Anda di halaman 1dari 28

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. GMF-AeroAsia merupakan perusahaan perawatan pesawat

terbang yang ada di Cengkareng, Indonesia dan merupakan bengkel

perawatan pesawat terbesar di Indonesia saat ini. PT. GMF AeroAsia

awalnya adalah anak perusahaan penerbangan nasional yang sekarang

mampu berkembang dengan baik dan menjadi perusahaan terbuka. PT.

GMF AeroAsia juga merupakan bengkel perawatan pesawat yang

lengkap/One Stop Service, karena disamping dapat memperbaiki/merawat

Airframe (Rangka Pesawat) juga dapat merawat komponen dan mesin

pesawat.

PT. GMF AeroAsia yang mengelola bisnis maintenance, repair, dan

overhaul (MRO) telah memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang

menempati areal tanah seluas 1.150.000 , antara lain fasilitas

perkantoran, 4 hangar seluas 115.022 , fasilitas penyimpanan suku-

cadang, engine shop, structure and sheet metal shop, automatic test

equipment, electric motor shop dan lain-lain.

PT. GMF AeroAsia awalnya merupakan salah satu unit dari

perusahaan penerbangan nasional. Pada tahun 1949, perusahaan

penerbangan nasional didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan

pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata

nasional. Untuk mengoptimalkan peran dan kontribusinya, perusahaan ini


menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan, dan kenyamanan adalah

hal yang utama dari kesuksesan mereka, maka didirikanlah Maintenance

Facilities Support Center, yaitu tempat perawatan pesawat pada tahun 1984

yang kemudian berkembang dengan pesat. Pengembangan dan perluasan

Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Indonesia.

Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 juta. 63% dari

investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan teknologi

tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996,

Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan

menjadi unit (Strategic Business Unit) perusahaan penerbangan nasional

yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga.

Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi

anak perusahaan penerbangan nasional dengan nama PT. GMF AeroAsia.

Dengan identitas baru ini, PT. GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam

memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu

tempat perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di

dunia.

PT. GMF-AeroAsia yang berdiri di area luas sekitar 1.150.000

saat ini di tahun 2017 telah memiliki 4 bangunan hangar sebagai fasilitas

perawatan pesawat terbang dari berbagai jenis dan berbagai maskapai

penerbangan dari dalam domestic maupun internasional.

Hangar 1 yang memiliki luas sekitar 22.000 jenis hangar terbuka

dengan sistem tangga besar (dock) yang di pergunakan untuk merawat


pesawat jenis Boeing 747-200/300/400, Boeing 777-200/300ER. Hangar 1

mampu melaksanakan perawatan kecil maupun perawatan besar.

Hangar 2 yang memiliki luas sekitar 23.000 jenis hangar terbuka

tanpa sistem tangga besar (dock) yang dipergunakan untuk merawat

khususnya maskapai Garuda dan Citilink dari berbagai jenis pesawat ATR

72-600, Bombardier CRJ 1000, Boeing 737-300/500//800/max8, Boeing

747-400, Boeing 777-300ER, Airbus 320-200/neo, Airbus 330-200/300,

hangar 2 hanya melaksanakan perawatan kecil.

Hangar 3 yang memiliki luas sekitar 23.000 jenis hangar terbuka

dengan system tangga besar (dock) yang dipergunakan untuk merawat

pesawat jenis Airbus 330-200/300, hangar 3 mampu melaksanakan

perawatan kecil maupun perawatan besar.

Hangar 4 yang memiliki luas sekitar 67.022 jenis hangar terbuka

yang merupakan hangar terbesar saat ini di dunia dengan system tangga

besar (dock) yang dipergunakan untuk merawat pesawat jenis ATR 72-600,

Bombardier CRJ 1000, Boeing 737-300/500//800/max8, Airbus 320-

200/neo, hangar 4 mampu melaksanakan perawatan kecil maupun

perawatan besar.

PT. GMF AeroAsia juga memiliki workshop untuk perawatan

komponen mulai dari engine, landing gear (roda pendarat), hydraulic

actuator, generator, battery, composite repair, sheet metal repair, seat

shop, emergency equipment, oxygen bottle, firex bottle dan component

lainnya. PT. GMF AeroAsia juga memiliki sekolah yang difungsikan untuk

belajar tentang pesawat secara umum dan khusus yang nantinya juga

diberikan sertifikat sebagai syarat untuk bekerja pada pesawat terbang.


3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam organisasi perusahaan akan dijelaskan struktur organisasi

perusahaan, tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian unit bisnis dalam

perusahaan. Dan berikut adalah struktur organisasi pada PT. GMF

AeroAsia.

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi


Sumber referensi CASR PART 145 AMO (APPROVED
MAINTENANCE ORGANIZATION)

3.1.1 Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan struktur organisasi di atas, uraian singkat tentang tugas

dan tanggung jawab masing-masing bagian dari PT. GMF AeroAsia adalah

sebagai berikut:
1. Board of Director

Board of Directors bertugas untuk memimpin dan

mengarahkan perusahaan dalam menyediakan solusi maintenance

pesawat terbang yang terintegrasi dan terpercaya dalam

menciptakan safer sky (penerbangan yang aman).

2. Line Maintenance

Line Maintenance bertugas untuk mengatur A/C (Aircraft)

Line Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan

sasaran TAT (Turn Around Time). Memastikan semua sumber daya

yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan

berdasarkan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi yang ada

pada setiap pesawat terbang. Memastikan semua Line Maintenance

yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance

untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi

dari otorisasi A/C yang teregistrasi dan program pemeliharaan

operator.

3. Base Maintenance

Base Maintenance bertugas untuk mengatur A/C Base

Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan

sasaran TAT. Selain itu, Base Maintenance juga harus memastikan

semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan

pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi

sesuai dengan permintaan. Dan memastikan semua A/C

Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base


Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang

dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi.

4. Component Maintenance

Component Maintenance bertugas untuk mengatur kegiatan

pemeliharaan A/C Components and Emergency Equipment dalam

cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Selain itu

Component Maintenance juga bertugas untuk memastikan semua

sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan

pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi

sesuai dengan permintaan. Component Maintenance juga harus

memastikan semua Component Maintenance yang diperlukan dan

perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat

rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C

yang teregistrasi.

5. Engine Maintenance

Engine Maintenance mengatur dalam cara mencapai kualitas

produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya

yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan

otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan

permintaan. Memastikan semua Engine Maintenance yang

diperlukan dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk

membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari

otorisasi A/Cyang teregistrasi.


6. Engineering Services

Bertugas mengatur fungsi Engineering Services dalam cara

mencapai kualitas produk, biaya yang efektif dan sasaran tepat

waktu. Memastikan semua data engineering yang diperlukan dan

sumber daya data tersedia dalam melakukan kegiatan engineering

untuk mencapai kebutuhan pelanggan dan otorisasi yang ada.

Memastikan semua data yang diperlukan dalam mendukung

pemeliharaan, kepercayaan dan pengembangan dari program

pemeliharaan operator dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan

untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi

dari keperluan operator yang terotorisasi.

7. Trade and Asset Management

Bagian ini bertugas untuk mengatur fungsi Trade and Asset

Management dalam cara mencapai aset yang efektif (material) untuk

mendukung PT. GMF AeroAsia dalam pemeliharaan untuk

perusahaan-perusahaan penerbangan. Mengecek kinerja dari

manajemen aset dan perserdiaan dalam hal ketersediaan dalam

menyediakan material untuk melayani perusahaan-perusahaan

penerbangan.

8. Internal Audit and Control

Internal Audit dan Control bertugas untuk memastikan semua

kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai dengan prinsip dan prosedur

akuntansi dan keuangan yang ada dan kebutuhan


perusahaan dan pemerintahan yang baik. Dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

A. Internal Audit bertanggung jawab dalam pemenuhan,

pengefektifan, efisiensi dan melakukan proses ekonomi bisnis

dalam Risk Based Auditdan Good Corporate Government (GCG)

dalam pesanan.

B. Internal Control bertugas untuk memeriksa rencana perusahaan,

neraca keuangan dan laporan manajemen pada setiap waktu,

menganalisa dan mengontrol indikator, serta menganalisa dan

mengontrol keuangan.

9. Quality Assurance

Quality Assurance bertanggung jawab pada pengendalian

independen terhadap kinerja dari kualitas sistem PT. GMF AeroAsia

dan meminta perbaikan jika diperlukan oleh Chief Executive Officer,

Vice President dan General Manager. Dan juga melakukan kegiatan

yang berhubungan dengan kualitas sistem. Quality Assurance ini dibagi

menjadi 2 bagian:

A. Workshop Quality Control memeriksa semua komponen dan

perawatan mesin sesuai dengan operators maintenance program,

data peralatan dan prosedur PT. GMF AeroAsia.

B. Aircraft Quality Control memastikan/memeriksa semua peralatan

aircraft agar sesuai dengan operator’s maintenance program, data

peralatan dan prosedur PT. GMF AeroAsia.


10. Corporate Finance

Bertugas mengawasi proses keuangan PT. GMF AeroAsia,

mendukung manajemen dengan penganggaran, kalkulasi biaya dan

administrasi faktur. Dibagi menjadi 3 bagian yaitu

A. Treasury mengatur investasi perusahaan yang sesuai dengan polis

investasi, tujuan dan peraturan pemerintah.

B. Revenue and Risk Management mengatur investasi perusahaan

yang sesuai dengan polis investasi, tujuan dan peraturan

pemerintah.

C. Accounting and Financial Report bertanggung jawab dalam

melakukan neraca keuangan, mengontrol biaya, memonitor

pendapatan dan pengeluaran.

11. Business cooperation and Development

Orang yang bertanggung jawab pada Business Corperation and

Development, memperoleh tugas/kerjaan dari pelanggan dan

meningkatkan hubungan bisnis yang baik. Bussiness cooperation and

development dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

A. Marketing disini bertugas untuk menyusun, merencanakan,

mengorganisasikan dan membuat kontrak untuk mencapai target.

B. Business Development and Strategy mengembangkan dan

mengatur strategi bisnis serta merencanakan sesuai dengan visi,


misi, polis, produk dan pengembangan bisnis dan setting-up joint

venture pada PT. GMF AeroAsia.

C. Contract menyusun, merencanakan, mengorganisasikan dan

membuat kontrak untuk mencapai target pemasaran.

12. Corporate Strategy and Development

Mengatur fungsi manajemen sumber daya manusia,

mengembangkan program peningkatan proses dan mengawasi kinerja

perusahaan dalam mencapai tujuan. Dibagi menjadi 5 bagian yaitu:

A. Legal mengorganisasikan dan mengontrol bagian internal dan

eksternal untuk mencapai pengembangan bisnis yang sesuai

dengan polis resmi(legal) dan peraturan pemerintah.

B. Corporate Communication memeriksa/memastikan program

komunikasi efektif dalam line up managemen dan pegawai.

C. Human Resources Management mengembangkan polis human

resources dan program untuk PT. GMF AeroAsia dengan

perencanaan organisasi.

D. Facility Maintenance mengatur fasilitas perawatan pada PT. GMF

AeroAsia dan penggunaan fire High System untuk meningkatkan

produk, biaya dan target.

E. Information Technology mengembangkan dan memelihara sistem

informasi manajemen, software dan hardware.


3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

3.2.1 Prosedur Yang Berjalan

Kegiatan perawatan pesawat di PT. GMF AeroAsia khususnya

pelaksanaan di hangar wajib menggunakan tools yang sudah di standarisasi

oleh pihak manufaktur pesawat. Tools yang di sediakan terdapat pada tools

store di setiap hangar dan dapat di gunakan oleh Teknisi pesawat untuk

melakukan perawatan pesawat. Teknisi dapat melakukan peminjaman tools

sesuai jobcard yang telah di buat oleh divisi planner. Peminjaman tools di

lakukan langsung oleh teknisi di tools store dan teknisi menulis list data tools

yang di pinjam serta mencantumkan nomor ID card pegawai sebagai identitas

peminjam. Selanjutnya pegawai tools store menyiapkan tools yang telah di list

oleh teknisi peminjam. Setelah pekerjaan perawatan pesawat selesai, teknisi

dapat mengembalikan tools yang telah di pinjam ke tools store sesuai item yang

ada di list peminjaman.

PT. GMF-AeroAsia berkomitmen untuk melakukan perawatan dengan

baik dan mengikuti tata cara dengan benar yang dituangkan pada Quality

Prosedure (QP-209-05) tentang Aircraft maintenance Proses Control (tahapan

proses perawatan) Adapun tata cara penulisan dituangkan pada Quality Bulettin

(QB-006-2015) tentang instruction to fill loan tools list (cara pengisian).

list peminjaman tools juga berfungsi sebagai rekaman peminjaman yang

pernah dilaksanakan. Jika sewaktu-waktu ada data yang diperlukan maka list

ini menjadi salah satu alat bukti. List yang berisikan informasi peminjaman

tools yang telah di gunakan oleh teknisi.


Gambar 3.2. Form list peminjaman

Cara pengisian list peminjaman tools :

Log Number : No urutan peminjaman

Aircraft Reg : Regitrsasi pesawat

Name/ID Number : Nama dan nomor ID pegawai

Unit : Unit divisi

Date : Tanggal

Reference : Referensi pekerjaan


Tools Name : Nama Tools

Part Number : Nomor part tools

Key Number : Nomor Key Part tools

Time In : Watu peminjaman

Time Out : Waktu pengembalian

3.5.3 Analisis Prosedur Sistem Peminjaman Tools Yang Berjalan

1. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Usecase Diagram


Berdasarkan Gambar 3.3 Usecase diagram diatas bisa diuraikan sebagai

berikut :

1. Actor teknisi melakukan peminjaman dan menulis list tools yang akan

di pinjam dan kemudian mengembalikan setelah selesai melakukan

perawatan pesawat.

2. Actor staff selanjutnya menyiapkan tools yang telah di list dan

kemudian menerima pengembalian tools dan memeriksa kelengkapan

kemudian mengarsipkan laporan peminjaman

3. Manager tools store dapat melihat laporan peminjaman

2. Activity Diagram

Gambar 3.4. Activity Diagram


Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdiri dari :

A. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

B. 3 Vertical Swimlane yaitu teknisi, staff dan manager

C. 9 activities yang dilakukan diantaranya teknisi merequest tools, staff

menerima list, menyiapkan tools, menerima tool, menyimpan laporan,

dan manager dapat melihat laporan.

D. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

3. Sequence Diagram

Gambar 3.5. Squence Diagram

Berdasarkan gambar 3.5 squence diagram diatas yang sedang berjalan saat

ini menjelaskan yaitu :

A. 3 actor yang melakukan kegiatan diantaranya teknisi,staff, manager.

B. 1 life line mengenai data laporan kerja.

C. 7 message spesifikasi kegiatan memberi dan menerima informasi yang

di lakukan antara teknisi, sataff dan manager.

3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan

3.3.1 Metode Analisa Sistem

Analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode

analisa SWOT dengan mengelompokan kekuatan (Strengths), kelemahan

(Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threat).


Berikut ini tabel analisa SWOT pada sistem aplikasi peminjaman tools

dengan barcode:

Tabel 3.1. Analisa SWOT Sistem Berjalan

Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

1.Tersedianya form sbgi 1.

data dalam peminjaman

2. Apliksi dapat di akses oleh 2.

mekanik / teknisi

Peluang (Opportunities) Ancaman (Threat)

1. 1.

2. 2.

Kemudian untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam

mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin

yaitu dengan strategi SWOT.

Strategi SWOT terdiri dari S-O, strategi menggunakan kekuatan yang

dimiliki yaitu strategi S-T, analisa strategi mengurangi kelemahan internal


supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O , serta mengatasi

ancaman yang ada di ekternal yaitu strategi W-T.

Berikut adalah matriks analisa SWOT sistem pelaporan pergantian shift

kerja :

Tabel 3.2. Matriks Analisa SWOT Sistem Berjalan


Faktor Internal
Kelemahan
Kekuatan (Strengths) (Weakness)

Faktor Eksternal
Peluang S-O W-O
(Opportunities)
1. Mempermudah 1. Perlu adanya sistem

Dalam mem- terkomputerisasi

persiapkan Yang dapat

Tools mempermudahkan

2. Integrasi yang Dalam proses

Akurat akan peminjaman

Mencegah 2. Perlu adanya

Kesalahan dan aplikasi khusus

Mempercepat Untuk sistem

pekerjaan. Terintegrasi pada

tiap hangar.

3. Sistem aplikasi bisa

menyimpan data

sebagai file jika data

diperlukan.
S-T W-T

1. Menginformasikan 1. Dengan

System perkembangan

Komputerisasi teknologi yang ada,

Digunakan untuk System yang harus

Membantu sistem Ikut berkembang

peminjaman dalam Untuk mendukung


Ancaman (Threats)
bekerja. proses kerja

2. Orang-orang yang

Terlibat dalam

pekerjaan harus

konsisten.

3.3.2 Analisa Batasan Sistem

Pada saat sistem peminjaman tools dengan barcode yang sedang

berlangsung di butuhkan informasi-informasi terkait tools yang masih tersedia

di setiap hangar. Kondisi ini perlu di informasikan kepada unit-unit kerja lain

yang ikut mendukung yang mudah diakses dan dapat di ketahui secara realtime.
3.3.3 Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa sumber masukan yang menjadi dasar dari

proses pada sebuah sistem, data peminjaman pada tools store PT.Garuda

Maintenance Facility sebagai berikut :

Nama Masukan : Teknisi

Fungsi : Perawatan pesawat

Sumber : Teknisi

Media : Tools

Frekuensi : Sebelum bekerja

Format : Dokumen list

Keterangan : Kegiatan kerja

3.3.4 Analisa Proses

Analisa proses menjelaskan tentang semua proses dalam sebuah sistem

yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan, berikut ini adalah

analisa proses dari sistem berjalan peminjaman tools pada PT.GMF AeroAsia

sebagai berikut :

Nama Modul : List peminjaman tools

Masukan : Tulisan laporan peminjaman

Keluaran : List peminjamaan

Ringkasan Proses : proses peminjaman tools


Dari hasil analisa penelitian yang dilakukan pada PT.GMF AeroAsia,

proses peminjaman tools yang dilakukan menggunakan media kertas sebagai

bukti peminjamaan tools.

3.3.5 Analisa Keluaran

Keluaran sistem adalah semua informasi yang keluar dari suatu proses,

dapat berupa hasil cetakan atau dapat juga tampilan pada aplikasi yang sudah

dalam bentuk standart tertentu, atau juga sebuah informasi yang dijadikan data

untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan, seperti pada sistem aplikasi

peminjaman tools dengan barcode pada PT.Garuda Maintenance Facility

sebagai berikut :

Nama Keluaran : List peminjaman tools

Fungsi : Menginformasikan peminjaman tools

Media : Web

Distribusi : Integrasi di seluruh hangar

3.4 Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

3.4.1 Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis

adalah sebagai berikut:

1. Proses peminjaman berupa tulisan dengan media kertas.

2. Tidak terintegrasinya informasi di tiap-tiap hangar

3. Untuk mengetahui List peminjaman dan dapat mengkontrol setiap tools yang

di pinjam

3.4.2 Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi

pada sistem yang berjalan bagaimana dalam pelaksanaan peminjaman tools,

terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain

1. Diperlukannya sebuah sistem peminjaman tools yang dapat menjaga

dan mengkontrol tools yang di pinjam.

2. Diperlukannya sebuah sistem peminjaman yang mudah diakses kapan

saja.

3. Sebuah system aplikasi peminjaman dan pengembalian yang telah

selesai dan yang sedang berlangsung.

4. Sistem informasi di seluruh hangar yang dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan dari beberapa masalah yang sering terjadi.

5. Sistem peminjaman menjadi bahan persiapan untuk perawatan pesawat

berikutnya.

3.5 User Requirement

3.5.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil

pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi

dan wawancara. Untuk membuat sistem aplikasi peminjaman tools dengan

barcode pada PT GMF Aeroasia.

Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap 1


Fungsional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat:
No Keterangan
1 Terdapat Login
2 Terdapat menu forgot password
3 Terdapat table list peminjaman
4 Menampilkan logo perusahaan
5 Menampilkan nama perusahaan
6 Menampilkan menu pilihan Tools
7 Menampilkan menu home
8 Menampilakn menu pilihan type maintenance
9 Menampilkan menu history peminjaman
10 Menampilkan tanggal,bulan dan tahun peminjaman
11 Menampilkan foto tools
12 Memiliki fasilitas part number / serial number tools
13 Memiliki fasilitas view,edit,delete pada menu peminjaman
14 Memiliki fasilitas cari pada menu peminjaman
15 Memiliki fasilitas penyimpanan data
16 Memiliki fasilitas maintenance
17 Memiliki fasilitas pilihan masalah
18 Memiliki foto laporan kerusakan tools
19 Memiliki pilihan untuk pengerjaan
20 Memiliki tampilan peminjaman berhasil
21 Memiliki pengembalian berhasil
22 Menampilkan tools yang tersedia
23 Menampilkan tools yang sedang di gunakan
24 Terdapat log out
25 Memiliki tampilan setelah log out

Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat
1 Memiliki tampilan sistem mudah dipahami oleh user
2 Memiliki kecepatan akses
Penyusun
Stakeholder
Sabri Awalu Kurnia
NIP: NIM: 1522489334

3.5.2 Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I

berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk

memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada

sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk

dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap 2

Fungsional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat:
No Keterangan M D I
1 Terdapat Login √
2 Terdapat menu forgot password √
3 Terdapat table list peminjaman √
4 Menampilkan logo perusahaan √
5 Menampilkan nama perusahaan √
6 Menampilkan menu pilihan Tools √
7 Menampilkan menu home √
8 Menampilakn menu pilihan type maintenance √
9 Menampilkan menu history peminjaman √
10 Menampilkan tanggal,bulan dan tahun peminjaman √
11 Menampilkan foto tools √
12 Memiliki fasilitas part number / serial number tools √
13 Memiliki fasilitas view,edit,delete pada menu peminjaman √
14 Memiliki fasilitas cari pada menu peminjaman √
15 Memiliki fasilitas penyimpanan data √
16 Memiliki fasilitas maintenance √
17 Memiliki fasilitas pilihan masalah √
18 Memiliki foto laporan kerusakan tools √
19 Memiliki pilihan untuk pengerjaan √
20 Memiliki tampilan peminjaman berhasil √
21 Memiliki pengembalian berhasil √
22 Menampilkan tools yang tersedia √
23 Menampilkan tools yang sedang di gunakan √
24 Terdapat log out √
25 Memiliki tampilan setelah log out √

Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat M D I
1 Memiliki tampilan sistem mudah dipahami oleh user √
2 Memiliki kecepatan akses √

Keterangan:

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

3.5.3 Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara

mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.

Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui

metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat

diantaranya :

Tabel 3.5. Elisitasi tahap 3

Fungsional
Feasability
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat: T O E
No Keterangan L M H L M H L M H
1 Terdapat Login √ √ √
2 Terdapat menu forgot password √ √ √
3 Terdapat table pengisian peminjaman √ √ √
4 Menampilkan logo perusahaan √ √ √
5 Menampilkan nama perusahaan √ √ √
6 Menampilkan menu pilihan Tools √ √ √
7 Menampilkan menu home √ √ √
8 Menampilakn menu pilihan type maintenance √ √ √
9 Menampilkan menu history peminjaman √ √ √
10 Menampilkan tanggal,bulan dan tahun peminjaman √ √ √
11 Menampilkan foto tools √ √ √
12 Memiliki fasilitas part number / serial number tools √ √ √
Memiliki fasilitas view,edit,delete pada menu
13 √ √ √
peminjaman
14 Memiliki fasilitas cari pada menu peminjaman √ √ √
15 Memiliki fasilitas penyimpanan data √ √ √
16 Memiliki fasilitas maintenance √ √ √
17 Memiliki foto kerusakan tools √ √ √
18 Memiliki tampilan peminjaman berhasil √ √ √
19 Memiliki pengembalian berhasil √ √ √
20 Menampilkan tools yang sedang di gunakan √ √ √
21 Terdapat log out √ √ √
22 Memiliki tampilan setelah log out √ √ √
Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat
1 Memiliki tampilan sistem mudah dipahami oleh user √ √ √
2 Memiliki kecepatan akses √ √ √

Keterangan
T (Technology) : Bagaimana tata teknik pembuatan

O (Operational) : Bagaimana tata cara pengguna

E (Economic) : Berapakah biaya yang di perluakan

H (High) : Sulit dikerjakan

M (Middle) : Mampu dikerjakan

L (Low) : Mudah dikerjakan


3.3.2 Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang

dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan

dikembangkan. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.6. Elisitasi Final

Fungsional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat:
No Keterangan
1 Terdapat Login
2 Terdapat menu forgot password
3 Terdapat table pengisian peminjaman
4 Menampilkan logo perusahaan
5 Menampilkan nama perusahaan
6 Menampilkan menu pilihan Tools
7 Menampilkan menu home
8 Menampilakn menu pilihan type maintenance
9 Menampilkan menu history peminjaman
10 Menampilkan tanggal,bulan dan tahun peminjaman
11 Menampilkan foto tools
12 Memiliki fasilitas part number / serial number tools
Memiliki fasilitas view,edit,delete pada menu
13
peminjaman
14 Memiliki fasilitas cari pada menu peminjaman
15 Memiliki fasilitas penyimpanan data
16 Memiliki fasilitas maintenance
17 Memiliki foto kerusakan tools
18 Memiliki tampilan peminjaman berhasil
19 Memiliki pengembalian berhasil
20 Menampilkan tools yang sedang di gunakan
21 Terdapat log out
22 Memiliki tampilan setelah log out
Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat
1 Memiliki tampilan sistem mudah dipahami oleh user
2 Memiliki kecepatan akses

Penyusun

Sabri Awalu Kurnia


NIM: 1522489334

Mengetahui,

Pembimbing

NID:

Menyetujui,

Stakeholder Kepala Jurusan

NIP: NID:

Tabel 3.6. Elisitasi Final

Anda mungkin juga menyukai