Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI KASUS ILMU KESEHATAN ANAK

DEMAM DENGUE

Theresia Verawati Lumban Gaol 1765050035


Si Agung Bintang Triana Dewi 1765050149
Jacky Harianto Wijaya Wong 1765050260
Si Putu Agung Ratih S Dewi 1765050364
Ismail 1865050035
Dewi Nur Rejeki 1965050057

KEPANITERAAN KLINIK FARMASI


PERIODE 17 JUNI – 20 JULI 2019
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2018
A. Identitas Pasien
Nama : An. Z
Tanggal Lahir : 11-06-2016
Usia : 2 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jln. Dewi Sartika RT 02/02 Cawang

B. Riwayat Penyakit
Pasien datang ke IGD diantar orangtua dengan keluhan sulit buang air besar yang
sejak 1 minggu SMRS. Buang air besar terakhir 1 hari yang lalu disertai rasa nyeri, keras,
tidak disertai darah dan lendir. Pasien juga mengeluhkan nyeri serta tidak lampias saat
buang air kecil. Dalam sehari buang air kecil mencapai ± ¼ gelas agua gelas. Kadang
pada daerah kemaluan timbul rasa gatal. Demam (-), mual muntah (-), batuk (-), pilek (-).

C. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : E4M6V5 (CM)
TD : -
HR : 115 x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 36,6° celcius
BB: 12,5 kg
TB : 70 cm

KEPALA Normocephali

MATA Mata cekung -/- , konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
air mata +/+, edema palpebra -/-, RCL +/+, RCTL +/+

TENGGOROKAN Hiperemis (-)


THORAKS I : Pergerakan dinding dada simetris
P : VF simetris
P : sonor/sonor
A : Bunyi nafas dasar vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
BJ I & II reguler, gallop (-), murmur (-)

ABDOMEN I : Perut tampak datar


A : BU + 6x/menit
P : Supel, NT (-), teraba skibala pada regio illiaka sinistra et
dextra
P :Timpani, NK (-)

EKSTREMITAS Akral hangat, CRT <2”, edema (-)

D. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium 19/11/2018

HEMATOLOGI
Hemoglobin : 12,9 g/dL
Hematokrit : 39 %
Leukosit : 13.000/mm3
Trombosit 257.000/mm3
Eritrosit : 5,38 jt/µl
LED 10 mm/jam
Hitung jenis:
Basofil : 0%
Eosinofil : 0%
Neutrofil batang : 1%
Neutrofil segmen : 35 %
Limfosit : 55 %
Monosit : 9%

Hasil Laboatorium 20/11/2018

URINALISA (Urin Lengkap)


Warna : kuning muda
Berat jenis : 1.010
pH : 6.0
Blood : negatif
Leukosit esterase : negatif
Nitrit : negative
Protein : negative
Bilirubin : negative
Aseton : negative
Reduksi : negatif
Urobilinogen : 0.2
Leukosit : 1-2
Eritrosit : 0-1
Epitel : +1
Bakteri : negatif
Silinder : negatif
Kristal : negatif

E. Diagnosa
ISK
KONSTIPASI FUNGSIONAL

F. Tatalaksana dan Opini


Tatalaksana IGD :
IVFD : D5 ½ NS 1100cc 15 tpm/24 jam
Ceftriaxone 1x750 mg
Lactulax 3x5 cc

Tatalaksana di Bangsal :
IVFD : DS ½ NS 1100cc 15 tpm/24 jam
Ceftriaxone 1x750 mg
Lactulax 3x5 cc
Diet Lunak

G. Analisis Tatalaksana Farmakoterapi


1. Ceftriaxone
Farmakodinamik: Seftriakson merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat
bakterisidal (membunuh bakteri). Efek bakterisidal seftriakson dihasilkan akibat
penghambatan sintesis dinding bakteri. Seftriakson mempunyai stabilitas yang tinggi
terhadap beta-laktamase, baik terhadap penisilin maupun sefalosporinase yang
dihasilkan oleh bakteri gram-negatif dan gram-positif.

Farmakokinetik: Seftriakson mengikuti farmakokinetika non linier (bergantung dosis),


terikat protein plasma 85 hingga 95%. Obat ini umumnya aktif terhadap kuman Gram
Positif, tetapi kurang aktif dibandingkan dengan sefalosporin generasi pertama. Waktu
paruhnya mencapai 8 jam. Absorbsi seftriakson di saluran cerna buruk, karena itu
diberikan secara parentral.
Seftriakson secara luas didistribusikan dalam jaringan tubuh dan cairan. Umumnya
mencapai konsentrasi terapeutik dalam cairan serebro spinal. Melintasi plasenta dan
konsentrasi rendah telah terdeteksi dalamASI konsentrasitinggi dicapai dalam empedu.
Sekitar 33 hingga 67 % seftriakson diekskresikan dalam urin, terutama oleh filtrasi
glomerulus, sisanya diekskresikan dalam empedu dan pada tahap akhirnya ditemukan
dalam feses.

Indikasi: Infeksi saluran napas, infeksi THT, iInfeksin saluran kemih, sepsis,
meningitis, infeksi tulang, sendi dan jaringan lunak, infeksi intra abdominal

Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap antibiotik cephalosporin, neonatus.


ES : Reaksi alergi, mual atau muntah, sakit perut, sakit kepala, lidah sakit atau bengkak,
berkeringat, vagina gatal atau mengeluarkan cairan

Dosis yang diberikan pada pasien : 1x50 mg

Sediaan : Sediaan dalam bentuk bubuk obat suntik 0,25 g; 0,5 g; dan 1 g.

Interaksi obat : Penggunaan antibiotik pada pasien sesuai dengan indikasi infeksi
saluran kemih, tetapi pemberian dosis yang tidak mencukupi sebanyak 750mg.
Kebutuhan ceftriaksone untuk infeksi saluran kemih pada anak yaitu 75mg/kgBB/Hari
dengan frekuensi pemberian 1x perhari, maka seharusnya pemberian obat pada pasien
ini yaitu 75mg x 12,5kg= 937,5mg/hari

2. Lactulax
Farmakodinamik: Laktulosa akan terhidrolisa di kolon menjadi asam-asam organic
dengan berat molekul rendah. Asam-asam organic ini akan menaikkan tekanan
osmosa dan suasan asam sehingga feses menjadi lebih lunak.

Indikasi : Konstipasi kronis, "Portal-systemic encephalopathy", termasuk keadaan pre-


koma hepatik dan koma hepatik.

Kontra indikasi : DM, galakosemia

ES : Dehidrasi, hipokalemia, hipernatremia, mual dan muntah, kram perut, kembung,


flatulen, aktivitas usus yang berlebih, diare

Dosis yang diberikan pada pasien: 3x5 cc

Sediaan : Botol 200 ml, sirup 3,335 g/5 ml, botol 500 ml, sirup 3,335 g/5 ml, dus botol
@ 120 ml, sirup 3,335 g/5 ml, dus botol @ 60 ml, sirup 3,335 g/5 ml
Opini : Penggunaan Lactulax untuk pasien sulit BAB sesuai indikasi karena Lactulax
merupakan salah satu obat pancahar dan dapat mengevakuasi skibala pada pasien ini

Anda mungkin juga menyukai