Anda di halaman 1dari 6

TARI LATIN UNTUK MANTANMU (SEDOTAN DARI

Artikel GELATIN SOLUSI PENYELAMATAN PENYU)


Steven,1 Athalia Theda Tanujaya,2
Penyegar 1 Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok
2 Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok

Coresponding author’s email : athaliatheda1807@gmail.com

PENDAHULUAN lingkungan, yaitu peningkatan kualitas air melalui

Millenium Development Goals (MDGs) pengendalian pencemaran akibat limbah ke

merupakan sebuah rancangan pembangunan badan air dan kerusakan sumber daya air; dan

dunia yang telah berakhir pada tahun 2015. pemulihan badan air (danau, sungai,

Negara – negara di dunia melalui konferensi situ/embung, waduk).[2] Selain itu, target utama

Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) kemudian Indonesia dalam hal menjaga ekosistem laut

menyusun agenda pembangunan berkelanjutan (tujuan SDGs 2030 ke-14) adalah mencegah dan

yang baru untuk tahun 2030 yang dinamakan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi

Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs kelautan, terutama dari aktivitas daratan. Hal

2030 memiliki 17 tujuan, 169 target, dan 241 tersebut diupayakan tercapai pada tahun 2025

indikator dengan prinsip utama, yaitu “No one will sebagai salah satu implementasi dari tujuan

be left behind”. Melalui prinsip tersebut dapat SDGs.

diartikan bahwa SDGs berlaku universal, setiap Polusi kelautan ini menjadi suatu

implementasi pembangunan harus memberikan masalah penting yang memerlukan perhatian

manfaat bagi semua negara tertinggal, khusus dari berbagai pihak, yaitu lembaga

berkembang, dan maju, beserta dengan warga pemerintahan, pelaku usaha dan filantropi,

negaranya.[1] akademisi, dan masyarakat. Pemerintah sebagai

Indonesia merupakan salah satu negara pemangku kekuasaan bertugas untuk menyusun

yang turut mengambil bagian dalam mewujudkan kebijakan, target, dan program; menyusun

pembangunan dan menyukseskan pelaksanaan indikator dan data; menyusun regulasi dan

SDGs. Dalam mewujudkan SDGs 2030 ini, anggaran; dan melakukan monitoring, evaluasi,

Indonesia telah menyusun hal – hal yang menjadi dan pelaporan. Pelaku usaha dan filantropi

prioritas dan fokus utama yang terbagi dalam 4 memberikan kontribusinya dengan cara

pilar, yakni pilar ekonomi, sosial, hukum, dan melakukan advokasi sektor bisnis; memfasilitasi

lingkungan. Keempat pilar tersebut seirama program dengan cara menjalin komunikasi dan

dengan tujuan pembangunan nasional yang berperan dalam kolaborasi anggaran. Akademisi

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka berwenang dalam memberikan masukan dalam

Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 – penyusunan kebijakan, menyusun indikator dan

2019. Salah satu fokus RPJMN pada sektor data, dan melakukan evaluasi. Masyarakat

B I M F I Volume 6 No.1 | Januari 2019-Juni 2019


sangat berperan penting dalam melakukan baik pada sektor ekonomi, kesehatan, hingga
penyebaran informasi dan advokasi, melakukan mengganggu keseimbangan ekosistem. Sampah
monitoring, dan evaluasi.[3] sedotan telah menyebabkan kerugian ekonomi
Salah satu permasalahan yang terkait pada berbagai bidang dengan total sebesar USD
dalam polusi kelautan adalah sampah plastik. 1,2 miliar menurut Menteri Koordinator
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Kemaritiman.[7] Selain itu, sampah sedotan
Indonesia merupakan negara penyumbang plastik dapat menyebabkan penyakit kanker bagi
sampah plastik terbesar kedua di dunia. Selain tubuh. Hal ini terjadi karena sampah sedotan
itu, berdasarkan data yang didapat dari Asosiasi yang telah terurai menjadi microplastics
Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan termakan oleh hewan – hewan laut, seperti ikan,
Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di kerang, lumba – lumba dan penyu. Berdasarkan
Indonesia yang dibuang ke laut mencapai 3,2 juta berita yang dimuat pada beritasatu.com, hasil
ton/tahun dan angka ini terus meningkat tiap penelitian dari Universitas California
tahunnya.[4] Peningkatan ini sejalan dengan menunjukkan bahwa 67% ikan dan 25% kerang
adanya perubahan perilaku masyarakat dalam – kerangan di Pasar Ikan Halfmoon Bay
pemanfaatan plastik. Plastik merupakan suatu memakan microplastics. Padahal di dalam
bahan yang sudah tidak asing lagi dalam sedotan plastik tersebut terkandung banyak
berbagai industri dan sering kali digunakan untuk partikel racun yang berbahaya bagi hewan laut.
pembuatan perabotan rumah tangga, kantong Jika hewan laut tersebut mengkonsumsi
plastik maupun sedotan. Namun demikian, microplastics secara terus – menerus, akan
plastik ini bukanlah bahan yang ramah terjadi akumulasi racun pada tubuh mereka.
lingkungan karena proses penguraiannya Sesuai dengan kedudukannya pada rantai
memerlukan waktu 500 hingga 1000 tahun. makanan, hewan laut, seperti ikan – ikan kecil
Sebenarnya, 70% sampah plastik di Indonesia akan dimakan oleh ikan yang lebih besar dan
telah dapat didaur ulang, tetapi sampai saat ini begitu seterusnya hingga dimakan oleh manusia.
sedotan belum dapat didaur ulang karena Ketika manusia memakan ikan tersebut, racun
nilainya rendah dan prosesnya sulit, maka tidak dari sampah sedotan ikut masuk ke dalam tubuh
ada pelaku pendaur ulang yang bersedia dan dapat menyebabkan kanker. Akan tetapi,
mengambilnya.[5] Padahal berdasarkan data dari tidak semua sampah sedotan dapat terurai
Divers Clean Action, pemakaian sedotan di menjadi microplastics. Walaupun demikian,
Indonesia seharinya dapat mencapai 93.244.847 hewan – hewan di laut tetap dapat mengira
batang. Apabila jumlah pemakaian sedotan sampah tersebut merupakan makanannya.
selama satu minggu direntangkan, akan Menurut Universitas Exeter di Inggris, setidaknya
mencapai jarak yang dibutuhkan untuk sudah ada 1000 penyu laut yang terbunuh akibat
mengelilingi bumi sebanyak tiga kali.[6] memakan sedotan plastik. Apabila hal ini terjadi
Semua sampah plastik terkhususnya secara terus – menerus, penyu laut dapat
sedotan dapat menyebabkan berbagai kerugian, punah.[8]

B I M F I Volume 6 No.1 | Januari 2019-Juni 2019


Terlepas dari semua kerugian tersebut, 2. ISI
sedotan sebenarnya masih sangat dibutuhkan, “Tari Latin untuk Mantanmu” merupakan
terutama untuk orang – orang disabilitas. inovasi sedotan ramah lingkungan yang
Sedotan dapat memudahkan mereka untuk berbahan dasar gelatin. Gelatin selama ini telah
minum. Jika tidak ada sedotan, mereka harus banyak digunakan dalam bidang kesehatan,
memberikan usaha ekstra untuk menggerakkan yaitu sebagai cangkang kapsul lunak. Gelatin
anggota tubuhnya dan minum tanpa sedotan adalah produk alami yang diperoleh dari hidrolisis
membuat mereka seringkali tersedak.[9] parsial kolagen dan merupakan protein yang larut
Sebenarnya, telah ada beberapa cara yang dalam larutan polar. Menurut Farmakope
digunakan untuk mengurangi pemakaian Indonesia V, terdapat dua jenis gelatin, yaitu
sedotan plastik, yaitu dengan cara menggantinya gelatin tipe A dan tipe B. Gelatin tipe A dibuat
dengan sedotan yang terbuat dari aluminium dengan proses perendaman dalam asam dan
maupun besi dan sedotan kertas. Namun, biasanya berasal dari kulit babi yang memiliki pH
sedotan aluminium atau besi juga memiliki 7 - 9. Sedangkan gelatin tipe B biasanya
kekurangan, yakni sulit untuk dibersihkan, bersumber dari kulit jangat sapi dan tulang sapi
sehingga hanya sedikit masyarakat yang mau dengan pH isoelektrik 4,7 - 5,2.
memakainya. Tidak hanya itu, sedotan Namun demikian, gelatin yang berasal
aluminium/besi juga harus dibawa sendiri oleh dari tulang sapi untuk pembuatan cangkang
masyarakat dan hal tersebut terbukti tidak kapsul dan produk lainnya dapat menimbulkan
praktis, terdapat kemungkinan masyarakat lupa kekhawatiran masyarakat akan adanya penyakit
untuk membawa sedotan tersebut, sehingga sapi gila (mad cow disease). Selain itu, gelatin
restoran harus tetap menyediakan dan dari tulang sapi maupun kulit babi dikhawatirkan
memberikan sedotan plastik. Sedangkan, kehalalannya. Saat ini sudah dikembangkan
sedotan kertas juga dirasa kurang tepat untuk pembuatan gelatin yang berbahan dasar tulang
mengatasi permasalahan yang terjadi. Sedotan ikan. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang
kertas dapat robek apabila tercelup terlalu lama berjudul “Karakteristik Cangkang Kapsul yang
di air dan seperti yang kita ketahui bahwa kertas Terbuat dari Gelatin Tulang Ikan”, gelatin dari
terbuat dari kayu, yang berarti apabila sedotan tulang ikan nila mempunyai ketahanan dalam air
juga dibuat dari kertas, maka akan lebih banyak yang paling lama. Oleh karena itu, untuk
lagi penebangan hutan yang terjadi. Padahal, pembuatan “Tari Latin untuk Mantanmu”
saat ini sedang terjadi pemanasan global dan digunakan gelatin yang berasal dari tulang ikan
seluruh negara sedang berusaha mengurangi nila. Seiring dengan berkembanganya industri
pemakaian kertas. Oleh karena itu, untuk fillet nila, maka angka permintaan ikan nila di
mengatasi masalah tersebut, penulis pasaran pun meningkat. Hal ini memicu
mengusulkan sebuah inovasi, yakni “Tari Latin timbulnya limbah hasil olahan industri tersebut,
untuk Mantanmu” sebagai pengganti sedotan yaitu tulang ikan nila, maka penggunaan tulang
plastik.[10]

