Chapter II PDF
Chapter II PDF
Botani Tanaman
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis daerah tropis yang ditanami
karet yakni terletak pada 150 LU-100 LS, dengan suhu harian yang diinginkan
Tanaman karet tumbuh dengan baik di daerah tropis. Daerah yang cocok
untuk tanaman karet adalah pada zone antara 15° LS dan 15° LU. Bila ditanam di
pun lebih lambat. Tanaman karet tumbuh optimal di dataran rendah, yakni pada
ketinggian sampai 200 meter di atas permukaan laut. Makin tinggi letak tempat
pertumbuhannya makin lambat dan hasilnya lebih rendah. Ketinggian lebih dari
600 meter dari permukaan laut tidak cocok lagi untuk tanaman karet
(http://binaukm.com, 2010).
Secara garis besar tanaman karet dapat tumbuh baik pada kondisi iklim
sebagai berikut : suhu rata-rata harian 28° C (dengan kisaran 25-35o C) dan curah
hujan tahunan rata-rata antara 2.500 – 4.000 mm dengan hari hujan mencapai 150
hari per tahun. Pada daerah yang sering turun hujan pada pagi hari akan
pagi hari produksinya akan kurang. Keadaan daerah di Indonesia yang cocok
(http://binaukm.com, 2010).
Tanah
Tanaman karet tidak terlalu menuntut kesuburan tanah yang tinggi, bisa
perkebunan lainnya (kopi, kakao, teh, tembakau), tanaman karet adalah tanaman
yang paling toleran terhadap tanah yang kesuburannya rendah. Untuk membantu
Berbagai jenis tanah mempunyai sifat yang berbeda baik dalam sifat fisik
(Rasjidin, 1989).
Tanah yang pH nya mendekati normal cocok untuk ditanami karet. Derajat
keasaman yang paling cocok adalah 5-6. Batas optimum toleransi pH tanah bagi
tanaman karet adalah 4-8. Tanah yang agak masam masih lebih baik dari pada
Lateks adalah cairan putih dari pohon karet yang diambil dari tanaman
pada proses penyadapan. Lateks berguna bagi tanaman sebagai bahan pengawet
(preservative). Lateks dibentuk dalam pembuluh lateks. Pembuluh ini terdiri dari
2 macam. Pertama pembuluh lateks yang berasal dari 1 sel yang kemudian
seperti ini disebut pembuluh lateks simple, misalnya terdapat pada biji. Kedua
pembuluh lateks yang berasal dari deretan sel-sel dimana dinding-dinding sel
Pembuluh lateks ini disebut pembuluh kompoun dan inilah yang terdapat pada
tanaman karet yaitu pada kulit lunak dan kulit keras (Lukman, 1984).
Pembuluh Lateks
Pada mikroskop elektron dapat dilihat partikel lateks yang rusak akan
terdapat jaringan kayu (xylem) yang dilapisi oleh kambium. Pada bagian luar
dijumpai kulit lunak yang menyusul kulit keras pada kulit luar sel gabus sebagai
lapisan terakhir. Di dalam kulit lunak tersebut terdapat sederetan pembuluh tapis
berupa pipa saluran di dalam jaringan floem yang halus dari karet. Pembuluh ini
membentuk suatu jaringan pembuluh melalui anatomisis. Gills dan Suharto (1976)
Baik ketebalan asli maupun jumlah baris pembuluh lateks yang ada di
pembuluh lateks pada prinsipnya merupakan cirri khas suatu klon tetapi
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepadatan tanaman dan status hara dan juga
Struktur Lateks
serum yang berisi protein anionik yang membentuk suatu badan yang dikelilingi
oleh membran (lutoid) yang merupakan suatu sistem koloid kedua yang
mengandung asam yang kebanyakan cation serum (Southorn dan Yip, 1968).
adalah tinggi akan tetapi setelah disadap menjadi penurunan tugor terutama dalam
sel pembuluh lateks. Semakin tinggi tugor antara sel sekitar pembuluh maka
Dijkman (1951), melaporkan bahwa lateks yang keluar dari organ muda
lebih sedikit mengandung karet bila dibandingkan dengan lateks yang keluar dari
lebih lama terjadi pada lateks yang keluar dari organ muda, sebab partikel dari
Aliran Lateks
gula, protein dan garam mineral yang dapat menyimpan air dari jaringan yang
berada disekitarnya. Ketika tanaman karet disadap lateks berhenti beberapa saat.
penyumbatan, kecepatan aliran lateks, indeks produksi, kadar karet kering, total
solud konten serta anatomi kulit yang meliputi jumlah, diameter dan kerapatan
Apabila suatu alur sadap dibuka maka keluarlah lateks oleh tekanan dari
sehingga mengalirnya lateks menuju bagian yang dipotong. Pada saat yang sama
akibat menurunnya tekanan dalam sel pembuluh lateks maka mengalirlah air ke
(Rasjidin, 1989).
efektif turut serta mengalirkan lateks selama penyadapan dilakukan oleh Frey
sebagian kecil dari samping alur sadap, luasnya tergantung kapasitas produksi
Indeks Penyumbatan
penyumbatan semakin kecil sehingga lateks yang mengalir lebih lama. Sebaliknya
semakin pendek alur sadap, indeks penyumbatan semakin besar. Sebab utama
terdapat dalam lateks akibat gesekan yang terjadi ketika lateks mengalir.
aliran lateks sehingga menyebabkan pola aliran lateks untuk setiap klon berbeda
(Boerhendy, 1988).
umur tanaman, tetapi sedikit dipengaruhi oleh faktor lingkungan akibat terjadinya
variasi produksi antara pohon dan variasi harian (Subronto dan Napitupulu, 1978).
aliran lateks. Pada awalnya aliran lateks mengalir cepat, kemudian lambat dan
terhadap tinggi rendahnya produksi. Semakin cepat dan lama lateks mengalir,
maka hasil lateksnya semakin tinggi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
ternyata pola aliran lateks itu berbeda-beda setiap klon. Perbedaan aliran lateks ini
Selain itu, komposisi pembuluh lateks juga berbeda. Berdasarkan hasil itu maka
pola aliran lateks berbeda untuk setiap klon sehingga hasil juga berbeda
(Boerhendy, 1988).
menggambarkan aliran lateks per satuan waktu per panjang alur sadap yang
Indeks Produksi
dan fisiologis tanaman. Oleh sebab itu, indeks produksi nilainya dipengaruhi oleh
tanaman yang distimulan umumnya lebih besar dari pada tanaman yang tidak
distimulan, tetapi cenderung menurun pada tahun berikutnya. Hal ini terjadi
karena produksi tanaman distimulan tinggi sedangkan lilit batangnya relatif kecil.
Kadar karet kering cenderung lebih tinggi pada tanaman yang memiliki
lilit batang yang kecil dibanding dengan tanaman yang memiliki lilit batang lebih
besar (Lukman,1980).
yang tinggi, yang menyebabkan proses penyumbatan berjalan lebih cepat dan
Lilit Batang
besarnya lilit batang dan tebal kulit yang dipakai untuk mengetahui kemampuan
sesudah tanaman disadap berkisar 1,82-6,64 cm/ tahun dengan nilai rata-rata
Tebal Kulit
namun tebalnya kulit dapat terpengaruh oleh faktor lingkungan. Dalam seleksi
tebal kulit dinilai dengan memperbandingkan dengan tebal kulit klon. Pada
umumnya kulit yang tipis karena kemungkinan terjadinya luka ketika penyadapan
Anatomi Kulit
Kulit perawan atau asli dapat dibedakan 3 lapisan konsentrasi yaitu lunak
yang paling dekat dengan kambium terdiri dari silinder-silinder laticiper yang
lebih tipis. Lapisan kedua adalah kulit keras juga mengandung tabung-tabung
pembuluh floem dan laticifer tetapi keduanya tidak teratur dan tidak berfungsi
dengan semakin bertambahnya jarak dari kambium. Lapisan paling luar yaitu
gabus pada sisi bagian luar dan feloderm yaitu suatu jaringan yang mirip dengan
perenchym korteks pada sisi bagian dalam (Webster dan Baulkwill, 1989).
floem, blast merupakan kulit lunak yang utamanya terdiri dari baris-baris sel yang
ayakan) yang mengantarkan bahan-bahan makanan, sel-sel bulat yang lebih kecil
Kulit bentukan baru lebih tipis dari kulit semula, disebabkan berkurangnya
lapisan-lapisan gabus kulit dan tidak adanya sel-sel batu. Oleh karena itu sebagian
lebih besar dari pembuluh-pembulu lateks fungsional pada kulit bentukan baru
dan ini bertanggung jawab terhadap hasil yang lebih tinggi yang ada kalanya
dapat diperoleh dari kulit bentukan baru. Sebagian kasus, ini dapat mengakibatkan