Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. (Sari Roti) dan

Dinas Koperasi & UMKM

BERTEMPAT DI SURABAYA-BALI

Di susun oleh:

Elza Reskiana (4114500085)

Manajemen 5D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANCASAKTI

TEGAL

2016

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Elza Reskiana


NPM : 4114500085
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Judul laporan : Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. (Sari Roti) dan
Dinas Koperasi & UMKM Denpasar

Ka. Progdi Manajemen : Setyowati Subroto,SE.,M.Si

Tegal, 22 September 2016

Disetujui Oleh:

Ka. Progdi Manajemen,


Wali Dosen,

SETYOWATI SUBROTO,SE.,M.Si AMIRAH,S.E.I.,M.Sc


NIP.197805092005012002 NIPY.165629111984

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pancasakti Tegal

MAHBEN JALIL,S.E.,M.M.
NIPY.12351131972
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di Surabaya-Bali pada 4-5 Agustus
2016 dengan baik dan sesuai dengan rencana. Laporan ini ditujukan sebagai
pertanggungjawaban atas perjalanan KKL yang telah penulis laksanakan. Dalam
laporan ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai profil perusahaan
yang dikunjungi selama masa KKL dan memaparkan kegiatan yang dilaksanakan
disana. Serta di akhir pembahasan, penulis mencantumkan saran yang dapat
digunakan sebagai perbaikan dalam pelakasanaan KKL berikutnya. Pelaksanaan
dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari perhatian serta bantuan dari
beberapa pihak.

Penulis sadar bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang seyogianya dapat
membuat laporan ini menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat baik kepada penulis sendiri dan kepada para pembaca secara umumnya.

Tegal, 22 September 2016


DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................. ii

KATA PENGANTAR....................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan........................................................................ 1

1.3 Manfaat KKL............................................................................. 2

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksaan..................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM........................................................ 4

2.1 PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk................................ 4

2.2 Dinas Koperasi dan UMKM Denpasar........................................ 12

BAB III PENUTUP......................................................................... 21

3.1 Kesimpulan.............................................................................. 21

3.2 Saran........................................................................................ 22

DAFTAR ISI.................................................................................. 23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam sebuah industri
dan dunia kerja yang mungkin tidak ditemukan dikampus, sekaligus sebagai proses
pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan
permasalahan yang di hadapi. KKL dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat nilai
tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit. Persaingan yang ketat,
lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi penyebab
sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa
diharapkan mendapat pengalaman dalam mengenal dunia kerja, dan memahami
lingkungan kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk
mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak
mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam bidangnya, dan mampu untuk
menembus ketatnya persaingan di dunia kerja.

Bagi mahasiswa, kegiatan KKL harus dirasakan sebagai pengalaman belajar yang
baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga selesainya Laporan KKL
mahasiswa akan memiliki wawasan guna bekal hidup dan bersosialisasi di tengah
masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara di
kemudian hari.

1.2.Tujuan Penulisan

1. Bagi para Mahasiswa, penulisan ini bertujuan untuk menambah pemahaman


tentang konsep Manajemen PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan Dinas Koperasi
UMKM Denpasar.

2. Bagi para Mahasiswa, penulisan ini bertujuan untuk menginformasikan tentang


langkah-langkah kerja yang sistematis pada produk Sari Roti.
3. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai tingkat
ketercapaian Mahasiswa dalam partisipasi kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di
Surabaya-Bali.

4. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan sebagai dasar acuan untuk meningkatkan
kualitas program KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang lebih baik lagi di masa
mendatang.

1.3.Manfaat KKL

Hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Konsentrasi Manajemen diharapkan


mempunyai kegunaan baik antara lain :

a. Bagi Mahasiswa

1) sarana dalam melatih keterampilan mahasiswa sesuai denganpengetahuan


yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

2) kegiatan belajar dalam mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia


kerja.

3) Menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-konsep terapan


dalam akuntansi yang dapat dimanfaatkan pada dunia kerja.

5) Mendapatkan penegetahuan tentang persaingan dalam dunia usaha dan dalam


menciptakan lapangan pekerjaan baru.

6) Mendapatkan tambahan materi manajemen yang dilakukan di obyek KKL.

b. Bagi Konsentrasi Manajemen

1) Dapat menentukan ilmu yang diberikan telah sesuai dengan harapan dan dapat
digunakan dalam dunia kerja.

2) Menambah wawasan dalam meningkatkan pengelolaan peningkatan pelayanan


kepada mahasiswa
c. Bagi Fakultas

1) Bahan pertimbangan / masukan dalam memajukan fakultas baik baik itu


peningkatan mutu dalam bidang akademis maupun non-akademis.

2) Untuk menambah wawasan dalam pengelolaan kelembagaan fakultas, terutama


dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada mahasiswa dan penigkatan kualitas
proses belajar mengajar.

d. Bagi Universitas

Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) konsentrasi Manajemen dapat


meningkatkan kerjasama yang baik antara pihak Universitas dan PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk dan Dinas Koperasi dan UKM kota Denpasar yang dijadikan obyek
KKL.

1.4.Waktu dan Tempat KKL

1. Hari dan Tanggal : Kamis, 4 Agustus 2016

Pukul : 09:00 – 11:30 WIB

Tempat : PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. (Sari Roti)


Jl. Rembang Industri Raya Kw. Industri PIER NO.28
Pandean, Rembang, Pasuruan, Jawa Timur 67152

2. Hari dan Tanggal : Jum’at, 5 Agustus 2016

Pukul : 09:00 – 11:00 WITA

Tempat : Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Jl. DI Panjaitan, Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN dan DINAS KOPERASI DAN UMKM

2.1.PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

 Tujuan Kunjungan

Tujuan kami mengadakan kunjungan ini untuk mendapatkan pengalaman


pengetahuan tentang suatu keadaan secara terperinci maka tujuan dari kegiatan ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah singkat suatu perusahaan.


2. Untuk menambah wawasan / pengetahuan yang dapat dijadikan pengalaman serta
bekal di ma sa yang akan datang.
3. Untuk mengetahui situasi secara nyata dalam dunia usaha bisnis, pengelolaan
sumber daya manusia, pengelolaan produksi, pengelolaan pasar, dan pengelolaan
keuangannya.
4. Untuk mengetahui struktur organisasi pada perusahaan.

 Manfaat Kunjungan

Manfaat yang kami dapatkan dari kunjungan ke perusahaan ini sangat banyak,
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membantu mahasiswa agar dapat mengetahui secara langsung seluk beluk


berdirinya perusahaan itu.
2. Sebagai penerapan prinsip – prinsip dari pelajaran – pelajaran yang telah diterima
selama di Universitas yang menyangkut masalah bisnis.
3. Membantu mahasiswa agar dapat mengembangkan daya fikir yang kreatif.
4. Sebagai bahan pertimbangan antara teori yang didapat di universitas dengan
kenyataan ditenggah masyarakat.
2.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan

Sari Roti adalah perusahaan yang berada dibawah naungan PT Nippon Indosari Corpindo,
Tbk (PT.NIC.Tbk) berdiri pada tahun 1996, dan memulai kegiatan pemasarannya di
bulan September 1996. Awal berdirinya, Sari Roti hanya memiliki pabrik di Kawasan
Industri Jababeka-Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 (dua) line.

Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat, Sari
Roti menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti saat
itu meliputi : Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung.

Kemudian pada tahun 2005, Sari Roti mengembangkan usahanya di wilayah Jawa Timur
dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi sebanyak 3
line. Dalam perkembangannya, Pabrik Sari Roti di Pasuruan juga melayani pemasaran di
wilayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wilayah Jabodetabek,


maka tahun 2008 Sari Roti kembali membangun pabrik yang ke-3 yg juga berlokasi di
Kawasan Industri Jababeka – Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2
line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas produksi menjadi 4
line. Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Jogjakarta, pada tahun
2011, Sari Roti meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi sebanyak
2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut.

Atas permintaan masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Sari Roti kembali
membangun pabriknya di Kota Medan, yang berdiri pada tanggal 20 April 2011 dan
diresmikan pada tanggal 30 September 2011; dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line.
2.1.2.Visi dan Misi

Visi

Senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai perusahaan roti terbesar di


Indonesia melalui penetrasi pasar yang lebih luas dan dalam dengan menggunakan
jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau Konsumen di seluruh Indonesia.

Misi

Memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal, berkualitas tinggi,


higienis dan terjangkau bagi seluruh Konsumen Indonesia.

2.1.3.Struktur Organisasi

Presiden Direktur

Direktur Operasional

Manager

Produksi Marketing HCP Keuangan PDQA


SCM

Supervisor

Officer

Operator

2.1.4.Pengelolaan SDM

1. Rekrutmen Karyawan

Cara perusahaan mendapatkan Tenaga kerja atau karyawan baru adalah dengan melalui
dua cara, yaitu dengan cara eksternal dan internal .Cara eksternal dilakukan dengan
menginformasikan lowongan kepada berbagai media atau log tertentu, sedangkan cara
internal dilakukan dengan seleksi, yaitu melakukan interview dengan HRD, User,
kemudian melakukan uji Psikotes, dan tes akhir dari tahap seleksi adalah melakukan
medical check up, guna mengetahui kesehatan pelamar .
2. Pemeliharaan Tenaga Kerja

Bentuk kesejahteraan kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawannya sesuai


dengan tingkatan atau grade masing-masing. Salah satu contoh umum dari kesejahteraan
tenaga kerja yaitu dengan diberikannya Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja) .

Waktu kerja karyawan dibagi menjadi 2 shift, yaitu :

1) Pkl 21.00 – 05.00 WIB


2) Pkl 05.00 – 16.00 WIB

2.1.5.Pengelolaan Produksi

1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh pabrik sari roti adalah bahan baku premium yang
terjamin mutu dan kualitasnya. Bahan baku pokok yang digunakan: Tepung
terigu,air,ragi,telur,garam,gula,dan margarin. Sedangkan bahan isian atau filler antara
lain: cokelat, keju, kelapa, strawberry, mocca, sarikaya, dan vanilla .

2. Alat-alat/ Mesin Produksi

1.Mixer 7.Oven

2.Bak fermentasi 8.Blazzer

3.Divider 9.Panner

4.Rounder 10.Cooling tower

5.OHP 11.Mesin Packaging

6.Mesin Press 12.Mesin Metal Detector

3. Persiapan Sebelum Memasuki Area Produksi

Pabrik Sari Roti mempunyai standar kualifikasi kebersihan diri yang tinggi sebelum turun
ke area proses produksi. Area ini disebut area wajib GMP, yaitu sebelum memasuki area
produksi, terlebih dahulu kita menggunakan baju laboratorium, masker, hairnet, dan
covershoes. Setelah itu kita wajib mencuci tangan dengan sabun antibakteri,dan
mengeringkan tangan dengan mesin pengering, kemudian tangan kita diberi alkohol agar
tangan steril dan bebas sari kuman. Setelah tangan bersih dan steril, kita akan memasuki
ruangan air shower, yaitu ruangan pembersihan semua debu pada rambut, debu pada
pakaian, debu pada kulit, dll. Setelah melewati proses sterilisasi yang cukup panjang,
baru kita dapat memasuki area produksi.

4. Proses Produksi

Proses produksi dilakukan dengan 2 line,yaitu :

 Proses Pembuatan Roti Manis.


 Proses Pembuatan Roti Tawar.
 Pembuatan Roti Manis
1. Tepung terigu,air,dan ragi dimasukkan kedalam mixer selama ± 15 menit untuk
dicampur menjadi adonan pertama.
2. Setelah adonan tercampur rata didalam mixer,adonan akan dituang ke dalam bak
dan dimasukkan kedalam ruang fermentasi selama 3 jam dengan suhu ruang 27ºc
agar adonan mengembang.
3. Setelah 3 jam,adonan dikeluarkan dari ruang fermentasi dan dilakukan proses
mixer ke-2 dengan pencampuran bahan bahan lainnya yaitu
telur,gula,susu,garam,dan margarin. Semua bahan dimixing selama ± 5 menit
hingga kalis.
4. Proses selanjutnya yaitu adonan yang sudah kalis tadi kemudian di potong potong
di mesin divider. Setelah itu di bulatkan di mesin rounder dan diistirahatkan
sejenak di mesin OHP selama 15-20 menit.
5. Setelah proses pengistirahatan selama ± 15-20 menit selesai,kemudian adonan di
pressing untuk menghilangkan gas didalamnya agar tekstur adonan lebih halus .
6. Setelah itu dilakukan macam macam filler (isi) untuk memberikan rasa pada roti .
Proses filler dilakukan dengan tangan atau secara manual dengan syarat harus
mencuci tangan setiap 15 menit sekali.
7. Setelah proses filler selesai,adonan kemudian di panning atau proses peletakan
adonan kedalam loyang,kemudian di dilakukan proses fermentasi ke-2 selama 1
jam dengan suhu 38º-40ºc untuk mengembangkan adonan, memberi tekstur yang
lembut pada roti, serta mengeluarkan aroma khas dari roti.
8. Setelah 1 jam dan adonan mengembang,adonan roti dimasukkan kedalam oven
untuk dipanggang dengan suhu 180º-240ºc selama 15-30 menit .
9. Setelah dipanggang di oven,kemudian roti dikeluarkan dari loyang dan dilakukan
proses Blazing, yaitu pengolesan roti dengan minyak sayur agar roti mengkilap.
Proses blazing dibarengi dengan cooling(pendinginan) sampai ke cooling
tower(menara pendingin) dan berputar dari puncak (atas) ke bawah ± 45 menit .
Proses pendinginan dilakukan agar saat berada didalam kemasan , roti tidak
menguap dan tidak akan menyebabkan embun pada kemasan sehingga jamur
tidak tumbuh pada roti.
10. Begitu sampai dibawah,roti akan diperiksa . Jika ada roti yang tidak sesuai
dengan standar,maka akan di reject atau dibuang.
11. Setelah pemeriksaan,roti akan disensor dan dikemas. Proses senlajutnya roti
harus melewati mesin metal detector untuk mendeteksi apakah didalam kemasan
terdapat unsur logam atau tidak,karena jika terdapat unsur logam dapat berbahaya
untuk dikonsumsi oleh konsumen.
12. Apabila sudah lewat dari mesin metal detector ,maka roti sudah siap untuk
dipasarkan.
 Pembuatan Roti Tawar
1. Tepung terigu,air,dan ragi dimasukkan kedalam mixer selama ± 15 menit untuk
dicampur menjadi adonan pertama.
2. Setelah adonan tercampur rata didalam mixer,adonan akan dituang ke dalam bak
dan dimasukkan kedalam ruang fermentasi selama 4 jam dengan suhu ruang 27ºc
agar adonan mengembang.
3. Setelah 4 jam,adonan dikeluarkan dari ruang fermentasi dan dilakukan proses
mixer ke-2 dengan pencampuran bahan bahan lainnya yaitu
telur,gula,susu,garam,dan margarin. Semua bahan dimixing selama ± 5 menit
hingga kalis.
4. Proses selanjutnya yaitu adonan yang sudah kalis tadi kemudian di potong potong
di mesin divider. Setelah itu adonan di bulatkan di mesin rounder dengan bentuk
oval,bulat,atau tabung. Setelah dibentuk,adonan dimasukkan kedalam bak khusus
dan dimasukkan kedalam ruang fermentasi akhir.
5. Setelah 1 jam dan adonan mengembang,adonan roti dimasukkan kedalam oven
untuk dipanggang dengan suhu 180º-240ºc selama 15-30 menit.
6. Setelah dipanggang di oven dengan kematangan yang sempurna,roti dikeluarkan
dari dalam loyang dan dilanjutkan ke proses cooling(pendinginan) dengan
melewati 3 menara pendingin (cooling tower) dan berputar dari puncak (atas) ke
bawah ± 45 menit. Proses pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat
pada roti dapat keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas dalam
kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah
berjamur.
7. Proses selanjutnya adalah proses pemotongan roti menjadi 10 bagian(slice).
8. Setelah itu,roti akan disensor dan dikemas.Baru kemudian melewati mesin metal
detector untuk mendeteksi apakah didalam kemasan terdapat unsur logam atau
tidak,karena jika terdapat unsur logam dapat berbahaya untuk dikonsumsi oleh
konsumen.
9. Apabila sudah lewat dari mesin metal detector ,maka roti sudah siap untuk
dipasarkan.

5. Produk (Jenis-jenis Roti)

Produk Sari Roti dibagi menjadi 2, yaitu roti manis dan roti tawar. Berikut ini adalah
macam-macam jenis dan varian rasa yang tersedia dari produk Sari Roti.

Roti Manis:

Roti Isi Krim Roti Sobek Isi Coklat Nanas

Roti Isi Krim Coklat Vanila Roti Sobek Isi Coklat Blueberry

Roti Isi Krim Moka Roti Sobek Isi Coklat Sarikaya

Roti Isi Krim Keju Roti Sobek Isi Coklat Strawberry

Roti Isi Krim Coklat Roti Sobek Isi Coklat Keju

Roti Sobek Roti Sobek Isi Coklat

Roti Isi: Roti Tawar:

Roti Isi Strawberry Roti Tawar Spesial

Roti Isi Coklat Roti Tawar Gandum

Roti Isi Sarikaya Roti Tawar Kupas

Roti Isi Coklat Keju


2.1.7.Pengelolaan Pemasaran

1. Cara Pemasaran

Proses pemasaran produk Sari Roti berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin
bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, Sari Roti dibuat
setiap hari, sehingga setelah Sari Roti selesai diproduksi, Sari Roti akan segera
dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern
market.

Pemasaran melalui jalur tradisional market adalah pemasaran melalui agen, distributor,
dan pedagang-pedagang keliling, sedangkan pemasaran melalui jalur modern market
adalah pemasaran dengan menjual produk-produk Sari Roti ke Mini market, Supermarket
& Institusi.

2. Jangkauan Pemasaran Produk

Hingga saat ini Sari Roti sudah memasarkan produknya hampir kesemua daerah di
Indonesia. Dengan 5 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa
Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), dan juga Medan (Sumatera
Utara), hingga saat ini Sari Roti akan mudah didapatkan di wilayah Pulau Jawa, Bali,
Lampung, dan Sumatera Utara. Khusus untuk pabrik Sari Roti yang berlokasi di Medan,
Sari Roti memasarkan produknya ke seluruh daerah di Sumatera Utara, Aceh dan Padang.
Selain itu untuk di daerah Medan, Sari Roti juga sudah bekerja sama dengan seluruh mini
market INDOMARET yang tersebar di kota Medan untuk memasarkan produknya.

2.1.8.Pengelolaan Keuangan

Sumber Modal

Sari Roti adalah sebuah perusahaan yang berada di bawah naungan PT. Nippon Indosari
Corporindo Tbk, Maka sumber modalnya berasal dari surat-surat sero (saham). Karena
perusahaan ini adalah sebuah PT. Tbk, maka saham perusahaan di perjual-belikan di
pasar saham, selain itu perusahaan juga terbuka dalam menerima dana untuk
kelangsungan perusahaan dari pihak lain yang menjalin kerja sama.
2.2.Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Denpasar

Tujuan :

1. Mewujudkan penumbuhkembangan perlindungan kewirausahaan Koperasi dan


UMKM.
2. Mewujudkan daya saing Koperasi dan UMKM.
3. Mewujudkan fasilitasi pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan UMKM.
4. Mewujudkan koperasi yang berkualitas dan sehat.
5. Mewujudkan produk unggulan daerah yang berdaya saing melalui koperasi dan
UMKM.
6. Mewujudkan kompetensi SDM pengelola koperasi dan UMKM.
7. Mewujudkan kemitraan dalam dunia usaha.
8. Mewujudkan kelancaran pelayanan pemerintah.

Sasaran :

1. Meningkatnya kewirausahaan Koperasi dan UMKM


2. Meningkatnya daya saing Koperasi dan UMKM.
3. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan UMKM.
4. Meningkatnya koperasi yang berkualitas dan sehat.
5. Meningkatnya produk unggulan daerah yang berdaya saing melalui koperasi dan
UMKM.
6. Meningkatnya kompetensi SDM pengelola koperasi dan UMKM.
7. Meningkatnya jaringan informasi kemitraan antar lembaga.
8. Meningkatnya pelayanan aparatur pemerintah.

Penjelasan sasaran :

1. Meningkatnya kewirausahaan Koperasi dan UMKM. Tumbuhnya wirausaha


muda/baru diberbagai sektor diharapkan mampu menumbuhkan koperasi dan
UMKM. Menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan pelajar, mahasiswa dan
masyarakat mempunyai nilai strategis dalam menghadapi dunia usaha.
Wirausaha dibidang koperasi dan UMKM akan mampu memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan dunia usaha dan perekonomian daerah.
2. Meningkatnya daya saing Koperasi dan UMKM. Keluarnya Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian dan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM.
Disamping itu adanya akses perbankan dan lembaga penjaminan kredit daerah
diharapkan mampu mengatasi permasalahan penguatan modal bagi para pelaku
koperasi dan UMKM.
3. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan UMKM.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pelaku Koperasi dan UMKM adalah
terbatasnya akses permodalan. Terlebih lagi pelaku usaha UMKM di sektor
informal, mereka sangat kesulitan untuk mendapatkan penguatan modal untuk
usahanya. Pemerintah daerah berkewajiban untuk mengupayakan memfasilitasi
para pelaku Koperasi dan UMKM untuk memfasilitasi dengan kalangan
Perbankan dan Pengusaha besar dan BUMN maupun BUMD agar terbangun
temu kemitraan.
4. Meningkatnya koperasi yang berkualitas dan sehat. Tumbuhnya koperasi
berkualitas dan sehat merupakan indiator keberhasilan dalam pemberdayaan
koperasi. Koperasi yang berkualitas dan sehat akan menambah kepercayaan
masyarakat terhadap koperasi dan akan meningkatkan perekonomian daerah.
Pembinaan dan pengawasan yang berkelanjutkan wajib dilaksanakan oleh
pemerintah daerah dalan hal ini Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali.
5. Meningkatnya produk unggulan daerah yang berdaya saing melalui koperasi dan
UMKM. Provinsi Bali sangat kaya dengan potensi produk unggulan daerah, baik
di sektor pertanian dalam arti luas maupun dalam sektor kerajinan. Hal ini tentu
menjadi modal dasar dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan. Produk
unggulan daerah saat ini dapat dikembangkan melalui koperasi dengan
pendekatan One Village One Product (OVOP). Dengan pendekatan OVOP peran
koperasi dalam pengembangan produk unggulan daerah sangat strategis.
6. Meningkatnya kompetensi SDM pengelola koperasi dan UMKM. Salah satu
modal penting alam pengelolaan koperasi dan UMKM adalah tersedianya SDM
yang memadai dari segi pengetahuan, skill dan sikap perilakunya. Saat ini
ketersediaan SDM yang bergerak dibidang koperasi dan UMKM masih kurang
dari segi kualitas dan kuantitas.
7. Meningkatnya jaringan informasi kemitraan antar lembaga. Perkembangan
koperasi dan UMKM membutuhkan adanya jaringan kemitraan antar lembaga
sehingga akses informasi mengenai permodalan, pemasaran produk hasil koperasi
dan UMKM cepat bisa diketahui.
8. Meningkatnya pelayanan aparatur pemerintah. Pengetahuan dan pemahaman dari
aparatur pemerintah mengenai koperasi dan UMKM sangat dibutuhkan agar
mampu memberikan pelayanan dan pembinaan yang baik.

2.2.1.Visi dan Misi

Visi:

Terwujudnya koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berperan sebagai pelaku
utama dalam perekonomian daerah yang bertumpu pada mekanisme pasar yang
berkeadilan menuju Bali Mandara.

Misi:

a. Menumbuhkan, melindungi dan mengembangkan kewirausahaan Koperasi dan


UMKM.
b. Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM.
c. Memfasilitasi pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan UMKM.
d. Mewujudkan koperasi yang berkualitas dan sehat.
e. Mengembangkan produk unggulan daerah yang berdaya saing melalui koperasi
dan UMKM.
f. Mewujudkan SDM pengelola koperasi dan UMKM yang kompeten.

2.2.2.Program Dinas Koperasi dan UKM

A. Program Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah terdiri dari :

1. Program Peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi.Program penciptaan


iklim usaha-usaha Mikro Kecil Menengah yang kondusif.
2. Program pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Mikro Kecil Menengah.
3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

B. Program Pemberdayaan Aparatur Dalam Pelayanan Publik terdiri dari :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.


2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4. Program Peningakatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Non PNS.

2.2.3.Kegiatan Dinas Koperasi dan UKM

A. Kegiatan Program Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah :

1. Sosialisasi perkoperasian.
2. Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
3. Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
4. Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
5. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM.
6. Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi.
7. Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
8. Pembekalan keterampilan teknis bagi calon wirausaha baru.
9. Forum Group Discusion (FGD) Koperasi dan UMKM.
10. Diklat Menejemen KUMKM.
11. Diklat Kompetensi Pengawas Pengurus dan Pengelola Koperasi baru.
12. Peningkatan Fungsi Lembaga Diklat Profesi (LDP) dan Tenaga Uji Kopetensi
(TUK).
13. Pengembangan pusat lembaga diklat SDM KUKM melalui diklat dan non diklat.
14. Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan.
15. Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Koperasi.
16. Pemantauan pengelolaan penggunan dana pemerintah bagi koperasi usaha mikro,
kecil dan menengah.
17. Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
18. Bantuan perkuatan bagi KUMKM.
19. Revitalisasi koperasi.
20. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan Koperasi.
21. Pembangunan sistem informasi perencanaan pengembangan perkoperasian.
22. Koordinasi sosialisasi Gemaskop.
23. Pembinaan kelembagaan koperasi.
24. Pengawasan Koperasi.
25. Penghargaan tokoh dan koperasi berprestasi.
26. Pemeringkatan koperasi.
27. Penguatan kelembagaan koperasi.
28. Monitoring dan evaluasi koperasi.
29. Peningkatan dan pengembangan jaringan kerja sama usaha Koperasi.
30. Penyebaran model-model pola pengembangan Koperasi.
31. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
32. Peningkatan kapasitas Kelembagaan TKPKD melalui pemberdayaan KUMKM.
33. Pengembangan produk unggulan daerah dengan pendekatan OVOP melalui
koperasi

B. Kegiatan Program Pemberdayaan Aparatur Dalam Pelayanan Publik terdiri dari :

1. Penyediaan jasa surat-menyurat.


2. Penyediaan jasa komunikasi Sumber daya air, listrik dan internet.
3. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor.
5. Penyedian komponen instalansi listrik/penerangan bangunan kantor.
6. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
7. Penyediaan makanan dan minuman.
8. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
9. Upacara keagamaan.
10. Penyediaan alat tulis kantor.
11. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
12. Penyediaan peralatan rumah tangga.
13. Pemeliharaan rutin berkala peralatan kantor.
14. Pembangunan gedung kantor.
15. Pengadaan perlengkapan gedung kantor.
16. Pemeliharaan rutin, berkala kendaraan dinas operasional.
17. Pemeliharaan jasa pemeliharaan danperijinan kendaraan dinas operasional.
18. Penyediaan bahan logistik kantor.
19. Pengadaan meubeler.
20. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
21. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
22. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas.
23. Pemeliharaan rutin/berkala meubeler.
24. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
25. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional.
26. Pemeliharaan rutin/berkala meubeler.
27. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas operasional.
28. Pelaksanaan hari koperasi.
29. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikthisar realisasi.
30. Penyusunan rencana kerja.
31. Penyusunan laporan keuangan.
32. Perlengkapan administrasi keuangan dan honor daerah.
33. Penyediaan jasa administrasi keuangan.
34. Penyediaan jasa non PNS.

2.2.4.Tugas Pokok Dinas Koperasi dan UKM

1. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang Koperasi,


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
2. Melaksanakan Tugas Dekonsentrasi dan Pembantuan di bidang Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan oleh Gubernur.

2.2.5.Fungsi Dinas Koperasi dan UKM

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan


Menengah.
2. Pengelolaan dan fasilitasi di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
3. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai bidang Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
4. Pembinaan pelaksana tugas sesuai dengan bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
5. Pelaksanaan urusan Tata Usaha.

2.2.6.Sejarah Singkat Dinas Koperasi dan UKM

Pada tahun 1952 hingga 1965 Kantor Koperasi yang ada di Bali bernama Inspeksi
Koperasi Propinsi Sunda Kecil berkedudukan di Jalan Rijasa No. 1 Kreneng Denpasar
yang di pimpin oleh I Gusti Gde Raka. Tahun 1965 dalam kepemimpinan I Gusti Gde
Raka ada penyempurnaan nama menjadi Perwakilan Direktorat Koperasi Daerah Tingkat
I Bali yang berkedudukan di Denpasar. I Gusti Gde Raka cukup lama memimpin
Koperasi di Bali pada akhirnya diganti oleh I Made Djapa, BA yang memimpin tahun
1965 hingga 1967.

Pada tahun 1967 Perwakilan Direktorat Koperasi daerah tingkat I Bali berkedudukan di
Jakarta, sedangkan untuk di Bali Direktorat Koperasi Provinsi Bali berkedudukan di Jalan
Rijasa No. 1 Kreneng Denpasar yang di pimpin oleh Drs. I. W. D. Punarbhawa dari tahun
1967 sampai dengan tahun 1969. Setelah bergabung dengan Departemen Dalam Negeri
kurang lebih 3 (tiga) tahun maka pada tahun 1969 kembali lagi masuk Departemen
Transmigrasi dan Koperasi di Jakarta, sedangkan untuk di Bali bernama Direktorat
Koperasi Provinsi Bali berkedudukan di Denpasar yang menjadi Kepala adalah Bapak
Soetikno dari tahun 1969 hingga 1978.

Pada masa kepemimpinan Bapak Soetikno pada tahun 1975 pemerintah pusat
membangun gedung/prasarana pendidikan dan latihan di Bali dengan nama PUSDIKOP
(Pusat Pendidikan Koperasi) yang diresmikan oleh Dirjen Koperasi yakni Bapak Ir. Ibnu
Sudjono. Perkembangan berikutnya nama PUSDIKOP dirubah menjadi Balai Latihan
Koperasi (BALATKOP) kemudian terakhir menjadi Balai Diklat Koperasi, Pengusaha
Kecil dan Menengah. Pada era otonomi daerah kemudian dirubah menjadi UPT Dinas
dengan nama UPT Diklat Koperasi, PK dan M yang bernaung di bawah Dinas Koperasi
PK dan M Provinsi Bali.
Bapak Soetikno menjadi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Koperasi Provinsi
Bali sampai tahun 1978 kemudian diganti oleh Bapak Drs. Achmad, terjadi pula
perubahan Departemen dari Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi
menjadi Departemen Perdagangan dan Koperasi sedangkan di pusat bernama Direktorat
Jenderal Koperasi. Di Bali berubah pula dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Koperasi menjadi Kantor Wilayah Koperasi Provinsi Bali, yang menjadi Kepala Kantor
Wilayah adalah Drs. Achmad. Pada masa kepemimpinan beliau Kantor Wilayah Koperasi
Provinsi Bali pindah dari Jalan Rijasa No. 1 Kreneng Denpasar ke kompleks Niti
Mandala, Jalan D.I. Panjaitan Renon Denpasar, peresmian gedung dilaksanakan oleh
Bapak Prof. DR. Ir. Sudjanadi pada tanggal 11 Desember 1980.

Pada tahun 1980 terjadi pergantian pimpinan dari Drs. Achmad diganti oleh Bapak
Sudarlan, BA yang diberi kepercayaan menjadi Kepala Kantor Wilayah Koperasi
Provinsi Bali kurang lebih selama 5 tahun yaitu sampai dengan tahun 1985 dan kemudian
digantikan oleh Bapak Drs. Leman Sumantri. Akhir tahun 1987 Bapak Drs. Leman
Sumantri dilantik ke Jakarta, beliau diangkat menjadi Direktur di pusat dan diganti oleh
Bapak M. Indris Jusuf menjadi Kepala kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi
Bali hingga tahun 1991. Pada tahun 1991 beliau jatuh sakit yang cukup lama sampai
akhirnya beliau menghadap Tuhan Yang Maha Esa awal tahun 1991 dan disaat itu juga
Kepala kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Bali mengalami kekosongan.

Tahun 1992 Pusat menunjuk Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Departemen
Koperasi Provinsi Bali yang pada saat itu di jabat oleh Bapak I Nyoman Mataram, B.Sc
sebagai pelaksana tugas Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Bali.
Tahun 1992 sampai dengan tahun 1996 yang menjadi Kepala Kantor Wilayah
Departemen Koperasi Provinsi Bali dipimpin oleh Soemadri Widodo, B.Sc, di mana pada
tahun 1994 terjadi perubahan nama dari Departemen Koperasi Republik Indonesia
menjadi Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia,
sedangkan untuk di Bali menjadi Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Provinsi Bali. Tahun 1966 sampai dengan bulan Mei 2001 Kepala
Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Provinsi Bali adalah I Gusti
Bagus Puspanegara, SH. Pada tahun 1999 terjadi penyempurnaan nama Departemen yaitu
dari Departemen Koperasi dam Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia menjadi
Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada tahun
1999, sedangkan untuk di Bali menjadi Kantor Wilayah Departemen Koperasi,
Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali.

Dengan adanya UU RI No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang dalam
pelaksanaannya diawali dengan penyerahan P3D ke Perda Bali, Kantor Wilayah
Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Menengah Provinsi Bali yang dilikuidasi dalam
proses menjadi Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah. Selanjutnya di antara
departemen yang dilkuidasi Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PK dan Menengah
Provinsi Bali menjadi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali sesuai
dengan Peraturan Daerah No. 4 tahun 2001 tanggal 21 Maret 2001.

Pada Bulan Mei 2001 terjadi mutasi dari pejabat lama yang dijabat oleh I Gusti Bagus
Puspanegara, S.H diganti oleh Ir. Ida Bagus Ketut Alit sesuai dengan keputusan Gubernur
Bali Nomor : 821.2/6796/KEPEG, tanggal 28 Mei 2001 yang langsung menjadi Kepala
Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali tahun 2008. Pada tanggal
27 Februari 2008, Ir. Ida Bagus Ketut Alit dimutasi ke Dinas Peternakan Provinsi Bali.
Selanjutnya Kepala Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali diisi
oleh Drs. I Made Rasma, MT sesuai dengan surat keputusan Gubernur Bali Nomor :
821.22/1302/BKD tanggal 27 Februari 2008. Drs. I Made Rasma, MT pensiun per 20
Januari 2009 dan digantikan oleh I Wayan Suasta, SH sesuai dengan Surat Keputusan
Gubernur Bali Nomor : 15/04-G/HK/2009 tanggal 15 Januari 2009. Kepemimpinan
dilanjutkan dengan Mutasi Eselon II pada tanggal 10 Juli 2009 dengan Keputusan
Gubernur Bali Nomor : 886/04-G/HK/2009 tanggal 7 Juli 2009 dimana I Wayan Suasta,
SH digantikan oleh I Dewa Nyoman Patra, SH, MH.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk (“Perseroan”) berdiri pada tahun 1996, dan
memulai kegiatan pemasarannya pada tahun 1997. Awal berdirinya, Perusahaan hanya
memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas
produksi sebanyak 2 line. Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang
semakin meningkat, Perseroan menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal
pemasaran Sari Roti saat itu meliputi : Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung.
Kemudian pada tahun 2005, Perseroan mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa
Timur dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi
sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani pemasaran
di wilayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wilayah Jabodetabek,


maka tahun 2008 Sari Roti kembali membangun pabrik yang ke-3 yg juga berlokasi di
Kawasan Industri Jababeka – Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2
line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas produksi menjadi 4
line. Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Jogjakarta, pada tahun
2011, Sari Roti meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi sebanyak
2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut. Atas permintaan
masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Sari Roti kembali membangun
pabriknya di Kota Medan, yang berdiri pada tanggal 20 April 2011 dan diresmikan pada
tanggal 30 September 2011; dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line.

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan
adalah pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil
dengan kualitas yang cukup baik. Dalam proses pembuatan SARI ROTI, bahan baku
dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal
perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat memberikan hasil
berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa.
Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat
menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan.
Dinas Koperasi dan UMKM kota Denpasar memiliki berbagai kegiatan yang
meliputi Program Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan
Program Pemberdayaan Aparatur Dalam Pelayanan Publik yang bertujuan mewujudkan
penumbuhkembangan perlindungan kewirausahaan Koperasi dan UMKM, mewujudkan
daya saing Koperasi dan UMKM, mewujudkan koperasi yang berkualitas dan sehat,
mewujudkan produk unggulan daerah yang berdaya saing melalu Koperasi dan UMKM,
mewujudkan potensi SDM dalam mengelola Koperasi dan UMKM, dan mewujudkan
kelancaran dalam dunia usaha.

3.2.Saran

Hal penting yang harus di perhatikan dalam kegiatan KKL ini adalah disiplin
terhadap waktu dan kita juga harus mengetahui tujuan utama kita melaksanakan kegiatan
KKL ini yaitu untuk belajar bukan untuk rekreasi. Jadi, kita harus bisa memanfaatkan
waktu yang sudah diberikan agar sebaik mungkin agar kegiatan yang kita lakukan tidak
sia-sia.
DAFTAR ISI

http://www.sariroti.com/content/tentang-pt-nippon-indosari-corpindo-tbk/

https://www.facebook.com/pages/PTNIPPON-INDOSARI-CORPINDO-Sari-Roti-
PASURUAN/168961743232843

https://ikayusrotunaliyahblog.wordpress.com/2012/11/24/profil-perusahaan-sari-roti/

http://www.diskopukm.baliprov.go.id/id/Sejarah2

http://denpasarkota.go.id/assets_subdomain/34/download/LKjIP%20Dinas%20Koperasi
%20Usaha%20Kecil%20dan%20Menengah_437792.pdf

Anda mungkin juga menyukai