Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

(KB SUNTIK 1 BULAN)

Definisi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg


Estradiol Sipionat yang diberikan Injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron
Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.

Kontrasepsi Suntikan Hormon kombinasi (Lunelle)

Lunelle merupakan suspense cair dosis 0,5 mL yang diberikan perbulan, dan
mengandung 25 mg medroksiprogesteron dan 5 mg estradiol cipionat (MPA/E2C). mekanisme
kerja utamanya menekan ovulasi. Suspense ini juga menghambay sperma masuk kedalam vagina
dengan cara mengentalkan lendir serviks.suntikan tersebut dapat efektif selama 28 hari dengan
tenggat 10 hari (28 ± 5 hari) untuk suntikan ulang. Suntikan hormone kombinasi merupakan
salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif. (MPA/E2C) menawarkan banyak keuntungan
kepada penggunaan pil kontrasepsi oral kombinasi tanpa kewajiban meminum pil setiap hari. Hal
ni merupakan perbedaan antara penggunaan umum pil kontrasespsi ,oral kombinasi dan suntikan
hormone kombinasi. Manfaat kombinasi kontrasepsi hormone injeksi untuk beberapa wanita
antara lain siklus yang teratur dan cepat kembali ke masa subur.

Cara kerja

 Menekan ovulasi
 Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
 Perubahan pada endometrium (atrofi) sehi
 ngga implementasi terganggu
 Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

Efektivitas

 Sangat efektif (0,1- 0,4 kehamilan per 100 perempuan ) selama tahun pertama pengguna.
Keuntungan Kontrasepsi

 Risiko terhadap kesehatan kecil


 Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
 Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
 Jangka panjang
 Efek samping sangat kecil
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Keuntungan Nonkontrasepsi

 Mengurangi jumlah perdarahan


 Mengurangi nyeri saat haid
 Mencegah anemia
 Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endrometrium
 Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
 Mencegah kehamilna ektopik
 Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
 Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan perimenopause.

Kerugian

 Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting, atau
perdarahan sela sampai 10 hari.
 Mual,sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga.
 Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari
untuk mendapatkan suntikan.
 Efektifitasnya akan berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi
(fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberkolosis (Rifampisin)
 Dapat terjadi efek samping yang serius , seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah
pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
 Penambahan berat badan
 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B ,
atau infeksi virus HIV
 Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Indikasi Suntikan kombinasi

 Usia reproduksi
 Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
 Ingin mendapat kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
 Menyusui asi pascapersalinan > 6 bulan
 Pasca persalinan dan menyusui
 Anemia
 Nyeri haid hebat
 Haid teratur
 Riwayat kehamilan ektopik
 Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Kontraindikasi sintikan kombinasi

 Hamil atau diduga hamil


 Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
 Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
 Penyakit hati akut (virus hepatitis)
 Usia > 35 tahun yang merokok
 Penyakit katup jantung disertai komplikasi, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>
180/100 mmHg)
 Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan DM >20 tahun
 Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran
 Keganasan pada payudara.

Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi

 Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan
kontrasepsi tambahan.
 Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasespsi lain untuk 7 hari.
 Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat
dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk
7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7
hari.
 Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat
diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil.
 Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, suntikan pertama
dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil.
 Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi.
 Bila pascapersalinnan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi
 Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari.
 Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin
menggantinya kontrasepsi sebelumnya secara benar, sintukan kombinasi dapat segera
diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu-ragu, perlu dilakukan uji kehamilan
terlebih dahulu.
 Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal ,dan ibu tersebut ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat
dib`erikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya, tidak diperlukan metode kontrasepsi
lain.
 Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya
dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan, asal saja
diyakini ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya
haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid , metode kontrasepsi lain tidak diperlukan.
Bila sebelumnya menggunakan AKDR , dan ingin menggantinya dengan suntikan
kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.

Keadaan yang memerlukan perhatian khusus

Keadaan Anjuran
 Tekanan darah tinggi  <180/110 mmHg dapat diberikan,
tetapi perlu pengawasan.
 Kencing manis  Dapat diberikan pada kasus tanpa
komplikasi dan kencing manisnya
terjadi <20 tahun. Perlu diawasi
 Migraine  Bila tidak ada gejala neurologic yang
berhubungan dengan sakit kepala,
boleh diberkan.
 Menggunakan obat tuberculosis/obat  Berikan pil kontrasepsi kombinasi
epilepsy dengan 50𝜇g etinilestradiol atau cari
metode kontrasepsi lain.
 Mempunyai penyakit anemia bulan  Sebaiknya jangan menggunakan
sabit (sickle cell) suntikan kombinasi.

Efek samping

Efek samping yang timbul sama dengan efek samping pil kontrasepsi oral kombinasi
yaitu :

 Perdarahan tidak teratur terjadi terutama selama 3 bulan pertama


 Siklus menstruasi tidak teratur setelah 3 bulan
 Nyeri tekan pada payudara
 Timbul jerawat
 Peningkatan berat badan

Penanganan efek samping yang sering terjadi

Efek samping Penanganan


 Amenorea  Singkirkan kehamilan, bila tidak
terjadi kehamilan, dan tidak perlu
diberi pengobatan khusus. Jelaskan
bahwa darah haid tidak berkumpul
dalam Rahim. anjurkan klien untuk
kembali ke klinik bila tidak
datangnya haid masih menjadi
masalah. Bila klien hamil, rujuk
klien. Hentikan penyuntikan, dan
jelaskan bahwa hormon progestin
dan estrogen sedikit sekali
pengaruhnya pada janin.
 Mual/pusing/muntah  Pastikan tidak ada kehamilan. Bila
hamil, rujuk.bila tidak hamil,
informasikan bahwa hal ini adalah
hal biasa dan akan hilang dalam
waktu dekat
 Perdarahan /perdarahan bercak  Bila hamil, rujuk. Bila tidak hamil
(spotting) cari penyebab perdarahan yang lain.
Jelaskan bahwa perdarahan yang
terjadi merupakan hal biasa. Bila
perdarahan berlanjut dan
mengkhawatirkan klien, metode
kontrasepsi lain perlu dicari.
Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada penggunaan suntikan kombinasi

 Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di paru atau
serangan janting
 Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke,
hipertensi atau migran
 Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada
tungkai
 Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya,
kemungkinan terjadi kehamilan.
 Intervensi :
 1. Beritahu hasil pemeriksaan kesehatan pada ibu
 R/ Mengurangi kecemasan ibu terhadap kondisi kesehatannya.
 2. Lakukan informed consent terhadap ibu sebelum dilakukan penyuntikan KB
 R/ Dengan adanya persetujuan dari ibu dapat memberikan perlindungan hukum pada
petugas kesehatan dalam melakukan suatu tindakan.
 3. Siapkan alat yang akan digunakan dalam pemberian KB suntik 1 bulan
 R/ Persiapan yang matang dan tepat dalam meningkatkan kualitas dalam
memberikan pelayanan kontrasepsi dan lebih efektif dalam melakukan suatu
tindakan.
 4. Cuci tangan sebelum dilakukan tindakan penyuntikan
 R/ Cuci tangan merupakan langkah awal untuk mencegah terjadinya resiko
terjadinya kontaminasi silang antara petugas kesehatan dengan pasien.
 5. Lakukan pengocokan pada vial KB suntik 1 bulan secara lembut dan merata
 R/ Pengocokan memiliki fungsi agar baik atau larutan maupun kandungan
obat dapat bercampur menjadi homogen dan khasiat larutan KB dapat dirasakan oleh
ibu
 6. Lakukan penyedotan obat dari vial sampai habis dengan menggunakan spuit
 R/ Pemberian dosis yang tepat dapat meningkatkan efektifitas obat melebih
optimal
 7. Tentukan lokasi tempat penyuntikan
 R/ Lokasi yang tepat dalam pemberian KB suntik 1 bulan dapat
meningkatkan efektifitas kerja dari kontrasepsi yang diberikan
 8. Bersihkan lokasi kulit ibu pada daerah penyuntukan KB suntik 1 bulan
dengan menggunakan alkohol
 R/ Alkohol berfungsi mematikan kuman pathogen yang ada di sekitar lokasi
penyuntikan
 9. Lakukan penusukan pada lokasi kulit yang sudah dibersihkan dengan jarum
suntik steril, lakukan aspirasi pada lokasi tempat penyuntikan ibu dan masukkan obat
ke dalam tubuh ibu
 R/ Penusukan yang tepat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu,
dilakukan aspirasi mengurangi resiko masuknya obat ke dalam vena
 10. Tidak melakukan penekanan yang berlebihan pada lokasi tempat
penyuntikan, beritahu ibu untuk tidak melakukan pengusapan yang berlebihan pada
lokasi tempat penyuntikan
 R/ Pengusapan yang berlebihan menyebabkan obat lebih cepat terserap
dalam tubuh ibu dan mengurangi efektifitas dari kontrasepsi yang diberikan
 11. Buang alat suntik yang benar di tempat yang aman
 R/ Pembuangan yang tepat melindungi petugas kebersihan dari cidera dan penularan
infeksi melalui jerum suntik yang telah digunakan
 12. Berikan KIE ulang tentang efek samping penggunaan KB suntik 1 bulan kepada
ibu
 R/ Ibu dapat lebih kooperatif dengan keadaan kesehatannya
 13. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan
KB suntik 1 bulan berikutnya
 R/ Efektifitas konterasepsi KB suntik 1 bulan akan hilang dalam jangka waktu
1 bulan dan ibu memiliki resiko untuk terjadi kehamilan

