Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa segala rahmat dan karunia-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agara makalah
Ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Pembahasan
Bab II Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai Negara yang penuh dengan keanekaragaman,
Indonesia terdiri dari suku bangsa yang beranekaragam, memiliki bahasa dan budaya
yang beranekaragam, serta memiliki sejumlah permasalahan yang beranekaragam,
mulai dari permasalahan social, politik, ekonomi, dan lain-lain. Terutama mengenai
permasalahan kesejahteraan dan kemiskinan yang tidak pernah ada habisnya. Dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut maka diperlukan pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat
dilakukan agar mendapatkan penyelesaian atau paling tidak mengurangi tingkat
permasalahan yang terjadi.
Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah,
pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif
tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang
pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan
menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan
pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja organisasi.
Pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah,
perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan
berbagai dampak yang mungkin timbul. Setelah tahap implementasi atau operasional
suatu keputusan dalam suatu organisasi, akan dilanjutkan ke tahap evaluasi. Dalam
tahap pengawasan/evaluasi, mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian
terhadap hasil pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat
merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang
akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan
sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka
mencapai suatu tujuan organisasi.
Program BLSM merupakan salah satu contoh keputusan yang dibuat
pemerintah sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM. Seiring dengan telah
berlangsungnya program BLSM, program tersebut menuai banyak permasalahan.
Pada hal, program ini dimasukkan sebagai penyelesaian masalah kenaikan BBM.
Pemerintah mengklaim program bantuan langsung sosial masyarakat (BLSM)
merupakan keputusan yang tidak hanya akan membantu masyarakat miskin ketika
harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikan, namun juga akan menurunkan
angka kemiskinan. BLSM yang dibagi-bagi pemerintah ternyata tidak efektif
membantu masyarakat. Kompensasi senilai Rp 150 per bulan dinilai tak berarti bila
dibanding dampak sosial yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2. Apakah tujuan dari pengambilan keputusan?
3. Bagaimana proses pengambilan keputusan itu ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari pengambilan keputusan.
2. Mengetahui tujuan pengambilan keputusan.
3. Mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan Evaluasi
1. Mengukur efek suatu program/kebijakan pada kehidupan masyarakat dengan
membandingkan kondisi antara sebelum dan sesudah adanya program tersebut.
Mengukur efek menunjuk pada perlunya metodologi penelitian. Sedang
membandingkan efek dengan tujuan mengharuskan penggunaan kriteria untuk
mengukur keberhasilan
Katagori Evaluasi
Katagori Pertanyaan
BAB III
STUDI KASUS
MASALAH GROSIR
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi grosir adalah bagaimana menentukan
tingkat persediaan (stock) barang agar permintaan konsumen terpenuhi dan biaya
gudang (tempat penyimpanan barang) tersebut tidak terlalu mahal. Hal ini selalu
menjadi tujuan karena ketidakmampuan memberikan solusi yang optimal akan
menghasilkan dua jenis kerugian dalam usaha grosir. Sebagai contoh khusus, diambil
masalah grosir buah yang menjual buah strawbarry. Buah ini mempunyai masa
(waktu) jual yang terbatas, dalam arti jika tidak terjual pada hari pengiriman, maka
tidak akan laku dijual pada hari berikutnya. Jika diandaikan harga pengambilan satu
keranjang strawberry adalah $20, dan grosir akan menjualnya dengan harga $50 satu
keranjang. Berapa keranjangkah persediaan yang perlu diambil setiap hari oleh grosir
agar mendapat resiko kerugian minimum, atau agar mendapat keuntungan maximum?
Hal ini dapat diselesaikan dengan konsep peluang jika informasi tentang jumlah data
penjualan
beberapa hari yang lalu ada dicatat. Untuk membahas kasus ini selanjutnya
diandaikan data penjualan selama 100 hari yang lalu tercatat sebagai berikut:
ANALISIS KEPUTUSAN
Analisis keputusan yang dimaksud disini adalah suatu rangkaian proses dalam
membahas permasalahan yang dikemukakan di atas. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperkenalkan konsep jenis kerugian yang ditimbulkan, pemakaian konsep
peluang, dan perhitungan ekspektasi kerugian.
Dengan kata lain, kerugian ini timbul akibat keuntungan yang seharusnya diperoleh
tetapi tidak jadi diperoleh karena kekurangan stock. Misalnya dari kasus di atas, jika
jumlah strawberry yang disediakan oleh grosir adalah 10 keranjang sedangkan
permintaan pada hari itu mencapai 12 keranjang, maka grosir akan mengalami
kerugian sebesar $60 (yaitu keuntungan yang tidak diterima dari hasil penjualan 2
keranjang strawberry bila stock ada).
Tabel.2 Tabel Kerugian Bersyarat
Konsep peluang yang sudah didefinisikan sebelumnya dapat diadopsi untuk data
persoalan tersebut di atas. Jika tujuan grosir adalah untuk menentukan persediaan
jumlah strawberry dalam satuan keranjang pada hari tersebut, dimisalkan dengan X,
maka berdasarkan data di atas X adalah peubah acak diskrit yang dapat mengambil
nilai 1O, 11, 12, dan 13. Dan distribusi Peluang X (jumlah keranjang strawberry)
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Jumlah Strawbary
terjual Dalam Jumlah Frekwensi Relatif
Satuan Keranjang Hari Penjualan (fr)
(X) (f) P(X=x)
10 15 0.15
11 20 0.20
12 40 0.40
13 25 0.25
Jumlah 100 1.00
Mengingat tujuan utama dari analisis ini adalah untuk menentukan jumlah stock
strawberry agar resiko (kerugian) minimum, maka analisis dilakukan dengan
memperhitungkan ekspektasi kerugian. Analisis perhitungan ekspektasi ini akan
disajikan dalam tabel, dengan memperhitungkan semua kemungkinan yang dapat
terjadi, dimulai dari tabel ekspektasi kerugian bila persediaan 10 keranjang sampai
dengan tabel ekspaktasi kerugian bila persediaan 13 keranjang.
Jumlah Ekspektasi
Kemungkinan Kerugian Peluang Kerugian X.P
Permintaan (X) Bersyarat X P (X) (X)
10 $0 0.15 $0.00
11 30 0.20 6.00
12 60 0.40 24.00
13 90 0.25 22.50
Jumlah 1.00 $52.50
Kolom kerugian bersyarat pada Tabel 4 di alas diambil, dari tabel 2 untuk kasus
persediaan 10 keranjang. Kolom ke empat dari Tabel 4 menyatakan bahwa jika 10
keranjang disediakan setiap hari selama masa yang panjang (long period), maka
kerugian secara rata-rata (ekspektasi kerugian) adalah $52.50. Tentu tidak ada
jaminan bahwa jika besok diambil persediaan 10 keranjang maka sudah pasti akan
rugi %52.50. Dengan cara yang sama tabel 5, 6, dan 7 dapat dibentuk dan
diinterpretasikan.
Jumlah Ekspektasi
Kemungkinan Kerugian Peluang Kerugian X.P
Permintaan (X) Bersyarat X P (X) (X)
10 $20 0.15 $3.00
11 0 0.20 0.00
12 30 0.40 12.00
13 60 0.25 15.00
Jumlah 1.00 $30.00
Hasil analisis ekspektasi kerugian yang disajikan dalam tabel 4 sampai dengan 7
dapat digunakan untuk mengambit keputusan. Dapat dilihat bahwa minimum
kerugian yang terjadi adalah $17.50. Hal ini terjadi pada tingkat persediaan 12
keranjang Strawberry. Ini berarti grosir lebih baik menyediakan 12 keranjang setiap
harinya, untuk kasus tersebut di atas.
Jumlah Ekspektasi
Kemungkinan Kerugian Peluang Kerugian X.P
Permintaan (X) Bersyarat X P (X) (X)
10 $40 0.15 $6.00
11 20 0.20 4.00
12 0 0.40 0.00
13 30 0.25 7.50
Jumlah 1.00 $17.50
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari beberapa
alternatif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan pengambilan
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
2. Proses pengambilan keputusan meliputi: Identifikasi masalah, pengumpulan
dan penganalisis data, pembuatan alternatif-alternatif kebijakan, pemilihan
salah satu alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan/implementasi, pemantauan
dan pengevaluasian hasil pelaksanaan.
3. Pemakaian Teori Peluang untuk membahas persoalan ketidakpastian dapat
dilakukan bilamana dimiliki suatu informasi yang dapat dimodifikasi menjadi
frekwensi relatif. Contoh kasus masalah grosir buah tetah menunjukkan
bagaimana penggunaan konsep teori peluang dan ekspektasi digunakan
untuk mengambii keputusan. Dan perhitungan dapat diperoleh bahwa nilai
minimum kerugian adalah $17.50, dengan jumlah persediaan perharinya 12
keranjang.
B. Saran
Setiap keputusan yang dibuat diharapkan merupakan keputusan yang
berkualitas dengan mengacu pada efisiensi dan efektivitasnya, terutama
mengenai keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ataupun yang
menyangkut kesejahteraan.