Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

TEKNIK PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN UTAMA

PEMBUKAAN LAHAN PERKEBUNAN

Dosen Pengampu : Ir. Dini Anggorowati, M.Sc

Disusun Oleh :

Lestari Angraini (C1011171025)

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNG PURA

PONTIANAK

2019
A. Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan atau landclearing adalah pembukaan lahan untuk
keperluan lainnya seperti perkebunan, transmigrasi, pertanian dan lain
sebagainya. Pembukaan lahan merupakan komponen biaya inventasi di
samping pembibitan yang telah dibicarakan. Tahapan-tahapan pekerjaan
sudah tertentu sehingga jadwal kerja harus dilaksanakan secara konsekwen.
Keterlambatan suatu pekerjaan diselesaikan akan berlarut pada pekerjaan
lain sehingga akan menambah biaya. Tantangan yang dihadapi cukup
banyak misalnya alam (gangguan cuaca, hewan liar, dan lain-lain), biaya
yang harus berkesinambungan, sumber daya manusia yang harus
tersedia serta alat-alat beserta suku cadangnya. Tahapan - tahapan
pekerjaan landclearing adalah :
 Perencanaan luas kebun dan jadwal pembangunannya.
 Rintisan dan rencana pemborong pekerjaan.
 Sistim pembukaan lahan yang dipakai.
 Persiapan penanaman, parit, drainase, pengawetan tanah, penanaman
kacangan.
 Penanaman.
B. Sistem Pembukaan Lahan
1. Manual
Terutama tenaga manusia, alat-alat sederhana, pemakaian tenaga
sangat banyak.
2. Mekanis
Menggunakan alat-alat pertanian seperti traktor, buldozer. Cara ini
digunakan pada areal yang rata (kemiringan 0-8%). Pekerjaan dapat
dilakukan lebih cepat. Satuan penggunaan alat berat dalam JKT (jam
kerja traktor)
3. Chemis
Peracunan pohon atau penyemprotan dengan bahan kimia tertentu
(untuk lalang). Pada daerah curah hujan tinggi kurang. Hal ini sangat
tergantung pada keadaan lapangan, ketersediaan tenaga kerja, dana, alat-
alat serta jadwal waktu penanaman yang ditargetkan. Dalam
pelaksanaannya dapat menggunakan cara kombinasi.
C. Tahap Pelaksanaan Land clearing/Pembukaan Lahan
a. Membabat / Imas
 Memotong anak kayu yang berdiameter < 10 cm
 Menggunakan parang dan kampak
 Pemotongan anak kayu harus putus dan diusahakan serendah mungkin
atau dekat dengan tanah
 Tujuan untuk memudahkan penumbangan pohon dan pelaksanaan
perun mekanis Areal semak belukar tidak perlu diimas, langsung
dilakukan perun mekanis
b. Menumbang
 Menumbang pohon yang berdiameter > 10 cm secara teratur
 Tinggi penebangan/sisa tunggul dari permukaan tanah :
Diameter Ditebang dari permukaan tanah maks.

> 10 – 15 cm 15 cm (serapat mungkin dengan tanah)

16 – 30 cm 25 cm

31 – 75 cm 50 cm

76 – 150 cm 100 cm

> 150 cm Ditebang pada batas antara akar penguat dengan batang
utama

 Ketentuan lain yang perlu diperhatikan dalam penumbangan :


- Hasil tumbangan tidak dibenarkan melintang di atas alur air dan
jalan
- Harus dilakukan secara tuntas sehingga tidak ada pohon yang
setengah tumbang maupun pohon yang ditumbuhi oleh tanaman
menjalar
- Pohon yang masih tegak tetapi sudah mati tidak perlu ditumbang
sampai pada waktu dilakukan perumpukan (perun mekanis)
- Penumbangan di lahan gambut dilakukan setelah minimum 6 bulan
selesai pembuatan outlet dan main drain serta telah terjadi
penurunan permukaan tanah.
c. Merencek
 Memotong batang, cabang dan ranting
 Pedoman panjang potongan kayu :
Diameter (cm) Panjang Potongan (m)

10 - 30 1,5 – 3

30 - 75 2–4

> 75 4– 5

d. Merumpuk
 Mengumpulkan batang dan cabang-cabang yang telah dipotong
menjadi barisan yang teratur
 Potongan cabang-cabang disusun di atas potongan batang yang besar
 Jarak antar rumpukan 50 – 100 m.

Mekanismenya

o Pancang jalur rumpukan dipasang di jalur rencana rumpukan batang


dan berada di gawangan mati
o Tinggi pancang 4 m dan harus dipasang bendera putih supaya mudah
dilihat oleh operator alat berat. Setiap jarak ± 50 m diberikan
pancang pembantu sehingga terdapat 6 – 8 pancang pembantu dalam
jaluran
o Pada jarak 150 m (inti) atau 200 (plasma/KKPA) dibuat tanda tidak
boleh dirumpuk karena akan digunakan sebagai jalan kontrol dengan
lebar ± 4 m.
o Posisi alat berat berada di gawangan hidup, kegiatan pengumpulan
atau perumpukan kayu diatur dalam gawangan mati sejauh ± 2,5 m
dari radius pohon sawit dan harus diletakkan rata di permukaan
tanah
o Top soil diusahakan seminimal mungkin terkikis oleh pisau
buldozer, posisi pisau diatur ± 10 cm di atas permukaan tanah
dan/atau pisau dipasang gigi.

e. Membersihkan areal
Membersihkan sisa-sisa potongan untuk dikumpulkan di jalur
rumpukan secara sistem mekanis, Perun dengan menggunakan buldozer
dan/atau excavator merupakan kegiatan merumpuk kayu hasil imasan
dan tumbangan pada gawangan mati sejajar baris tanaman dengan arah
Timur – Barat.
f. Perun mekanis
Perun dengan menggunakan buldozer dan/atau excavator merupakan
kegiatan merumpuk kayu hasil imasan dan tumbangan pada gawangan
mati sejajar baris tanaman dengan arah Timur – Barat
 Jenis alat berat untuk perun mekanis :

Jenis Alat Vegetasi Topografi Posisi Rumpuk Kerapatan kayu

Buldozer Hutan sekunder, Gelombang, darat, 4:1 Sedang – rendah


semak belukar datar

Buldozer Hutan primer Datar, gelombang 2:1 Tinggi – sedang


Buldozer & Hutan primer, Bukit, gelombang Antar teras Tinggi – rendah
Excavator sekunder, semak
belukar

Excavator Hutan primer, Rendahan, gambut 2:1 Tinggi - rendah


sekunder, semak
belukar

Pancang jalur rumpukan

 Pancang jalur rumpukan dipasang di jalur rencana rumpukan batang


dan berada di gawangan mati
 Tinggi pancang 4 m dan harus dipasang bendera putih supaya mudah
dilihat oleh operator alat berat. Setiap jarak ± 50 m diberikan
pancang pembantu sehingga terdapat 6 – 8 pancang pembantu dalam
jaluran
 Pada jarak 150 m (inti) atau 200 (plasma/KKPA) dibuat tanda tidak
boleh dirumpuk karena akan digunakan sebagai jalan kontrol dengan
lebar ± 4 m

Pelaksanaan perun mekanis

 Posisi alat berat berada di gawangan hidup, kegiatan pengumpulan


atau perumpukan kayu diatur dalam gawangan mati sejauh ± 2,5 m
dari radius pohon sawit dan harus diletakkan rata di permukaan
tanah
 Top soil diusahakan seminimal mungkin terkikis oleh pisau
buldozer, posisi pisau diatur ± 10 cm di atas permukaan tanah
dan/atau pisau dipasang gigi.

g. Cincang Jalur
Kegiatan yang dilakukan pada areal datar
 Membebaskan jalur tanam dan titik tanam dari kayu dengan
memotong kayu yang masih melintang pada jalur tanam dan disusun
di jalur rumpukan.
 Membuat jalur rintis tengah untuk jalan kontrol selebar 4 m arah
utara selatan harus bebas dari kayu.
 Menentukan jumlah rumpukan jalur ditetapkan,

Kegiatan yang dilakukan pada areal berbukit

 Penempatan rumpukan dilakukan mengikuti areal kontur dan kayu-


kayu yang melintang pada jalur kontur tanaman harus dipotong dan
disusun di jalur rumpukan
 Untuk areal rendahan, penentuan rumpukan diserahkan kepada
kebijakan manajemen

D. Perhitungan Waktu
Waktu untuk pembukaan lahan 3.000 – 5.000 ha :
 Survey/mengukur areal : ± 1 bulan
 Babat/imas : 2 – 3 bulan
 Menumbang :2 – 3 bulan
 Merencek dan merumpuk : 1 – 2 bulan
 Membersihkan areal : 2 – 3 bulan
 Pemberantasan lalang : 2 – 3 bulan
 Jalan + saluran air : 2 – 3 bulan
 Penanaman kacangan : 1 – 2 bulan
 Memancang : 2 bulan
 Teras, benteng : 2 – 3 bulan
 Melubang : ± 2 bulan
 Menanam : ± 2 bulan

Perencanaan dibuat dalam suatu barchart. Pembukaan lahan dilakukan saat


musim kering dan penanaman kelapa sawit jatuh pada bulan basah/musim hujan.
Perlu diingat bahwa tidak harus selalu menunggu suatu pekerjaan selesai
dulu/dapat saling tumpang tindih.

E. Perhitungan Kebutuhan Traktor


Kapasitas traktor dengan beberapa implement

Jenis Implement Lebar Potongan Kecepatan Efisiensi Kapasitas JKT/ha


Pekerjaan (m) (km/jam) (%) (ha)

Membabat JD 307 1,8 4,0 70 0,50 2,00

Membajak I JD SA 234, 1,0 5,0 70 0,35 2,86


4 Plow 28
inch

Membajak II JD SA 234, 1,0 5,0 80 0,40 2,50


4 Plow 28
inch

Menggaru I JD Integral 2,8 5,0 80 1,12 2,89


disc harrow
9,5 inch

Menggaru II JD Integral 2,8 5,0 80 1,12 0,8


disc harrow
9,5 inch

Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004

Kebutuhan traktor berdasarkan kapasitas diatas tersebut perlu dihitung


sesuai dengan luas areal yang akan dibuka dan jumlah waktu yang tersedia
F. Pedoman Pelaksanaan
a) Hutan Primer
- Cara yang digunakan : Manual atau mekanis
- Kebutuhan alat dan tenaga untuk pembukaan hutan primer :

Uraian Manual Mekanis

Alat Keb. HK (HK/ha) Alat Keb. HK / JKT

Babat/Imas Parang panjang 20-25 Parang 20-25 HK

Menumbang Gergaji rantai, 30-60 Buldozer 10-14 JKT


kampak

Merencek Parang + kampak, 40-50 Gergaji rantai 40-50


gergaji

Merumpuk - 10-15 Buldozer 7-9 JKT

Membersihkan Cangkul 20 Buldozer 8 JKT


jalur

Jumlah 120-160 HK (60-75 HK) + (25-32 JKT)

 HK : Hari Kerja
 JKT : Jam Kerja Traktor

Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

b) Hutan Sekunder
- Cara yang digunakan : manual atau mekanis
- Kebutuhan alat dan tenaga untuk pembukaan hutan sekunder :
Uraian Manual Mekanis

Alat Keb. HK (HK/ha) Alat Keb. HK / JKT

Babat/Imas Parang 15-20 Parang 15-20 HK

Menumbang Gergaji rantai 25-35 Buldozer 8-12 JKT

Merencek Parang + gergaji 20-30 Gergaji rantai 20-30

Merumpuk - 10-12 Buldozer 4-6 JKT

Membersihkan Cangkul 15-20 Buldozer 6 JKT


areal

Jumlah 85 - 117 HK (35-55 HK) + (18-24 JKT)

Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)


a) Semak Belukar
- Cara yang digunakan : manual atau mekanis
- Kebutuhan alat dan tenaga untuk pembukaan semak belukar :
Uraian Manual Mekanis

Alat Keb. HK (HK/ha) Alat Keb. HK / JKT

Babat/Imas Parang 20-25 Parang 15-20 HK

Merencek Parang + gergaji 15-20 Parang 15-20 HK

Merumpuk - 10-15
Membersihkan Cangkul 20 Buldozer 4-6 JKT
jalur/areal

Jumlah 65-80 HK (30-40 HK) + (4-6 JKT)

Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

G. Keuntungan Pembukaan Lahan tanpa Bakar


Keuntungan pembukaan lahan tanpa bakar antara lain adalah :
1. Melindungi humus dan mulsa yang sudah terbentuk bertahun-tahun.
2. Mempertahankan kelembaban tanah
3. Menjaga pH tanah.
4. Mempertahankan kesuburan tanah.
5. Mempertahankan kelestarian lingkungan dari polusi udara.
6. Mereduksi emisi efek rumah kaca terutama CO
7. Penanaman dapat dilakukan.
SUMBER

Yana.2014. Pengertian dan peran perkebunan. https://budidayatanaman-

perkebunan.blogspot.com/2014/08/mengenal-tanaman-perkebunan.html

(diakses pada tanggal 28 agustus 2019 pada jam 22.23)

Anonim.https://searchmo.xyz/results.php?wd=land%20clearing%20perkebunan%

20kelapa%20sawit (diakses pada tanggal 28 agustus 2019 pada jam 01.07)

Wardhani,tiara dkk. 2019. Pembukaan lahan untuk komoditas kelas sawit.

Universitas veteran: yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai