Berdasarkan hasil penelaahan dan pertimbangan, dengan ini Pengawas Sekolah Pendidikan
Luar Biasa (PLB) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menyetujui Dokumen I
Kurikulum Sekolah Luar Biasa Home Base Kab.Takalar Tahun Ajaran 2018 – 2019 untuk
disahkan dan ditetapkan pemberlakuannya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Nurhaco, S.Pd
NIP 19731231 200012 1 007
LEMBAR PENGESAHAN
Kurikulum Sekolah Luar Biasa Home Base disahkan dan ditetapkan pemberlakuannya untuk
tahun ajaran 2018 - 2019
Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 10 Juli 2018
Ketua Yayasan
Darmawati
Disahkan oleh:
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan,
An. Kepala Bidang PKLK, Bahasa dan Sastra Daerah,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan
bagi peserta didik berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa Home Base Tingkat SDLB,
telah disusun Kurikulum sebagai acuan bagi pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada tahun
ajaran 2018 - 2019.
Dalam proses penyusunan Kurikulum ini sekolah telah melibatkan para pendidik dan tenaga
kependidikan, para pengurus komite sekolah serta pengawas PLB Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelibatan unsur-unsur tersebut dimaksudkan agar program-program pembelajaran yang telah
ditetapkan menjadi milik semua warga sekolah sehingga diharapkan dapat dilaksanakan secara
optimal, transparan dan akuntabel.
Kami mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah berperan
serta aktif dan memberikan kontribusi positif terhadap seluruh rangkaian kegiatan penyusunan
Kurikulum hingga terlaksananya semua program yang tertuang dalam Kurikulum ini kelak.
Nurhayani, S.Sos
NIP 64905 198703 2 016
Pengarah : Pengawas
Nurhaco, S.Pd,
Ketua : Kepala Sekolah
Nurhayani, S.Sos
Sekretaris : Sie Kurikulum
Fitri Ayu Nengsi, S.Pd
Komite Sekolah : A. Rayuddin P.S.Pd.I
Anggota : Zapna Zakina Zaing, S.M
Andi Rifai Parenrengi Depu,S.E.Sy
DAFTAR ISI
GLOSARIUM
3. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan
pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada
setiap satuan pendidikan.
6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
7. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
8. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau mata pelajaran/tema tertentu
yang sekurang-kurangnya mencakup kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran.
11. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh
peserta didik.
12. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya disatuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. SKL ini dijadikan acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,
dan standar penilaian.
13. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program.
14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator ketercapaian
kompetensi.
15. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi
lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
16. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
17. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang
pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan
terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan dan percepatan.
18. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk
menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran
atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
19. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
pada satuan pendidikan yang dimaksud.
20. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran-mata
pelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.
21. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
22. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
23. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
24. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
25. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.