B I M F I Volume 6 No.1 | Januari 2019-Juni 2019


ikan nila sebagai sumber penghasil gelatin dapat Tabel 1. Formulasi “Tari Latin untuk Mantanmu”
ikut mengurangi jumlah limbah yang ada.[11]
No. Bahan Jumlah (%)
Proses pembuatan gelatin dari tulang
ikan nila dimulai dengan degreasing, yakni tulang
1 Gelatin 30
ikan dibersihkan dengan cara direndam dalam air
mendidih selama kurang lebih 30 menit sambil
2 Air 65
diaduk, dengan beberapa kali pergantian air,
kemudian ditiriskan dan dijemur. Selanjutnya
3 Pewarna makanan 5
dilakukan proses demineralisasi, yakni tulang
ikan yang telah dibersihkan direndam dalam
larutan HCl 5% dalam beaker glass selama 48
“Tari Latin untuk Mantanmu” dibuat
jam sampai terbentuk ossein. Ossein dicuci
menggunakan mesin pencetak sedotan dengan
dengan menggunakan air sampai pHnya netral
menggantikan bahan dasar yang tadinya plastik
(6-7), ditiriskan, dan dipotong kecil - kecil (3 - 5
dengan campuran gelatin dan air seperti yang
cm) untuk memperluas permukaan. Ekstraksi
tertera pada formulasi di atas. Setelah dicetak,
dilakukan dengan soklet, yakni ossein
sedotan gelatin dipisahkan dan dibiarkan pada
dimasukkan ke dalam aquades dan diekstraksi
suhu ruangan untuk mempercepat pengeringan
pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius
dan mencegah agar sedotan tersebut tidak
selama waktu tertentu (2,3,4 jam), lalu disaring
menempel satu sama lain. Selanjutnya, sedotan
dengan kain saring. Terakhir, dilakukan
gelatin dikemas dalam plastik biodegradable dan
pengeringan dengan oven pada suhu kurang
siap dipasarkan ke masyarakat.
lebih 50 derajat Celcius selama 24 jam.[12]
Setelah gelatin didapatkan, “Tari Latin untuk
Mantanmu” dibuat dengan formulasi berikut.

