah


1. Langkah Hisap
a. Piston bergerak dari TMA ke TMB.
b. Katup hisap terbuka.
c. Katup buang tertutup.
d. Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
a. Piston bergerak dari TMB ke TMA.
b. Katup hisap tertutup.
c. Katup buang tertutup.
d. Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C.
3. Langkah Usaha
a. Katup hisap tertutup.
b. Katup buang tertutup.
c. Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang menyebabkan
piston bergerak dari TMA ke TMB.
4. Langkah buang
a. Piston bergerak dari TMB ke TMA.
b. Katup hisap tertutup.
c. Katup buang terbuka.
d. Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar.
Berikut Diagram P-V mesin 4 langkah :

Uraian proses kerja mesin 4 langkah tersebut dapat dijelaskan dengan penjelasan di bawah
ini :

Langkah 1 – 2 Pengisian.

Yaitu udara luar masuk kedalam silinder akibat pergerakan torak dari TMS
ke TMB sehingga ruang dala silinder menjadi vakum.

Langkah 2 – 3 Kompresi.

Udara dalam silinder dimampatkan sehingga tekanan udara dan temperatur


naik.

Langkah 3 – 4 Penyalaan Bahan Bakar.

Pada akhir langkah kompresi bahan bakar disemprotkan kedalam silinder


melaui injektor dalam bentuk kabut agar mudah terbakar, maka di dalam
silinder terjadi pembakaran dengan tekanan dan temperatur tinggi.
Langkah 4 - 5 Usaha.

Gas pembakaran dengan tekanan dan temperatur yang tinggi, akan mendorong
torak ke bawah dan menghasilkan tenaga putaar pada poros engkol.

Langkah 5 – 6 Pembuangan.

Gas sisa pembakaran atau disebut gas buang di dorong oleh torak keluar
silinder.

Langkah 6 – 1 Pembilasan

Terjadi saat katup isap terbuka dan katup buang terbuka.

2. Motor bakar 2 langkah, untuk Msin Diesel 2 langkah, kerja pengisisan dan kompresi
terjadi pada satu langkah, dan kerja usaha dan pembuangan terjadi pada satu langkah
kemudian proses injeksi bahan bakar terjadi pada saat piston sebelum mencapai TMA
kemudian proses pembilasan terjadi saat piston sebelum mencapai TMB pada langkah
usaha. Untuk mensiksn daya mesin 2 langkah udara masuk ditekan dengan menggunakan
BLOWER yang digerakan secara mekanis dari perputaran mesin.

Langkah Pengisian dan Kompresi .

Torak bergerak dari TMB – TMA, udaramasuk melalui laluan pada dinding
silinder, yang ditekan oleh BLOWER(langkah pengisian). Pada saat yang sama
katup terbuka dan gas buang ditekan keluar oleh udara dari BLOWER. Laluan
udara masuk, katup buang tertutup udaara dimampatka sampai torak mencapai
TMA (langkah kompresi).

Langkah Usaha dan Pembuangan.

Torak bergerak dari TMA – TMB, beberapa derajat sebelum TMA injektor
mengabutkan bahan bakar, torak terus bergeraka ke TMA. Bahan bakar
terbakar dan mendorong torak ke TMB (langkah usaha). Katup gas terbuka
beberapa derajat sebelum torak mendekati laluan udara masuk(langkag buang).
Berikut diagram P-V 2 langkah :

Uraian proses kerja mesin 2 langkah tersebut dapat dijelaskan dengan penjelasan di bawah
ini :

Langkah 1 – 5’ – 2 Pengisian.

Torak bergerak dari TMB ke TMA, udara luar masuk ke dalam


silinder, oleh tekanan dari blower (1-5), karena katup buang masih
terbuka maka terjadi maka terjadi pembilasan sisa pembakaran. Katup
buang sudah tertutup, maka udara dari blower tertekan masuk kedalam
ruang bakar.

Langkah 5’ – 3 Kompresi.

Katup buang tertutup, laluan udara masuk sudah tertutup dan udara
dalam ruang bakar tertekan sehingga tekanan dan temperatur udara
naik.
Langkah 3-4 Usaha.

Saat torak mencapai TMA dikabutkan dan terjadi penyalaan bahan


bakar , sehingga tekanan dan temperatur dalam ruang bakar naik,
sehingga mendorong torak ke TMB. Bahan bakar terbakar secara
bertahap dan torak brgerak urun tekanan dan temperatur dalam ruang
bakar tetap tinggi.

Langkah 4 – 5 Ekspansi.

Torak terus brgerak turun, tekanan dan temperatur dalam ruang


bakar turun hingga torak mendekati lubang pembuangan.

Langkah 5 -2’ – 1 Pembuangan.

Torak terus bergerak turun, lubang pembuangan terbuka dan gas sisa
pembakaran keluar melalui lubang pembungan hingga tekanan ruang
.bakar sama dengan tekanan udara luar.

3.2 Bentuk dan bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari pembangkit listrik tenaga
diesel yaitu :

1. Tangki penyimpanan bahan bakar


2. Penyaring bahan bakar (daily tank)
3. Mesin Diesel
4. Turbo Charger
5. Muffler (tempat pembuangan gas)
6. Generator
7. Intercoller
8. Trafo
3.3 Ciri – ciri mesin Diesel
Keuntungan dan kerugian motor Diesel bila dibandingkan dengan motor bensin
adalah sebagai berikut :
Keuntungan :
1. Bahan bakar lebih murah, sehingga menghemat dalam biaya operasi
disamping itu daya guna panas lebih baik.
2. Bahaya kebakran agak kurang disebabkan titil nyala solar 80⁰C.
3. Tenaga yang dihasilkan lebih besar disebabkan perbandingan
kompresi lebih tinggi.
Kerugian :
1. Pompa penekan bahan bakar hargnya mahal dan memerlukan
pemeliharaan yang teliti.
2. Sistem pengabut memerlukan perawatan yang teratur.
3. Getaran mesin lebih besar sebab tekanan pembakaran maksimum
2x lebih besar dari motor bensin.
4. Biaya pemeliharaan mesin mahal dibandingkan dengan motor
benin.
3.4 Sistem pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
1. Sistem Pada Bahan Bakar
Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemidah bahan bakar, saringan alat
pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahan bakar
membutuhkan pemindahan bakar dari ujug perantara ke tangki
penyimpanan dan dari tangki penyimpanan ke mesin. Saringan
membutuhkan jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk
minyak diperlukan untuk lokasi yang mempunyai temperatur yang dingin
yang mengganggu aliran fluida.
2. Sistem Udara Masuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor. Kegunaan saringan
udara adalah untuk membersihkan debu dari udara yang disuplai ke mesin,
juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya luaran.
3. Sistem Pembuangan Gas
Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur pembuangan
gas panassnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau
persediaan udara pada mesin. Peredam mengurangi kegaduhan suara.
4. Sistem Pendinginaan
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau
mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan sistem pendinginan
adalah untuk menigkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan
temperatur silinder dalam tempat yang aman. Pompa mengedarkan air
melewati silinder dan kepala selubung mengangkut panas. Sistem
pendinginan membutuhkan sumber air, sebuah pompa dan tempat untuk
pembuangan air panas, penyebaran air oleh mesin pendingin ini seperti
dalam alat radiator, pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan
sebagainya.
5. Sistem Pelumasan
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki, penyaring, pendingin, alat
pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu untuk
mengurangi pemakaian dan sobekan bagian-bagian mesin.
6. Sistem Penggerak
Termasuk aki, tangki hampa udara , stater sendiri dan sebagainya. Fungsi
sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini
memungkinkan mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi
pembakaran untuk memperoleh daya.
BAB IV PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulisan pelaksanaan kerja praktek pada PT. PLN (Persero) unit pembangkit Pusat Listrik

Maumere (PLM) jalan Don Slipi Wolomarang, kabupaten Sikka di Bagian Harkit dan Opkit. Tugas

penulis pada bagian harkit ialah membantu pekerjaan harian di bagian harkit seperti perawatan

rutin P0 – P1. Kemudian, dibagian opkit tugas penulis ialah membantu pencatatan beban (Kwh)

pada setiap gardu di kabupaten Sikka setiap setengah jam.

Penulis melaksanakan kerja praktek pada bidang Opkit dan Harkit , penulis mendapatkan

bimbingan dari Supervisor bagian operasi dan Supervisor bagian perawatan.

4.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu kerja praktek dilaksanakan selama ± 22 hari, tepatnya pada tanggal

04 April 2019 s.d 30 April 2019, pada PT. PLN (Persero) unit pembangkit Pusat Listrik Maumere

(PLM) jalan Don Slipi Wolomarang, kabupaten Sikka di Bagian Harkit dan Opkit, setiap haris

Senin s.d Sabtu di mulai pukul 07.30 s.d 16.30 WIB. Dan jam istirahat 12.00 s.d 13.30 WIB.

Adapun teknik pelaksanaan kuliah kerja praktek ini menggunakan metode observasi

langsung, dimana pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan cara penulis megikutsertakan diri

dengan bekerja langsung membantu di bagian Harkit dan Opkit Pusat Listrik Maumere jalan Don

Slipi Wolomarang Kabupaten Sikka adalah sebagai berikut :

1. Membantu membuang air kondensat dan kotoran dari tangki-tangki dengan membuka
kran.

2. Membantu memeriksa dan menambah minyak atau air pendingin yang kurang.

3. Membantu membersihkan filter oli dan bahan bakar.

4. Membantu membersihan bagian luar mesin.

5. Membantu mencatat beban Kwh per setengah jam.


Alat – alat yang diperlukan

 Mempersiapkan kunci – kunci yang akan digunakan.


 Menyiapkan ember penampung komponen.
 Menyiapkan kain lap dan sabun.
 Minyak tanah, solar dan sebagainya.
 Lembar kerja (Logsheet) dan bolpoint.
BAB V ANALISIS KHUSUS

5. Identifikasi masalah
5.1 Latar Belakang Tugas Khusus

Dalam suatu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, listrik dihasilkan dari proses kerja
mekanis yang kemudian dikonversikan menggunakan generator listrik menjadi
energi listrik. Listrik yang diproduksi pada dua mesin pembangkit yang disnkronkan
dengan generator listrik di PLM hanya mampu mencapai 6,3 KV setiap generatornya
yang kemudian dinaikan tegangannya menjadi 20 KV dengan menggunakan trafo
step up. Beban puncak setiap mesin berbeda yaitu Yanmar dan Daihatsu.

5.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana prinsip kerja mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel mesin
Yanmar?
2. Bagaimana spesifikasi peralatan bantu pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Yanmar?
5.2.1 Batasan Masalah
1. Prinsip kerja mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Yanmar dan spesifikasi
alat bantu pembangkit
5.2.2 Metode analisis
Metode yang digunakan penulis dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah
metode analisis menggunakan data kualitatif yaitu melakukan pengumpulan data
dengan lebih menekankan gambaran secara jelas dan fakta di lapangan yang
dibutuhkan sehubungan dengan masalah yang akan diteliti. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
langsung dari objek yang diteliti dan biasanya belum mengalami pengolahan
lebih lanjut. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara
dengan Manajer PLM Bapak Huston Ginanjar. Data sekunder dapat diperoleh dari
studi pustaka lembar kerja Opkit.

5.6 Diagram alir penyelesaian

Mulai

Studi lapangan studi literatur

1.pengamatan 2.wawancara 2.lembar kerja opkit

Analisa dan pembahasan

Pembuatan laporan dan kesimpulan


Selesai

Anda mungkin juga menyukai