Anda di halaman 1dari 18

POKOK BAHASAN 4

PROSES STRATEGI DAN PERENCANAAN


KAPASITAS
MODUL PEMBELAJARAN
Pendahuluan
Menetapkan proses apa yang akn digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasional merupakan keputusan yang harus dilakukan oleh manajer operasional setelah
membuat keputusan desain produk yang dihasilakn. Berkaitan dengan itu ada empat jenis
proses yang bisa dijadikan pilihanbagi perusahaan. Pemilihan proses berkaitan dengan s
trategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan. Selain itu berkaitan dengan penetapan
proses maka perencanaan kapasitas harus juga menjadi konsep yang perlu dipahami
karena ini berkaitan dengan kuantitas produk yang dihasilkan perusahaan.

Modul ini akan membahas mengenai strategi proses dan perencanaan kapasitas yang akan
dibagi menjadi 2 (dua) topik, yang terdiria atas:
1) Topik sembilan membahas tentang Strategi Proses
2) Topik kesepuluh tentang Perencanaan kapasitas
Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat
memahami konsep strategi proses dan perencanaan kapasitas.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:


a. Mengerti dan memahami pengertian tipe strategi proses.
b. Mengerti dan memahami analisis desain proses.
c. Mengerti dan memahami desain proses di sektor jasa.
d. Mengerti dan memahami pemilihan alat dan teknologi.
e. Mengerti dan memahami proses reengineering.
f. Mengerti dan memahami pengertian kapasitas.
g. Mengerti dan memahami perencanaan kapasitas.
h. Mengerti dan memahami analisa break even untuk kasus tunggal maupun multiple
produk

42
PROSES STRATEGI
TOPIK 7
A. Tipe strategi proses
Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber
daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara
membuat produk barang dan jasa yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan
spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya serta konstrain lainnya. Hasil dari
keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi jangka panjang, fleksibilitas, dan
kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karenanya banyak strategi perusahaan ditentukan
pada saat keputusan tentang proses ini dilakukan.

Ada beberapa empat tipe yang akan dibahas dalam topic ini, dan kenyataannya
perusahaan dalam memilih proses menggunakan beberapa variasi pada satu dari empat
tipe strategi proses tersebut. Adapun empat strategi proses tersebut adalah:
1. Fokus pada proses.
2. Fokus berulang
3. Fokus pada produk
4. mass customization
Keempat strategi proses ini ditunjukkan dalam hubungan dua dimensi dengan volume
produk dan variasi (fleksibilitas) produk pada gambar berikut.

Gambar 1
Proses yang dipilih harus sesuai dengan volume dan variasi

VOLUME

Volume Rendah Proses Berulang Volume Tinggi


Variasi Tinggi
Fokus pada proses Mass Customization
V
A
R
I Perubahan dlm Berulang
A Modul
S
I

Fokus pada produk


Perubahan
Atribut

43
Setiap jenis strategi proses akan dibahas satu persatu pada sub topic berikut.

A Fokus Pada Proses


Perusahaan yang menggunakan strategi focus pada proses berarti mengatur fasilitas yang
digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan
volume produksi rendah tetapi variasinya tinggi. Dan sebagian besar perusahan global
memilih menggunakan proses ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop”
Pada proses ini, penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara proses
secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses untuk melaksanakan beragam
aktifitas dan menghadapi perubahan yang sering terjadi, oleh karenanya disebut juga
proses intermittent.

Pada proses ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsure biaya tinggi dengan utilitas
sangat rendah. Banyak penerapan pada usaha seperti restoran dan rumah sakit. Walaupun
demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih baik dengan menggunakan peralatan
yang canggih secar elektronis maupun komputerisasi.

B. Fokus berulang
Strategi proses yang focus berulang berate proses produksinya berorientasi pada produk
yang menggunakan modul. Sedangkan modul adalh bagian atau komponen suatu produk
yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang kontinyu. Lini
proses berulang (repetitive process) mirip dengan lini perakitan klasik.

Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun peralatan
rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya fleksibilitas
kurang dibandingkan dengan fasilitas yang terfokus pada proses.

Restoran cepat saji adaah suatu contoh penggunaan modul secara berulang, dengan
proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih daripada proses
kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan keunggulan ekonomis dimana banyak
modul disiapkan.

C Fokus Pada Produk


Strategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi yang
rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut juga proses
kontinyu karena mempunyai lintasan produksi yang panjang dan kontinyu. Pabrik-pabrik
yang memproduksi barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam, minuman, baut
adalah contoh yang menerapkan proses ini.

Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah sakit yang menetapkan
proses penyembuhan penyakit tertentu melaui serangkaian proses panjang. Dengan
poroses seperti ini, standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan.

44
Suatu perusahaan memiliki kemampuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menetapkan
standard an menjaga kualitas tertentu yang berbanding terbalik dengan organisasi yang
memproduksi produk unik setiap hari. Perusahaan yang menetapkan strategi proses
seperti ini biasanya fasilitas yang dimiliki membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi
biaya variable rendah sebagai dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.

D.Mass Customization
Kemajuan jaman yang semakin cepat dan canggih membutuhkan produk barang dan jasa
yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Kita lihat sekarang ini, terjadi ledakan
variasi dari berbagai jenis produk dari kendaraan, peralatan rumah tangga, makanan
sampai produk yang kecil. Akan tetapi selain itu kualitas meningkat dan biaya menurun.

Para manajer operasional telah menerapkan proses produksi untuk barang dan jasa yang
dikenal dengan mass customization. Mass customization bisa diartikan variasi yang
dihasilkan sangat beragam tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa yang
diinginkan konsumen dan kapan konsumen menginginkannya.

Mass customization merupakan pembuatan produk barang dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan konsumen yang semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan yang
menerapkan proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan
operasional karena keterkaitan logistic, produksi dan penjualan semakin erat. Para
manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif dan agresif untuk
membentuk proses yang gesit yang dapat memproduksi produk tertentu dengan cepat dan
murah.

Industri jasa jusa telah mulai menerapkannya, seperti jasa pelayanan telepon
menyediakan pilihan caller ID, call waiting, voice mailbox, call forwarding sesuai
kebutuhan konsumen. Juga pada perusahaan yang mengadakan persediaan musik di
internet yang memungkinkan konsumen memilih lusinan lagu pilihan mereka dan
memasukkannya dalam sebuah CD khusus yang langsung bisa dikirim ke alamat masing-
masing konsumen.

Salah satu persyaratan penting dalam mass customization adalah adanya ketergantungan
pada desain modular. Walaupun demikian penjadwalan yang efektif throughput yang
cepat juga diperlukan. Dampak yang dapat terlihat adalah pada penurunan persedioaan
dan peningkatan tekanan pada kinerja penjadwalan dan rantai pasokan. Strategi proses ini
sulit, tatapi hamper semua organisasi menuju kesana dengan cara seperti yang
ditujnjukkkan dalam gambar berikut.

Gambar 2

45
Cara mengarah pada mass customization

Fokus Berulang

Teknik Modular

Mass customization

Teknik Penjadwalan Teknik Throughput yang


Efektif cepat

Fokus pada Proses


Fokus pada Produk

D. Perbandingan pilihan proses produksi

46
Berbagai karakteristik dari keempat strategi proses dapat dilihat dalam table berikut ini.

Tabel 1
Perbandingan Karakteristik Empat Tipe Strategi Proses

Fokus Pada Fokus Berulang Fokus Pada Mass


Proses Produk Customization

1. Produk :
Volume rendah Standardisasi Volume tinggi Volume dan variasi
Variasi tinggi dengan pilihan variasi rendah tinggi
modul
2. Alat:
General purpose Special purpose Special purpose Flexible equipment
untuk lini pera-
kitan

3. Tenaga Sering dilatih Skill kurang Flexible operator


Kerja: menyeluruh
Skill menyeluruh

4. Instruksi operasi berulang sedikit karena banyak karena


kerja: mengurangi latihan standardisasi sesuai order
Banyak karena ada
perubahan

5. Persediaan: Konsep JIT Output Bahan baku, WIP Konsep JIT, Out-
Bahan baku Dan sesuai peramalan rendah, Output put sesuai order
WIP Tinggi, output untuk pesanan &
Rendah disimpan

6. Throughput dalam hitungan Jam swiftly movement swiftly movement


Lambat atau hari

7. didasarkan vari Asi relative simple sophisticated meng


Schedulling: modul - akomodir order
Kompleks

8. Biaya: FC fleksibel FC tinggi FC tinggi


FC rendah VC rendah VC harus rendah
VC tinggi
FC: Fixed Cost
VC: Variable cost

47
E. Analisis dan desain proses
Sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan desain ulang
proses. Melalui alat tersebut secara sederhana dapat dipahami apa yang terjadi dalam
proses. Berikut alat-alat yang dimaksud diantaranya adalah:

1. Diagram Alir (Flow Diagram)


Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa pergerakan orang
atau bahan.

2. Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping)


Adalah sebuah diagram alir tetapi dengan waktu ditambahkan pada sumbu horizontal.
Diagram ini disebut juga pemetaanproses (process mapping) atau pemetaan fungsi waktu
(time-function mapping). Tipe analisa ini menjadikan pemakai dapat mengidentifikasi
dan menghilangkan pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan
yang tidak perlu.

3. Diagram Proses (Process Diagram)


Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu, dan jarak untuk mendapatkan cara
uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisis dan mencatat aktifitas yang membentuk
sebuah proses. Dengan mengidentifikasi semua operasi yang dapat menambah nilai dapat
menetapkan nilai tambah total aktifitas.

4. Perencanaan Pelayanan (Service Planning)


Merupakan teknik analisis proses yang memusatkanm perhatian pada konsumen dan
interaksi penyedia layanan dengan konsumennya.Aktifitas yang dilakukan memberikan
permasalahan manajemen yang berbeda untuk tiap aktifitas yang berlainan.

Keempat alat analisis strategi proses ini, masing-masing mempunyai kelebihan dan
variasinya yang berbeda. Diagram alir adalah cara tercepat untukmenggambarkan
keseluruhan proses dan system keseluruhan. Pemetaan Fungsi Waktu menambahkan
ketepatan dan factor waktu untuk analisa makro. Diagram Proses didisain untuk
penggambaran lebih rinci dengan menambah nilai seperti waktu, penundaan, jarak dan
sebagainya. Perencanaan Pelayanan didisain untuk konsentrasi pada interaksi dengan
konsumen dalam proses.

F. Desain proses pada sektor jasa


Karena interaksi konsumen seringkali merupakan variable penting dalam desain proses
terutama pada sektor jasa maka hal ini akan dikaji lebih lanjut dalam sub topic ini.
Walaupun interaksi dengan konsumen seringkali memberikan pengaruh buruk pada
kinerja proses, tetapi sektor jasa menjadikan interaksi dan customization menjadi
kebutuhan penting. Mengenali keinginan konsumen yang unik menjadikan manajer
operasional mendisain prosesnya untuk memenuhi persyaratan khusus ini agar proses
menjadi efektif dan efisien.

48
1. Matriks Proses Jasa
Untuk memahami bagaimana manajer operasional mendisain proses jasa maka digunakan
matriks proses disain dalam gambar berikut.

Gambar
Matriks Proses Jasa

Degrre of Customization

Rendah Tinggi

Tingg Mass Service Profesional Service


i Degree

Of

Service Shop
labor
Rendah Service Factory

2. Strategi dan Teknik untuk meningkatkan Produktifitas Jasa


Meningkatkan produktifitas di sektor bukan hal yang mudah, akan tetapi masih dapat
diupayakan melalui pengaturan pada layout dan sumber daya manusia. Berikut
ditunjukkan dalam table berbagai contoh strategi dan teknik untuk meningkatkan
produktifitas Jasa.

Tabel 2

49
Strategi dan Teknik untuk Meningkatkan Produktifitas Jasa

Strategi Teknik Contoh

Separation Membuat struktur Nasabah bank ke loket


pelayanan sehingga sesuai tran saksinya
konsumen mengetahui
harus kemana sesuai jasa
yang ditawarkan

Self Service Swalayan sehingga Supermarket, Departemen


konsumen membandingkan store
dan evaluasi sendiri

Postponement Customizing di saat Menu restoran dibedakan


pengantaran saus dan sentuhan akhir

Focus Pembatasan penawaran Pembatasan Menu Restoran

Modules Pilihan jasa modul Paket investasi, Peket


makanan

Automation Memisahkan jasa yang ATM, Intermetr Banking


dapat diotomatisasi

Schedulling Penjadwalan karyawan Jadwal penjualan tiket


yang tepat selang
waktu 15 menit di
penerbangan

Training Menjelaskan pilihan Konsultasi investasi


layanan

G. Pemilihan alat dan teknologi

50
Pada akhirnya keputusan startegi proses tertentu membutuhkan keputusan mengenai alat
dan teknologi yang akan digunakan. Keputusan tentang hal tersebut menjadi rumut
karena terdapat begitu banyak metode alternative pada semua fungsi operasi. Akan tetapi
yang paling penting dijadikan patokan adalah konsep Fleksibilitas yaitu kemampuan
untuk merespon dengan sedikit pengorbanan waktu, biaya, nilai konsumen. Hal ini dapat
diartikan peralatan yang digunakan bersifat modular, dapat dipindahkan dan murah.

1. Teknologi Produksi
Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktifitas dan dapat
diterapkan disemua sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Dalam bahasan ini
akan diperkenalkan sembilan area tenologi yaitu:

a. Teknologi Mesin
Banyak kegiatan operasional menggunakan mesin untuk pemotongan, pengeboran,
penggilingan. Dalam era komputerisasi sekatrang ini telah banyak diciptakan cara
pengendalian mesin yang baru menggunakan CHIP computer seperti CNC (computer
numerical control) yaitu permesinan yang memiliki computer dan memori sendiri.

b. AIS
Peralatan baru dari CNC hingga ATM (automatic teller machine) dikendalikan dengan
sinyal elektronik digital. Pembuatan data secara digital dilakukan melalui komputerisasi
siantaranya dengan AIS (automatic identification system) yang membantu memindahkan
data menjadi bentuk elektronik yang mudah untuk dimanipulasi.

c. Pengendalian Proses
Adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan proses fisik.

d. Robot
Adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengganti tenaga
manusia bekerja melalui syaraf ektronk yang menjalankan sejumlah motor dan saklar.

e. Sistem Visi
Adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran pemeriksaan.

f. ASRS (Automated Storage and Retrival System


Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara
otomatis dari dan menuju tempat tertentu dalam gudang.

g. AGV (Automated Guided Vehicle)


Adalah kereta yang dipandu fdan dikendalikan secara elektronik yang digunakan untuk
memindahkan bahan.

h. FMS (Flexible Manufacturing System)

51
Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang dikendalikan
oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk.

Kelebihan dari FMS :


- Meningkatkan pemanfaatan modal
- Menurunkan biaya tenaga kerja langsung
- Mengurangi Persediaan
- Kualitas menjadi konsisten

Kekuranangan FMS:
- Terbatasnya kemampuan pada perubahan produk
- Perlu perencanaan dan modal besar
- Membutuhkan persyaratan peralatan dan alat Bantu.

i. CIM (Computer Integrated Manufacturing)


Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian persediaan, gudang
dan pengiriman dipadukan. Merupakan perluasan dari FMS (Flexible Manufacturing
System). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara produksi dengan volume rendah
variasi tinggi dengan produksi dengan volume tinggi variasi rendah. Teknologi Informasi
menjadikan FMS dan CIM menatasi meningkatnya variasi yang bersamaan dengan
meningkatnya volume.

2. Teknologi di sektor jasa


Perkembangan teknologi yang cepat juga terjadi di sektor jasa, yang mana menyangkut
peralatan diagnosa elektronik pada sebuah bengkel mobil, peralatan kesehatan, sampai
peralatan yang digunakan di bandara dalam jasa penerbangan.

Berikut table yang menyajikan contoh teknologi pada bidang jasa.

Tabel 3
Contoh-contoh dampak teknologi pada industri jasa

Industri Jasa Contoh


Jasa Keungan ……………….Kartu debit, transfer via ATM, transaksi saham via internet
Pendidikan …………………..Majalah elektronik, jurnal online
Layanan……………………...umum Truk sampah otomatis, scanner bom, surat optikal,
Restoran…………………….. Pesanan ke dapur via nirkabel, robot penjagal
Komunikasi…………………. TV interaktif, Penerbitan elektronik
Hotel………………………… Sistim penguncian elektronik, pendaftaran elektronik
Perdagangan grosir…………..Terminal POS, e-commerce, data dengan barcode
Eceran ………………………..komunikasi elektronik antara took dengan suplier
Transportasi ………………….Loket tol otomatis, system navigasi dipandu satelit
Kesehatan …………………….Sistem informasi kesahatan on line, pengawasan pasien
Secara online………………….Penerbangan Perjalanan tanpa tiket, penjadwalan,

H. Proses reengineering

52
Adalah proses pemikiran kembali dan mendisain ulang proses bisnis secara radikal untuk
membawa peningkatan kinerja secara dasyat. Hal ini dilakukan karena kedinamisan yang
ada dimana konsumen, teknologi, maupun bauran produk berubah.

Proses Reengineering yang efektif tergantung pada evaluasi ulang tujuan proses dan
mendata ulang asumsi yang digunakan, ini dapat berjalan apabila proses dasar dan
tujuannya dikaji ulang. Proses Reenginering juga memusatkan perhatian pada aktifitas
yang mempunyai fungsi bersilang. Karena manajer sering bertanggung jawab pada fungsi
“khusus” aktifitas yang melintas dari satu fungsi ke fungsi lain dapat diabaikan. Yang
pentingproses ini memusatkan perhatian pada perbaikan secara dasyat dalam hal biaya,
waktu dan nilai konsumen.
LATIHAN
IntisariUMAN
Intisari
Manajer operasional yang efektif memahami bagaimana menggunakan strategi proses
sebagai senjata yang unggul. Mereka memilih sebuah proses produksi dengan kualitas,
fleksibilitas dan struktur biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan produk dan
volume. Pencarian jalan yang kreatif untuk memadukan biaya per unit yang rendah
dengan volume tinggi dan variasi rendah, dengan customization didapatkan melalui
volume rendah variasi tinggi.

Manajer vmenggunakan teknik lean production dan partisipasi karyawan untuk


mendorong pengembangan peralatan dan proses yang efisisen. Desain peralatan dan
proses yang dibuat memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan
konsumen, sambil memastikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan
denbgan teknologi, fitur dan volume.

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda
mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa yang dimaksud dengan strategi proses ?
2) Sebutkan berbagai tipe strategi proses.
3) Bandingkan berbagai tipe strategi proses
4) Jelaskan konsep analisis desain proses.
5) Apa yang dimaksudkan dengan desain proses sektor jasa ?
6) Berikan penjelasan mengenai pemilikan alat dan teknologi.
7) Jelaskan konsep Proses Reengineering.

Perencanaan Kapasitas
TOPIK 8

53
A. Kapasitas

Setelah menetapkan proses prodeksi apa yang digunakan maka langkah selanjutnya
adalah menentukan kapasitas. Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil produksi atau
jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas
dalam suatu periode waktu tertentu.

Menurut pembagian waktu maka kapasitas bisa dibedakan dalam tiga satuan waktu yaitu
kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari satu tahun, merupakan fungsi
penambahan fasilitas dan peralatan yang dimiliki. Kapasitas jangka menengah dengan
durasi tiga hingga kurang dari satu tahun, yang dapat dengan menambahkan peralatan,
karyawan, jumlah shift, subkontrak juga persediaan. Sedang kapasitas jangka pendek
biasanya sampai dengan tiga bulan, buiasanya sulit diubah sehingga menggunakan
kapasitas yang sudah ada.

Kapasitas Desain
Adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang diproduksi per
minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah kapasitas
desain sekitar 82 % karena kesadaran bahewa operasi dapat lebih efisien bila sumber
daya tidak digunakan sampai batas maksimum.

Kapasitas Efektif
Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran
produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan. Dua
pengukuran kinerja system yang biasanya bermanfaat adalah Utilisasi yaitu persentase
kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai, serta Efisiensi yaitu persentase
kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai

B. Pertimbangan kapasitas
Ada empat pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi berkaitan dengan
kapasitas yaitu sebagai berikut:
1. Peramalan permintaan harus akurat.
Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi keputusan kapasitas,
manajemen harus mengetahui produk mana yang sedang ditambahkan dan mana yang
sedang dihentikan , begitu juga volume yang diharapkan.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternative saja dan teknologi
juga ikut menentukan kapasitas.
3. Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume).
Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4. Membangun untuk perubakan
Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan, dan mengadakan
sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa scenario.

Mengelola Permintaan

54
Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan permintaan dan
kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas atau sebaliknya kapasitas
melebihi permintaan . Oleh karena itu ada taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan
permintan yaitu dengan:
1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau
2. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa.
3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi

Perencanaan kapasitas
Perencanaa kapasitas membutuhkan dua tahap, tahap pertama permintaan di masa yang
akan datang diramalkan dengan model tradisional seperti konsep statistic, sedang tahap
kedua peramalan digunakan untuk menentukan kapasitas serta peningkatan ukuran untuk
setiap penambahan kapasitas. Cara untuk untuk menetapkan kapasitas yang harus
dimiliki oleh sebuah fasilitas agar mendapatkan keuntungan adalah Analisis Titik Impas.

C. Analisa titik impas


Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas
untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan sebuah
titik dalam unit dan satuan nilai uang , dimana biaya biaya sama dengan pendapatan.
Titik tersebut disebut titik impas, perusahaan harus beroperasi di atas tingkat ini untuk
mencapai keuntungan.

Asumsi:
Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya dan pendapatan ditunjukkan
sebagai garis lurus sehingga berbentuk fungsi linear.

Pendekatan Grafik
Dimulai dari menetapkan biaya-biaya tetap dan menjumlahkannya, kemudian
menggambarkannya sebagai garis horizontal yang dimulai pada jumlah nilai uang pada
sumbu vertical. Biaya variable diperkirakan dengan analisis tenaga kerja, bahan baku dan
biaya lain yang berkaitan dengan produksi setriap unit, yang ditunjukkan sebagai biaya
yang meningkat secara bertahap dimulai dari persilangan antara biaya tetap dengan
sumbu vertical dan meningkat dengan adanya prubahan jumlah unit yang diproduksi
sejalan dengan pergerakan volume ke sumbu sebelah kanan (horizontal)

Gambar 3
Basic Break even Point
Biaya
TR

55
VC

FC

0
Volume

Pendekatan Aljabar

Rumus yang berkaitan dengan titik impas adalah:


BEP x = Titik impas dalam unit
BEP rp = Titik impas dalam rupiah
P = Harga per unit
x = Jumlah unit yang diproduksi
TR = Pendapatan total Px
F = Biaya tetap
V = Biaya variable per unit
TC = Biaya total = F + Vx
Titik impas terjadi saat: TR = TC atau Px = F + Vx

Untuk menemukan nilai x didapatkan:


F
BEP x = --------
P–V

F F F
BEP rp = BEPx P = -------- P = ------------- = ------------
P–V (P – V) / P 1 – (V/P)

Laba = TR – TC

56
= Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F

Dengan demikian ada dua rumus yang perlu diperhatikan yaitu:


Biaya Tetap Total
Titik impas dalam unit = ---------------------------------
Harga jual – Biaya Variabel

Biaya Tetap Total


Titik Impasd dalam mata uang = ----------------------------
Biaya Variabel
1 - --------------------
Harga Jual

Kasus Produk Tunggal:

Contoh: PT X memiliki biaya tetap = Rp 1.000.000,- Biaya tenaga kerja


Rp 12.500,- per unit Biaya Bahan Baku Rp 7.500,- per unit Harga jual
Rp 40.000,- per unit. Maka

Rp 1.000.000,-
BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit
Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)

Rp 1.000.000,-
BEP rp = ---------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-
(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)
1 - -------------------------------
Rp 40.000

Kasus Multi produk


Hampir mirip kasus produk tunggal tetapi dengan rumus :
F
BEP rp = -----------------------
Ó [(1-Vi/Pi) x Wi]

Dimana :
V = biaya variable per unit

57
P = harga per unit
F = biaya tetap
W = persentase setiap produk dari total penjualan
I = masing-masing produk

Contoh: Biaya tetap sebuah rumah makan adalah Rp 35.000.000,- per bulan

Produk Harga/unit Biaya variabel Perkiraan penjualan


tahunan (unit)
A Rp 29.500,- Rp 12.500,- 7.000,-

B 8.000,- 3.000,- 7.000,-

C 15.000,- 4.700,- 5.000,-

D 7.500,- 2.500,- 5.000,-

E 28.500,- 10.000,- 3.000,-

Penyelesaian, menggunakan pembobotan:


Penjualan
Produk Pi Vi Vi/Pi 1-Vi/Pi Tahunan Wi (1Vi/Pi)Wi
A 29.500 12.500 0,42 0,58 206.500.000 0,446 0,259
B 8.000 3.000 0,38 0,62 56.000.000 0,121 0,075
C 15.000 4.700 0,30 0,70 77.500.000 0,167 0,117
D 7.500 2.500 0,33 0,67 37.500.000 0,081 0,054
E 28.500 10.000 0,35 0,65 85.500.000 0,185 0,120
total 463.300.00 0.0625

Rp 35.000.000,- x 12
BEP rp = ----------------------------- = Rp 672.000.000,- per tahun
0,625

Jika 1 tahun = 52 minggu, 1 minggu = 6 hari msaka 1 tahun = 312 hari

Rp 672.000.000,-
Jadi BEP rp = ---------------------- = Rp 2.153.846,20

58
312

0,446 x Rp 2.153.846,20
Kapasitas penjualan Produk A per hari = ------------------------------ = 33 unit
Rp 29.500,-

Intisari
RANGKUMAN
Para manajer operasional mengaitkan pemilihan peralatan dan keputusan kapasitas pada
misi dan strategi organisasi. Para manajer mendisai peralatan dan proses perusahaan
untuk memiliki kemampuan lebih dari standar yang ditentukan konsumennya, disamping
memastikan fleksibilitas yang diperlukan untuk penyesuaian teknologi, fitur dan volume
produksi. Peramalan yang baik, analisa pulang pokok, penerapan pohon keputusan dan
teknik NPV berguna bagi manajer untuk membuat keputusan kapasitas.

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda


mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa yang dimaksud dengan Kapasitas ?
2) Jelaskan tentang pengertian kapasitas desain, kapasirtas efektif.
3) Sebutkan dan jelaskan berbagai pertimbangan kapasitas.
4) Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Kapasitas ?
5) Jelaskan mengenai analisa pulang pokok dalam konsep kapasitas.
6) Berikan contoh perhitungan untuk kasus produk tunggal.
7) Berikan contoh untuk kasus multiproduk.

59

Anda mungkin juga menyukai