merupakan sebuah rancangan pembangunan badan air dan kerusakan sumber daya air; dan
dunia yang telah berakhir pada tahun 2015. pemulihan badan air (danau, sungai,
Negara – negara di dunia melalui konferensi situ/embung, waduk).[2] Selain itu, target utama
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) kemudian Indonesia dalam hal menjaga ekosistem laut
menyusun agenda pembangunan berkelanjutan (tujuan SDGs 2030 ke-14) adalah mencegah dan
yang baru untuk tahun 2030 yang dinamakan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi
Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs kelautan, terutama dari aktivitas daratan. Hal
2030 memiliki 17 tujuan, 169 target, dan 241 tersebut diupayakan tercapai pada tahun 2025
indikator dengan prinsip utama, yaitu “No one will sebagai salah satu implementasi dari tujuan
diartikan bahwa SDGs berlaku universal, setiap Polusi kelautan ini menjadi suatu
manfaat bagi semua negara tertinggal, khusus dari berbagai pihak, yaitu lembaga
berkembang, dan maju, beserta dengan warga pemerintahan, pelaku usaha dan filantropi,
Indonesia merupakan salah satu negara pemangku kekuasaan bertugas untuk menyusun
yang turut mengambil bagian dalam mewujudkan kebijakan, target, dan program; menyusun
pembangunan dan menyukseskan pelaksanaan indikator dan data; menyusun regulasi dan
SDGs. Dalam mewujudkan SDGs 2030 ini, anggaran; dan melakukan monitoring, evaluasi,
Indonesia telah menyusun hal – hal yang menjadi dan pelaporan. Pelaku usaha dan filantropi
prioritas dan fokus utama yang terbagi dalam 4 memberikan kontribusinya dengan cara
pilar, yakni pilar ekonomi, sosial, hukum, dan melakukan advokasi sektor bisnis; memfasilitasi
lingkungan. Keempat pilar tersebut seirama program dengan cara menjalin komunikasi dan
dengan tujuan pembangunan nasional yang berperan dalam kolaborasi anggaran. Akademisi
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka berwenang dalam memberikan masukan dalam
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 – penyusunan kebijakan, menyusun indikator dan
2019. Salah satu fokus RPJMN pada sektor data, dan melakukan evaluasi. Masyarakat
perekonomian negara dan dapat digunakan & Kebijakan, 2300, 1–2. Retrieved from
ikan nila. Apalagi gelatin juga tidak berbau dan sia/2017/doc/SDGs Brochure 2 Alt (12Oct)