Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu

1. Apa yang dimaksud validitas ?


Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi
suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat
memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan
pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes
menghasilkan data yang relevan dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai
pengukuran yang dimiliki validitas rendah. Disini terkandung pengertian bahwa valid-
tidaknya suatu pengukuran tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut dalam
mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
Validitas adalah pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi kualitas
tes sebagai instrumen ukur. Konsep validitas mengacu pada kelayakan, kebermaknaan,
dan kebermanfaatan inferensi tertentuyang dapat dibuat berdasarkan skor hasil tes yang
bersangkutan. (Azwar,2012:8-10)

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis validitas ?


a. Validitas Isi
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang
berkompeten atau melalui expert judgment. Pertanyaan yang dicari jawabannya
pertanyaan yang dicari dalam validasi ini adalah “apakah masing-masing item
dalam tes layak untuk menggungkap atribut yang diukur sesuai dengan indikator
keperilakunya” dan “apakah item-item dalam tes telah mencangkup keseluruhan
doamain isi yang hendak diukur”.
Secara lebih spesifik lagi validitas isi dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu face
validity (validitas tampang) dan logical validity (validitas logis). (Azwar,2012:42)

1. Validitas tampang
Validitas tampang adlah bukti validitas yang walaupun penting namun rendah
signifikannya dikarenakan hanya didasarkan pada penelitian terhadap format
penampilan (appearance) tes dan kesesuaian konteks item dalam tujuan ukur
tes.
2. Validitas logis
Validitas logis disebut sebagai validitas sampling karena validitas ini merujuk
pada sejauh mana item tes merupakan representasi dan ciri-ciri atribut yang
hendak diukur. Dalam hal ini karekteristik item yang paling penting adalah
relevansi isinya dengan indikator keprilakuan sebagai operasionalisasi dari
atribut yang diukur.

b. Validitas konstrak
Validitas konstrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh
melalui item-item tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasari
penyusunan tes tersebut. Apakah skor yang diperoleh mendukung konsep teoritik
yang diinginkan oleh tujuan pengukuran semula. (Azwar,2012:45)

c. Validitas berdasarkan kriteria


Dalam prosedur validasi berdasar kriteria (criterion-related validity), tes
yang akan diestimasi validitas hasil ukurnya disebut sebagai prediktor. Statistik
yang digunakan dalam pendekatan validasi ini adalah statistik korelasi antara
distribusi skor tes sebagai prediktor dan distribusi skor suatu kriteria yang relevan.
Umumnya dikenal dua tipe validitas berdasarkan kriteria, yaitu validitas prediktif
(prediktive) dan validitas konkuren (concurrent). (Azwar,2012:47)
1. Validitas Prediktif
Apabila tes dirancang untuk memprediksi performans diwaktu yang akan
datang, maka tes harus memiliki fungsi prediktif dan fungsi tersebut harus
divalidasi oleh skor kriteria yang relevan. Skor kriteria yang relevan tidak lain
adalah skor performans yang hendak diprediksi itu sendiri, sehingga prosedur
validitas ini tidak dapat dilakukan sebelum skor performansnya diperoleh.
2. Validitas Konkuren
Dalam penyusunan dan pengembangan skala psikologi dan berbagai tes mental,
validasi instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya seringkali dapat
dilakukan dengan menguji sejauhmana kesesuaian antara hasil ukur instrumen
lain yang relevan dan kualitas psikometriknya sudah teruji. Instrumen yang
divalidasi dapat juga diuji kesesuaian fungsi ukurnya dengan ukuran-ukuran
lain yang menggambarkan aspek yang diukur tersebut secara reliabel. Dalam
hal ini, instrumen atau ukuran yang telah teruji kualitas psikometriknya itu
diperlakukan sebagai kriteria validasi.

3. Jelaskan cara untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen untuk masing-
masing jenis validitas ?

a. Validitas Isi
Pengujian dilakukan terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis
rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgment. Pertanyaan
yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah “apakah masing-masing item
dalam tes layak untuk mengungkap atribut yang diukur sesuai dengan indikator
keperluannya” dan “ apakah item-item dalam tes telah mencangkup keseluruhan
domain isi yang hendak diukur”

b. Validitas Konstrak
Pengujian dapat diawali dari suatu batasan mengenai variabel tersebut yang
kemudian dinyatakan sebagai suatu bentuk konstrak logis menurut konsep-konsep
agresivitas yang didasari oleh suatu teori. Dari teori tersebut kemudian ditarik
semacam konsekuensi praktis mengenai skor hasiltes pada kondisi tertentu.
Konsekuensi tersebut kemudian diuji. Apabila hasilnya sesuai dengan harapan,
maka skor tes tersebut memiliki validitas konstak yang baik.

c. Validitas Berdasarkan Kriteria


Untuk mengestimasi tingginya validitas berdasarkan kriteria, dilakukan komputasi
kofisien korelasi antara skor tes dengan skor kriteria. Koeefisien ini merupakan
koefisien validitas bagi tes yang bersangkutan, yaitu rxy, dimana X melambangkan
skor tes dan Y melambangkan skor kriteria. (Azwar,2012:42-47)

Sumber :
Azwar, S. (2012): Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai