Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Winnaria Rebeka Putri

NIM : 1615150009
PRODI : Pendidikan Biologi 2016

1. Fungsi batang
Fungsi batang adalah sebagai lajur pengangkutan air dan mineral penting (unsur
hara) yang diperoleh melalui penyerapan akar menuju daun dan sebagai lajur pengangkutan
fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan.
2. Struktur anatomi batang tumbuhan dikotil dan monokotil
a. Struktur anatomi batang tumbuhan dikotil
Di bagian belakang meristem apikal yang tersusun dengan berurutan ada protoderm
yang akan mengalami proses pembentukan menjadi epidermis, prokambium
mengalami proses pembentukan xilem, floem dan juga kambium vaskuler, serta pada
bagian meristem dasar yang akan mengalami proses pembentukan menjadi empulur
dan juga korteks. Pada umumnya bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil
mempunyai susunan seperti lapisan epidermis, korteks, dan juga stele. Epidermis di
bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil yakni susunan dari sel pipih yang
rapat.
Korteks batang sendiri terbagi menjadi dua yakni korteks bagian luar dan korteks
bagian dalam. Korteks bagian luar terdiri dari bagian sel-sel kolenkim yang berkoloni
atau pun bagian sel-sel kolenkim yang bercampur menjadi satu (selang-seling) dengan
bagian sel-sel parenkim yang mengalami proses pembentukan lingkaran yang tertutup.
Stele atau sering disebut sebagai silinder pusat di bagian batang pada tumbuhan yang
tergolong dikotil adalah bagian yang paling dalam dari bagian batang itu sendiri yang
letaknya di sebelah dalam bagian endodermis. Stele tersusun atas lapisan paling luar
yang sering disebut dengan perikambium atau bisa juga disebut dengan perisikel. Di
dalam perikambium sendiri ada empulur dan juga berkas vaskuler yang terdiri atas dua
bagian yakni floem dan juga xilem.
b. Struktur anatomi batang tumbuhan monokotil
Pada bagian meristem apikal pada tumbuhan yang tergolong monokotil yang
mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada bagian meristem apikal pada
tumbuhan yang tergolong dikotil. Meristem akan mengalami proses pembentukan
menjadi tunas aksiler, bakal daun, dan juga epidermis. Di bagian bawah meristem
apikal, ada pula bagian meristem perifer. Definisi dari meristem perifer ialah meristem
primer yang mengalami proses pelebaran dan penebalan di area sekitar bagian
meristem apikal. Meristem perifer akan berkembang membentuk bagian-bagian utama
dari batang yang di dalamnya terdapat suatu ikatan pembuluh. Tidak beda dengan
dengan tumbuhan yang tergolong dikotil, pada tumbuhan yang tergolong monokotil
juga terdiri atas lapisan epidermis, korteks, dan juga stele.
Epidermis bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil mempunyai
bagian dinding sel yang cenderung lebih tebal jika dibandingkan dengan tumbuhan
yang tergolong dikotil. Korteks bagian batang pada tumbuhan yang tergolong
monokotil berupa jaringan-jaringan yang ada di bagian bawah epidermis. Pada
umumnya korteks tersusun dari bagian sel-sel sklerenkim yang berupa kulit batang.
Kulit batang sendiri mempunyai fungsi dalam memperkuat dan juga mengeraskan
bagian-bagian dari luar batang. Stele bagian batang pada tumbuhan yang tergolong
monokotil ialah jaringan-jaringan yang terdapat di bagian bawah korteks. Pada
umumnya batas yang ada di antara stele dan juga korteks tidak terlihat jelas. Stele yang
di dalamnya berisi berkas vaskuler yang menyebar di seluruh bagian empulur, terutama
yang mengalami konsentrasi mendekati bagian kulit batang.
3. Perbedaan kambium gabus dan kambium pembuluh
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya
aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium
ditemukan pada batang dan akar. Berdasarkan jaringan tetap yang dibentuknya, dikenal
dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus (felogen, phellogen) dan kambium
pembuluh (vascular cambium). Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan
gymnospermae. Kambium vaskular adalah kambium pembuluh yang membatasi bagian
kulit kayu dari kolom kayu pada batang pohon, dan kambium vaskular kedalam akan
membentuk pembuluh kayu atau xilem dan keluar membentuk pembuluh tapis atau filem.
Kambium felogen adalah kambium gabus yang keluar menghasilkan felem dan
fungsi lainny adalah sebagai pengatur masuk keluarnya air, mencegah hama dan lainnya.
Sedangkan kedalam kambium ini menghasilkan lapisan kulit bergabus atau feloderm.
4. Lingkaran tahunan
Pembentukan kayu oleh kambium pada musim hujan lebih aktif dan menghasilkan
sel-sel yang lebih besar daripada musim kemarau. Akibatnya, timbul batas perbedaan pada
kedua aktivitas pembentukan kayu yang dinamakan Lingkaran tahun. Sebenarnya
lingkaran tahun merupakan penunjuk waktu saat kambium melakukan pembelahan dan
saat kambium tidak melakukan kegiatan. Fungsi dari lingkaran ini tentu saja untuk
memperkirakan umur pohon. Peneliti dapat melihat dan mengetahui usia tumbuhan dengan
menghitung jumlah lingkaran yang ditemukan pada batang. Aktivitas kambium yang
membentuk xilem sekunder dan floem sekunder sering kali tidak seimbang dengan
pertumbuhan kulit batang tumbuhan. Keadaan inilah yang menjadi penyebab jaringan
epidermis dan korteks luar pada tumbuhan jadi pecah-pecah dan rusak. Rusaknya jaringan
ini akan membahayakan jaringan yang terletak di dalamnya.
5. Sapwood dan heartwood
a. Kayu keras (hardwoods) Umumnya dikenali dengan ciri ciri berdaun lebar,
meranggas ketika kemarau. Merupakan jenis kayu yang paling banyak digunakan
sebagai bahan mentah furniture di indonesia. Contoh hardwoods adalah kayu jati (teak)
dan mahoni (mahogany).
b. Kayu lunak (Softwoods) Umumnya dikenali dengan ciri ciri berdaun jarum (needle
leafted). Merupakan bahan mentah furniture yang banyak digunakan untuk pembuatan
furniture di eropa. Contoh kayu lunak adalah kayu pinus, kayu damar.
6. Modifikasi batang
Batang yang bentuknya berubah disebut batang yang telah mengalani modifikasi.
Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus
seperti menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis. Berikut macam-macam
modifikasi batang:
a. Kuncup
Kuncup merupakan calon tunas, jadi terdiri atas calon daun, calon batang
maupun calon bunga. Biasanya kuncup dilindungi oleh rambut-rambut, sisik-
sisik, daun penumpu, dan sebagainya agar tidak gugur atau tidak mati sebelum
tumbuh.
b. Rimpang (Rhizoma)
Rimpang merupakan modifikasi dari batang. Rimpang sesungguhnya adalah
batang sejati yang merambat di dalam tanah. Karena merupakan modifikasi dari
batang, sifat-sifat batang juga nampak pada rimpang, seperti beruas-ruas,
berbuku-buku, berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik,
mempunyai kuncup-kuncup, tumbuhnya ke pusat bumi atau air, kadang-kadang
muncul di atas tanah.
c. Umbi (Tuber)
Umbi merupakan modifikasi akar maupun batang. Umbi biasanya berbentuk
bulat, karena merupakan struktur yang membengkak, seperti kerucut atau tidak
beraturan. Umbi juga berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan. Karena
itu umbi dibedakan menjadi umbi batang dan umbi akar.
d. Umbi lapis (Bulbus)
Umbi lapis merupakan modifikasi batang dan daun. Karena memperlihatkan
susunan yang berlapis-lapis, struktur ini disebut sebagai umbi lapis. Umbi lapis
terdiri dari daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging. Struktur
umbi lapis terdiri dari cakram (discus), sisik (tunica), kuncup atau tunas
(gemmae) dan akar serabut.
e. Sulur (Cirrhus)
Alat pembelit atau sulur merupakan struktur yang terbentuk akibat modifikasi
dari batang, daun mauapun akar. Alat pemebelit biasanya berbentuk spiral,
yang berfungsi untuk membelit atau melilit benda-benda yang disentuhnya.
f. Duri (Spina)
Duri merupakan modifikasi dari akar, daun maupun batang. Biasanya duri
berbentuk struktur kecil yang tajam. Menurut asalnya duri dibedakan menjadi
duri semu dan duri sejati. Duri semu bukan merupakan modifikasi tumbuhan.
Karena duri ini sebenarnya hanya merupakan alat tambahan, maka disebut
sebagai duri semu.
g. Stolon
Pada beberapa tumbuhan, batang tumbuh mendatar tidak di bawah permukaan
tanah melainkan di atas permukaan tanah (menjalar di permukaan tanah).
Batang yang demikian itu disebur stolon. Stolon memiliki struktur yang
berbeda dengan rhizoma, ruas-ruas pada stolon lebih panjang dan berdiamater
lebih kecil. Pada setiap buku dari stolon biasanya terdapat akar dan daun. Daun-
daun pada stolon jarang sekali termodifikasi menjadi sisik. Stolon berkembang
dari kecambah ke arah radial, kemudian memisahkan diri karena buku yang
memiliki akar berbentuk tunas baru atau teputus karena sebab mekanik.
Misalnya pada tumbuhan enceng gondok (Eichornia crassipes). Pola
percabangan pada stolon dapat monopodial dan sympodial

7. Bagian-bagian dan fungsi jaringan pada batang


a. Jaringan pada Irisan Melintang Batang
Jika batang diiris secara melintang, umumnya jaringan penyusun batang tumbuhan
terdiri dari 3 bagian, yaitu epidermis, korteks dan stele. Meriatem merupakan jaringan
pada batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ada ruang antar sel,
pada dinding luarnya terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari
kehilangan air yang terlalu besar. Korteks merupakan jaringan pada batang yang terdiri
dari beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis serta
mempunyai banyak ruang antar sel. Pada jaringan ini terdapat kolenkim dan sklerenkim
yang berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan. Bagian dalam stele terdapat sel
parenkim dan berkas pengangkut. Perisikel terletak setelah jaringan endodermis dan
mengelilingi berkas pembuluh batang, serta berfungsi sebagai pemberi kekuatan pada
batang. Berkas pengangkut terletak pada bagian dalam perisikel. Berkas pengangkut
terbagi 2 yaitu xilem dan floem. Xilem dan floem pada tumbuhan herba membentuk
berkas pembuluh tersendiri yang berbentuk lingkaran. Xilem berada di sebelah dalam
floem.
b. Jaringan pada Irisan Membujur Batang
Jika batang diiris secara membujur terlihat daerah titik tumbuh pada batang yang terdiri
atas tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaringan-jaringan pada batang.
Jaringan pembentuk batang tersebut terdiri atas:
a) Dermatogen yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan epidermis
b) Periblem yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan korteks
c) Plerom yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan silinder pusat
(stele)

Anda mungkin juga menyukai