Anda di halaman 1dari 13

BRUSHLESS DC MOTOR

Disusun oleh:

1. Aswindi Krismono ( 03.2017.1.07347 )


2. Zulfiyan Febrianto ( 03.2017.1.07348 )
3. Mohammad Adli Setiawan ( 03.2017.1.07349 )
4. Abdul Khisom ( 03.2017.1.07352 )
5. Rakit Abimanyu Paramatra ( 03.2017.1.07353 )
6. Saiful Anam ( 03.2017.1.07354 )
7. Benny Ramadhan ( 03.2017.1.07357 )
8. Bahardimas Yanuar Ari Leksono ( 03.2017.1.07361 )
9. Ade Rachmawan ( 03.2017.1.07365 )
10. Fadli Lamataro ( 03.2017.1.07368 )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2018
1. Pendahuluan
Penggunaan motor listrik dalam aplikasi sehari-hari semakin meningkat. Motor
listrik banyak digunakan dalam berbagai peralatan seperti: air conditioning, vacuum
cleaner, conveyor, lemari pendingin, dan lain sebagainya. Motor universal dan motor
direct current (DC) banyak digunakan dalam aplikasi tersebut. Akan tetapi penggunaan
motor DC konvensional menimbulkan masalah diakibatkan oleh penggunaan sikat.
Penggantian sikat secara periodik untuk menjaga kinerja serta busur api adalah masalah
yang umum disoroti pada motor DC.
Motor Brushless Direct Current (BLDC) adalah alternatif pengganti motor DC.
Motor ini adalah salah satu jenis motor yang popularitasnya mulai naik. Motor BLDC
banyak digunakan dalam automotive, aerospace, medical, industri, dan instrumentasi.
Brushless DC Motoradalah suatu jenis motor-sinkron. Artinya medan magnet yang
dihasilkan oleh statordan medan magnet yang dihasilkan oleh rotor berputar di frekuensi
yang sama. BLDCmotor tidak mengalami Slip, tidak seperti yang terjadi pada motor
induksi biasa. Motor jenis ini mempunyai permanen magnet pada bagian "rotor"
sedangkan elektro-magnet pada bagian "stator"-nya. Setelah itu, dengan menggunakan
sebuah rangkaian sederhana (simpel computer system), maka kita dapat merubah arus di
eletro-magnet ketika bagian "rotor"-nya berputar
Sesuai namanya motor BLDC tidak memiliki sikat pada komutatornya. Sebagai
gantinya digunakan komutator elektrik. Motor BLDC memiliki beberapa keuntungan jika
dibandingkan dengan motor DC konvensional antara lain:
1. Karakteristik kecepatan dan torsi yang lebih baik
2. Respon dinamik yang tinggi
3. Efisiensi tinggi
4. Umur pakai yang panjang
5. Rendahnya tingkat noise
6. Jangka kecepatan yang lebar

Pengendalian motor BLDC dilakukan dengan mengetahui posisi rotor untuk


menentukan fase yang akan dialiri arus listrik. Pendeteksian posisi dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan menggunakan sensor hall-effect dan sensorless. Sensor hall-effect
umumnya berjumlah tiga buah yang terpasang pada bagian stator dan terpisah sejauh 60.
Pada penelitian dilakukan perancangan inverter untuk menggerakkan motor BLDC yang
memiliki sensor hall-effect sebagai indikator posisi dan inverter yang digunakan adalah
MOSFET kanal N yang dikendalikan oleh mikrokontroler.
2. Bagian Bagian Brushles Dc Motor
Pada bagian motor DC ini tidak menggunakan Brush (sikat) untuk proses
komutasi.Setiap motor BLDC memiliki dua bagian utama; Rotor, bagian yang berputar,
dan stator, bagian stasioner. Bagian penting lainnya dari motor adalah gulungan stator dan
magnet rotor.

