Anda di halaman 1dari 49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : XII / GASAL
MATERI POKOK : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Sekolah : SMA Negeri
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / 1
Materi Pokok : Sifat koligatif larutan
Alokasi Waktu : 10 × 45 menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-raan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar dan IPK

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif 4.1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat
larutan (penurunan tekanan uap jenuh, koligatif larutan dalam kehidupan
kenaikan titik didih, penurunan titik sehari-hari
beku, dan tekanan osmosis)

3.2 Membedakan sifat koligatif larutan 4.2 Melakukan percobaan untuk


elektrolit dan larutan nonelektrolit menentukan derajat pengionan
Pengembangan IPK dalam pencapaian KD
Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
(IPK)

3.1.1 Membedakan tekanan uap pelarut 4.1.1 Melaksanakan prosedur percobaan


murni dan tekanan uap larutan untuk menghitung kenaikan titik didih
berdasarkan jumlah partikel zat suatu larutan berdasarkan selisih titik
terlarut dalam larutan didih larutan dengan titik didih pelarut
murni
Menentukan tekanan uap jenuh larutan Melaksanakan prosedur percobaan
3.1.2 berdasarkan tekanan uap pelarut murni untuk menghitung penurunan titik
dan fraksi mol pelarut (Hukum 4.1.2 beku suatu zat berdasarkan selisih
Raoult) titik beku larutan dengan titik beku
pelarut murni
3.1.3 Menentukan penurunan tekanan uap
larutan berdasarkan tekanan uap Melakukan percobaan sifat koligatif
pelarut murni dan fraksi mol zat 4.2.1 larutan (titik didih dan titik beku)
berdasarkan penambahan zat terlarut
terlarut (Hukum Raoult)
elektrolit dan non elektrolit pada
konsentrasi yang sama
Menghitung titik didih suatu larutan
3.1.4
berdasarkan kenaikan titik didih suatu Menyimpulkan perbedaan sifat
larutan dan titik didih pelarut murni 4.2.2 koligatif larutan elektrolit dan
larutan tersebut nonelektrolit pada konsentrasi sama
berdasarkan data percobaan
Menghitung titik beku suatu larutan
3.1.5 berdasarkan penurunan titik beku
suatu larutan dan titik beku pelarut
murni larutan tersebut

Menghitung penurunan titik beku


suatu larutan berdasarkan tetapan
3.1.6 penurunan titik beku molal dan
konsentrasi larutan tersebut

Menghitung kenaikan titik didih suatu


larutan berdasarkan tetapan kenaikan
titik didih molal dan konsentrasi
larutan tersebut
3.1.7

Mengindentifikasi adanya fenomena


tekanan osmotik pada suatu larutan
dalam kehidupan sehari-hari

3.1.8 Menganalisis pengaruh konsentrasi


larutan pada tekanan osmotik

Menghubungkan sifat koligatif


3.1.9 larutan dengan jumlah partikel suatu
senyawa berdasarkan faktor van’t
hoff

3.1.10 Menganalisis perbedaan sifat


koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit pada konsentrasi yang
sama berdasarkan jumlah partikel
3.2.1 suatu senyawa

Menentukan derajat ionisasi


berdasarkan data sifat koligatif
larutan elektrolit

3.2.2

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan
dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik, serta dapat menganalisis sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit, manfaat dan
aplikasi sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari serta menyajikan data hasil percobaan
pengaruh konsentrasi sutu larutan terhadap sifat koligatif larutan

D. Materi Pembelajaran

Materi Dimensi Pengetahuan


Pembelajaran Faktual Konseptual Prosedural Prinsip Metakognitif
Sifat koligatif kegunaan Sifat koligatif langkah- Hukum Roult Aplikasi sifat
larutan elektrolit sifat koligatif larutan langkah koligatif
dan non larutan dalam Tekanan uap praktikum Persamaan
larutan
elektrolit kehidupan Titik didih kenaikan titik rumus
tekanan dalam bidang
(penurunan (contoh: Titik beku didih dan
tekanan uap Tekanan osmotik ekonomi
lokomotif penurunan contohnya
jenuh, kenaikan uap Osmotik titik beku berdasarkan
titik didih, persamaan pembuatan
berhubungan
penurunan titik gas ideal es krim yang
dengan
beku, dan menggunaka
tekanan aplikasi
n konsep
osmosis) tekanan uap,
penambahan penurunan
etilen glikol titik beku,
pada radiator pembuatan
kendaraan singkong
yang goreng
berhubungan melalui
dengan konsep
aplikasi osmosis
penurunan
titik beku

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, praktikum dan penugasan

F. Media, alat dan sumber belajar


a. Media : Power Point, Video
b. Alat/Bahan : White board/papan flanel, LCD, CD, Laptop, Alat dan bahan
laboratorium
c. Sumber Belajar :
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar konsep – konsep inti edisi ketiga jilid II. Jakarta
: Erlangga
A.Haris Watoni,dkk2016. Kimia untuk SMA kelas XII. Kelompok peminatan MIA,
Bandung: yrama Widya

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (4 x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Pendahuluan a. Peserta didik menjawab salam. 10 menit


b. Peserta didik berdoa.
c. Peserta didik merespon saat guru memeriksa kehadiran.
Apersepsi
d. Peserta didik diingatkan kembali materi pembelajaran
sebelumnya yang berhubungan dengan materi sifat koligatif,
yaitu: konsentrasi larutan (fraksi mol dan molaritas)
e. Peserta didik melakukan tanya jawab yang difasilitasi oleh
Communication guru mengenai aplikasi sifat koligatif larutan dalam kehidupan
sehari-hari
f. Peserta didik disampaikan cakupan materi pokok dan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari
Inti Pemberian rangsangan (Stimulation) 150
 Peserta didik diberikan gambar yang merupakan aplikasi
menit
tekanan uap dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
Critical Thinking, HOTS, gambar botol berisi setengah air yang didiamkan dalam
Communication waktu yang lama panci presto

 Peserta didik diberikan gambaran/video tentang manfaat


sifat koligatif larutan (penggunaan konsep tekanan uap
pada penerapan lokomotif uap)
 Peserta didik melakukan tanya jawab mengenai tekanan
uap yang terdapat dalam video tersebut
 Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai :
 Mengapa pada permukaan atas dalam botol terdapat titik-
Collaboration,
Communication,
Critical thinking
titik air apabila didiamkan dalam waktu yang lama?
Collaboration, Critical  Mengapa pada saat memasak menggunakan panci presto
Thinking, HOTS, Literasi ada larangan membuka tutup panci pada saat proses
memasak?
 Peserta didik diberikan gambar mengenai baju yang
dijemur dengan air yang mendidih.
 Peserta didik dibimbing untuk membedakan peristiwa
menguap dengan mendidih

Identifikasi Masalah (Problem statement)


 Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
Collaboration, Literasi terdiri dari 5 orang setiap kelompoknya.
 Peserta didik dibagikan LKPD.

 Peserta didik mengamati perbedaan gambar penguapan air


pada beberapa suhu
Critical Thinking, HOTS,  Peserta didik mengamati tabel tekanan uap pelarut (air) pada
Literasi, communication berbagai suhu
 Peserta didik melihat gambar molekul pelarut dan molekul
pelarut yang dicampurkan zat terlarut

Hipotesis
 Peserta didik diberi pertayaan mengenai :
Critical Thinking, HOTS, “apa yang menyebabkan perbedaan tekanan uap jenuh air
(pelarut) dengan tekanan uap jenuh larutan garam?”.
 Peserta didik diminta membuat hipotesis untuk menjawab
pertanyaan berdasarkan rumusan masalah

Pengumpulan Data (Data Collection)


 Peserta didik mengkaji literatur untuk dapat menjawab
rumusan masalah
 Peserta didik mengamati grafik P,T
 Peserta didik menginterpretasikan grafik P,T untuk
mengetahui ∆Tb dan ∆Tf

Communication
Collaboration,
Literasi, Critical
thinking, HOTS
 Peserta didik merespon pertanyaan guru : manakah
diantara air, larutan gula 0,5 M dan larutan NaCl 0,5 M
yang mempunyai titik didih lebih tinggi ? manakah
diantara air dengan larutan gula yang mempunyai titik
beku lebih rendah ?
 Peserta didik melakukan praktikum untuk menguji dugaan
sementara yang telah dirumuskan
 Peserta didik menuliskan data titik didih air murni, larutan
gula dan larutan garam di dalam tabel pengamatan
berdasarkan hasil praktikum
 Peserta didik menuliskan data titik beku air murni, larutan
gula, dan larutan garam di dalam tabel pengamatan
berdasarkan hasil praktikum
Communication
Collaboration,
Literasi, Critical Pengolahan Data (Data processing)
thinking, HOTS,  Peserta didik dibimbing menentukan hubungan tekanan
creativity uap larutan dengan fraksi mol zat terlarut dengan fraki mol
zat pelarut
 Peserta didik menentukan nilai suatu tekanan uap larutan
berdasarkan data hasil percobaan tekanan uap pelarut
murni dan banyaknya zat terlarut dan pelarut
 Peserta didik berdiskusi menghitung perubahan kenaikan
titik didih suatu larutan berdasarkan selisih titik didih air
murni dengan larutan gula maupun larutan NaCl
 Peserta didik berdiskusi menghitung perubahan penurunan
titik beku berdasarkan selisih titik beku air murni dengan
larutan gula maupun larutan NaCl
Collaboration,communica Peserta didik membuat laporan hasil percoban

tion Pembuktian (Verification)
 Peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusi
kenaikan titik didih dan penurunan titik beku berdasarkan
hasil percobaan
 Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
menangapi hasil diskusi
 Peserta didik dibimbing pemantapan pemahaman tentang
tekanan uap larutan, kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku melalui kuis
Pembuatan Kesimpulan
 Peserta didik diminta kembali menjelaskan mengenai sifat
koligatif larutan (tekanan uap jenuh larutan, kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku)
Communication  Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan pengaruh zat
terlarut terhadap tekanan uap, kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku.
Penutup a. Peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri 10 menit
b. Peserta didik diminta melakukan tes formatif.
c. Peserta didik ditugaskan untuk membaca literatur mengenai
materi pertemuan berikutnya.
d. Peserta didik diberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kerjasama dan kinerja yang baik
e. Peserta didik diminta mendengarkan informasi rencana
kegiatan pembelajaran untuk kegiatan berikutnya.
f. Peserta didik menjawab salam tanda berakhirnya
pembelajaran.

Pertemuan Ke-2 (4 x 45 menit)


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Pendahuluan a. Peserta didik menjawab salam. 10 menit


b. Peserta didik berdoa.
c. Peserta didik merespon saat guru memeriksa kehadiran.
Apersepsi
Communication,
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai
Critical Thinking
praktikum kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
yang telah dilakukan pada kegiatan pembelajaran
sebelumnya
 Peserta didik mengamati gambar tentang contoh titik didih
dan titik beku dalam kehidupan sehari-hari yaitu pendingin
radiator
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru, mengapa di saat
kita merasa kehausan lalu meminum air yang manis maka
kita semakin merasa haus?
d. Peserta didik melakukan tanya jawab yang difasilitasi oleh
guru mengenai aplikasi penurunan titik beku dan tekanan
osmosis dalam kehidupan sehari-hari
e. Peserta didik disampaikan cakupan materi pokok dan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari
Inti Pemberian rangsangan (Stimulation) 150
 Peserta didik diberikan gambaran/video tentang manfaat menit
sifat koligatif larutan (penggunaan penurunan titik beku
Critical Thinking, HOTS, dan tekanan osmosis)
Communication  Peserta didik melakukan tanya jawab mengenai aplikasi
penurunan titik beku dalam video tersebut
 Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai :
 Mengapa pada kendaraan ditambahkan pendingin
radiator ?
 Mengapa penambahan garam dapat membunuh lintah ?

Identifikasi Masalah (Problem statement)

 Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan di LCD


Collaboration, Critical mengenai ilusrasi terjadinya peristiwa osmosis
Thinking, HOTS, Literasi

Terjadinya penyerapan air dari dalam tanah oleh akar


tanaman agar tanaman dapat tumbuh subur. Gambar di atas
merupakan contoh dari peristiwa osmosis. Bagaimana cara
mencegah kenaikan volume air pada batang tanaman?

Hipotesis
 Peserta didik dibimbing untuk menuliskan dugaan
Critical thinking sementara mengenai gambar yang ditampilkan oleh guru,
peserta didik menuliskan dugaan sementaranya di papan
tulis

Pengumpulan Data (Data Collection)


 Peserta didik mengkaji literatur untuk dapat menjawab
rumusan masalah
 Peserta didik mencari literatur yang relevan mengenai
Collaboration, Literasi berbagai peristiwa osmosis
 Peserta didik mengkaji literatur mengenai pengaruh zat
terlarut pada kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
suatu larutan
 Peserta didik membentuk kelompok diskusi, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang
Peserta didik dibagikan LKPD (Lembar Kegiatan Peserta
Didik) oleh guru

Pengolahan Data (Data processing)


 Peserta didik dibimbing untuk membuktikan dugaan
sementara tersebut dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di dalam LKPD berdasarkan
pengamatan tampilan video / percobaan
 Peserta didik menjelaskan konsep osmosis
 Peserta didik menjelaskan konsep tekanan osmotik
 Peserta didik menuliskan persamaan rumus tekanan
Critical Thinking,
communication, literasi, osmotik berdasarkan persamaan gas ideal
HOTS, Literasi,  Peserta didik membedakan larutan isotonik, hipotonik, dan
communication, creativity hipertonik berdasarkan konsentrasi larutan
 Peserta didik menentukan tekanan uap larutan, kenaikan
titik didih dan penurunan titik beku suatu larutan
berdasarkan data percobaan yang diberikan guru
 Peserta didik menjelaskan mengenai salah satu aplikasi
peristiwa osmosis yaitu singkong osmosis

Pembuktian (Verification)
 Peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusi
kenaikan titik didih dan penurunan titk beku dan tekanan
uap larutan berdasarkan data hasil percobaan
 Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
menangapi hasil diskusi
Communication
 Peserta didik dibimbing pemantapan pemahaman tentang
Collaboration,
Literasi, Critical tekanan uap larutan, kenaikan titik didih dan penurunan
thinking, HOTS, titik beku melalui kuis yang diberikan oleh guru
creativity Pembuatan Kesimpulan
 Peserta didik diminta kembali menjelaskan mengenai sifat
koligatif larutan (tekanan uap jenuh larutan, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis
 Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan pengaruh zat
terlarut terhadap tekanan uap, kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku.
Collaboration,communica
tion
Penutup a. Peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri 10 menit
b. Peserta didik ditugaskan mengerjakan tugas pada buku
paket
Collaboration, c. Peserta didik ditugaskan untuk membaca literatur
Communication mengenai materi pertemuan berikutnya.
d. Peserta didik diberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki kerjasama dan kinerja yang baik
e. Peserta didik diminta mendengarkan informasi rencana
kegiatan pembelajaran untuk kegiatan berikutnya.
f. Peserta didik menjawab salam tanda berakhirnya
pembelajaran.

Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit)


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Pendahuluan a. Peserta didik menjawab salam. 10 menit


b. Peserta didik berdoa.
c. Peserta didik merespon saat guru memeriksa kehadiran.
Apersepsi
Communication,
 “Peserta didik diberikan contoh fenomena yang ada di
Critical Thinking sekitar. Contohnya adalah pembuatan es putar atau es
goyang. Peserta didik diminta menjelaskan fenomena es
putar atau es goyang tersebut”.
 Peserta didik mengulas kembali pemahaman mengenai
larutan elektrolit
 Peserta didik menjawab pertanyaaan guru mengenai hasil
pengamatan titik didih dan titik beku pada pertemuan
sebelumnya
d. Peserta didik ditampilkan gambar oleh guru mengenai
manfaat sifat koligatif larutan elektrolit dalam kehidupan
sehari-hari
e. Peserta didik memperhatikan cakupan materi pokok serta
indikator pencapaian kompetensi yang disampaikan
f. Peserta didik melakukan tanya jawab yang difasilitasi oleh
guru mengenai aplikasi sifat koligatif larutan elektrolit
dalam kehidupan sehari-hari
g. Peserta didik disampaikan cakupan materi pokok dan
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari
Inti Pemberian rangsangan (Stimulation) 70 menit
 Peserta didik diberikan gambaran/video tentang manfaat
sifat koligatif larutan salah satunya adalah penambahan
Critical Thinking, HOTS, garam pada pembuatan es putar atau es goyang
Communication
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru, mengapa pada
pembuatan es putar ditambahkan garam ?
 Peserta didik melakukan tanya jawab mengenai aplikasi
penurunan titik beku dalam video tersebut
 Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai :
Mengapa mencairkan salju juga ditambahkan garam ?

Identifikasi Masalah (Problem statement)

 Peserta didik diberikan pertanyaan “ pada konsentrasi yang


Collaboration, Critical sama titik didih larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan
Thinking, HOTS, Literasi
nonelektrolit dan titik beku larutan elektrolit lebih rendah
daripada larutan nonelektrolit.
1. Ada yang tahu mengapa bisa demikian?
2. Mengapa partikel larutan elektrolit lebih banyak daripada
larutan nonelektrolit?
3. Adakah pengaruh jumlah partikel terhadap sifat koligatif
larutan”
Hipotesis
 Peserta didik menuliskan hipotesis pada LKPD yang diberikan
Critical thinking oleh guru mengenai rumusan masalah yang diberikan

Pengumpulan Data (Data Collection)


 Peserta didik dibagi dalam kelompok, terdiri dari 4-5
orang untuk mengkaji literatur dan menyimpulkan
mengenai pengeruh jumlah partikel terhadap sifat
koligatif larutan
Collaboration, Critical  Peserta didik dibagikan handout.
Thinking , Literasi  Peserta didik diminta mengkaji literatur mengenai sifat
koligatif larutan elektrolit
 Peserta didik ditampilkan gambar mengenai
submikroskopis larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Pengolahan Data (Data processing)


 Peserta didik dibimbing untuk membuktikan hipotesisnya
melalui LKPD yang berisi mengenai pengaruh jumlah
partikel terhadap sifat koligatif larutan
 Peserta didik menghitung banyaknya partikel pada gambar
submikroskopis larutan elektrolit dan nonelektrolit.
 Peserta didik menyebutkan contoh larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
 Peserta didik menuliskan reaksi ionisasi berbagai larutan
elektrolit.
NaCl → Na+ + Cl-
Critical Thinking,
communication, literasi, MgCl2 → Mg2+ + 2Cl-
HOTS, Literasi,
communication, creativity  Peserta didik dibimbing menentukan persamaan vant hoff
dan menghubungkan dengan jumlah partikel i = 1 + (n-1)α
 Peserta didik dibimbing menghubungkan nilai n (jumlah
partikel) terhadap harga i dan menghubungkan nilai α
terhadap harga i
 Peserta didik menghubungkan harga i larutan elektrolit
kuat dengan sifat koligatif larutan
 Peserta didik menghitung sifat koligatif (penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan osmosis) larutan elektrolit dan nonelektrolit pada
konsentrasi sama.
 Peserta didik menjelaskan fungsi penambahan garam pada
pembuatan es putar dan salju
 Peserta didik mampu menjelaskan aplikasi sifat koligatif
larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari yaitu
membuat es putar secara mandiri
Communication
Collaboration, Pembuktian (Verification)
Literasi, Critical  Peserta didik membandingkan hasil perhitungan yang
thinking, HOTS,
diperoleh dengan hasil percobaan
creativity
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil yang diperoleh dan
mempresentasikannya ke depan kelas.
 Membuat rangkuman tentang poin-poin pembelajaran yang
sudah diperoleh.

Pembuatan Kesimpulan
Collaboration,communica  Peserta didik menyimpulkan perbedaan sifat koligatif
tion larutan elektrolit dan nonelektrolit
 Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan pengaruh zat
terlarut elektrolit dan non elektrolit terhadap tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan
osmosis
Penutup a. Peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri 10 menit
b. Peserta didik ditugaskan mengerjakan soal yang terdapat
pada buku paket
Collaboration, c. Peserta didik ditugaskan untuk membaca literatur
Communication mengenai materi pertemuan berikutnya.
d. Peserta didik diberikan penghargaan kepada kelompok
Collaboration,communica yang memiliki kerjasama dan kinerja yang baik
tion
e. Peserta didik diminta mendengarkan informasi rencana
kegiatan pembelajaran untuk kegiatan berikutnya.
f. Peserta didik menjawab salam tanda berakhirnya
pembelajaran.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
A. Rencana Kegiatan:
1) Peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2) Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang
bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik
B. Bentuk Pelaksanaan Remedial:
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
2) Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
4) Pemanfaatan tutor sebaya.
5) dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan
C. Teknik Pembelajaran Remedial:
1) Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedial maksimal 20%
2) Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi kurang dari 50%
3) Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %
D. Nilai Remedial:
Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini
diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM)
berhak mengikuti remedi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai
maksimal (100)
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
6. Lampiran
Lampiran 1: Materi Pembelajaran
Lampiran 2: Instrumen Penilaian

........................, Juli 2019

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Lampiran 1
Materi
Sifat Koligatif Larutan
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan perubahan sifat fisik pada pelarut
dan larutan tersebut. Sifat fisik yang mengalami perubahan misalnya penurunan tekanan uap,
penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmosis. Sumber sifat koligatif
larutan dapat dipelajari di http://www.studiobelajar.com/sifat-koligatif-larutan/
Ada banyak hal yang menyebabkan larutan mempunyai sifat yang berbeda dengan
pelarutnya. Salah satu sifat terpenting adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif
didefinisikan sebagai sifat fisik larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel
dalam larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Beberapa sifat koligatif yang akan
dibicarakan dalam pertemuan ini adalah penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan.
 Penurunan Tekanan Uap
1) Pengetahuan Faktual
Bila kita memanaskan air (atau zat yang dapat menguap lainnya) dalam ketel yang
tertutup, maka ketika air mendidih tutup ketel dapat terangkat, mengapa hal ini
terjadi? Apa sebenarnya yang menekan tutup ketel tersebut, air atau uap airnya?

