Kti Dharmawan
Kti Dharmawan
BAB 1
PENDAHULUAN
temperature dan udara panas( heat and temperature), kualitas udara (air
bising yang melebihi ambang batas dan terpapar secara lama maka tentu
berbeda pada setiap individu tapi semua nya bermuara pada kehilangan
efisiensi kerja.
Kebisingan yang terpapar secara hari demi hari demi bulan tahun demi
tahun maka suatu saat akan melewati batas ambang kebisingan , di mana
psikologis
nyeri otot, tulang, tendon, dan lain-lain yang diakibatkan oleh jenis
tempat kerja sebesar 85db dengan waktu pemaparan selama 8 jam perhari
1.3. Tujuan
1.3.1 Umum
1.3.2 Khusus
1.4. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
laktat. Jika asam laktat yang banyak dari persediaan ATP terkumpul,
otot akan kehilangan kemampuannya. Terbatasnya aliran darah pada
1 kelelahan yang terjadi pada otot hal ini di tandai dengan tremor
1 kelelahan local
dengan kelelahan otot hal ini dapat terjadi karena otot mengalami
karena
A kerja statis
Pada fase ni otot akan berkontraksi secara terus menerus hal ini
B kerja dinamis
tenaga yang di pakai pada fase ini terjadi kontraksi dan relaksasi otot
yang silih berganti kerja otot yang dinamis memperoleh glukosa dan
buang di tubuh
aktivitas kerja fisik, mental , tempat kerja tidak layak , sikap paksa ,
memadahi
Sampai saat ini belum ada pengukuran kelelahan kerja secara lanngsung ,
yaitu
1 uji psikomotor
2 uji mental
saat bekerja atau sesudah bekerja. Alat untuk mengukur perasaan lelah
pertanyaan tentang keluhan dan gejala subyektif akibat kelelahan kerja. Setiap
pertanyaan terdiri atas 3 pilihan jawaban yaitu sering, jarang, dan tidak
pernah, dimana skor tiap pilihan adalah 2, 1 dan 0. kemudian skor dari seluruh
4. Menguap
6. Mengantuk
11. Gugup
15. Cemas
1. usia
3. status gizi
4. Keadaan psikologis
Psikologi berperan penting dalam kelelahan kerja
(tarwaka 2004)
2. Waktu kerja
Penerangan
Panas berlebih maka akan menyebabkan suhu tubuh
kelelahan kerja
2.2 Kebisingan
usaha atau pekerjaan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan dan Kenyamanan manusia
waktunya.”
temukan adalah :
Di bagi menjadi 3
lalulintas
2.3. impulsive noise suara yang berfrekuensi tinggi dalam
akan semakin terasa jika kebisingan bersifat putus putus dan tidak
kerja
1. Ganguan fisiologis
sumaur pk
2. ganguan psikologis
( beni prarina dan adi ari utomo 2002 250) kebisingan yang
telinga.
Suara yang terlalu bising dan dalam waktu yang lama dapat
nilai ambang batas standart factor tempat kerja yang dapat di terima
pada suatu saat sangat tergantung kepada hasil kerja diantara dua
lebih kuat seseorang dalam keadaaan segar untuk bekerja. Konsep ini
dapat dipakai menjelaskan perist iwa-peristiwa sebelumnya yang
tiba kelelahan hilang oleh karena terjadi peristiwa yang tidak diduga
apabila sistem aktifasi lebih kuat maka akan timbul rasa segar dan
Kebisingan
Rangsang telinga
Membrane timpani
Faktor Intern
2.4. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
Faktor risiko dan dampak atau efeknya diobservasi pada saat yang
saja dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau
status pada saat observasi. Kelebihan dari jenis penelitian ini mudah
yang sama
3.2.2.1. Kebisingan
Skala : nominal
Indicator kebisingan
3.3.1 Populasi
3.3.2Sampel penelititian
Sampel merupakan suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan
2. usia 18-45
mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian dalam penelitian ini alat
bising
Alat : kuisoner
satuan skor
peneliti
3. Timbangan
4. Mikrotice
tegak kecua tumit menempel dan tidak memakai alas kaki karena
kelelahan
3.5.2.1
3.5.2.2
3.5.2.3
berikut
meter
sumber bising
tersebeut
C Mengukur Kelelahan
berikut :
Jika p value >0,001 tetapi ,<0,005 maka hasil uji di nyatakan signifikan
Jika p >0,05 makahasil di nyatakan tidak signifikan
\
Lampiran dari KUPK2