Gambar 1. Skema Pembuatan Sedotan Gelatin dari Tulang Ikan Nila

B I M F I Volume 6 No.1 | Januari 2019-Juni 2019


Keuntungan yang bisa didapatkan untuk mengurangi segala jenis polusi kelautan,
larutan polar, seperti air dan etanol, dapat terutama dari aktivitas daratan, penulis
mengurangi kemungkinan terjadinya menggunakan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
penumpukan limbah atau pun sampah sedotan di Teknologi (IPTEK) untuk mengembangkan
laut. “Tari Latin untuk Mantanmu” dapat bertahan sedotan yang berbahan dasar gelatin. “Tari Latin
selama 90 menit di dalam air sehingga tidak akan untuk Mantanmu” merupakan inovasi paling tepat
terbentuk residu yang dapat mencemarkan dan efektif untuk menghadapi permasalahan –
lingkungan. Hal ini dapat memberikan permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini,
keuntungan ke berbagai aspek, dari peningkatan yang terkait dengan penumpukan sampah
keseimbangan ekosistem laut, darat, hingga sedotan plastik. Selain itu, “Tari Latin untuk
kesehatan masyarakat. Selain itu “Tari Latin” Mantanmu” dapat mencegah timbulnya penyakit
menggantikan bahan dasar yang tadinya plastik yang disebabkan oleh sedotan plastik. Dengan
dengan campuran gelatin dan air seperti yang diwujudkannya inovasi ini, diharapkan dapat
tertera pada formulasi di atas. Setelah dicetak, membantu Indonesia bebas dari sampah
sedotan gelatin dipisahkan dan dibiarkan pada sedotan plastik dan menjaga keseimbangan
suhu ruangan untuk mempercepat pengeringan ekosistem lautan.
dan mencegah agar sedotan tersebut tidak
menempel satu sama lain. Sebelum dipasarkan
DAFTAR PUSTAKA
ke masyarakat, harus dilakukan evaluasi terlebih
[1] Alisjahbana, A. S., Yusuf, A. A., & Anna, Z.
dahulu. Evaluasi ini dapat terdiri dari pengujian
Menyongsong SDGs (1st ed.). Bandung:
organoleptis, pH, stabilitas terhadap suhu, reaksi
Unpad Press, 2017.
kimia, agen biologis, dan keamanannya. Apabila
“Tari Latin untuk Mantanmu” sudah memenuhi [2] Badan Pusat Statistik. Potret Awal Tujuan
seluruh persyaratan dalam evaluasi, maka dapat Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
dikemas dalam plastik biodegradable dan siap Development Goals ) di Indonesia, 2016.
dipasarkan ke masyarakat. “Tari Latin untuk
Mantanmu” juga dapat meningkatkan [3] UNDP Indonesia. Penguatan Kelembagaan

perekonomian negara dan dapat digunakan & Kebijakan, 2300, 1–2. Retrieved from

sebagai solusi penanganan limbah dari tulang http://www.id.undp.org/content/dam/indone

ikan nila. Apalagi gelatin juga tidak berbau dan sia/2017/doc/SDGs Brochure 2 Alt (12Oct)

tidak berasa, sehingga tidak akan memberikan Website.pdf?download, 2017.

efek terhadap minumannya.[13]


[4] Sherly Puspita. indonesia-penyumbang-
sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia @
3. KESIMPULAN
megapolitan.kompas.com. Retrieved from
Sebagai upaya untuk mewujudkan salah
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/
satu tujuan SDGs 2030 yang berhubungan
08/19/21151811/indonesia-penyumbang-
dengan ekosistem lautan dan sebagai upaya

B I M F I Volume 6 No.1 | Januari 2019-Juni 2019


sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia, /2018/13939/9-alternatif-sedotan-plastik-
2018. untuk-nostrawmovement, 2018

[5] Kehutanan, K. L. dan H. 1271 @ [11] Junianto. Karakteristik Cangkang Kapsul


ppid.menlhk.go.id. Retrieved from yang Terbuat dari Gelatin Tulang Ikan, 46–
http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse 54, 2013.
/1271, 2018.
[12] Hariyanto. Laporan Tugas Akhir Pembuatan
[6] Yoseph Edwin. (n.d.). jumlah-sampah- Gelatin dari Tulang Ikan Air Tawar, 2010.
sedotan-di-indonesia-bisa-3-kali-kelilingi-
[13] Street, H. GMIA : Gelatin Handbook, 2012.
bumi @ beritagar.id. Retrieved from
https://beritagar.id/artikel/sains-
tekno/jumlah-sampah-sedotan-di-
indonesia-bisa-3-kali-kelilingi-bumi.

[7] Akhmad Mustaqim. full @


www.idntimes.com. Retrieved from
https://www.idntimes.com/news/indonesia/a
khmadmustaqim/butuh-1-miliar-usd-untuk-
bersihkan-sampah-laut-sampai/full, 2018.

[8] Resa Eka Ayu Sartika. makin-mengerikan-


tiap-tahun-1 @ sains.kompas.com.
Retrieved from
https://sains.kompas.com/read/2017/12/20/
170000423/makin-mengerikan-tiap-tahun-
1.000-penyu-mati-akibat-sampah-plastik,
2017

[9] Tasya Paramitha. (n.d.). 1055424-kaum-


difabel-masih-butuh-sedotan-plastik-untuk
minum @ www.viva.co.id. Retrieved from
https://www.viva.co.id/gaya-
hidup/kuliner/1055424-kaum-difabel-masih-
butuh-sedotan-plastik-untuk-minum

[10] Alexander Kusumapradja. 9-alternatif-


sedotan-plastik-untuk-nostrawmovement @
www.cosmopolitan.co.id. Retrieved from
http://www.cosmopolitan.co.id/article/read/4

B I M F I Volume 6 No.1 | Januari 2019-Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai