Anda di halaman 1dari 4

HELIUM

Kelimpahan di alam semesta :

Alam semesta : 2,3 x 105 ppm (berat)

Matahari : 2,3 x 105 ppm (berat)

Suasana : 5.2 ppm

Kulit bumi : 0,008 ppm

Air laut : 7 x 10-6 ppm

Senyawa helium: Helium tidak memiliki senyawa, karena konfigurasi elektron helium hanya berada di
kulit pertama, yaitu 1s² dan pada kulit pertama atom yang masuk adalah dua atom saja, jadi helium
sangat sukar untuk bereaksi dan membentuk senyawa

kegunaan done:

Kelimpahan Gas Mulia

Tabel 2.1. Kelimpahan gas mulia dalam udara kering

Unsur

Kelimpahan (ppm)

He

Ne

Ar

Kr

Xe

5,24

18,21

9340

1,14

0,087
Tabel 2.2. Kelimpahan gas mulia dalam kerak bumi

Unsur

Kelimpahan (ppm)

He

3 x 10-3

Ne

7 x 10-5

Ar

4 x 10-2

Kr

Xe

Neon adalah unsur kimia dengan simbol Ne dan nomor atom 10. Itu adalah gas mulia . [10] Neon adalah
gas monatomik inert yang tidak berwarna, tidak berbau, dan dalam kondisi standar , dengan kepadatan
udara sekitar dua pertiga.

Neon bersifat inert secara kimia, dan tidak ada senyawa neon yang tidak bermuatan yang diketahui.
Senyawa neon yang saat ini dikenal termasuk molekul ionik, molekul yang disatukan oleh kekuatan van
der Waals dan klatrat .

Argon adalah gas ketiga yang paling umum di atmosfer bumi, dengan kelimpahan 0,934% (9.340 ppmv),
menjadikannya gas dengan kelimpahan dua kali kelimpahan uap air (rata-rata 4.000 ppmv, tetapi
bervariasi) dan 23 kali kelimpahan gas atmosfer lainnya, karbon dioksida (400 ppmv), dan lebih dari 500
kali kelimpahan gas mulia berikutnya, neon (18 ppmv).

Banyak senyawa xenon sekarang telah dibuat, terutama dengan fluor atau oksigen. Kedua oksida, xenon
trioksida (XeO3) dan xenon tetroxide (XeO4) sangat eksplosif

Xenon digunakan dalam lampu kilat fotografi, dalam lampu busur tekanan tinggi untuk proyeksi gambar,
dan dalam lampu busur tekanan tinggi untuk menghasilkan sinar ultraviolet.
Xenon mengisi tabung kaca dalam bentuk simbol elemen xenon memiliki beberapa ribu volt diterapkan.
Ini mengionisasi xenon, yang merespon dengan memancarkan cahaya

2. Unsur ini digunakan dalam instrumen untuk deteksi radiasi, misalnya, penghitung neutron dan X-ray
dan ruang gelembung.

3. Xenon digunakan dalam pengobatan sebagai anestesi umum dan dalam pencitraan medis.

4. Pendorong ion modern untuk perjalanan ruang angkasa menggunakan gas lembam terutama xenon
untuk propelan, sehingga tidak ada risiko ledakan yang terkait dengan propulsi kimia.

Kelimpahan dan Isotop

Kelimpahan dalam kerak bumi : 30 bagian per triliun berat, 5 bagian per triliun mol

Kelimpahan dalam tata surya : – bagian per juta berat, bagian per juta oleh mol

Biaya, murni: $ 120 per 100g

Biaya, curah : $ per 100g

Sumber:

Xenon adalah jejak gas di atmosfer Bumi. Ini diperoleh secara komersial dengan distilasi fraksional udara
cair.
Isotop:

1. Ekstraksi Helium (He) dari gas alam

Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He, dan pengotor lainnya. Untuk
mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan (liquefaction). Pada tahap awal, CO2
dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini karena pada proses pengembunan, CO2 dan uap air dapat
membentuk padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian, gas alam diembunkan pada
suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu pengembunan He. Dengan demikian,
diperoleh produk berupa campuran gas yang mengandung 50% He, N2, dan pengotor lainnya.
Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses antara lain:

· Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin). Campuran gas diberi tekanan, lalu
didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran dilewatkan
melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang sangat murni.

· Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang secara
selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau lebih.

2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara

Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan
terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm diikuti pendinginan
cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan gas yang lebih banyak, yakni
60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak
mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara
cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:

· Proses adsorpsi. Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia. O2
direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (A, Xe, dan Kr) kemudian
akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada kisaran suhu tertentu
setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Air diperoleh pada suhu sekitar -80 , sementara Kr dan
Xe pada suhu yang lebih tinggi.

· Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi. Prinsip
pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah, maka N2 terlebih dahulu
dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu dilewatkan melalui kolom
distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih
dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai