a. Pencegahan
Pencegahan primer
o Menghindari
Pencegahan Sekunder
o Deteksi dini agar tidak terjadi komplikasi
Pencegahan Tersier (sudah sakit, kita menghindari ketergantungan, menghindari kecatatan
yg lebih parah)
o Membatasi gejala sisa tanpa bantuan orang lain
o Rehabmedik
b. Imunisasi
Pemindahan / transfer antibodi secara pasif
e.g. Imunoglobulin
Meningkatkan kekebalan seseorang atas suatu antigen
Mencegah suatu penyakit pada seseorang atau menghilangkan penyakit dari
populasi bahkan dunia
c. Vaksin
Pemberian antigen yang dapat merangsang pembentukan antibodi dari sistem imun
didalam tubuh
Kualitas dan kuantitas vaksin menentukan keberhasilan. Ditentukan dari cara, dosis,
dan frekuensi pemberian
Vaksin atau imunisasi dibuat dari jenis virus atau bakteri yang paling banyak
menyebabkan sakit atau penyakit yang berat.
e.g. Diare (Penyebabnya bisa oleh e. coli, shigella, rotavirus, dll tpi yang dibuat
vaksin itu yang disebabkan oleh rotavirus karena rotavirus bisa menyebabkan
dehidrasi dgn cepat muntah panas disertai diare yg benar- benar cair bisa 20-30x
BAB perhari)
Jenis Vaksin:
Hidup attenuated
1. Kuman atau virus yang dilemahkan
2. Modifikasi virus/bakteri patogen
3. Masih bisa replikasi dan menimbulkan imunitas tapi tidak patogen
4. Hati- hati pemberian terhadap pasien yang imunosupresan (HIV,
LES, penggunaan steroid jangka pnjang,dll)
5. Contohnya:
a. Virus dari virus hidup: campak, parotitis, rubella, polio,
rotavirus, yellow fever
b. Vaksin dari bakteri: BCG, demam tifoid, oral
* Kalo bayi terlahir dari ibu yang menderita Rubella, bayinya bisa mengalami Trias Rubella yaitu
1. Buta kongenital
2. Deafness,
3. Bocor jantung
Inactivated
1. Dengan membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan
2. Dibuat tidak aktif dengan penanaman bahan kimia
3. Tidak dapat tumbuh dan menyebabkan penyakit
4. Membutuhkan dosis multipel, yg pertama hanya memacu persiapan
5. Contohnya:
a. Virus inactivated: polio injeksi, rabies, hepatitis A
b. Bakteri inactivated: pertusis tifoid, kolera, lepra
c. Vaksin fraksional sub unit: hepatitis B, influenza, pertusis a-
seluler, tifoid Vi, lyme disease
d. Toksoid: difteri, botulinum
e. Polisakarida murni: pneumokokkus, meningokokkus, HiB
f. Gabungan polisakarida: HiB, pneumokokkus
d. Rantai Vaksin
Rangkaian proses penyimpanan dan transportasi vaksin u/ menjamin kualitas vaksin
dari pabrik sampai diberikan ke pasien
Rangkaian rantai vaksin:
Proses penyimpanan di kamar dingin/beku
Lemari pendingin
Alat pembawa vaksin
Alat pengukur dan mempertahankan suhu
Suhu Optimum vaksin hidup
+ 2 s/d +8 C
>+8 C vaksin hidup cepat mati
< +2 C - beku: potensi masih tetap baik
Suhu Optimum vaksin mati
+2 s/d +8 C
<+2 C rusak
Lemari es dan freezer
Satu lemari es satu stop kontak
Jarak dengan dinding 10-15 cm, kankir 15 cm
Sirkulasi harus baik
Tidak boleh sunexposure
Suhu +2 s/d +8 C
Membuat cool pack / kotak dingin cair
Suhu dalam freezer -25 - -15C
Sebaiknya pintu lemari es hanya dibuka 2x
Perbedaan lemari es dan freezer
e. KIPI
Kejadian berupa efek-efek vaksin atau efek samping
Klasifikasi lapangan
1. Kesalahan teknik
2. Reaksi suntikan
3. Reaksi vaksin
4. Koinsiden
5. Penyebab tidak diketahui
Klasifikasi kausalitas
1. Unrelated (tidak ada bukti hubungan kausal
2. Unlikely (bukti tidak cukup untuk menolak atau menerima)
3. Possible (bukti memperkuat penolakan hub kausal)
4. Probable (bukti memperkuat penerimaan hub kausal)
5. Certain (bukti memastikan hub kausal)
VAKSINASI
BCG
-Disuntikan sebelum usia 3 bulan di lengan kanan atas
-Do: 0,05 ml (<1tahun), 0,1 ml (>1ml)
-Reaksi : papula 2-6 mg, membesar ulserasisembuh perlahan
-Efek samping : limfadenitis, bcg itis diseminasi
-KI : pasien imunokompresan, gizi buruk, infeksi kulit, tbc, kehamilan
Hepatitis B
-Jadwal : 0,1,6 bulan (antibodi paling optimal)
-Imunisasi pertama setelah lahir (12 jam), dilanjutkan 2,3,4 bulan (DPT combo)
-Do: 0,5 ml
-Intramuskular anterolateral paha
DPT combo
-Jadwal 2,3,4 bulan
-Do : 0,5 ml
-Lokasi intramuskular anterolateral paha
-Efek samping : Ringan (reaksi lokal, demam) Berat (menangis . 3 jam, kejang, reaksi
anafilaktik)
Polio Vaksin virus hidup dilemahkan (OPV)
Vaksin in aktif (IPV)