2) Pengetahuan Konseptual
Dalam ruang tertutup air akan menguap sampai ruangan tersebut jenuh, yang disertai
dengan pengembunan sehingga terjadi kesetimbangan air dengan uap air seperti
persamaan berikut ini:

Perhatikan gambar 1 di bawah ini. Ketika air mendidih (suhu 100°C) banyak air yang
menguap sehingga tekanan yang ditimbulkan lebih besar hingga tutup ketel terangkat.
Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh air ini disebut tekanan uap jenuh air.
Besarnya tekanan uap jenuh untuk setiap zat tidak sama, bergantung pada jenis zat
dan suhu. Zat yang lebih sukar menguap, misalnya glukosa, garam, gliserol memiliki
uap yang lebih kecil dibanding zat yang lebih mudah menguap, misalnya eter. Bila
suhu dinaikkan, energi kinetik molekul-molekul zat bertambah sehingga semakin
banyak molekul-molekul yang berubah
menjadi gas akibatnya tekanan uap
semakin besar. Perhatikan tekanan uap
jenuh air pada berbagai suhu pada
tabel berikut ini:

Gambar 1. Kesetimbangan uap jenuh air

Tabel 1. Tekanan Uap Jenuh Air pada


Berbagai Suhu
No. Suhu (oC) Tekanan Uap Jenuh Air (mmHg)
1 0 4,58
2 10 9,21
3 20 17,54
4 30 31,82
5 40 55,30
6 50 97,50
7 60 149,40
8 70 233,70
9 80 355,10
10 90 525,80
11 100 760,00 (Sumber:
Pangajuanto,
2007)
Apa yang terjadi terhadap tekanan uap bila ke dalam air (pelarut) ditambahkan zat
terlarut yang sukar menguap? Bila zat yang dilarutkan tidak mudah menguap, maka yang
menguap adalah pelarutnya, sehingga adanya zat terlarut menyebabkan partikel pelarut yang
menguap menjadi berkurang akibatnya terjadi penurunan tekanan uap. Jadi, dengan adanya
zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap. Dengan kata lain tekanan uap larutan lebih
rendah dibanding tekanan uap pelarut murninya.
3) Pengetahuan prosedural
Penurunan tekanan uap yang terjadi merupakan selisih dari tekanan uap jenuh pelarut
murni (P°) dengan tekanan uap larutan (P).

∆P = P−P°
Tekanan uap larutan ideal dapat dihitung berdasarkan hukum Raoult “ Tiap komponen
dalam suatu larutan melakukan tekanan yang sama dengan fraksi mol kali tekanan uap
dari komponen (pelarut) murni”.

dan ∆P = Xt ×
P = Xp × P°

Keterangan :
∆P = penurunan tekanan uap
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
P° = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap larutan

Hubungan tekanan uap jenuh larutan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni dapat
digambarkan melalui diagram P-T seperti pada Gambar 2 berikut ini:

Gambar diagram P-T tekanan uap larutan dalam pelarut murni

 Kenaikan Titik Didih


Jika suatu zat cair di naikkan suhunya, semakin banyak zat cair yang menguap. Pada
suatu suhu tertentu, tekanan uap zat cair di atas permukaan zat akan sama dengan tekanan
udara luar. Pada saat itulah zat cair mendidih. Suhu dimana tekanan uap di atas permukaan
zat cair sama dengan tekanan udara luar disebut dengan titik didih.
Titik didih air murni pada tekanan 1 atm adalah 100ºC. Hal ini berarti pada saat air
dipanaskan sampai 100ºC, tekanan uap air murni akan mencapai 1 atm atau 760 mmHg (sama
dengan tekanan udara luar). Dengan demikian, apabila tekanan udara luar lurang dari 1 atm
(misalnya puncak gunung) maka titik didih air kurang dari 100º C.
Karena keberadaan zat terlarut yang tidak mudah menguap menurunkan tekanan uap
larutan, maka titik didih larutan pasti juga terpengaruh karenanya. Titik didih larutan adalah
suhu pada saat tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosfer luar, gambar 1
menunjukan diagram fasa dari air dan perubahan yang terjadi dalam larutan berair. Karena
pada suhu berapapun tekanan uap larutan akan lebih rendah dibanding tekanan uap pelarut
murninya, kurva cairan uap untuk larutan akan terletak di bawah untuk pelarut murni.
Akibatnya kurva larutan (garis putus-putus) memotong garis horizontal yang bertanda P = 1
atm pada suhu yang lebih tinggi daripada titik didih normal pelarut murni. Analisis grafis ini
menunjukan bahwa titik didih air. Kenaikan titik didih (∆Tb) , terdefinisikan sebagai :
∆Tb = Td - Tºd
Dimana Td adalah titik didih larutan dan Tºd adalah titik didih pelarut murni. Karena
∆Tb berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, maka juga berbanding lurus dengan
penurunan tekanan uap, maka juga berbanding lurus dengan molaritas (konsentrasi) larutan.
Dengan kata lain ,
∆Tb ∞ M
∆Tb = Kb x M

Dimana M adalah molaritas larutan dan Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal.
Satuan Kb adalah ºC/m
Perlu di pahami pemilihan satuan konsentrasi yang digunakan disini. Kita
menghadapi sistem (larutan) yang suhunya tidak dijaga tetap, sehingga kita tidak dapat
menyatakan satuan konsentrasi dalam molaritas sebab molaritas berubah jika suhu berubah.
Tabel 1. Nilai Kb untuk beberapa pelarut yang umum digunakan

Pelarut Titik didih normal (ºC) Kb (ºC/m)


Air 100 0,52
Benzena 80,1 2,53
Etanol 78,4 1,22
Asam asetat 117,9 2,93
Siklohesana 80.7 2,79

 Penurunan Titik Beku


Pada gambar 1. menunjukan bahwa penurunan tekanan uap larutan menggeser kurva
padatan-cairan kearah kiri. Akibatnya garis ini memotong garis horiziontal pada suhu yang
lebih rendah daripada titk beku air. Penurunan titik beku ∆Tf didefinisikan sebagai :
∆Tb = Tf - Tºf
Dimana Tf adalah titik beku larutan dan Tºf adalah titik didih pelarut murni. Sekali lagi ∆Tf
berbanding lurus dengan konsentrasi larutan :
∆Tf ∞ M
∆Tf = Kf x M
Dimana dalam persamaan ini m adalah konsentrasi dari zat terlarut dalam satuan molaritas,
dan kb adalah konstanta penurunan titik beku molal. Seperti halnya k b, kf juga mempunyai
satuan ºC/M
Penjelasan kualitatf untuk fenomena penurunan titik beku adalah sebgai berikut,
pembekuan melibatkan transisi dari keadaan tidak teratur ke keadaan teratur. Agar proses itu
terjadi energi harus diambil dari sistem. Karena larutan lebih tidak teratur dibandingkan
pelarut, maka lebih banyak energi yang harus diambil darinya untuk menciptakan keteraturan
dibandingkan dalam kasus pelarut murni. Jadi larutan memiliki titik beku yang lebih rendah
dibanding pelarut. Sementara zat terlarut harus bersifat tidak mudah menguap dalam kasus
kenaikan titik didih tetapi pembatasan ini tidak berlaku untuk penurunan titik beku.
 Tekanan Osmotik
1) Pengetahuan Faktual
Fenomena osmosis sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, beberapa
contohnya adalah peristiwa masuknya air dan garam mineral dari tanah ke dalam akar
tanaman, proses pengawetan makanan menggunakan garam dapur dan gula serta
cairan infus yang dimasukkan dalam darah pasien yang sakit. Terjadinya tekanan
osmosis dalam kehidupan karena ada faktor yang mempengaruhinya.
2) Pengetahuan Konseptual
Bila dua larutan yang konsentrasinya berbeda, yang satu pekat dan yang lainnya encer
dipisahkan oleh membran semipermiabel, maka molekul-molekul pelarut akan
mengalir dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat, sedangkan molekul
zat terlarut tidak mengalir. Hal ini terjadi karena partikel pelarut lebih kecil daripada
partikel zat terlarut sehingga partikel pelarut dapat menembus membran
semipermeabel dan partikel zat terlarut tidak. Aliran suatu pelarut dari suatu larutan
dengan konsentrasi lebih rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui
membran semipermeabel disebut osmosis. Perhatikanlah gambar berikut ini:

