Anda di halaman 1dari 4

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK KATA BERANTAI SISWA KELAS VIII C
MTSN 5 NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Menulis puisi adalah sebuah kegiatan yang membutuhkan skill khusus, terutama dalam menyusun
dan mengungkapkan kata-kata tidak hanya asal menulis, tetapi yang mengandung makna yang dalam dan
mempunyai nilai estetika. Pada pembelajaran menulis puisi sebagaimana yang sedang dilaksanakan di
kelas VIII C MTsN 5 Nganjuk pada tahun pelajaran 2018/2019, siswa masih mempunyai tingakat belajar
yang rendah. dan kendalanya adalam mereka mengalami kesulitan dalam menyusun dan mengungkapkan
kata-kata puitisnya. Hal ini terjadi karena siswa masih mempunyai banyak keterbatasan, baik dari sisi
bahan yang akan dijadikan materi pembuatan puisi maupun keterbatasan dalam berimajinasi tentang
sesuatu yang akan ditulis. Dan untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dicoba dengan
menggunakan teknik kata berantai. Hal ini dimaksudkan untuk membantu para siswa agar dapat dengan
mudah menyusun dan merangkai kata-kata menjadi sebuah barisan kalimat yang tersusun dalam sebuah
bait.

Dan ternyata dengan menerapkan teknik kata berantai, siswa kelas VIII C MTsN 5 Nganjuk dapat
membuat puisi dengan lebih mudah, walaupun masih jauh dari yang diharapkan. Tetapi minimal sudah
dapat membantu para siswa tersebut untuk semakin lancar dan ahli dalam membuat puisi. Dan harapan
ke depan bahwa para siswa kelas VIII C tersebut akan mampu meningkatkan terus dalam berkarya
membuat puisi, sebagai sarana pengungkapan ekspresi gejolak jiwa dan emosi serta fenomena yang
sedang dialaminya. Dan dalam tataran akademik akan dapat melahirkan seniman-seniman puisi yang
kompetitif dan berkualitas.

Kata kunci : puisi, skill, estetika, dan imajinasi.


ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN
METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS VII MTsN 5 NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2017 -2018

Belajar adalah kegiatan membaca, memahami, menyimpulkan dan melakukan dalam bentuk
kegiatan, baik dalam berbicara, bersikap maupun dalam berperilaku. Belajar bahasa Indonesia adalah
sebuah kegiatan mempelajari dan memahami berbagai bentuk teori dan metode menyusun dan
merangkai kata menjadi sebuah kalimat yang baik dan dapat dipahami dengan mudah oleh siapapun yang
membacanya. Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama kepada siswa setingkat MTs yang masih kelas
VII merupakan kegiatan pembelajaran yang boleh dibilang mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi
karena rata-rata siswa pada umur itu masih sulit untuk diajak berpikir tentang membuat atau menyusun
kalimat. Apalagi tingkat SDM dan miliu masing-masing siswa yang masih terbatas, menambah daftar
kesulitan mengajar guru bahasa Indonesia semakin tidak terelakkan. Dan hal ini sedang dialami dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia materi teks diskripsi, yaitu pada siswa kelas VII di MTsN 5
Nganjuk tahun pelajaran 2017-2018. Rata-rata masalah mereka adalah kurangnya rasa percaya diri dan
rendahnya keberanian, sehingga sangat berpengaruh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Dan untuk mengatasi kendala tersebut, metode yang sesuai untuk diterapkan adalah metode demonstrasi.
Karena di dalam metode ini siswa didorong dan diajak secara lebih aktif untuk dapat melakukan praktek
secara individu dan mandiri. Dan secara otomatis akan memacu adrenalin belajar siswa untuk lebih
berkompetisi dan memacu kemampuannya.

Dengan penerapan metode demonstrasi ternyata hasil yang dicapai sungguh mengejudkan,
keberadaan siswa semakin mampu untuk lebih percaya diri dan berani dalam berekspresi, terutama
dalam membuat, memahami dan mendiskripsikan sebuah teks. Dan hasil yang lainnya adalah bahwa siswa
semakin terpupuk bakat bercerita dan menulis, baik yang terkait dengan materi pelajaran maupun tema-
tema lain yang relevan dengan materi bahasa Indonesia. Dan ini akan menjadi bibit-bibit generasi bangsa
yang tidak hanya terampil dalam dunia pendidikan tetapi juga dalam realitas dunia nyata.

Kata kunci : belajar, teks diskripsi, demonstrasi, dan ekspresi.


ABSTRAK

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR FISIKA MATERI TEKANAN PADA SISWA MTSN 5 NGANJUK TAHUN AJARAN 2018-2019

Pembelajaran fisika merupakan bentuk pembelajaran yang mempunyai multi function oriented,
artinya banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari belajar ilmu fisika, walaupun masih dalam taraf
MTs. Sebagai contoh tentang materi tekanan, secara sepintas memang materi tentang tekanan ini
kelihatan mudah dan seperti hal yang sudah biasa. Tetapi jika dikaji lebih mendalam ternyata
mengandung tingkat kerumitan dan kesulitan yang cukup memeras pikiran. Apalagi materi ini diberikan
kepada siswa-siswi yang masih duduk di bangku MTs, maka bisa dibayangkan bagaimana mereka akan
mengalami kesulitan yang cukup merepotkan dirinya. Padahal ini merupakan materi dasar untuk
mempelajari materi fisika yang lain. Hal ini juga sedang terjadi dan dialami pada siswa-siswi di MTsn 5
Nganjuk tahun ajaran 2018-2019 ketika sedang mempelajari mata pelajaran fisika pada materi tekanan.
Tingkat kesulitan yang mereka hadapi cukup variatif, baik dari segi keterbatasan berpikir, IQ, maupun
kemalasan belajar (membaca). Maka siswa hendaknya didorong dengan kerja sama team, karena dengan
kerja sama team akan dapat membantu tiap-tiap individu untuk tumbuh kesadaran akan belajar dan
pentingnya materi fisika yang sedang dipelajari yaitu tentang tekanan. Dan untuk mengatasi problematika
tersebut metode yang layak digunakan adalah model pembelajaran kooperatif team assisted
individualization.

Pengimplementasian model pembelajaran kooperatif team assisted individualization walaupun


agak sedikit merepotkan, karena masih ada siswa yang pasif action, tetapi secara mayoritas dapat
membangkitkan dan merubah pola piker, dari yang malas menjadi lebih giat dan kreatif serta semangat
untuk belajar. Dan setelah mengetahui bahwa materi tekanan merupakan materi dasar fisika, maka siswa
semakin termotifasi dan terpacu untuk lebih rajin dalam mempelajari materi tersebut karena akan
menjadi dasar untuk memahami materi-materi fisika selanjutnya. Dari sini berdampak positif bagi para
siswa MTsN 5 Nganjuk tahun ajaran 2018-2019, yaitu dengan meningkatnya nilai hasil belajar fisika
khususnya materi tekanan. Dampak positif lainnya adalah bahwa para siswa juga termotifasi untuk
semangat dan rajin belajar mata pelajaran yang lainnya.

Kata kunci : fisika, tekanan, dan kooperatif team assisted individualization.


ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN
TUGAS PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS IX MTSN 5 NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2018-2019

Tugas merupakan sesuatu yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan. Atau bisa
dibilang suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang atau pekerjaan yang dibebankan. Tugas
dapat juga bermakna suruhan (perintah) untuk melakukan sesuatu. Dari beberapa makna tentang kata
tugas tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas merupakan suatu kegiatan menjalankan perintah yang
sudah menjadi tanggung jawan dan hak serta kewajibannya untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Masalah serius yang sedang dialami para peserta didik kita adalah bahwa mereka sedang mengalami
sindrom pada ambang batas maksimal, artinya bahwa penyakit ini sudah menggejala secara umum dan
menyeluruh. Ini adalah sebuah malapetaka jika dibiarkan tanpa ada tindakan penanganan secara cepat
dan tepat. Dan tragisnya, penyakit sindrom ini juga sedang melanda para siswa MTsN 5 Nganjuk, terutama
kelas IX yang akan menghadapi Ujian Nasional. Mereka malas belajar secara massif, karena ternyata tidak
adanya beban tanggung jawab ketika mereka pulang dari madrasah. Maka untuk mengatasi problem ini
aadalah dengan menerapkan dan memberlakukan metode pemberian tugas. Karena dengan pemberian
tugas minimal akan dapat mengurangi tingkat kemalasan dalam belajar.

Secara sepintas metode pemberian tugas seolah-olah sangat membebani individu siswa. Tetapi
jika disimak lebih arif maka metode ini mempunyai banyak manfaat, diantaranya setiap siswa terdorong
untuk segera menyelesaikan tugas yang diberikan, dengan mengerjakan tugas secara otomatis dapat
menumbuhkan semangat belajar, dan dengan mengerjakan tugas maka mereka sebenarnya sedang
belajar. Dengan demikian, metode pemberian tugas ini dapat meningkatkan nilai prestasi belajar siswa,
terutama siswa kelas IX MTsN 5 Nganjuk tahun pelajaran 2018-2019. Tidak hanya sampai disitu saja,
secara kelembagaan MTsN 5 Nganjuk secara kualitas ikut terangkat namanya, dan ini akan terus
berlangsung manakala metode pemberian tugas ini terus diberdayakan secara arif dan menyenangkan.

Kata kunci : tugas, sindrom, massif, dan prestasi.

Anda mungkin juga menyukai