1. Rangga Adi
2. Reinanda Putri
3. Resi Salma
4. Rettita Dwi
Dari bagan 2.1 diatas dapat ditarik analog antara struktur organisasi engan struktur ruang.
Masing-masing struktur memiliki hierarki. Di dalam struktur organisasi tingkat hierarki
menggambarkan besarnya kekuasaan/kewenangan sedangkan dalam struktur ruang hierarki
menggambarkan besarnya daya tarik atau luasnya wilayah pengaruh. Garis penghubung dalam
struktur organisasi adalah alur perintah dan pelaporan sedangkan dalam struktur ruang hal ini
terkait dengan jarak dan daya tarik di mana daya tarik dipengaruhi oleh potensi masing masing
lokasi dan jarak yang menghubungkan dua potensi. Masing-masing kotak empat persegi dalam
struktur organisasi menggambarkan posisi atau jabatan, sedangkan dalam struktur ruang
menggambarkan lokasi dan besarnya konsentrasi. Bedanya dalam struktur organisasi posisi
bawahan selalu digambarkan berada di bawah posisi atasannya sedangkan dalam struktur ruang,
posisi lokasi tidak harus berada di bawah (di selatan) induknya (kota terbesar) namun dapat
mengambil posisi mengelilingi induknya.
Struktur ruang merupakan pembangkit berbagai aktivitas di dalam wilayah dan sangat
berpengaruh dalam menentukan arah penggunaan lahan di masa yang akan datang. Perubahan
struktur ruang atau penggunaan lahan dapat terjadi karena investasi pemerintah atau investasi
pihak swasta. Keberadaan dan lokasi investasi swasta perlu mendapat izin pemerintah. Hal ini
penting agar pemerintah dapat mengarahkan struktur tata ruang atau penggunaan lahan yang
menguntungkan dan mempercepat tercapainya sasaran pembangunan.
Pendekatan regional semestinya dapat menjawab berbagai pertanyaan yang belum terjawab
apabila hanya menggunakan pendekatan sektoral seperti berikut :
1. Lokasi dari berbagai kegiatan ekonomi yang akan berkembang.
2. Penyebaran penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan munculnya pusat-
pusat pemukiman baru.
3. Adanya perubahan pada struktur ruang wilayah dan prasarana yang perlu dibangun untuk
mendukung perubahan struktur ruang tersebut.
4. Perlunya penyediaan berbagai fasilitas sosial (sekolah, rumah sakit, jaringan listrik,
jaringan telepon, dan penyediaan air bersih) yang seimbang pada pusat-pusat
permukiman dan pusat berbagai kegiatan ekonomi yang berkembang.
5. Perencanaan jaringan penghubung (prasarana dan mode transportasi) yang akan
menghubungkan berbagai pusat kegiatan atau permukiman secara efisien.