Dalam desain rotor luar, gulungan terletak di inti motor. Magnet rotor mengelilingi
gulungan stator seperti ditunjukkan di sini. Magnet rotor bertindak sebagai isolator,
sehingga mengurangi laju disipasi panas dari motor. Karena lokasi gulungan stator, desain
rotor luar biasanya beroperasi pada siklus tugas rendah atau pada arus pengenal rendah.
Keuntungan utama dari motor BLDC rotor luar adalah torsi cogging yang relatif rendah.
Dalam desain rotor dalam, gulungan stator mengelilingi rotor dan ditempelkan
pada rumahan motor seperti ditunjukkan di sini. Keuntungan utama dari konstruksi rotor
dalam adalah kemampuannya untuk menghilangkan panas. Kemampuan motor untuk
mengusir panas secara langsung mempengaruhi kemampuannya untuk menghasilkan torsi.
Untuk alasan ini, sebagian besar motor BLDC menggunakan desain rotor dalam.
Keuntungan lain dari desain rotor dalam adalah inersia rotor yang lebih rendah.
Bagian Utama Motor DC

Pada bagian Brushless DC Motor terdiri dari tiga elemen utama sebagai berikut :
1. Stator
Stator yaitu bagian dari motoryang diam dimana fungsinya sebagai medan putar
motor untuk memberikan gaya eketromagnetik pada rotor sehingga motor berputar.
Pada bagian stator memiliki tiga kelompok koil, disebut tiga fase motor. Kumparan ini
beroperasi sebagai elektromagnet dan menghasilkan berbagai orientasi medan magnet
yang secara teratur didistribusikan di sekitar poros tengah motor.

2. Rotor
Rotor yaitu bagian dari medan magnet yang berputar karena adanya gaya
elektromagnetik dari stator yang memiliki magnet permanen. Seperti jarum kompas,
magnet ini secara permanen menggerakkan rotor untuk mencoba menyesuaikan diri
dengan medan magnet stator. Untuk masa kerja optimal motor, rotor dipasang pada
bantalan bola.

3. Hall effect sensor


Sensor ini memberikan informasi mengenai posisi magnet rotor setiap saat.
Sensor ini menggunakan elektronik solid state yang dapat diandalkan untuk
mengkomersilkan Brushless DC Motor. bukan sikat rawan pakai dan perakitan
elektromekanis komutator yang digunakan di Brush DC Motors.

4.Axle
Axle atau sumbu adalah batang yang berfungsi sebagai sumbu putar motor,
terpusat pada rotor dan dirangkai bersama rotor.

5. Controller& Inverter(perubah tegangan DC menjadiAC)


Controllerpada motor DC brushlessberperan sangat penting dan dapat dikatakan
sebagai penunjang utama operasi motor DC brushlesskarena motor DC brushless
membutuhkan suatu trigger pulsa yang masuk ke bagian elektromagnetik (stator)
motor DC brushless untuk memberikan pengaturan besarnya arus yang mengalir
sehingga putaran motor dapat diatur secara akurat. inverter pada motor DC brushless
berperan untuk mengubah tegangan DC yang masuk controller menjadi tegangan AC
karena jenis motor DC brushless biasanya multipole 3 phase maka dibutuhkan inverter
3 phasa tegangan DC menjadi AC agar motor dapat berputar.Berdasarkan kemampuan
control power supply,kita dapat memilih dengan tepat rating tegangan untuk motor
yang dibutuhkan. Untuk tegangan 48 volt atau kurang dari itu, biasanya digunakan
untuk bidang otomotif, robotik, atau penggerak lengan mekanik kecil. Untuk rating
tegangan 100 volt dan lebih dari itu digunakan dalam bidang otomasi industri dan
penggerak alat alat industri.
3. Prinsip Kerja Brushles Dc Motor
Prinsip kerja Motor BLDC sebenarnya sama dengan motor listrik DC
konvensional. Perbedaan hanya terletak pada penggunaan brush (sikat). Pada motor DC
konvensional, sikat dan komutator mekanik digunakan dalam proses komutasi. Sedangkan
motor BLDC sudah menggunakan teknologi elektronik dalam proses komutasinya, yaitu
sensor Hall dan kontroler

(Gambar Skema Kerja Motor Brushless DC Motor)

(Gambar skema perputaran rotor pada medan magnet)


Secara garis besar, proses kerja dari motor BLDC dapat dijelaskan dalam
gambar diatas. Motor yang dipakai adalah motor BLDC 3 fasa, berputar searah jarum jam
dan sensor Hall menggunakan default kutub utara. Berikut adalah langkah langkah cara
kerja dari motor Brushless DC Motor sebagai berikut:
1. Langkah Kerja Pertama
Hall sensor H1 dan H3 bernilai 1 karena mengalami perubahan medan magnet.
Sehingga kontroler akan mengalirkan arus pada lilitan B dan C. Lilitan B menjadi
kutub utara dan lilitan C menjadi kutub selatan. Kutub utara oleh lilitan B akan
memberikan tolakan pada kutub utara magnet rotor, sedangkan kutub selatan lilitan C
akan menarik kutub utara magnet rotor.
2. Langkah Kerja Kedua
Hanya sensor H1 yang bernilai “high”, sehingga kontroler akan
menginstruksikan agar lilitan A dan B harus dialiri arus. Lilitan A menghasilkan kutub
selatan dan lilitan B tetap menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan A akan
menolak kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan B menolak
kutub utara dari magnet rotor.
3. Langkah Kerja Ketiga
Sensor H1 dan H2 akan bernilai 1. Sehingga kontroler akan menginstruksikan
agar lilitan A dan C dialiri arus. Lilitan A tetap menghasilkan kutub selatan dan lilitan
C menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan A akan menolak kutub selatan dan
menarik kutub utara pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan C menarik kutub
selatan dari magnet rotor.
4. Langkah Kerja Keempat
Langkah keempat, hanya sensor H2 yang bernilai 1. Sehingga kontroler akan
menginstruksikan agar lilitan B dan C dialiri arus. Lilitan B menghasilkan kutub selatan
dan lilitan C tetap menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan B akan menolak
kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan C menarik kutub selatan
dari magnet rotor.
5. Langkah Kerja Kelima
Sensor H2 dan H3 bernilai 1. Sehingga kontroler akan menginstruksikan agar
lilitan A dan B dialiri arus. Lilitan A menghasilkan kutub utara dan lilitan B tetap
menghasilkan kutub selatan. Kutub utara lilitan A akan menolak kutub utara dan
menarik kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub selatan lilitan B menolak
kutub selatan dari magnet rotor.
6. Langkah Kerja Keenam
Hanya sensor H3 yang bernilai 1. Sehingga kontroler akan menginstruksikan
agar lilitan A dan C dialiri arus. Lilitan A tetap menghasilkan kutub utara dan lilitan C
menghasilkan kutub selatan. Kutub utara lilitan A akan menarik kutub selatan dan
menolak kutub utara pada magnet rotor. Sedangkan kutub selatan lilitan C menarik
kutub utara dari magnet rotor.
Keenam proses di atas akan mengalami pengulangan hingga membentuk suatu
siklus. Hal inilah yang menyebabkan motor terus berputar secara kontinyu selama sumber
arus DC masih ada.
4. Contoh Penggunaan / Aplikasi
Salah satu penggunaan / aplikasi Brushless DC Motor pada industri banyak
digunakan sebagai servo,penggerak, pengeposisian, dan aplikasi kecepatan variabel dimana
membutuhkan kontrol gerak yang tepat dan operasi yang stabil untuk operasi yang memuaskan
pada proses di industri.Berikut ini penjabaran penggunaan Brushless DC motor di Industri :
1. .Motor Linear
Motor linear menghasilkan motion linear tanpa perlu sistem penghubung,
seperti ball-and-lead screw, rack-and-pinion,cam,roda gigi,atau belt, yang akan
diperlukan untuk putaran motor. Sebuah motor linear yang terintegrasi dengan aktuator
adalah aktuator linier yang terintegrasi dengan motor. Mengintegrasikan aktuator ke
motor menghilangkan kebutuhan untuk kopling.Menghilangkan kopling dapat
menimbulkan masalah sehingga inersia harus diminimalkan,seperti pada lengan robot.
Sebagai penggerak angsung motor linear l, Brushless DC motor memiliki keuntungan
tambahan yaitu bebas perawatan. Ball and Lead screw rack-and-pinion.

(Gambar Ball and Lead Screw rack and pinion)


2. Motor Servo
Motor Servo digunakan untuk perpindahan mekanis , posisi,atau gerakan
penggerak yang presisi berbasis pada pengendalian input dan sinyal output umpan balik
yang membutuhkan pengendalian yang ketat , stabil ,dan sistemnya loop tertutup .
Motor servo yang umum digunakan antara lain pada alat mesin servo dan penggerak actuator
pada robot.yang membuat membuat aplikasi motor servo berbeda dari jenis lain dari motor
penggerak lainnya adalah responnya tinggi serta dinamis , menghasilkan torsi yang
halus, keandalan yang tinggi dan penggerak yang kuat bahkan ketika ada variasi yang
luas dalam beban inersia atau motor yang memiliki parameter tertentu .Motor DC
stepper digunakan sebagai motor servo , namun karena beroperasi dengan sistem loop
terbuka , motor DC stepper biasanya menimbulkan torsi yang fluktuatif. Brushless DC
motor lebih cocok sebagai motor servo karena kemampuan umpan balik.

3. Aktuator untuk robot pada industri


Permanen magnet DC motor berfungsi sebagai aktuator untuk memindahkan sendi robot
industri untuk mengambil dan meletakkan atau alat pengeposisian dalam perakitan ,
pengelasan dan pengecatan.Brushless DC motor lebih disukai daripada motor DC sikat
dalam aplikasi robot karena ukurannya yang kompak , kerapatan daya , dan bebas
perawatan. Brushless DC motor juga lebih andal dalam lingkungan yang kurang
menguntungkan atau berbahaya.

4. Motor penggerak Extruder


Fungsi pengendali extruder & motor adalah menyediakan energi untuk
mengkompres sekrup.Motor DC adalah penggerak extruder yang paling populer karena
biaya rendah dan fleksibilitas. Karena variasi dalam kecepatan sekrup dapat mengubah
dimensi dari produk diakir yang diekstrusi, sistem kontrol gerak yang presisi diperlukan
untuk memastikan kualitas produk.Penggerak dengan Brushless DC motor telah sering
digunakan dalam penggerak extruder karena dapat memberikan torsi penuh atas seluruh
rentang kecepatan dengan kesalahan kecepatan jangka pendek serendah 0 % .

Gambar Komponen Extruder


5. CD atau DVD player
6. DC Cooling Fan
7. Printer
KESIMPULAN

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Brushless DC Motor atau lebih akrab
disebut BLDC motor merupakan suatu jenis motor sinkron. Yang artinya medan magnet yang
dihasilkan oleh stator dan juga medan magnet rotor berputar pada frekuensi dan kecepatan
yang sama . Brushless DC Motor tidak akan pernah mengalami slip, tidak seperti yang biasa
terjadi pada motor induksi biasa. Karena pada Brushless Motor DC ini tidak menggunakan
sikat arang.
Brushless DC Motor merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang terdiri
atas rotor, stator, hall sensor dan rangkaian kontrol yang mampu mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini pun kemudian digunakan untuk memutar
impeller pompa, blower atau fan, mengangkat bahan, menggerakkan kompresor, dll .
Brushless DC Motor sering kali disebut “kuda kerja”nya industri, hal ini
dikarenakan motor-motor ini mampu memakai hingga 70% beban listrik total pada kegiatan
industri pabrik tersebut serta tidak memerlukan perawatan yang intensif. Brushless DC Motor
ini sering digunakan pada motor mesin printer, motor penggerak disket CD/DVD player,
Cooling Fan pada CPU komputer, dll.

Anda mungkin juga menyukai