Anda di halaman 1dari 5

Bencana alam

Bencana alam (bahasa Inggris: Natural disaster), adalah suatu peristiwa alam yang
mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia.[1] Peristiwa alam dapat berupa banjir,
letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es,
gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.[2]
Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami.[2] Contohnya adalah kelaparan, yaitu
kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia
dan alam.[2] Dua jenis bencana alam yang diakibatkan oleh peristiwa di luar angkasa jarang
mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari.[2]

Bencana alam di Indonesia dan penanggulangannya


Indonesia merupakan negara yang sangat rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami,
letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.[17] Sekitar 13 persen
gunung berapi dunia yang berada di kepulauan Indonesia berpotensi menimbulkan bencana
alam dengan intensitas dan kekuatan yang berbeda-beda.[17]

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang memakan banyak korban
jiwa di Provinsi Aceh (NAD) dan Sumatra Utara memaksa diadakannya upaya cepat untuk
mendidik masyarakat agar dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi bencana
alam.[17] Namun, upaya yang dilaksanakan tidak efektif karena persiapan menghadapi bencana
alam belum menjadi mata pelajaran pokok dalam kurikulum di Indonesia.[17] Materi-materi
pendidikan yang berhubungan dengan bencana alam juga tidak banyak.[17]

Laporan Bencana Asia Pasifik 2010 menyatakan bahwa masyarakat di kawasan Asia Pasifik 4
kali lebih rentan terkena dampak bencana alam dibanding masyarakat di wilayah Afrika dan
25 kali lebih rentan daripada di Amerika Utara dan Eropa.[18] Laporan PBB tersebut
memperkirakan bahwa lebih dari 18 juta jiwa terkena dampak bencana alam di Indonesia dari
tahun 1980 sampai 2009.[18] Dari laporan yang sama Indonesia mendapat peringkat 4 sebagai
salah satu negara yang paling rentan terkena dampak bencana alam di Asia Pasifik pada periode
tahun 1980-2009.[18] Laporan Penilaian Global Tahun 2009 pada Reduksi Risiko Bencana juga
memberikan peringkat yang tinggi untuk Indonesia pada level pengaruh bencana terhadap
manusia – peringkat 3 dari 153 untuk gempa bumi dan 1 dari 265 untuk tsunami.[18]

Walaupun perkembangan manajemen bencana di Indonesia meningkat pesat sejak bencana


tsunami tahun 2004, berbagai bencana alam yang terjadi selanjutnya menunjukkan
diperlukannya perbaikan yang lebih signifikan.[18] Daerah-daerah yang rentan bencana alam
masih lemah dalam aplikasi sistem peringatan dini, kewaspadaan risiko bencana dan kecakapan
manajemen bencana.[18] Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia yang dimulai tahun 2005,
masih dalam tahap pengembangan.[18]

Menurut kebijakan pemerintah Indonesia, para pejabat daerah dan provinsi diharuskan berada
di garis depan dalam manajemen bencana alam.[18] Sementara Badan Nasional Penanggulangan
Bencana dan tentara dapat membantu pada saat yang dibutuhkan.[18] Namun, kebijakan tersebut
belum menciptakan perubahan sistematis di tingkat lokal.[18] Badan penanggulangan bencana
daerah direncanakan di semua provinsi namun baru didirikan di 18 daerah.[18] Selain itu,
kelemahan manajemen bencana di Indonesia salah satunya dikarenakan kurangnya sumber
daya dan kecakapan pemerintah daerah yang masih bergantung kepada pemerintah pusat.[18]
11 Macam-macam Bencana Alam dan
Penjelasannya yang Terjadi di Indonesia
Pada tahun 2018, Indonesia mengalami berbagai bencana alam. Mulai dari gempa di Lombok,
tsunami di Palu, banjir dan longsor di Sumatera, gunung meletus di beberapa wilayah serta
masih banyak yang lainnya. Munculnya macam-macam bencana alam ini merupakan hal yang
wajar karena, secara geografis Indonesia dilalui oleh cincin api Pasifik dan sabuk Alpide.
Indonesia berdiri di atas pertemuan lempeng-lempeng tektonik.

