A. Pengertian
Batuk adalah respon alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan untuk
mengeluarkan zat dan partikel dari dalam saluran pernapasan, serta mencegah benda
asing masuk ke saluran napas bawah.
Pilek adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik
sesekali maupun terus-menerus. Lendir yang keluar dapat terlihat bening, hijau, atau
kekuningan. Teksturnya bisa encer atau kental, tergantung kepada penyebab yang
mendasarinya.
Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di atas angka 38 derajat
celsius. Demam merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan
infeksi akibat virus, bakteri, atau parasit. Selain itu, demam juga bisa terjadi pada
kondisi hipertiroidisme, artritis, atau karena penggunaan beberapa jenis obat-obatan,
termasuk antibiotik.
B. Pencegahan
Ada beberapa kebiasaan yang di sarankan untuk dilakukan sebagai upaya
pencegahan FLU lebih dini:
1. Mencuci tangan
2. Jangan menutup bersin dengan tangan
3. Jangan menyentuh muka
4. Minum banyak air.
5. Menghirup udara segar
6. Lakukan olahraga aerobik secara teratur
7. Konsumsi makanan yang mengandung phytochemical
8. . Konsumsi yogurt
9. Relaksasi
C. Terapi Influenza
Pengobatan untuk penyakit flu sebenaranya hanyalah dengan meningkatkan
daya tahan tubuh. Konsumsi obat-obatan hanya akan mengurangi symptom, tidak
boleh digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Sebenarnya flu
bisa sembuh sendiri (self-limiting). Dalam 4-7 hari penyakit akan sembuh sendiri
tergantung dari daya tahan tubuh dan pola hidup seseorang, serta tidak adanya
komplikasi.
Terapi untuk influenza ada 2, yaitu :
1. Terapi Non Farmakologi
Istirahat yang cukup dan teratur. Meningkatkan gizi makanan. Banyak minum air
putih, teh, dan sari buah. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk
mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Hidung
tersumbat dapat diatasi dengan menghirup uap hangat yang dihasilkan dari air
hangat di wadah bermulut lebar (panci), ditetesi dengan beberapa tetes minyak
atsiri
2. Terapi Farmakologi:
Antipiretik untuk mengatasi panas/demam. Contohnya : Parasetamol, Ibuprofen
Dekongestan Nasal
Vitamin C
Antihistamin
(a) Paracetamol
Paracetamol yang di jual dengan berbagai nama dagang, beberapa di antaranya
adalah sanmol, pamol, fasidol, panadol, itramol dan lain-lain. Perlu di ingat
bila gejala hanya demam, tidak di benarkan menggunakan paracetamol yang di
campur dengan bahan aktif lainnya, misalnya pilek, batuk dan sebagainya.
Tambahan bahan itu selain tidak ada gunanya, juga menjadikan obat lebih
mahal, belum lagi jika menimbulkan efek samping.Sebagai analgesik,
paracetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat
menbimbulkan nefropati analgesik.
(b) Neuralgin
Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala, sakit kepala migrain, nyeri otot,
sakit gigi dan nyeri haid.
(c) Ibuprofen
Ibu profen bersifat analgesik dengan daya anti inflamasiyang tidak terlalu
kuat. Efek samping analgesiknya sama dengan aspirin.
(d) Asam Mefenamat
Obat ini dikenal masyarakat sebagai ponstan dan dipiron, kedua obat ini tidak
di benarkan di beloi di toko obat atau apotek tanpa resep dari dokter. Asam
mefenamat di gunakan sebgai analgesik pada nyeri, asam mefenamat sangat
kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat anti koagulan
harus di perhatikan.
(e) Tramadol
Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin, tramadol di
gunakan untuk sakit yang menegah hingga parah.
(f) Fentanyl
Fentany termasuk golongan obat analgesik narkotioka, analgesik narkotika
digunakan sebagai penghilang rasa nyeri. Fentanyl bekerja di dalam sistem
saraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit.
a. Terapi non-farmakologi
a. Nyeri dan nyeri lokal dapat diatasi dengan cara antara lain :
- Pijat (massage)
- Kompress atau penyinaran hangat
- Istirahat yang cukup
- Meminumjamu herbal
b. Terapi obat non Oral :
Ada beberapa obat yang biasa diberikan secara topikal di kulit seperti metilsalisilat,
nikotinat, kamfer, mentol atau enzim. Adapun obat-obat topikal ini berkhasiat meredakan
nyeri karena counterirritantnya dan efek meningkatnya peredaran darah setempat. Pereda
nyeri ini dapat berupa salep (balsem), krim, cairan (obat gosok) ataupun berupa plester
(koyo).
Zat berkhasiat obat pereda nyeri topikal:
a. Metal salisilat
Nama lain: minyakgandapura
Berbagai turunan salisilat seperti metal salisilat, glikol salisilat dan etil salisilat dan
etil salisilat sangat mudah diabsorpsi melalui kulit. Efek meredakan nyeri kelompok
salisilat ini adalah berkat khasiat anti radangnya.
b. Nikotinat
Pemberian di kulit golongan nikotinat seperti meti atau etil atau heksil nikotinat
dengan cepat diabsorpsi oleh kulit dan akan menimbulkan rasa panas dan
meningkatkan peredaran darah kulit setempat. Rasa panas akan bekerja sebagai
counterirritant dan peningkatan peredaran darah akan mempercepat pembuangan zat
penyebab rasa nyeri.
c. Capsicum
Minyak caba dengan zat aktif utamanya capsaicin sering ditambahkan dalam obat
pereda nyeri topikal untuk menimbulkan rasa hangat atau panas di kulit. Berbeda
dengan nikotinat, capsaicin tidaak meningkatkan peredaran darah kulit secara
langsung.
d. Kamfer
Kapur barus atau kamfer, sekarang banyak disintetik, memberikan wangi yang harum
dan rasa dingin. Tidak boleh diminum, karena pernah dilaporkan terjadi keracunan
dan zat ini dapat menembus plasenta masuk ke dalam janin.
e. Mentol
Mempunyai sifat khusus yaitu menimbulkan rasa dingin terutama bila diberikan pada
selaput lender. Ada yang menganggap zat ini juga mempunyai efek anetesi lokal.
f. Eucalyptus
Nama lain: minyakkayuputih
Walaupun efeknya belum jelas, eucalyptus menimbulkan rasa hangat, juga
memberikan wangi yang harum pada obat topikal.
g. Enzim
Enzim heparinoid dan hialurodinase bermanfaat untuk mengobati memar, terkilir dan
pegal otot. Kedua zat ini diabsorpsi kulit dan kemudian meningkatkan pembuangan
eksudat dari daerah yang bengkak itu.
Kapan harus ke Dokter
Nyeri yang berlangsung lebih dari tiga bulan dianggap kronis
Jika sudah melakukan terapi obat dan non obat, tapi rasa sakit tidak membaik dalam
waktu 72 jam