Peristiwa osmosis

Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan encer dapat dihitung dengan rumus
yang serupa dengan persamaan gas ideal.
π V = n RT
atau π=MRT

Keterangan :
π = tekanan osmotik (atm)
M = Molaritas (mol/Liter)
R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
T = suhu mutlak (K)
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa nilai tekanan osmotik (π) hanya
bergantung dari jumlah partikel zat terlarut dalam larutan yang dinyatakan oleh
kemolaran larutan (M). Oleh sebab itu, fenomena pengangkutan air dari dalam tanah
sampai ke pucuk daun dapat dijelaskan dengan konsep tekanan osmotik. Perbedaan
konsentrasi di dalam tanah dan tanaman menyebabkan terjadinya peristiwa osmosis.
Karena daun terus-menerus kehilangan air ke udara dalam proses yang disebut
transpirasi, konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun meningkat. Air didorong ke atas
lewat batang, cabang dan ranting-ranting pohon oleh tekanan osmotik melalui
membran semi-permeabel dalam akar tanaman.
3) Pengetahuan Prosedural
Akibat adanya aliran molekul pelarut ke dalam larutan yang lebih pekat, maka
terjadi perbedaan tekanan pada membran, hal ini menyebabkan ketinggian larutan
yang lebih pekat menjadi naik. Untuk mencegah peristiwa osmosis dapat dilakukan
dengan memberi tekanan pada permukaan larutan. Tekanan yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya osmosis ini disebut tekanan osmotik. Berikut adalah gambar
pencegahan terjadinya tekanan osmotik pada suatu larutan.
Larutan

Membran

semipermeabel
Air murni
Gambar a. Gambar b. Gambar c.

Keadaan awal Peristiwa osmosis Tekanan osmotik

4) Pengetahuan Metakognitif
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, para
nelayan menggunakan garam dapur untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya.
Mengapa garam dapur dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan?

Gambar Pengawetan ikan


Lampiran 2
menggunakan garam dapur

a. Sikap saat diskusi

Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / I
Topik : Sifat koligatif larutan
KegiatanDiskusi: Menentukan sifat koligatif larutan elektrolit
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerjasama, komunikatif dan percaya diri
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

No Nama komunikatif Kerja sama Berpikir sistematis


peserta
didik
. 1 2 3 1 2 3 1 2
1
2
3

 Ceklis diberikan sesuai nomor pada indikator


 RubrikPenilaian
 √ = muncul
 ϰ = belum muncul
No AspekSosial √ × Keterangan

Kerja sama 1. Peserta didik aktif dalam 1. Peserta didik belum aktif
kerja kelompok dalam kerja kelompok
2. Peserta didik melakukan 2. Peserta didik belum
tugas sesuai tanggung melakukan tugas sesuai
jawab tanggung jawab

3. Peserta didik membantu 3. Peserta didik tidak


menjelaskan jika teman membantu menjelaskan jika
dalam kelompok teman dalam kelompok
mengalami kesullitan mengalami kesullitan dalam
dalam memahami materi memahami materi sifat
sifat koligatif larutan koligatif larutan elektrolit
elektrolit
Komunikatif 1. Peserta didik berinteraksi 1. Peserta didik belum dapat
dengan peserta didik berinteraksi dengan peserta
lainnya yang berkaitan didik lainnya yang
dengan materisifat berkaitan dengan materi
koligatif larutan elektrolit sifat koligatif larutan
elektrolit
2. Peserta didik dapat 2. Peserta didik belum dapat
berinteraksi dengan guru berinteraksi dengan guru
berkaitan dengan berkaitan dengan
materisifat koligatif materisifat koligatif larutan
larutan elektrolit elektrolit
3. Peserta didik belum
3. Peserta didik menggunakan bahasa yang
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
mudah dimengerti
Berpikir 1. Peserta didik menjelaskan 1. Peserta didik menjelaskan
sistematis penyelesaian masaah penyelesaian masalah
secara terurut dalam LKPD secara terurut dalam LKPD
2. Peserta didik menjelaskan 2. Peserta didik menjelaskan
hasil penyelesaian hasil penyelesaian
masalahnya berdasarkan masalahnya berdasarkan
materi sifat koligatif sifat koligatif larutan
larutan elektrolit elektrolit

1. Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a. TesTulis
Soal uraian

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XII/Gasal
Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi : Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan
Dasar uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan
osmosis)
Indikator : 3.1.1 Menjelaskan tekanan uap jenuh larutan
3.1.2 Membedakan tekanan uap pelarut murni dan tekanan uap
larutan berdasarkan jumlah partikel zat terlarut dalam larutan
3.1.3 Menentukan tekanan uap jenuh larutan berdasarkan tekanan
uap pelarut murni dan fraksi mol pelarut (Hukum Raoult)
3.1.4 Menentukan penurunan tekanan uap larutan berdasarkan
tekanan uap pelarut murni dan fraksi mol zat terlarut
(Hukum Raoult)
3.1.5 Menghubungkan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol
zat terlarut
Topik/Subtopik : Sifat Koligatif Larutan (Penurunan Tekanan Uap)

Nomor
Jenjang Soal Jumlah
Indikator Soal
Kognitif Soal
Uraian
1. Menentukan tekanan uap larutan berdasarkan
fraksi mol pelarut dikalikan tekanan uap C3 1a 1
pelarut murni
2. Menentukan penurunan tekanan uap
berdasarkan selisih tekanan uap pelarut murni C3 1b 1
dengan tekanan uap larutan
3. Menentukan penurunan tekanan uap larutan
berdasarkan fraksi mol terlarut dikalikan C3 2 1
tekanan uap pelarut murni
4. Menjelaskan urutan larutan yang mempunyai
tekanan uap larutan dari yang terbesar sampai C2 3 1
yang terkecil berdasarkan jumlah zat terlarut
5. Menentukan massa molekul relatif zat terlarut
berdasarkan tekanan uap larutan dan fraksi C3 4 1
mol terlarut
6. Menentukan massa zat terlarut berdasarkan C3 5 1
tekanan uap larutan dan fraksi mol terlarut
1. Sebanyak 46g gliserol (C3H8O3) (Mr=92) dicampur dengan 27gair (Mr=18) pada suhu
tertentu, jika tekanan uap air pada suhu tersebut adalah 30mmHg, tentukanlah
a. tekanan uap larutan (P)
b. Penurunan tekanan uap (∆P)

2. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 396g sukrosa (C12H22O11) dalam 642g air.
Berapa tekanan uap larutan ini pada 30oC? (tekanan uap air murni pada 30 oC adalah
31,8mmHg)
3. Gambar berikut menggambarkan larutan dengan berbagai konsentrasi:

dari gambar disamping


urutkanlah tekanan uap
larutan dari yang
terbesar sampai yang
terkecil ? dan jelaskan!

4. Tekanan uap jenuh air pada suhu 20oC adalah 18mmHg. Apabila pada
temperatur yang sama sebanyak 120 g zat X dilarutkan kedalam 990g air,
tekanan uap larutan menjadi 17,37mmHg. Tentukanlah massa molekul relatif
zat X tersebut!

5. Berapa massa sukrosa (C12H22O11) yang harus ditambahkan ke dalam 552g air untuk
menghasilkan larutan dengan tekanan uap 2,0mmHg lebih kecil daripada air murni
pada 20oC? (tekanan uap air murni pada 20 oC adalah 17,5mmHg)
Rubrikasi soal
No. Soal Skor Kriteria Kunci Jawaban
1 Sebanyak 46g gliserol (C3H8O3) (Mr=92) 15 Jika menjawab Diketahui : m air = 27 g
semua m gliserol= 46 g
dicampur dengan 27g air (Mr=18) pada suhu
pertanyaan Mmgliserol = 92 g/mol
tertentu, jika tekanan uap air pada suhu tersebut dengan Mm air = 18 g/mol
adalah 30mmHg, hitunglah jawaban yang Ditanya: P larutan dan ∆P pada suhu tertentu?
benar
Jawab :
a. tekanan uap larutan (P) 10 Jika jawaban
b. Penurunan tekanan uap (∆P)
benar pada
np = = 1,5 mol
soal 1a tetapi
tidak tepat atau
belum
nt = = 0,5 mol
menjawab
pertanyaan 1b jadi,
5 Jika langkah
menjawab Xp =
benar tetapi
hasil jawaban
salah = = 0,75
0 Jika tidak 1 = Xp+ Xt
menjawab Xt = 1 – 0,75 = 0,25
sama sekali Maka:
a. P = Xp . Po
= 0,75 . 30 mmHg
= 22,5mmHg

b. ∆P = Po– P
= 30mmHg – 22,5mmHg
= 7,5mmHg

2 Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 396g 10 Jika menjawab Diketahui : m air = 642 g
sukrosa (C12H22O11) dalam 642g air. Berapa benar sesuai m sukrosa = 396 g
kunci jawaban Mmsukrosa = 342 g/mol
tekanan uap larutan ini pada 30oC? (tekanan uap Mm air = 18 g/mol
5 Jika langkah Ditanya: P pada suhu 30 oC?
air murni pada 30 oC adalah 31,8mmHg) menjawab
benar tapi hasil Jawab:
jawaban salah
0 Jika tidak
menjawab np = = 35,67 mol
sama sekali

nt = = 1,18 mol
jadi,

Xp =

= 0,97

Maka:
P = Xp . Po
= 0,97 . 31,8 mmHg
= 30,78mmHg
3 Gambar berikut menggambarkan larutan dengan 5 Jika menjawab Urutan larutan yang mempunyai tekanan
berbagai konsentrasi: benar dengan uap dari yang terbesar sampai yang terkecil
alasan yang adalah :
tepat V, IV, III, I, II
3 Jika menjawab
benar dengan
Hal ini dikarenakan semakin banyak zat
alasan yang
terlarut yang larut dalam pelarut tertentu
tidak tepat
membuat zat pelarut sulit menguap karena
0 Jika tidak ada interaksi antara zat pelarut dengan zat
dari gambar diatas urutkanlah tekanan uap larutan menjawab terlarut sehingga uap yang dihasilkan
dari yang terbesar sampai yang terkecil ? dan sama sekali sedikit. Karena uap yang dihasilkan sedikit
jelaskan! membuat tekanan uappun juga kecil

4 Tekanan uap jenuh air pada suhu 20oC adalah 10 Jika menjawab Diketahui : T = 20oC
18mmHg. Apabila pada temperatur yang sama benar sesuai Po = 18 mmHg
sebanyak 120gram zat X dilarutkan kedalam 990g kunci jawaban P = 17,37mmHg
air, tekanan uap larutan menjadi 17,37mmHg. m air = 990 g
5 Jika langkah
Hitunglah massa molekul relatif zat X tersebut! m X = 120 g
menjawab
Mm air = 18 g/mol
benar tapi hasil Ditanya: massa molekul relatif zat X =?
jawaban salah Jawab :
0 Jika tidak P = Xp . Po
menjawab Xp = P/ Po
= 17,37mmHg/ 18mmHg
sama sekali
= 0,965
np = = 55 mol

nt = = 120/x mol
jadi,

Xp =

0,965=

55 + 120/x =

55 + 120/x = 57
120/x = 2
x = 60
5 Berapa gram sukrosa (C12H22O11) yang harus 15 Jika menjawab Diketahui : T = 20oC
benar sesuai Po = 17,5 mmHg
ditambahkan ke dalam 552g air untuk
kunci jawaban ∆P = 2 mmHg
menghasilkan larutan dengan tekanan uap m air = 552g
10 Jika langkah
2,0mmHg lebih kecil daripada air murni pada Mmsukrosa = 342 g/mol
menjawab
Mm air = 18 g/mol
20oC? (tekanan uap air murni pada 20 oC adalah benar tapi hasil Ditanya: massa sukrosa?
jawaban salah Jawab :
17,5mmHg)
0 Jika tidak ΔP = Xter . Po
menjawab 2 mmHg= Xter. 17,5 mmHg
sama sekali
Xter= = 0.12

np = = 30,67 mol

nt = = x/342 mol

Xt =

0,12 =

3,6 + 0,12nt= nt
3,5 = 0,88nt
4 = nt

Massa sukrosa = nt. Mmolar


= 4mol . 342 g/mol
= 1368 g
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM

N Skor
Aspek yang dinilai
o 1 2 3
1. Memanaskan larutan untuk mengukur titik didih dengan benar

2. Mendinginkan larutan untuk mengukur titik beku dengan benar


3. Mengukur suhu larutan dengan tepat

Keterangan pengisian skor

RubrikPenilaian Nilaipengamatan saat keterampilan


Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM

N Aspek yang Skor


o dinilai 3 2 1
1. Memanaskan Jika peserta didik Jika peserta didik Jika peserta didik
larutan untuk memanaskan larutan memanaskan larutan memanaskan larutan
mengukur titik
didih dengan benar dengan : dengan : dengan :

- Menggunakan kaki tiga - Menggunakan kaki tiga dan - Menggunakan kaki tiga dan
dan kasa dalam kasa dalam pemanasan kasa dalam pemanasan
- Meletakkan bunsen ditengah - Meletakkan bunsen tidak
pemanasan
- Meletakkan bunsen tengah kaki tiga ditengah tengah kaki tiga
- Meletakkan gelas kimia diatas - Meletakkan gelas kimia diatas
ditengah tengah kaki tiga
- Meletakkan gelas kimia kasa yang tidak vertikal kasa yang tidak vertikal
diatas kasa yang vertikal dengan posisi api bunsen dengan posisi api bunsen
dengan posisi api bunsen
2. Mendinginkan Jika peserta didik Jika peserta didik Jika peserta didik
larutan untuk mendinginkan larutan mendingikan larutan mendinginkan larutan
mengukur titik dengan : dengan : dengan :
beku dengan benar
- Memposisikan tabung reaksi - Memposisikan tabung reaksi - Memposisikan tabung reaksi
secara benar dalam gelas kurang benar dalam gelas kurang benar dalam gelas
kimia kimia kimia
- Tidak menyentuh tabung - Tidak menyentuh tabung - Tidak menyentuh tabung
reaksi saat mendinginkan reaksi saat mendinginkan reaksi saat mendinginkan
larutan larutan larutan
- Memecahkan es batu dan - Memecahkan es batu dan
menambahkan garam menambahkan garam
3. Mengukur suhu Jika peserta didik dapat Jika peserta didik dapat Jika peserta didik dapat
pada kalorimeter menentukan suhu larutan menentukan suhu larutan menentukan suhu larutan
dengan :
- membaca skala dengan : dengan :
termometer dengan posisi
- Tidak menyentuh termometer - Tidak menyentuh termometer
mata sejajar
- Tidak menyentuh saat ingin menentukan suhu saat ingin menentukan suhu
- Letak ujung termometer tidak
termometer saat ingin
menyentuh dasar tabung reaksi
menentukan suhu
- Letak ujung termometer atau gelas kimia

tidak menyentuh
dasartabung reaksi atau
gelas kimia
Mata Pelajaran Kimia
Kelas/Semester XII/I
Kompetensi Inti 3.Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Dasar 3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit

4.2 Melakukan percobaan untuk menentukan derajat pengionan

Tujuan 1. Peserta didik dapat menganalisissifat koligatif larutan elektrolit


Pembelajaran berdasarkan jumlah partikel suatu senyawa
2. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan titik beku larutan elektrolit
dan non elektrolit melalui percobaan

Indikator 4.2.1 Melakukan percobaan sifat koligatif larutan berdasarkan


penambahan zat terlarut elektrolit dan nonelektrolit padakonsentrasi
yang sama
4.2.2 Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit pada konsentrasi sama berdasarkan data percobaan
3.2.1 Menghubungkan sifat koligatif larutan dengan jumlah partikel suatu
senyawa berdasarkan faktor van’t hoff
3.2.2 Menjelaskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit pada konsentrasi yang sama berdasarkan jumlah partikel
suatu senyawa
Topik/Subtopik : Sifat koligatif larutan
Indikator Soal Jenjang Nomor soal Jumlah
Kognitif uraian soal
Peserta didikdapatmenentukan titik C2 1 1
beku suatu larutan elektrolit
berdasarkan molalitas dan titik didih
larutan non elektrolit
Peserta didik dapat menentukan C3 1 3
molalitas, ∆Tb dan Tb larutan
berdasarkan ∆Tf larutan garam jika
diketahui Kb dan Kf
Peserta didik dapat menentukan massa C3 1 1
molar suatu garam elektrolit
berdasarkan massa dan titik didih
larutan garam tersebut
Peserta didik dapat menentukan titik C3 1 1
beku terendah berdasarkan jumlah
partikel suatu larutan melalui faktor
van’t hoff

Soal uraian

1. Bila titik beku larutan 0,1 m sukrosa dalam air adalah -0,18ºC. Maka titik beku larutan
MgBr2 0,1 m dalam air adalah.....ºC
2. Suatu larutan garam CaCl2 dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,372ºC. Apabila K f
molal air = 1,86 dan Kb molal air = 0,52. Tentukan :
a. Molalitas larutan
b. Kenaikan titik didih larutan
c. Titik didih larutan
3. Sebanyak 10 gram larutan elektrolit biner dilarutkan dalam 100 gram air. Jika titik didih
larutan tersebut adalah 101,04ºC dan Kb molal air adalah 0,52 maka Mr garam tersebut
adalah..........
4. Diketahui data molalitas larutan sebagai berikut !
a. CO(NH2)2 0,04 m
b. NaCl 0,03 m
c. BaCl2 0,03 m
d. AlCl3 0,02 m
e. Fe2(SO4)3 0,02 m
Dari kelima macam larutan berikut, yang mmpunyai titik beku terendah adalah.........

No Butir soal option Skor Kriteria


1 Bila titik beku larutan 0,1 m sukrosa 10 Jika peserta didik menentukan
titik beku larutan elektrolit
dalam air adalah -0,18ºC. Maka titik
berdasarkan data Kf molal
beku larutan MgBr2 0,1 m dalam air suatu zat non elektrolit dan
faktor van’t hoff dengan benar
adalah.....ºC
dan menuliskan reaksi ionisasi
*Tuliskan reaksi ionisasi zat MgBr2
5 Jika peserta didik menentukan
elektrolit*
titik beku larutan elektrolit
berdasarkan data Kf molal
suatu zat non elektrolit dan
faktor van’t hoff dengan benar
namun tidak menuliskan reaksi
ionisasi MgBr2
0  Jika peserta didik salah
dalam menentukan titik
beku suatu larutan
 Jika tidak mengerjakan soal
2 Suatu larutan garam CaCl2 dalam a 10 Jika peserta didik menentukan
molalitas berdasarkan data Kf
air mempunyai penurunan titik
∆Tf dengan benar
beku 0,372ºC. Apabila Kf molal 5 Jika peserta didik menentukan
molalitas berdasarkan data Kf
air = 1,86 dan Kb molal air =
dengan benar namun ∆Tf
0,52. Tentukan : kurang benar
a. Molalitas larutan 0  Jika peserta didik salah
b. Kenaikan titik didih larutan dalam menentukan
molalitas berdasarkan data
(tuliskan reaksi ionisasi) Kf dan ∆Tf dengan benar
c. Titik didih larutan  Jika tidak mengerjakan soal
b 10 Jika peserta didik menentukan
∆Tb berdasarkan molalitas, Kb
dan faktor van’t hoff dengan
benar dan menuliskan reaksi
ionisasi yang terjadi
5 Jika peserta didik menentukan
∆Tb berdasarkan molalitas, Kb
dan faktor van’t hoff dengan
benar tanpa menuliskan reaksi
ionisasi yang terjadi
0  Jika peserta didik salah
dalam menentukan
 Jika tidak mengerjakan soal
c 5 Jika peserta didik menentukan
titik didih larutan berdasarkan
data titik didih pelarut dan
∆Tb
3  Jika peserta didik
menentukan titik didih
larutan berdasarkan data titik
didih pelarut dan ∆Tb tanpa
menuliskan cara perhitungan
0  Jika peserta didik salah
dalam menentukan titik
didih larutan
 Jika tidak mengerjakan soal
3 Sebanyak 10 gram larutan 15 Jika peserta didik :
elektrolitbiner dilarutkan dalam 100 1. Menuliskan reaksi ionisasi
gram air. Jika titik didih larutan garam biner dengan benar
tersebut adalah 101,04ºC dan Kb 2. Menentukan ∆Tb
molal air adalah 0,52 maka Mr berdasarkan titik didih
garam tersebut adalah…... pelarut dengan benar
3. Menentukan massa
molargaram biner
berdasarkan faktor van’t
hoff, ∆Tb dan Kb
molaldengan benar
10 Jika peserta didik :
1. Menentukan ∆Tb
berdasarkan titik didih
pelarut dengan benar
2. Menentukan massa molar
garam biner berdasarkan
faktor van’t hoff, ∆Tb dan
Kb molal dengan benar

5 Jika peserta didik :


 Menentukan massa molar
garam biner berdasarkan
faktor van’t hoff, ∆Tb dan
Kb molal dengan benar
0  Jika peserta didik salah
dalam menentukan massa
molar suatu garam biner
 Jika tidak mengerjakan soal
4 Diketahui data molalitas larutan 10 Jika peserta didik menentukan
urutan kelarutan dengan benar
sebagai berikut !
dan memberikan penjelasan
a. CO(NH2)2 0,04 m secara tepat
b. NaCl 0,03 m Penjelasan : sifat koligatif
c. BaCl2 0,03 m larutan tidak dipengaruhi oleh
d. AlCl3 0,02 m jenis zar terlarut melainkan
e. Fe2(SO4)3 0,02 m bnyaknya zat terlarut sehingga
Dari kelima macam larutan berikut, titik beku suatu larutan
dipengaruhi oleh molalitas dan
tentukan urutan titik beku tersebut
jumlah partikel suatu larutan.
dari yang paling tinggi hingga yang Semakin besar molalitas dan
jumlah partikel maka semakin
paling rendah ! jelaskan alasannya !
rendah titik didih larutannya
∆ T f = Kf x m x i
Tf larutan = Tf pelarut - ∆TF
5  Jika peserta didik
menentukan urutan titik
beku larutan salah namun
memberikan penjelasan
secara tepat
 Jika peserta didik
menentukan urutan titik
beku larutan dengan benar
namun penjelasan kurang
lengkap
0  Jika peserta didik salah
dalam menentukan urutan
titik beku larutaan dan
penjelasan tidak tepat
 Jika peserta didik tidak
mengerjakan soal

Kunci jawaban
1. Diketahui : molalitas sukrosa = 0,1 m
molalitas MgBr2 = 0,1 m
Tf larutan = - 0,18ºC
Ditanya : Tf larutan MgBr2?
Jawab :
∆Tf sukrosa = Tf pelarut (air) – Tf sukrosa
= 0ºC – (-0,18ºC)
= 0,18 ºC
∆Tf sukrosa = Kf m

0,18 = Kf 0,1
Kf = 1,8
MgBr2 → Mg2+ + 2 Br-
∆Tf MgBr2 = Kf m i

∆Tf MgBr2= 1,8 0,1 3

∆Tf MgBr2= 0,54


∆Tf MgBr2 = Tf pelarut (air) – Tf MgBr2
Tf MgBr2 = Tf pelarut (air) - ∆Tf MgBr2
Tf MgBr2 = 0 – 0,54 ºC
Tf MgBr2 = - 0.54 ºC
2. Diketahui : ∆Tf CaCl2 = 0,372
Kf molal air = 1,86
Kb molal air = 0,52
Ditanya : a. Molalitas larutan
b. Kenaikan titik didih larutan
c. Titik didih larutan
Jawab :

a. ∆Tf= Kf m

0,372 = 1,86 m

m = 0,2
CaCl2 → Ca+2 + 2Cl-

b. ∆Tb = Kb m

= 0,52 0,2 3
= 0,312
c. Tb CaCl2 = Tb pelarut + ∆Tb CaCl2
Tb CaCl2 = 100ºC + 0,312ºC
= 100,312 ºC
3. Diketahui : Massa garam biner = 10 gram
Massa air = 100 gram
Titik didih larutan = 101,04 ºC
Kb = 0,52
Ditanya : massa molar garam biner ?
Jawab
Tb zat elektrolit = Tb pelarut + ∆Tb
101,04 ºC = 100ºC + ∆Tb
∆Tb = (101,04 – 100)ºC
∆Tb = 1,04 ºC
XY → X+ + Y-

∆Tb = Kb m

= 0,52 2

1,04 ºC = 0,52 2

Massa molar = 100


4. Diketahui data molalitas larutan sebagai berikut !
a. CO(NH2)2 0,04 m
b. NaCl 0,03 m
c. BaCl2 0,03 m
d. AlCl3 0,02 m
e. Fe2(SO4)3 0,02 m
Dari kelima macam larutan berikut, tentukan urutan titik beku tersebut dari yang paling tinggi
hingga yang paling rendah ! jelaskan alasannya !
Jawab :
CO(NH2)2 0,04 m , NaCl 0,03 m, AlCl3 0,02 m, BaCl2 0,03 m, Fe2(SO4)3 0,02 m
Sifat koligatif larutan tidak dipengaruhi oleh jenis zar terlarut melainkan bnyaknya zat
terlarut sehingga titik beku suatu larutan dipengaruhi oleh molalitas dan jumlah partikel suatu
larutan. Semakin besar molalitas dan jumlah partikel maka semakin rendah titik didih
larutannya
∆ T f = Kf x m x i
Tf larutan = Tf pelarut - ∆TF

LembarPenilaianDiri
a. Penilaian diri setelah siswa belajar sifat koligatif larutan elektrolit

PenilaianDiri
Topik : Sifat koligatif larutan Nama: ................
elektrolit Kelas: ...................

Setelah mempelajari materisifat koligatif larutan elektrolit, Anda dapat melakukan penilaian
diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan Sudah Belum

1. Saya dapat memahamikonsep sifat koligatif larutan


elektrolit
3 Saya dapat menentukannilai titik didih, titik beku dan
tekanan uap dan tekanan osmosis berdasarkan jumlah
partikel
4 Saya dapat menentukanmassa atau massa molar suatu zat
elektrolit berdasarkan faktor van’t hoff, Kb/Kf serta ∆Tb
dan ∆Tf
5 Saya dapat memahamihubungan sifat koligatif larutan
elektrolit dan non elektrolit

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI


Nama Satuan pendidikan : SMAN
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Kelengkapan Penulisan Kemampuan
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi Total Nilai
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Skor Akhir

10

11

12
PEDOMAN PENSKORAN :

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
 Tulisan terbaca dengan jelas 4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
 Dapat mengemukanan ide dan 4
berargumentasi dengan baik
3 Kemampuan presentasi
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
SOAL ULANGAN

Mata Pelajaran : KIMIA


Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XII MIPA
Hari, tanggal :
Waktu : 60 menit

PETUNJUK UMUM
a. Tulis nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan.
b. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.
c. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan
d. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawabnya.
___________________________________________________________________________

1. Suatu larutan glukosa (Mr = 180) dalam 2 kg air (kb = 0,52) ternyata mendidih pada suhu
100,64'C. massa glukosa yang dilarutkan adalah...gram. (Skor 10)
a. 245
b. 443
c. 450
d. 547
e. 695

Mr= 180 Kb=0,52


Massa air= 2kg
Dit: massa glukosa
Jawab:
Tb = Tb larutan-Tb pelarut
= (100,64-100)0C
= 0,640 C

Tb =

0,64=

0,64=

massa = = 443gr
2. Suatu larutan terdiri atas 12 gram zat X (nonelektrolit) didalam 20 gram air. jika larutan ini
membeku pada -5'C dan penurunan titik beku molal air 1,86'C, zat X tersebut mempunyai
massa rumus relatif... . (Skor 10)
a. 59
b. 118
c. 223
d. 277
e. 336
Massa x= 12gr massa air= 20gr
Tf larutan = -50C Kf=1,86
Jawab:

Mr = 223

3. larutan 3 gram glukosa (Mr glukosa = 180) dalam 250 ml air isotonik dengan larutan 4,6
gram X dalam 500 ml air. zat X tersebut mempunyai massa molekul relatif... . (Skor 15)
a. 69
b. 138
c. 276
d. 342
e. 684

Dik : massa glukosa: 3gr volume air=250 ml


Mr glukosa: 180 massa X= 4,6 gr volume air = 500 ml
Dit : Mr X?
Dit :

M . R . T = M . R .T
Mr= 138

4. Molalitas larutan NaCl 10% massa dalam air adalah----m. (Mr NaCl = 58,5). (Skor 10)
a. 1,50
b.1,70
c.1,90
d.2,10
e.2,30

NaCl 10% artinya, 10 gram NaCl dan 90 gram air.


Mr = 58,5
Dit : molal (m) .... ?

5. sebanyak 12 gram NaCl dilarutkan dalam 600 ml larutan. jika diketahui NaCl terionisasi
80% pada suhu 27'C,larutan tersebut mempunyai tekanan osmotik sebesar....atm (R = 0,082 L
mol-1 K-1; Ar: Na:23, Cl=35,5) . (Skor 15)
Massa NaCl= 12 gr

Volume = 600 ml T=

6. larutan yang memiliki titik beku tertinggi adalah... . (Skor 10)


a. glukosa 0,05M
b.glukosa 0,10M
c.sukrosa 0,10M
d. sukrosa 0,15M
e.urea 0,15M
Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi molal. Semakin kecil
penurunann titik beku larutan( maka titik beku larutan (Tf larutan) semakin tinggi,
sehingga titik beku tertinggi dimiliki oleh larutan dengan konsentrasi molal terkecil.

Jawaban: a

7. 300 gram air terlarut terdapat 40 gram zat X. larutan tersebut membeku pada suhu -3,1'C.
jika Kf air = 1,86'C, Mr zat X tersebut adalah... . (Skor 10)

Tf larutan = -3,1 massa zat x = 400 gr


Gr = 40 gr
Dit : mr zat x?
Jawab :

Perhitungan Nilai : Total Perolehan Skor X 100 = NILAI


80

Anda mungkin juga menyukai