Lempeng-lempeng itu ada diatas lapisan cair, panas, dan plastis(astenosfer) yang dapat
bergerak secara tidak beraturan. Pergerakan tersebut juga dapat menyebabkan tabrakan antara
dua lempeng dan salah satu lempeng itu akan menusuk bagian bawah lempeng yang lain
sehingga menimbulkan gempa.

Daerah yang rawan gempa bumi tsunami serta rawan letusan gunung api terjadi di sepanjang
"Ring of Fire" mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku. Akibat
pergerakan lempeng ini membuat wilayah Indonesia hampir setiap tahun selalu terkena
bencana gempa bumi. Adanya macam-macam bencana alam seperti longsor, gunung meletus,
banjir, tsunami menjadi penting untuk mengetahui macam-macam bencana alam dan
penjelasannya. Dengan mengetahui macam-macam bencana alam kamu bisa mengantisipasi
bencana alam yang mungkin akan terjadi di Indonesia.

Macam macam bencana alam di Indonesia

1. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan
oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

Gempa bumi aceh pada 26 Desember 2004 yang memakan banyak korban jiwa. Gempa
berkekuatan 9,1 hingga 9,3 Skala Richter dari dasar laut sebelah Barat Aceh, setelahnya diikuti
dengan tsunami yang memporak-pondakan Aceh dan sekitarnya.

2. Letusan gunung api

Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah
"erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan
abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.

Letusan Merapi 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Indonesia. Pada
akhir September 2010 silam, Gunung Merapi di Yogyakarta mulai melakukan aktivitas seismik
dan menyebabkan letusan gunung berapi pada tanggal 26 Oktober 2010. Akibat letusan
tersebut sedikitnya 353 orang tewas, termasuk Mbah Maridjan.

3. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan,
"nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa
yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

Tsunami yang terjadi pada bulan September ini menjadi bencana alam yang sangat mematikan
yang menelan korban jiwa sebanyak 2.100 orang meninggal, dan ribuan bangunan telah rusak
bahkan hancur.

Pada tanggal 22 Desember 2018, terjadi peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak
Krakatau di Selat Sunda dan menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia.

4. Tanah longsor

Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau
batuan penyusun lereng.

Pada tanggal 31 Desember 2018 lalu terjadi longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag,
yang berada di Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

5. Banjir

Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena
volume air yang meningkat.

Waduh, kalau banjir pasti udah pada tahu kan? DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang
menjadi langganan banjir hampir setiap tahunnya.

6. Banjir bandang

Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang
disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

Banjir bandang setinggi dua meter menerjang Desa Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi
Gorontalo pada 9 Oktober 2018.

7. Kekeringan

Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup,
pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang
pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung,
kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Agustus 2018,
sejumlah kabupaten/kota di 8 provinsi mengalami kekeringan di Indonesia Yaitu Jawa Tengah,
Jawa Barat, NTB,Jawa Timur, DIY, Banten, NTT, Lampung.
Dari kebakaran hutan hingga gelombang pasang

macam-macam bencana alam (Sumber: Pixabay)

8. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga
mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau
nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat
mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.

Pada Januari 2018, ada sekitar 5.776,46 hektare hutan dan lahan yang terbakar di seluruh Riau.

9. Angin puting beliung

Angin putting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat,
bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh
permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).

Pada 30 Desember 2018 sebanyak 165 rumah rusak akibat angin puting beliung yang
menerjang Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

10. Gelombang pasang atau badai

Gelombang pasang adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon
tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia
bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh
kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.

Badai tropis cempaka pernah terjadi pada tahun 2017. Wilayah yang berpotensi terkena
dampak badai tropis Cempaka adalah wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Yogyakarta dan Jawa Timur.
11. Abrasi

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat
merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini
dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa
disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.

Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi pengetahuan dalam memahami apa macam-
macam bencana alam yang kerap melanda Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai