Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

GANGLION

Disusun oleh :

Arief Nurhidayah Saputro (1102012028)

Pembimbing

Letkol Ckm dr. Firmansyah, Sp.B, MARS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RUMAH SAKIT TK II MOHAMMAD RIDWAN MEURAKSA

PERIODE : 29 Juli- 06 Oktober 2019


BAB I
STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn, A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 32 tahun
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Ojek online
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal Masuk RS : 03 September 2019
Tanggal Pemeriksaan : 03 September 2019
Tanggal Pembedahan : 04 September 2019

B. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 03 September 2019 di bangsal.
1. Keluhan Utama
Benjolan di pergelangan tangan kiri
2. Keluhan Tambahan
Tangan kiri terasa kaku
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS. Ridwan Meuraksa karena mengeluh terdapat
benjolan pada pergelangan tangan kirinya kurang lebih 1 minggu
SMRS. Benjolan terasa nyeri bila ditekan dan tangan di tekuk, awalnya
pasien hanya merasa nyeri saja, namun lama kelamaan benjolan
semakin membesar. Pasien mengeluhkan tangannya jadi kaku dan
terkadang menjadi gampang kesemutan, benjolan tidak disertai darah
ataupun nanah. Pasien tidak mengeluhkan adanya demam, batuk, mual
dan muntah.

1
Pasien saat ini bekerja sebagai ojek online, pasien merasa sangat
terganggu karna setiap hari pasien beraktivitas menggunakan sepeda
motor yang membuat tanggannya sering bergerak.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : Disangkal
Riwayat Sakit Paru : Disangkal
Riwayat Sakit Jantung : Disangkal
Riwayat Alergi : Disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : Disangkal
Riwayat Sakit Paru : Disangkal
Riwayat Sakit Jantung : Disangkal
Riwayat Alergi : Disangkal
6. Riwayat Kebiasaan
Riwayat Merokok : Ya
Riwayat Konsumsi Alkohol : Disangkal

C. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran Umum: Composmentis
 Pernafasan : Spontan, 20 x/menit
 Tekanan Darah : 120/75 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Suhu : 36,8oC
 Kepala : Normocephal
 Mata : CA -/-, SI -/- , pupil isokor
 Telinga : sekret -/-, darah -/-, nyeri tekan mastoid -/-
 Hidung : bentuk simetris, sekret -/-, darah -/-
 Mulut : hiperemis (-), lidah kotor (-)

2
 Leher : deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
 Thoraks
 Paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus teraba sama di kedua lapang paru.
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

 Jantung

Inspeksi : iktus kordis tidak tampak


Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis
siinistra
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I, II regular, murmur (-), gallop (-)

 Abdomen

Inspeksi : Datar
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal

 Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), CRT <2”


 Status Lokalis : Regio carpalis sinistra
Look tampak massa ukuran 2x2x1 cm, rubor
(-)
Feel Nyeri tekan (+), permukaan halus,
konsistensi kenyal, terfiksir,immobile, kalor (-).
Movement tidak ada keterbatasan ROM

3
4
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
3 Agustus 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Referensi Satuan
Hematologi
Hemoglobin 6 13.2 – 17.3 g/dl
Jumlah Leukosit 6,8 3.8 – 10.6 ribu/l
Jumlah Hematokrit 47 40 - 52 %
Jumlah Trombosit 258 150 - 440 ribu/l
Laju Endap Darah 10 < 10 mm/jam
Hitung Jenis
Basofil 0 <1 %
Eosinofil 2 <3 %
Batang 0 <6 %
Segmen 66 50 - 70 %
Limfosit 28 20 - 40 %
Monosit 3 <8 %
Hemostasis
Waktu Pendarahan 2’00” 1’00” – 3’00” menit
Waktu Pembekuan 5’00” 2’00” – 6’00” menit
Kimia Darah
Glukosa Sewaktu 96 < 140 mg/dl

Pemeriksaan Radilogi : Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi

E. RESUME
Pasien datang ke RS. Ridwan Meuraksa karena mengeluh terdapat
benjolan pada pergelangan tangan kirinya kurang lebih 1 minggu SMRS. Benjolan
terasa nyeri bila ditekan dan tangan di tekuk, awalnya pasien hanya merasa nyeri
saja, namun lama kelamaan benjolan semakin membesar. Pasien mengeluhkan
tangannya jadi kaku dan terkadang menjadi gampang kesemutan, benjolan tidak

5
disertai darah ataupun nanah. Pasien bekerja sebagai ojek online setiap hari pasien
mengendarai motor. Pada pemeriksaan status lokalis pada regio carpalis sinistra
tampak massa ukuran 2x2x1 cm, rubor (-), Nyeri tekan (+), permukaan halus,
konsistensi kenyal, terfiksir,immobile, kalor (-), tidak ada keterbatasan ROM

F. DIAGNOSIS KERJA
Ganglion carpal sinsitra

G. DIAGNOSIS BANDING
Nodul rheumatoid
Lipoma
Tenosinovitis

H. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
-PreOp :
RL 20 tpm
Ceftriaxone 1x2gr
-PostOp :
Cefixim cap 2x200mg
Paracetamol 3x1 tab
Ibuprofen 3x1 tab
Ranitidin 3x1 tab

Bedah
Pengambilan massa dengan teknik operasi terbuka, dilakukan eksisi

I. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Qua ad sanam : ad bonam

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang
terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan
kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan
tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion
biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau
melekat pada suatu sendi.
Ganglion adalah salah satu tumor jaringan lunak yang paling sering
pada tangan dan pergelangan tangan. Ganglion jarang terjadi di kaki. Ukuran
kista bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil seiring berjalannya
waktu dan bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi
jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan
tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan
tulang. Ganglion sering timbul pada tempat-tempat berikut ini:
1. Pergelangan tangan – punggung tangan (dorsal wrist ganglion), telapak
tangan (volar wrist ganglion), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini
berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, dan kadang diperberat oleh
cedera pada pergelangan tangan
2. Telapak tangan pada dasar jari-jari (flexor tendon sheath cyst). Kista ini
berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, dan kadang
terjadi akibat iritasi pada tendon - tendinitis.
3. Bagian belakang tepi sendi jari (mucous cyst), terletak di sebelah dasar kuku.
Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, dan dapat menjadi
terinfeksi dan menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya
disebabkan arthritis atau taji tulang pada sendi.

B. EPIDEMIOLOGI
Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering
ditemukan pada tangan dan pergelangan tangan. Kista ini dapat terjadi pada
berbagai usia termasuk anak-anak. Kurang lebih 15% terjadi pada usia di
bawah 21 tahun. Tujuh puluh persen terjadi pada dekade kedua dan keempat
kehidupan. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita dibandingkan laki-laki.
Tidak ditemukan predileksi antara tangan kanan dan kiri, dan tampaknya
pekerjaan tidak meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi lain
menyebutkan bahwa ganglion banyak ditemukan pada pesenam dimana terjadi
tekanan yang besar pada pergelangan tangan.

7
C. ETIOLOGI
Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan
pembentukan kista hingga degenerasi mukoid dari kolagen dan jaringan ikat.
Teori ini menunjukkan bahwa sebuah ganglion mewakili struktur degeneratif
yang melingkupi perubahan miksoid dari jaringan ikat. Teori yang lebih baru,
yang dipostulasikan oleh Angelides pada 1999, menjelaskan bahwa kista
terbentuk akibat trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi
produksi asam hialuronik.
Proses ini bermula di pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang
terbentuk membelah sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat
untuk kemudian membentuk duktus kapsular dan kista utama. Duktus pada
akhirnya akan bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.
Penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui, namun ganglion dapat
terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati selubung tendon
atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau abnormalitas kecil
yang tidak diketahui sebelumnya.

D. PATOFISIOLOGI
Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya
memiliki dinding yang mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan
musin yang jernih dan terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin dan
glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak
lobus dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat
nekrosis dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.
Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci
di dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa
sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan tersebut
kental seperti madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan seperti
lubang jarum pada pasta gigi. Jika pasta gigi ditekan, walaupun lubangnya
kecil dan pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluar- dan begitu
keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti katup satu
arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang.
Ketika kita menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan
meremas dan menyebabkan tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi
cairan tersebut, ini dapat menyebabkan benjolan dengan tekanan yang besar
sehingga sekeras tulang.
Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya
kental dan pekat dan menyulitkan tubuh untuk me-reabsorbsi jika terjadi
kebocoran. Tubuh akan mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi
hanya sanggup menyerap air yang terkandung di dalamnya sehingga
membuatnya lebih kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup besar untuk
dilihat, cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.

8
Kadang disebutkan bahwa ganglion berasal dari protrusi dari membran
sinovial sendi atau dari selubung suatu tendo. Namun, kami tidak dapat
memperlihatkan adanya hubungan antara rongga kista dengan selubung tendon
atau sendi yang berhubungan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa kista
berasal dari bagian kecil membran sinovia yang mengalami protrusi dan
kemudian terjadi strangulasi sehingga terpisah dari tempat asalnya; bagian ini
kemudian berdegenerasi dan terisi oleh materi koloid yang berakumulasi dan
membentuk kista.

E. MANIFESTASI KLINIS
Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul
dapat berupa keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan. Kista ganglion
umumnya soliter, dan jarang berdiameter di atas 2 cm. Dapat melibatkan
hampir semua sendi pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar
wrist, volar retinakular dan distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang
paling sering ditemukan pada tangan dan pergelangan tangan. Ganglion
terbesar terletak di belakang lutut dan biasa disebut Kista Baker.
Ahli bedah tangan yang berpengalaman juga dapat mengenali ganglion
dorsal okulta (tersembunyi), yang dapat timbul dengan tekanan lembut pada
regio fossa scapholunate. Nyeri terjadi dengan gerakan pergelangan tangan
yang ekstrim. Temuan radiografik biasanya normal, dan MRI berguna dalam
mengkonfirmasi diagnosis. Eksisi bedah pada ganglion okulta dapat
menghilangkan nyeri dan gejala pada sebagian besar kasus.
Sebagian pasien mengeluhkan benjolan di bawah kulit yang sebagian
besar terletak pada bagian belakang pergelangan tangan, sisi telapak pada
pergelangan tangan, di atas tendon pada dasar jari pada sisi telapak tangan, atau
pada sendi jari terdekat ke ujung jari. Ganglion umumnya tidak nyeri, namun
dapat menyebabkan nyeri ketika digerakkan atau menyebabkan masalah
mekanis (terbatasnya ruang gerak) tergantung dari lokasi ganglion tersebut.

Kista ganglion memiliki kecenderungan untuk membesar dan mengecil,


kemungkinan karena cairan yang terdapat dalam kista terserap kembali ke
dalam sendi atau tendon untuk kemudian diproduksi kembali. Masalah terbesar
dengan ganglion adalah ketakutan pasien bahwa benjolan tersebut merupakan
sesuatu yang gawat.

9
Gambar 1. Kista ganglion pada bagian dorsal pergelangan tangan.
(http://emedicine.medscape.com/article/1243454-clinical)

Gambar 2. Kista Ganglion pada bagian volar pergelangan tangan


(http://emedicine.medscape.com/article/1243454-clinical)

10
Gambar 3. Kista Ganglion pada bagian dorsum kaki
(http://www.nashvillepodiatry.com)

F. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
dan kadang melalui pemeriksaan radiologik. Dari anamesis bisa didapatkan
benjolan yang tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat
penggunaan ekstremitas yang berlebihan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui transiluminasi diketahui bahwa
isi benjolan bukan merupakan massa padat tapi merupakan cairan. Sering juga
ditemukan adanya gangguan pergerakan dan parestesia serta kelemahan pada
kaki dan tangan.
.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Ultrasonografi (USG), guna melihat apakah benjolan tersebut
berisi cairan atau jaringan padat.
 Aspirasi, yaitu penyedotan cairan dari kista menggunakan
jarum, untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
 Magnetic Resonance Imaging (MRI), yaitu pemeriksaan paling
detail untuk mengetahui kista ganglion. Melalui pemindaian ini,
dokter dapat mengetahui kondisi kista yang tersembunyi atau
adanya penyakit lain, seperti artritis atau tumor tertentu.

H. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding kista ganglion antara lain nodul rheumatoid, tenosinovitis,
dan lipoma.
 Nodul rheumatoid merupakan nodul di bawah kulit yang tidak terasa
nyeri, disebabkan oleh rheumatoid arthritis. Lokasi timbulnya nodul
rheumatoid adalah di tempat yang sering mengalami penekanan seperti
siku dan lengan bawah. Pemeriksaan yang dilakukan untuk membedakan

11
nodul rheumatoid dengan kista ganglion adalah rheumatoid factor dan
penanda inflamasi seperti laju endap darah dan C - reactive protein yang
meningkat.

 Tenosinovitis merupakan inflamasi yang terjadi pada tendon dan


selubungnya. Penyakit ini dapat berkembang secara sekunder dari
peradangan akut atau kronik yang noninfeksius seperti diabetes atau
arthritis. Tanda dan gejala yang membedakan tenosinovitis dan kista
ganglion adalah tanda peradangan seperti bengkak, eritema, nyeri, dan
terkadang disertai demam. Untuk pemeriksaan penunjang dapat dilakukan
kultur dan biopsi cairan synovial.

 Lipoma dapat timbul di seluruh bagian dari tangan, lokasi paling sering
terjadi lipoma adalah area thenar atau hipothenar. Lipoma memiliki
konsistensi yang padat dan lunak. Lipoma juga menempel pada struktur
yang lebih dalam seperti otot. Untuk membedakan lipoma dan kista
ganglion dapat dilakukan USG atau MRI.

I. PENATALAKSANAAN
Sebagian besar kista ganglion tidak menimbulkan gejala, sehingga tidak
memerlukan penanganan dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika kista
ganglion menimbulkan rasa nyeri dan mengganggu aktivitas, dokter dapat
melakukan penanganan dengan beberapa cara di bawah ini:

 Menahan gerakan sendi (immobilization). Pada prosedur ini, dokter


akan menahan gerakan sendi dengan Dengan menahan atau membatasi
pergerakan sendi yang bermasalah, diharapkan kista dapat mengecil,
sehingga saraf tidak lagi tertekan dan rasa nyeri juga dapat hilang.
 Aspirasi atau penyedotan cairan. Tindakan ini dilakukan dengan
menusukkan jarum pada benjolan untuk mengeluarkan cairan dari
dalam kista. Untuk memaksimalkan pengobatan, dokter akan
menyuntikkan obat kortikosteroid setelah tindakan aspirasi, untuk
mencegah kista ganglion muncul kembali.

Jika penanganan di atas tidak mampu mengatasi kista ganglion, dokter akan
menyarankan operasi. Terdapat dua jenis operasi untuk mengangkat kista
ganglion, yakni:
 Artroskopi. Pada operasi ini, dokter ortopedi akan membuat sayatan
sebesar lubang kunci untuk memasukkan alat khusus yang dilengkapi
dengan kamera (artroskop).

12
 Pembedahan terbuka. Pada operasi ini, dokter akan melakukan sayatan
sepanjang tusuk gigi di lokasi sendi atau tendon yang mengalami kista
ganglion.

J. KOMPLIKASI
Komplikasi kista ganglion muncul ketika kista menekan saraf pada persendian,
sehingga mengganggu gerakan sendi. Penekanan pada saraf juga dapat
menimbulkan nyeri, kesemutan, mati rasa, hingga melemahnya otot.
Selain itu, komplikasi juga dapat terjadi akibat penanganan yang dilakukan, baik
akibat tindakan aspirasi (penyedotan cairan) maupun operasi. Komplikasi yang
dapat terjadi antara lain:

 Infeksi pada luka operasi.


 Pertumbuhan jaringan parut pada bekas luka operasi,
 Gangguan saraf.
 Kerusakan pembuluh darah.

Walaupun telah diobati, tidak menutup kemungkinan bahwa kista ganglion dapat
muncul kembali.

K. PROGNOSIS
Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal:
1. Kista yang berasal dari selaput tendon lebih mudah sembuh dengan suntikan
kortikosteroid dbandingkan dengan yang berasal dari sendi
2. Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan
lebih mudah kembali setelah pembedahan dibandingkan kista pada bagian
dorsal.
Tingkat rekurensi setelah penanganan nonoperatif mencapai 30-60%
dibandingkan dengan yang dioperasi (5-15%). Ganglionektomi menghasilkan
angka kesembuhan 85-95% jika kista dan akar diangkat bersamaan dengan
pemotongan sedikit dari kapsul tendo. Rekurensi setelah operasi biasanya
diakibatkan oleh pengangkatan kapsul atau membrane sinovial yang tidak
lengkap.

13
D A F TA R P U S TA K A

http://www.citydirectory.co.id/kesehatan/berita/Kista-Ganglion-Kista-pada-
Tendon-atau-Sendi
http://emedicine.medscape.com/article/1243454-overview
Huriawati Hartanto, et al. 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran.
Edisi ke-6. Jakarta: EGC.
Sayit, et al. 2015. Ganglion of the Foot and Ankle: Imaging and Pathological
Findings, Differential Diagnosis, and Operative Management. J Orthop Res
Physiother 1: 005.

Schwartz. 2006. Intisari Prinsip – Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta: EGC

Sjamsuhidaja R, Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. Jakarta: EGC

Staf pengajar FK UI. 2005. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

Widodo, Djoko. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta: EGC

14

Anda mungkin juga menyukai