(Markus 1: 9-11)
I. Historical Context
InjilMarkus adalah Injil pertama yang menjadi sumbaer dari Injil Lukas dan Injil Matius.
Dan juga merupakan kitab terpendek dari keempat Injil dan merupakan sebuah kitab tentang
tindakan yang lebih berfokus pada perbuatan Yesus daripada perkataan-Nya. Tetapi juga adalah
adalah Injil yang agak sulit. Pola penulisannya agak khas, dan cukup banyak pendapat yang
berbeda beda yang perna dikemukakan oleh para ahli. Injil ini di mulai dari sebuah pendahuluan
(1: 1-15) yang merupakan semacam kunci untuk memahami seluruh kitab Injil Markus dan Injil
ini memulai dengan khotbah Yohanes dan bukan tentang kelahiran Yesus1
1. Sejarah Dari Teks
A. PenulisKitab Markus
Injil ini tidak menunjukan penulisnya. Tapi bahwa penulis Injil ini adalah Markus,
teman sekerja Petrus. Bukti bahwa Markus penulis injil ini banyak terdapat dalam
tulisan tulisan para bapak Gereja dari keempat abad pertama. Papias, Justin
Martyr, Irenaeus, Clement dari Alexandria, Tertullian, Origenes, Eusbeus dan
Jerome, semuanya menunjuk pada hal itu bahwa penulis kitab Markus adalah
Markus sendiri.
B. WaktudantempatPenulisan
Menurut cerita-cerita kuno yang berasal dari abad ke 2M, penulis kitab Markus
adalah seorang yang bernama Markus. Ia seorang teman Petrus, yang selalu
cermat mendengar khotbah-khotbah Petrus itu, yang kemudian ditulisnya dalam
bentuk kitab Injil. Ia menulis kitabnya itu di Roma. Dan Injil Markus ditulis kira
kira antara tahun (63M-70M)
C. Tujuan
Jika Injil Matius secara garis garis besar ditujukan kepada bangsa Yahudi, Injil
Markus ini ditujukan kepada orang non Yahudi , tetapi terutama kepada orang
orang Roma
2. SejarahDalamTeks
DalamTeksMarkus 1: 9-11 , yang termasuksejarahdalamteksadalahsebagaiberikut
a. Nazaret : Kota asalYesus, yang terletak di Galilea (Mrk 1: 9).
BerhubungdenganituIadisebut “YesusdariNazaret” atau “Yesus orang Nazaret”
(Mrk. 1:24)
b. Baptis : suatu sakramen kudus untuk dimeteraikan sebagai anggota tubuh Kristus
c. Sungai Yordan : adalah sungai di israel utara dan mengalir lewat laut Galilea yang
disitu Yesus dibabtis
1
d. Yohanes Pembaptis : adalah seorang yang diberi gelar pembabtis karena
pekerjaanya yaitu membabtis orang orang Israel untuk mempersiapkan
kedatangan mesias
LatarBelakangGeografi, SosialdanBudaya
Pada Markus 1:9-11, dilihat bahwa Yesus datang dari Nazaret di tanah Galilea
untuk dibaptis Yohanes pembaptis
PadamasaYesusKristusdansebelumnya, wilayahGalileadihunioleh orang Samaria,
yaitu orang-orang yang berdarahcampuran (karenapembuanganbangsaYahudi,
danpendudukanolehKekaisaranAsyurdanBabel,
pendudukdaerahitukebanyakanberdarahcampuran). Orang Yahudikulturalmaupun
yang salehmenganggap orang Samaria tidakmurni, dankarenaitumereka "najis"
secara moral, rohanimaupunfisik (didiamiolehroh-rohdanmengidappenyakit).
Padaumumnya orang Yahudiengganberurusandengan orang
Samaria.ItulahsalahsatualasanmengapaYesusdariNazaretdanmurid-muridnya
(sebagiandarimerekaadalahnelayandariGalilea) ditanggapidengan rasa skeptik,
ejekandanbahkankebencianoleholehparapemimpinYahudi yang saleh di
Yerusalem.MerekasendirimenyebutYesus "orang
Samaria".Iamenjawabmerekadenganperumpamaantentangorang Samaria yang
murahhati. Kitabsucisendiritelahmemberitakanbahwa "Galileatanah orang asing"
akan "melihatTerang yang besar", TerangdariMesias Israel (lihatKitabYesaya).2
Tradisi yang dilihatpadakitabMarkus 1: 9-11 ialah baptisan, meskipun Yesus
adalah anak Allah, namun ia tetap mengikuti baptisan. Dan terdengar suara dari
sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan”(Mrk
1:11). dapat dilihat bahwa Yesus dibaptis Yohanes sebagai bentuk memeteraikan
sekaligus melegitimasi eksistensinya sebagai Anak Allah supaya sah di Mata Allah
dan di mata manusia
III. Kritiksastra
Sama halnya dengan Markus 1:9-11 yang berbicara tentang pembaptisan Yesus Kristus,
disini dapat dilihat bahwa penulis menggunakan sastra cerita untuk menggambarkan
secara historis bahwa Yesus pernah dibaptis oleh Yohanes pembaptis
2
Dikutipdarihttps://id.wikipedia.org/wiki/Galilea , tanggal24 Mei 2018, pukul22.49 WIT
IV. KritikSumber
SebagaiKitab Injil tertua, Kitab Markus ini dipakai sebagai sumber dari Kitab Matius dan
juga Kitab lukas, sehingga memiliki gaya bahasa,kosa kata,perspektif yang berbeda.
a. Gaya Bahasa
Injil Markus ditulis dengan bahasa Yunani yang lebih rendah mutunya.
Umpamanya, ia sering melukiskan suatu peristiwa dengan memakai kata kerja
bentuk masa kini walau hal-hal tersebut terjadi di masa lampau.dalam bahasa
aslinya, markus memakai beberapa perkataan Romawi yang tidak terdapat dalam
Injil-Injil lain, seperti kata “speculator”,”pengawal”(6:27); dalam 7:4, 8, kata
“xestes”, “tempat minuman”
b. Kosa kata
Dapat dilihat bahwa selain Markus menggunakan bahasa-bahasa Romawi
yang tidak terdapat di kitab yang lain, dapat dilihat juga bagaimana ada kata kata
dari bahasa ibrani yang tak diketahui orang, tetapi di jelaskan oleh pengarang,
umpamanya “Boanerges” (3:17); “Talita kum” (5:41); “Abba” (14:36); “Eloi,
Eloi” (15:34)
VI. KritikBentuk
UntukmelihatKritikbentuk, makapendekatan yang digunakanadadua,
yaknikonteksumumdankonteskhusus.
A. Konteksumum
Keseluruhan Kitab Markus ini memberi gambaran yang hidup atas yesus dengan
pengjaran, pemyembuhan,, dan pelayanan-Nya terhadap orang orang dan
ditujukan kepada orang orang non yahudi tetapi juga oraang Roma
B. KonteksKhusus
Yang dilihatpadakontekskhususadalahhubungantekssebelumdansesudahnya.
Tekssebelumnyabercerita tentang Yohanes pembaptis yang adakah orang yang
akan membaptis Yesusdan sesudahnya bebicara tentang pencobaan di padang
gurun yang mana di jelaskan bahwa Yesus di padang gurun selama 40 hari dan
dicobai iblis
VII. Eksegese
Eksegeseadalahbagaimanakitamenarikkeluarmaknadaritekstersebut.DalamteksMa
rkus 1: 9-11 Yesus datangdariNazaret ke tanah
galilea.berartibahwaYesusmasihingatkelahirannya. Iadatanguntukdi baptis oleh Yohanes.
JugadikatakanbahwaYesustaat sebagai Anak Allah dan juga rendah hati, dan ketika ia di
baptis dan keluar dari air, Roh Kudus seperti burung merpati, berarti bahwa roh yang
turun melambangkan pemeteraian sebagai anak Allah. Ia mendengar suara dari surga :
“Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan” di sini kita bisa
melihat bahwa bukan saja sah dimata Allah, tetapi juga sah di mata manusia
DaftarPustaka
Sitompul A.A & Beyer Ulrich, MetodePenafsiranAlkitab, BPK GunungMulia, Jakarta: 2017