LABORATORIUM METALURGI
PELAPISAN TEMBAGA
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Giofari
NPM : 3334160003
Kelompok : 11
Rekan : 1. Adetha Regica C.L
2. Abdul Fathir Q
Tanggal Praktikum : 1 November 2018
Tanggal Pengumpulan Lap. : 6 November 2018
Asisten : M. Lutfi Firlian
Tanggal Masuk
Tanda Tangan Tanggal Revisi Tanda Tangan
Laporan
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan......................................................................................1
1.3 Batasan Masalah........................................................................................1
1.4 Sistematika Penulisan................................................................................2
3
5.1 Kesimpulan..............................................................................................21
5.2 Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN........................................................23
LAMPIRAN B JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS...............25
LAMPIRAN C GAMBAR ALAT DAN BAHAN.................................................29
LAMPIRAN D BLANKO PERCOBAAN............................................................32
4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Data yang Mempengaruhi Pelapisan Cu………………………………14
Tabel 4.2 Data Berat Sampel…………………………………………………….14
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Skema dasar pelapisan logam………………………………………..4
Gambar 2.2 Skema Electroplating………………………………………………………5
Gambar 3.1 Diagram alir percobaan pelapisan Cu………………………………11
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Konsentrasi Terhadap Selisih Massa Fe………….15
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Voltase Terhadap Selisih Massa Fe………………17
Gambar 4.3 Terjadi perubahan warna……………………………………………18
Gambar C.1 Pelat Cu dan Fe……………………………………………………..30
Gambar C.2 Gelas Ukur………………………………………………………….30
Gambar C.3 Gelas Beker…………………………………………………………30
Gambar C.4 Corong……………………………………………………………...30
Gambar C.5 Pipet Tetes………………………………………………………….30
Gambar C.6 Larutan H2SO4……………………………………………………...30
Gambar C.7 Aquades…………………………………………………………….31
Gambar C.8 Rectifier…………………………………………………………….31
Gambar C.9 Timbangan………………………………………………………….31
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A. Contoh Perhitungan …………………………………………...…..23
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan Dan Tugas Khusus …………………………..25
B.1 Jawaban Pertanyaan …………………………………………….....25
B.2 Tugas Khusus ………………………………………………….......27
Lampiran C. Gambar Alat Dan Bahan ……………………………………..........29
Lampiran D. Blanko Percobaan ….………………………………………….......31
7
1 BAB I
PENDAHULUAN
Penulisan laporan ini dibagi menjadi lima bab. Dimana BAB I menjelaskan
mengenai latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, sistematika
penulisan. BAB II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai
teori singkat dari percobaan yang dilakukan, BAB III menjelaskan mengenai
metode percobaan yang terdiri dari diagram alir, alat dan bahan yang digunakan
serta prosedur percobaan. BAB IV menjelaskan mengenai data percobaan dan
pembahasan, BAB V menjelaskan mengenai kesimpulan dari percobaan. Selain
itu juga diakhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan,
jawaban pertanyaan dan tugas, tugas khusus serta terdapat juga blanko percobaan
3
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di sini terjadi reaksi reduksi ion tembaga menjadi logam tembaga sebagai
berikut :
Oksidasi :
CuSO4 ↔ Cu2+ + SO42.........................................(2.1)
H2O ↔ H+ + OH...........................................(2.2)
Reduksi :
Cu2+ + 2e- ↔ Cu..............................................(2.3)
5
Proses electroplating ini terdapat tiga jenis proses pelapisan yaitu yang
pertama adalah proses pelapisan logam dengan tembaga, lalu di lanjutkan dengan
pelapisan nikel dan yang terakhir benda dilapis dengan khrom. Tembaga (Cu)
merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai sifat
hantaran arus dan panas yang baik. Tembaga digunakan pelapisan dasar karena
dapat menutup permukaan bahan yang dilapis dengan baik. Pelapisan dasar
tembaga diperlukan untuk pelapisan lanjut dengan nikel yang kemudian dilakukan
pelapisan akhir krom. Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah
sebagai suatu lapisan dasar pada pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari
larutan asam yang biasanya diikuti pelapisan nikel dan krom. Tembaga digunakan
sebagai suatu lapisan awal untuk mendapatkan pelekatan yang bagus dan
melindungi baja dari serangan keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan pemilihan
9
pelapisan tembaga untuk aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus
dan daya tembus yang tinggi.[3]
2.3 Hukum Faraday I
2.5 Katoda
Katoda adalah elektroda dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus
listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai Karbon-Seng), yang
menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan,
pada baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).
10
2.6 Anoda
3 BAB III
METODE PERCOBAAN
Adapun diagram alir percobaan pada proses pelapisan tembaga ini adalah
sebagai berikut :
Data Pengamatan
Pembahasan
Literatur
x
12
Kesimpulan
4 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 dan 4.2 adalah hasul dari percobaan Pelapisan Tembaga dengan
voltase dan arus yang sama
I 1 25 2 7
II 1 20 2 7
III 2 20 2 7
I II III
Conto
Cu Fe Cu Fe Cu Fe
24,81
Berat Awal (gram) 40,035 26,395 47,755 25,321 65,295
5
24,88
Berat Akhir (gram) 39,770 26,422 47,484 25,364 65,041
2
Massa 0,265 0,057 0,271 0,043 0,254 0,067
4.2 Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, hasil yang di dapat pada pelapisan
Cu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelapisan antara lain konsentrasi,
voltase, arus, dan waktu. Tetapi pada percobaan ini arus dan waktu pelapisan pada
15
setiap conto dari satu sampai tiga memakai tegangan, nilai arus dan waktu yang
sama, yaitu voltase sebesar 25 V, 20 V, 20 V, dan arus sebesar 2A dan waktu 7
menit untuk setiap conto. Pada percobaan ini yang logam Fe yang akan di lapisi
dijadikan katoda sedangkan logam Cu yang akan melapisi bertindak sebagai
anoda.
0.080
0.070
Selisih Massa Fe (Gram)
0.060
0.050
0.040
0.030
0.020
0.010
0.000
0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
Konsentrasi (M)
sebagai anoda. Terlihat pada hasil percobaan dimana untuk conto 1 dengan
konsentrasi H2SO4 1 M menghasilkan selisih massa sebesar 0,265 gram untuk Cu
dan 0,057 untuk Fe, untuk conto 2 dengan konsentrasi H 2SO4 1 M menghasilkan
selisih massa sebesar 0,271 gram untuk Cu dan 0,043 untuk Fe, untuk conto 3
dengan konsentrasi H2SO4 2 M menghasilkan selisih massa sebesar 0,254 gram
untuk Cu dan 0,067 gram untuk Fe. Pada saat percobaan berlangsung muncul
banyak gelombang udara disekitar permukaan logam Fe. Hal ini disebabkan
karena logam Cu yang bertindak sebagai anoda yang akan membentuk ion Cu 2+
yang larut ke dalam larutan elektrolit H 2SO4 yang akan timbul gas H2. Pada grafik
bisa dilihat bahwa beda konsentrasi menyebabkan selisih masa yang berbeda,
karena konsentrasi salah satu faktor dari pelapisan tembaga. Semakin besar
konsentrasi, maka semakin besar massa yang dihasilkan
Secara teoritis pada saat arus listrik (potensial) searah dialirkan antara
kedua elektroda anoda dan katoda dalam larutan elektrolit, maka muatan ion
negatif ditarik oleh elektroda katoda. Sementara ion bermuatan negatif berpindah
ke arah elektroda bermuatan negatif. Ion-ion tersebut dinetralisir oleh kedua
elektroda dan larutan elektrolit yang hasilnya di endapkan pada elektroda katoda.
Hasil yang terbentuk atau terjadi adalah lapisan logam dan gas hidrogen.[4]
Melalui larutan elektrolit, ion-ion tembaga (Cu2+) akan terbawa kemudian
mengendap pada permukaan katoda dan berubah menjadi atom-atom tembaga.
Disini terjadi reaksi reduksi ion tembaga menjadi logam tembaga sebagai
berikut.
Oksidasi:
CuSO4 ↔ Cu2+ + SO42.........................................(4.7)
H2O ↔ H+ + OH.............................................(4.8)
Reduksi:
Cu2+ + 2e- ↔ Cu..............................................(4.9)
Pelat Fe yang digunakan bertindak sebagai katoda dan pelat Cu sebagai
anoda. Kedua pelat dicelupkan ke dalam elektrolit H2SO4 dan dapat dilihat terjadi
pelapisan pelat Fe dan Cu dengan reaksi :
Anoda:
17
Cu Cu2+ + 2e.............................................(4.10)
Katoda:
Fe2+ + 2e- Fe...............................................(4.11)
Proses terjadinya pelapisan karena ion-ion positif dari larutan elektrolit
H2SO4 tertarik ke katoda (Logam Fe) yang selanjutnya mengalami reduksi
sehingga menjadi atom netral. Sedangkan ion-ion negatif dari anion akan tertarik
ke anoda dan teroksidasi menjadi ion netral, sehingga ion tersebut kemudian
berpindah ke katoda dan melapisi permukaan dan logam Fe maka berat dan
tebalnya akan bertambah seiring dengan waktu pengerjaan yang dilakukan. Pada
hasil percobaan dapat dibuat sebuah grafik pengaruh voltase (volt) dengan hasil
selisih massa Fe yang dihasilkan, yaitu sebagai berikut.
0.08
Selisih Massa Fe (Gram)
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
19 20 21 22 23 24 25 26
Voltase (Volt)
Dapat dilihat pada gambar 4.2 bahwa pengaruh voltase yang digunakan
terhadapa selisih massa Fe pada arus listrik sebeser 2 ampere dan waktunya 7
18
menit. Logam Fe sebagai katoda akan mengalami penambahan berat dan tebal
lapisan dikarenakan terjadinya endapan dari logam tembaga (Cu) sebagai anoda.
Pengaruh voltase yang terjadi pada percobaan yang telah dilakukan ternyata
semakin tinggi voltase yang digunakan maka reaksi atau proses akan berjalan
semakin lama sehingga pada proses pelapisan, akan diperoleh berat dan tebal yang
lebih sedikit dengan semakin bertambahnya voltase. Dapat dilihat pada gambar
4.2 diatas menyatakan bahwa pada conto 1 voltase 25 v dengan konsentrasi, arus
dan waktu yang sama, mempunyai perubahan berat Fe sebesar 0,057 gram,
sedangkan conto 2 voltase 20 v dengan konsenstrasi, arus dan waktu yang sama,
terdapat penambahan berat Fe sebesar 0,043. Hal ini terjadi karena ion-ion positif
dari larutan elektrolit H2SO4 tertarik ke katoda (logam Fe) yang selanjutnya
mengalami reduksi sehingga menjadi atom netral. Sedangkan ion-ion negatif dari
anion akan tertarik ke anoda dan teroksidasi menjadi ion netral, sehingga ion
tersebuh kemudian berpindah ke katoda dan melapisi permukaan dari logam Fe
maka berat dan tebalnya akan berkurang.
Karena selain faktor arus, tegangan dan waktu yang dapat mempengaruhi
langsung ketebalan lapisan, terdapat pula faktor lain seperti jarak, konsentrasi
larutan dan ion logam, kebersihan larutan dan logam yang di lapisi dan lain-lain
yang dapat mempengaruhi kecepatan pelapisan sehingga juga mempengaruhi
ketebalan lapisan yang di dapat.
logam yang berada disebelah kanan memiliki potensial elektroda bertanda plus
(+), Semakin ke kiri posisi logam dalam deret maka semakin reaktif (lebih mudah
melepaskan elektron), Semakin ke kanan posisi logam dalam deret maka semakin
tidak reaktif (lebih sulit melepaskan elektron), Semakin ke kanan posisi logam
dalam deret maka semakin baik untuk mencegah korosi dan menjadi pengoksidasi
yang semakin kuat, Unsur logam yang berada pada bagian kiri mampu mendesak
atau mereduksi logam yang berada pada bagian kanan, sehingga kemungkinan
dapat terjadi reaksi secara spontan, Unsur logam yang berada pada bagian kanan
tidak mampu mendesak atau mengoksidasi logam yang berada pada bagian kiri,
sehingga tidak dapat terjadi sebuah reaksi.
Adapun deretan deret volta :
Li , K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, (H 2O), Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb, (H), Cu,
Hg, Ag, Pt, Au.
Adapun senyawa yang dapat bereaksi dengan air adalah Li , K, Ba, Ca,
Na, Mg, Al, Mn. Sedangkan senyawa yang tidak dapat bereaksi dengan air adalah
Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb. Adapun senyawa yang dapat bereaksi dengan H
(hidrogen) adalah Li , K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, (H 2O), Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni,
Sn, Pb. Sedangkan ada senyawa yang tidak dapat berekasi dengan H (hidrogen)
adalah Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Sel elektrolisis adalah reaksi redoks dalam sel elektrolisi adalah
nonspontan. Energi listrik diperlukan untuk menginduksi reaksi elektrolisis.
Contoh dari sel elektrolisis pada NaCl cair, dimana elektrolisis NaCl cair untuk
membentuk natrium cair dan gas klorin. Ion-ion natrium bermigrasi kearah
katoda, dimana mereke direduksi menjadi logam natrium. Demikian pula, ion
klorida bermigrasi ke anoda dan dioksidasi untuk membentuk gas klor. Jenis sel
digunakan untuk memproduksi natrium dan klorin. Gas klorin dapat dikumpulkan
sekitar sel logam natrium kurang padat dari pada garam cair dan dihapus seperti
mengapung ke atas wadah reaksi.
Adapun perbedaan sel volta dan sel elektrolisis adalah anoda dari sel
elektrolisis bermuatan positif karena ada anoda menarik anion dari larutan,
sedangkan katoda negatif. Anoda dari sebuah gel galvani bermuatan negative,
21
karena oksidasi spontan pada anoda adalah sumber elektron sel atau muatan
negaitf. Reaksi redoks dalam sel galvani adalah reaksi spontan sedangkan reaksi
redoks dalam sel elektrolisis adalah non spontan
22
5 BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
[1] Bird, Tony, 1993, Kimia Fisika Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
Keenan, 1986, Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
25
M1 x V1 = M2 x V2
1 x 100 = 18,7 x V2
V2 = 5,5 mL
Untuk konsentrasi 2M
M1 x V1 = M2 x V2
2 x 100 = 18,7 x V2
V2 = 11 mL
2. Perhitungan M H2SO4
M = 10 x %H2SO4 x pH2SO4
Mr H2SO4
= 10 x 98 x 1,87 = 18,7 M
98
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
27
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
31
LAMPIRAN D
BLANKO PERCOBAAN