Penatalaksanaan perawatan

 Setelah klien mendapat informasi yang menyeluruh, telah memilai lunelle, dan telah
menjalani penapisan untuk mengetahui kontraindikasi, suntikan pertama lunelle diberikan
dalam 5 hari setelah awitan menstruasi atau aborsi trimester pertama selesai; atau tidak
lebih cepat dari 4 minggu pascapartum bila klien tidak menyusui dan tidak lebih cepat
dari 6 minggu masa nifas bila klien menyusui.
 Lunelle diberikan sebagai suntikan intramuskuker (IM) ke dalam gluteus maksimus,
deltoid, atau paha anterior. Kocoklah vial berisi larutan di dalamnya dengan kuat sesaat
sebelum digunakan sampai suspense obat menjadi homogeny.
 Wanita harus dikonseling bahwa periode menstruasinya yang pertama, yang berlangsung
di bawah pengaruh lunelle, akan terjadi dalam 2 sampai 3 minggu bahwa ia harus
kembali dalam 28 ± 5 hari untuk mendapat suntikan berikut, dan bahwa ia harus kembali
untuk mendapat suntikan lagi dengan mengacu pada kalender dan bukan berdasarkan
kapan klien mengalami menstruasi. Apabila klien terlambat mendapat suntikan berikut, ia
perlu mengetahui bahwa ia rentan mengalami kehamilan dan bahwa ia harus
menggunakan spermisida dan kondom. Apabila terjadi hubungan seksual tanpa
perlindungan, maka klien terlambat lebih dari 33 hari untuk mendapat suntikan ulang,
pertama-tama anda harus menyingkirkan kemungkinan klien mengalami kehamilan.
 Pada kunjungan ulang, anda harus menanyakan klien hal-hal yang berkaitan dengan
menstruasinya dan semua efek samping yang terjadi selama pemberian suntikan. Klien
harus dijadwalkan untuk mendapat pemeriksaan fisik dan pelvik tahunan dan uji
laboratorium rutin.
 Bila klien mengeluh mual, sakit kepala, atau nyeri payudara, serta perdarahan,
informasikan kalau keluhan tersebut sering ditemukan, dan biasanya akan hilang pada
suntikan ke-2 atau ke 3.
 Apabila klien sedang menggunakan obat-obatan tuberculosis atau obat epilepsy, obat-
obat tersebut dapat menganggu efektifitas kontrasepsi yang sedang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

- Varney,Helen.dkk. 2006. Buku ajar asuhan kebidanan.Edisi 3. Jakarta : EGC


- Affandi,Biran.dkk. 2011. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi,Edisi 4 Jakarta :
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai