A. Deskripsi Data
data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Pengujian
sistem informasi akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar dilakukan
didistribusikan dalam bentk tabulasi penelitian untuk dapat memperoleh total skor masing-
masing variabel penelitian. Dari data mentah yang telah diinput dapat dilihat nilai
maksimum, minimum, mean dan standar deviasi yang ditunjukkan pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2
Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean dan Standar Deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 2 terdapat 105 data pengamatan. Nilai
rata-rata profesionalisme pengguna (X1) sebesar 90,35 dengan standar deviasi sebesar 8,12
menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil daripada rata-ratanya. Hasil ini
mengindikasikan distribusi data yang baik. Pada variabel dukungan manajemen puncak (X2)
menunjukkan bahwa nilai rata-rata dukungan manajemen puncak sebesar 33,84 dengan
standar deviasi sebesar 2,44 menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil daripada
rata-ratanya. Hasil ini mengindikasikan distribusi data yang baik. Variabel kinerja sistem
informasi akuntansi (Y) dengan nilai rata-rata sebesar 34,54 dengan standar deviasi sebesar
2,74 menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil daripada rata-ratanya. Hasil ini
B. Analisis Data
Secara rinci hasil olah data untuk uji validitas disajikan pada Tabel 3
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Koefisien Alpha
Variabel Item korelasi Keterangan Cronbach Keterangan
Profesionalisme
pengguna X1.1 0,870628 Valid
X1.2 0,911068 Valid
X1.3 0,839106 Valid
X1.4 0,886456 Valid
0,972 Reliabel
X1.5 0,829464 Valid
X1.6 0,866067 Valid
X1.7 0,896833 Valid
X1.8 0,839106 Valid
X1.9 0,886456 Valid
X1.10 0,835606 Valid
X1.11 0,866067 Valid
X1.12 0,911068 Valid
X1.13 0,839106 Valid
Dukungan X2.1 0,692269 Valid 0,723 Reliabel
Manajemen X2.2 0,703025 Valid
Puncak X2.3 0,591422 Valid
X2.4 0,685238 Valid
X2.5 0,769739 Valid
Kinerja SIA Y1 0,89518 Valid 0,9 Reliabel
Y2 0,816707 Valid
Koefisien Alpha
Variabel Item korelasi Keterangan Cronbach Keterangan
Y3 0,808271 Valid
Y4 0,814568 Valid
Y5 0,89518 Valid
Sumber: Lampiran 5
atas 0,3 dan nilai koefisien Alpha Cronbach berada diatas 0,70 sehingga instrumen tersebut
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi linear berganda. Dari hasil
perhitungan sampel rata-rata rasio keuangan selama lima tahun, maka dalam penelitian
ini perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas,
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu data berdistribusi normal
atau tidak. Penentuan normal atau tidaknya distribusi data dapat dilakukan pengujian
Tabel 4
Uji Normalitas Sebaran
Unstandardiz ed
Residual
N 105
Normal Parametersa.b Mean 0,0000000
Std. Deviation 2,35871593
Most Extreme Absolute 0,060
Differences Positive 0,060
Negative -0,049
Kolmogorov-Smirnov Z 0,610
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,851
Sumber: Lampiran 6
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 0,851. Oleh karena nilai
Asymp. Sig. lebih besar dari alpha 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa model uji telah
b. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik adalah bebas
dalam model regresi adalah terlihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor
(VIF). Sebagai dasar acuannya jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai variance inflation
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 X1 0,975 1,026
X2 0,975 1,026
Sumber: Lampiran 6
memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa
c. Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan mendeteksi apakah ada
tidaknya pola tertentu pada grafik (scater plot) yang dihasilkan, dimana sumbu x dan y
yang telah diprediksi dan sumbu y adalah residual (y prediksi – y sesungguhnya) yang
Scatterplot
Gambar 4
Scater plot
Dependent Variable: Y
2
Regression Studentized Residual
-2
-4
-3 -2 -1 0 1 2 3
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan gambar 4 telah menunjukkan pola data yang acak, sehingga dapat
terhadap kinerja SIA dapat dilihat dari hasil analisis regresi linear berganda. Pengujian
regresi bertujuan untuk menguji signifikasi hubungan antara variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y) secara parsial dengan uji t. Dalam penelitian ini uji
hipotesis yang digunakan meliputi uji t statistik (t-test). Berdasarkan hasil output SPSS
dan dukungan manajemen puncak) terhadap kinerja SIA seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 6 berikut:
Tabel 6
Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coeffients
Model B Std. Error Beta T Sig.
Sumber: Lampiran 7
Dari hasil analisis regresi linear berganda dengan program SPSS seperti terlihat
Y= 0,351 X1 + 0,318 X2
sebagai berikut:
a. b1 = 0,351, koefisien regresi bernilai positif, artinya apabila dukungan manajemen
4. Uji Hipotesis
a. Uji t Statistik
akuntansi adalah signifikan atau hanya diperoleh secara kebetulan. Berikut disajikan
Tabel 7.
Tabel 7
Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t
Coeffientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coeffients
Model B Std. Error Beta T Sig.
Sumber: Lampiran 8
pengguna diperoleh nilai t hitung sebesar = 4,073, sig=0,00 pada taraf signifikansi
0,05 berarti HO ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh positif dan
Dari hasil uji perhitungan uji secara parsial pada variabel dukungan manajemen
puncak Nilai thitung = 3,693, sig=0,00 pada taraf signifikansi 0,05 berarti HO ditolak
dan Ha diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dukungan
C. Pembahasan
profesionalisme pengguna sebesar 0,351 dan nilai sig 0,00 < 0,05. Hal ini berarti
mampu mempengaruhi kinerja SIA pada LPD yang ada di Kota Denpasar. Sebuah
sistem informasi yang bagus dan dirancang dengan sedemikian rupa tidak akan
menghasilkan sebuah kinerja sistem informasi akuntansi yang baik apabila sumber daya
manusia, selaku pihak yang berpartisipasi pada penggunaan sistem, tidak mampu
beradaptasi dengan sistem tersebut dan tidak memiliki kemampuan serta keahlian dalam
menggunakan sistem yang ada. Oleh karena itu, profesionalisme pengguna (keterlibatan
pengguna, kemampuan teknik personal, keahlian pengguna) akan berpengaruh secara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Antari (2015),
Wulandari (2017), Damana (2016) dan Setiawan (2017) yang menyatakan bahwa
Penelitian sebelumnya oleh Prabowo (2013) dan Setiawan (2017) juga menyatakan
pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Namun tidak
pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Ketiga faktor
diatas yaitu keterlibatan pengguna, kemampuan teknik personal, dan keahlian pemakai
informasi.
(SIA)
manajemen puncak sebesar 0,318 dan nilai sig 0,000 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis
bawahan dalam hal menunjang kinerja sistem informasi akuntansi. Bila manajemen
ditunjang dengan dukungan tersebut dapat diterima oleh pengguna sistem informasi,
Hail penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabowo
(2013), Rahmawati (2015), Wulandari (2017), dan Setiawan (2017) yang menyatakan
informasi akuntansi.