Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RANGKAIAN LISTRIK

HUKUM KIRCHOFF

Pengampu : Drs. Juli Astono M.Si

Disusun Oleh:

Rashinatun Kaffah (19302241034)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


LAPORAN PRAKTIKUM

A. Percobaan : Hukum Kirchoff


B. Tujuan :
1. Menentukan kuat arus pada setiap cabang dalam suatu rangkaian listrik
2. Menentukan besarnya beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik
C. Data Percobaan
Rangkaian seperti Gambar 4.2
1. Hambatan
Cincin Warna R1 27 x 101 ± R2 270 x 101 ± R3 20 x 103 ± R4 22 x 102 ±
5% Ω 5% Ω 5% Ω 5% Ω
Multimeter R1 2,5 x 100 Ω R2 2,5 x 100 Ω R3 200 x 100 Ω R4 21 x 100 Ω

2. Kuat Arus dan Tegangan pada masing-masing titik pada saat V 6 Volt
Vbc = 0,01 V Vcd = 0,01 V Vaf = 0,8 V Vfe = 0,065 V
I1 = 0,25 mA I2 = 0,25 mA I3 = 0,25 mA I4 = 0,25 mA

3. Kuat Arus dan Tegangan pada masing-masing titik pada saat V 3 Volt
Vbc = 0,02 V Vcd = 0,02 V Vaf = 1,6 V Vfe = 0,2 V
I1 = 0,5 mA I2 = 0,5 mA I3 = 0,5 mA I4 = 0,5 mA

Rangkaian seperti Gambar 4.3


1. Hambatan
Cincin Warna R1 27 x 101 ± R2 270 x 101 ± R3 20 x 103 ± R4 22 x 102 ±
5% Ω 5% Ω 5% Ω 5% Ω
Multimeter R1 2,5 x 100 Ω R2 2,5 x 100 Ω R3 200 x 100 Ω R4 21 x 100 Ω

2. Kuat Arus dan Tegangan pada masing-masing titik pada saat V 6 Volt
Vab = 0,45 V Vbc = 0,4 V Vac = 0,85 V Vbd = 1,35 V
I1 = 1,5 mA I2 = 1,2 mA I3 = 0,25 mA

3. Kuat Arus dan Tegangan pada masing-masing titik pada saat V 3 Volt

Vab = 0,8 V Vbc = 0,8 V Vac = 1,6 V Vbd = 4 V


I1 = 0,3 mA I2 = 0,3 mA I3 = 0,2 mA
D. Analisis Data
Kegiatan 1 (Menggunakan R berdasarkan cincin warna)

b c d
R1 R2

E1 E2

R3 R4
a e
1. Untuk V = 5 Volt dan V = 3 Volt f
Jumlah V drop = Jumlah V rise

IR1 + IR2 + IR3 + IR4 + E2 = E1

I (R1 + R2 + R3 + R4) = E1 – E2

I (270 +270 + 20000 + 2200) = 5-3

I (22740) =2
2
I =
22740

I = 8,795 x 10-5 A

Vbc = I R1 = 8,795 x 10-5 (270) = 0,02 V

𝑉𝑏𝑐 0,02
I1 = = = 0,1 x 10-3 A
𝑅1 27

Vcd = I R2 = 8,795 x 10-5 (270) = 0,02 V


𝑉𝑐𝑑
I2 = = 0,02 / 270 = 0,1 x 10-3 A
𝑅2

Vaf = I R3 = 8,795 x 10-5 (20000) = 1,759 V

I3 = Vaf / R3 = 1,759 / 20000 = 0,1 x 10-3 A

Vfe = I R4 = 8,795 x 10-5 (2200) = 0,2 V

I4 = Vfe / R4 = 0,2 / 2200 = 0,1 x 10-3 A

2. Untuk V = 5 Volt dan V= 6 Volt

Jumlah V drop = Jumlah V rise


IR1 + IR2 + IR3 + IR4 + E2 = E1
I (R1 + R2 + R3 + R4) = E1 – E2
I (270 +270 + 20000 + 2200) = 5-6

I (22740) = -1

I = -1/22740

I = 4,4 x 10-5 A

Vbc = I R1 = 4,4 x 10-5 (270) = 0,01 V

I1 = Vbc / R1 = 0,01 / 270 = 0,04 x 10-3 A

Vcd = I R2 = 4,4 X 10-5 (270) = 0,01 V

I2 = Vcd / R2 =0,01 / 270 = 0,04 x 10-3 A

Vaf = I R3 = 4,4 x 10-5 (20000) =0,88 V

I3 = Vaf / R3 = 0,88 / 20000 = 0,04 x 10-3 A

Vfe = I R4 = 4,4 x 10-5 (2200) = 0,0968 V

I4 = Vfe / R4 = 0,0968 / 2200 = 0,04 x 10-3 A


Kegiatan 2 (Menggunakan R berdasarkan cincin warna)

A b c
R1 R2

E1 E2

1. Untuk V = 5 Volt dan V = 6 Volt


I1 = I2 + I3

-5 = I1 R1 + I3 R3
-5 = 270I1 + 20000(I1 – I2)
-5 = 20270 I1 – 20000 I2. . . (1)

6 = I2 R2 + I3 R3
6 = 270 I2 + 20000(I1 - I2)
6 = 20000 I1 + 19730 I2. . . (2)

Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2


-5 = 20270 I1 – 20000 I2 (19730)
6 = 20000 I1 – 19730 I2 (20000)

-98650 = 399927100 I1 – 394600000 I2


120000= 400000000 I1 – 394600000 I2

-218650 = -72900 I1
I1 = 2,10 A

Substitusi I1 ke persamaan (1)


-5 = 20270(2,10) – 20000 I2
-5 = 42567 – 200000 I2
I2 = 52572 / 20000
I2 = 2,13 A
I3 = I1 – I2 = 2,10-2,13 = -0,03 A

Vab = I1 R1 = 2,10 x 10-3 (270) = 0,57 V


Vbc = I2 R2 = 2,13 x 10-3 (270) = 0,58 V
Vac = Vab + Vbc = 0,57 + 0,58 = 1,15 V
Vbd = I3 R3 = 0,03 x 10-3 (20000) = 0,6 V

2. Untuk V = 5 Volt dan V = 3 Volt


-5 = 20270 I1 – 20000 I2. . .(1) (19730)

3 = 20000I1 – 19730 I2. . . (2) (20000)

-98650 = 399927100 I1 – 394600000 I2


60000 = 400000000 I1 – 394600000 I2

-15860 = -72900 I1
I1 = 2,176 A

Substitusikan I1=0,46 ke persamaan (2)


3= 20000 (2,176) – 19730 I2
I2 = 43517 / 19730
I2 = 2,205 A

I3 = I1 – I2 = 2,176 – 2,205 = -0,029 A

Vab = I1 R1 = 2,176 x 10-3 (270) = 0,6 V


Vbc = I2 R2 = 2,205 x 10-3 (270) = 0,6 V
Vac = Vab + Vbc = 1,2 V
Vbd = I3 R3 = 0,029 x 10-3 (20000) = 0,58 V

E. Pembahasan
Resistor merupakan komponen elektronika yang tidak membutuhkan arus listrik
untuk bekerja (sifatnya pasif). Besaran resistor ohm (Ω). Dan nilai resistor ditentukan
oleh cincin-cincin warna yang melingkari resistor. Terdapat 12 warna yang berbeda
diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar.
Dari data percobaan diatas dapat dilihat jika terjadi selisih antara pengukuran dengan
perhitungan. Hal itu terjadi karena semua pengukuran memiliki ralat. Dan ralat dalam
pengukuran bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya posisi salah saat melihat
dan membaca alat. Yakni tidak tegak lurus dengan alat ukur tetapi miring saat membaca
alat ukur. Lalu dalam alat ukur tersebut juga ada ralatnya. Nilai ralat pada alat ukur
1
termasuk multimeter dapat ditentukan dengan 2 dari skala terkecil. Resistor juga memiliki

ralat. Diantaranya toleransi ± 5% yang ada di dalam resistor, keadaan resistor yang sudah
sering digunakan. Faktor lain yang menyebabkan perbedaan nilai antara pengukuran
dengan perhitungan adalah dalam komponen penghubung seperti kabel penghubung, dan
bread board ada hambatannya pula.
Percobaan kali ini adalah mengukur arus dan tegangan dengan Hukum Kirchoff. Kali
ini yang dipakai adalah Hukum II Kirchoff. Hukum II Kirchoff menyatakan “Total beda
potensial pada rangkaian tertutup (loop) adalah nol. Atau jumlah aljabar GGL dan jumlah
penurunan potensial (I R) sama dengan nol.”
Dalam analisis data terlihat adanya perbedaan nilai antara pengukuran dan
perhitungan. Terutama Nilai Arus Listrik. Hal tersebut terjadi karena praktikan kurang
teliti dalam membaca multimeter. Tetapi baik perhitungan maupun pengukuran nilai arus
yang mengalir pada rangkaian pertama yang tidak terdapat percabangan arus nilai dari I1,
I2, I3, I4 sama besarnya. Dalam pengukuran nilai arus dengan tegangan sumber 5 V dan
3 V adalah 0,5 x 10-3 A. Dengan sumber tegangan 5 V dan 6 V nilai arusnya adalah 0,25 x
10-3 A. Dalam perhitungan dengan sumber tegangan 5 V dan 3 V arus yang mengalir
adalah 0,1 x 10-3 A. Pada sumber tegangan 5 V dan 6 V arus yang mengalir 0,04 x 10-3 A.
Hal itu terjadi karena pada rangkaian pertama arus tidak membelah sehingga nilai arus
yang mengalir pada I1, I2, I3, dan I4 sama besarnya. Dalam pengukuran dan perhitungan
Tegangan pun terdapat perbedaan. Pengukuran dengan sumber tegangan 5 V dan 3
V besarnya Vab = 0,02 V, Vcd = 0,02 V, Vaf = 1,6 V, Vfe = 0,2 V. Sedangkan pada
perhitungan Vab= 0,02 V, Vcd = 0,02 V, Vaf = 1,759 V, dan Vfe = 0,2 V. Pengukuran
pada sumber tegangan 5 V dan 6 V besarnya Vab = 0,01 V, Vcd = 0,01 V, Vaf = 0,8 V,
Vfe = 0,065 V. Sedangkan pada perhitungan Vab = 0,01 V, Vcd = 0,01 V, Vaf = 0,88 V
dan Vfe = 0,0968 V. Perbedaan yang terjadi hanya pada angka dibelakang koma saja.
Hal ini disebabkan karena praktikan menggunakan R dengan cincin warna yang nilainya
sedikit berbeda dengan R yang diukur dengan multimeter.
Sedangkan pada rangkaian kedua yang terdapat percabangan arus listrik nilai I1 dan
I2 nilai I1 dan I2 juga hampir sama. Hal itu terjadi karena praktikan memilih R1 dan R2
dengan nilai yang sama sehingga niali I1 dan I2 pun nilainya mirip. Pada pengukuran
dengan tegangan sumber 5 V dan 6 V, Nilai I1= 1,5 x 10-3 A, I2 = 1,2 x 10-3 A, dan I3 =
0,25 x 10-3 A. Pada perhitungan nilai dari I1=2,10 A, I2 = 2,13 A dan I3 = 0,03 A. Pada
pengukuran dengan sumber tegangan 5 V dan 3 V nilai I1 = 0,3 x 10-3 A, I2 = 0,3 x 10-3
A dan I3 = 0,2 x 10-3 A. Sedangkan pada perhitungan niali I1 = 2,176 A, I2 = 2,205 A,
dan I3 = 0,029 A.
Tegangan yang diukur dengan sumber 5 V dan 6 V. Vab = 0,45 V, Vbc = 0,4 V, Vac
= 0,85 V dan Vbd = 1,35 V. Sedangkan pada perhitungan Vab = 0,54 V, Vbc = 0,54 V,
Vac = 1,08 V, dan Vbd = 0,6 V. Tegangan yang diukur dengan sumber 5 V dan 3 V
adalah Vab = 0,8 V, Vbc = 0,8 V, Vac= 1,6 V dan Vbd = 4 V. Sedangkan pada
perhitungan nilai Vab = 0,6 V, Vbc = 0,6 V, Vac = 1,2 V dan Vbd = 0,6 V.
F. Kesimpulan
Rangkaian tanpa cabang :
1. Besarnya Arus Listrik dengan Sumber 5 V dan 3 V :
Pengukuran : I1 = I2 = I3 = I4 = 0,5 x 10-3 A
Perhitungan : I1 = I2 = I3 = I4 = 0,1 x 10-3 A
2. Besarnya Tegangan
Pengukuran : Vab = Vcd = 0,02 V ; Vaf = 1,6 V ; Vfe = 0,2 V
Perhitungan : Vab = Vcd = 0,02 V ; Vaf = 1,759 V ; Vfe = 0,2 V

3. Besarnya Arus Listrik dengan sumber 5 V dan 6 V :


Pengukuran : I1 = I2 = I3 = I4 = 0,25 x 10-3 A
Perhitungan : I1 = I2 = I3 = I4 = 0,04 x 10-3 A
4. Besarnya Tegangan
Pengukuran : Vab = Vcd = 0,01 V; Vaf = 0,8 V; Vfe = 0,065 V
Perhitungan : Vab = Vcd = 0,01 V; Vaf = 0,88 V ; Vfe = 0,0968 V

Rangkaian Bercabang :
1. Besarnya arus listrik dengan sumber 5 V dan 6 V :
Pengukuran : I1 = 1,5 x 10-3 A; I2 = 1,2 x 10-3 A; I3 = 0,25 x 10-3 A
Perhitungan : I1 = 2,10 A; I2 = 2,13 A; I3 = 0,03 A
2. Besarnya Tegangan
Pengukuran : Vab = 0,45 V; Vbc = 0,4 V; Vac = 0,85 V; Vbd = 1,35 V
Perhitungan : Vab = 0,54 V ; Vbc = 0,54 V; Vac = 1,08 V; Vbd = 0,6 V

3. Besarnya Arus Listrik dengan sumber 5 V dan 3 V:


Pengukuran : I1 = 0,3 x 10-3 A; I2 = 0,3 x 10-3 A; I3 = 0,2 x 10-3 A
Perhitungan : I1 = 2,176 A; I2 = 2,205 A; I3 = 0,029 A
4. Besarnya Tegangan
Pengukuran : Vab = Vbc = 0,8 V; Vac = 1,6 V; Vbd = 4 V
Perhitungan : Vab = Vbc = 0,6 V; Vac = 1,2 V; Vbd = 0,6 V

Yogyakarta, 18 Oktober 2019

RASHINATUN KAFFAH
NIM 19302241034

Anda mungkin juga menyukai