TINJAUAN TEORI
2.1 KEHAMILAN
27 minggu)
minggu) (Prawirohardjo,2012:213).
6
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu :
(Prawirohardjo, 2012:213).
dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
2012:75).
7
b) Nausea (mual) dan Emesis (muntah). Pengaruh estrogen dan
kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua,
8
(kloasma gravidarum), Pada dinding perut (striae livide, striae
hamil.
istmus ditekan.
jurusan.
9
4) Kontraksi Braxton Hicks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Teraba ballottement.
(Prawirohardjo, 2012:278).
(Manuaba, 2012:110).
10
dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala
berencana.
(Manuaba, 2012:111).
kehamilan, yaitu :
11
Dengan memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan
a) Pemeriksaan Pertama
terlambat haid
b) Pemeriksaan Ulang
persalinan
c) Pemeriksaan khusus
(Prawirohardjo, 2012:279)
12
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
goyang
d. Leopold IV
13
1) Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum
14
2/3 diatas sympisis 20 Minggu
prossesus xipoideus
(Manuaba, 2010:100)
22- 28 minggu 24 – 25 cm
28 minggu 26,7 cm
30 minggu 29,5 – 30 cm
32 minggu 31 cm
34 minggu 32 cm
15
36 minggu 33 cm
40 minggu 37,7 cm
16
TT 1 Pada kunjungan antenatal
pertama
hidup
f) Pemeriksaan Hb (T6)
(Prawirohardjo 2012:775).
17
h) Pemeriksaan protein urine (T8)
2012:286).
18
dalam persalinan normal.senam hamil ditunjukan bagi ibu hamil
(Manuaba, 2012:132)
hamil.
komplikasi.
19
5) Mendorong perilaku yangsehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat,
dan sebagainya).
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal,
2012 : N-2).
2.2 PERSALINAN
20
Persalinan adalah peroses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa
2009:100).
aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap
2012:335).
hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
21
intervensi yang seminimal mungkin agar perinsip keamanan dan
2012:3).
kehamilan.
dari luar.
a) Abortus
b) Persalinan Prematuritas
22
Adalah persalinan sebelum usia kehamilan 28-36 minggu, dengan
c) Persalinan aterm
d) Persalinan serotinus
e) Persalinan presipitatus
(Manuaba, 2012:166)
bawah, diatas simpisis pubis dan sering ingin berkemih atau sulit
23
d. Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim
a. Teori kerenggangan
d. Teori prostaglandin
konsepsi dikeluarkan.
24
hipotalamus. Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturitas
bertambah.
c. Pengeluaran Cairan
25
a. Kala I (Kala Pembukaan)
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
atau lebih).
(multipara).
26
a) Fase akselerasi
pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
c) Fase deselarasi
2 cm (multipara).
b. Kala II (Pengeluaran)
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga
kontraksi.
27
2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan /
vaginanya.
3) Perineum menonjol.
2012 : 95)
d. Kala IV (Observasi)
diangap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc.
28
a) Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
vagina
Untuk ibu:
3. Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering
29
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam
memakai sarung tangan DTT atau Steril dan pastikan tidak terjadi
yang tersedia
lanjutan
30
dalam keadaan terbalik, dan rendam dalam klorin 0,5% selama 10
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda
160x/menit)
11. Beritahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
yang ada.
benar
31
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisis meneran jika ada rasa
ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran
b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
32
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengringkan bayi) diperut bawah
6cm
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu
17. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan
dan bahan
Lahirnya kepala
yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses kelahiran
bayi.
Perhatikan!
33
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat didua
21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung
secara spontan
Lahirnya Bahu
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya
34
c) Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
bawah ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
berkontraksi baik.
30. Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir, pegang tali pusat
jari telunjuk dan jari tengah tangan lain menjepit tali pusat dan
geser hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi. Klem tali pusat pada
35
jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk mendorong isis tali
pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2
disediakan
32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
dengan posisi lebih rendah dari putting susu atau aerola mamae
ibu
di kepala bayi.
sedikit 1 jam.
36
akan berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu
33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu (di atas
Mengeluarkan plasenta
36. Bila ada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke aral
dilahirkan.
37
a) Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan
pusat:
menit berikutnya
5. Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
manual
38
gunakan jari-jari tangan atau klem ovum DTT/Steril untuk
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
rangsangan taktil/masase
tempat khusus
menimbulkan perdarahan.
lakukan penjahitan
39
X. Asuhan Pascapersalinan
perdarahan pervaginam
klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci tangan dengan sabun dan air
Evaluasi
kontraksi
46. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
b) Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke
RS rujukan.
40
c) Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan
satu selimut.
setelah didekontaminasi
sesuai
50. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
yang diinginkannya
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dan kering
41
55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi
56. Dalam satu jam pertama, beri salep/tetes mata profilaksis infeksi,
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
kering
Dokumentasi
normal).
2.5 PATOGRAF
42
2.5.1 Pengertian patograf
(Prawirohardjo, 2011:315).
(APN, 2012:52)
43
medikamentosa yang diberikn, pemeriksaan laboratorium, membuat
semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu
penyulit persalinan
2.6 NIFAS
(Prawirohardjo, 2011:356)
44
Masa nifas (peurperium) adalah dimulai setelah kelahiran
2012:200).
2.6.2 Tujuan
bayinya.
2009:122).
45
Pada masa pascapersalinan seorang ibu memerlukan
d) kehidupan seksual
e) Kontrasepsi
f) Nutrisi
b. Dukungan dari
a) Petugas kesehatan
46
42 hari Sebesar hamil 2 minggu 50
56 hari Normal 30
(Manuaba,2010:200).
tetapi tidak lebih dari 38oC. Bila terjadi peningkatan melebihi 38oC
b. Lokhea Sanguinolenta
47
b) Berwarna putih bercampur merah.
c. Lokhea Serosa
b) Berwarna kekuningan.
d. Lokhea Alba
untuk:
a. Rawat gabung
48
dapat pemberian ASI, sehingga kelancaran pengeluaran ASI
lebih terjamin.
b. Pemeriksaan umum
a) Kesadaran penderita
c. Pemeriksaan khusus
pengeluaran ASI
nifas.
(Manuaba, 2012:202)
menilai setatus ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah mendeteksi
49
a. 6-8 jam setelah persalinan
perdarahan berlanjut.
hipotermi.
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah b.
abnormal.
istirahat.
50
d) Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik dan tidak
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
abnormal.
istirahat.
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
51
2.7.1 Pengertian
minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil
sesegera mungkin.
52
b) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari
pernapasan bayi.
a) Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3
klem-klem tersebut).
pisau atau gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).
a) Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit
menit:
53
2. Apabila suhu bayi kurang dari 36.5oC, segera hangatkan bayi
tersebut.
a) Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara ibu
lahir,
menyusu.
Pernapasan
masalah.
54
c) Jika bayi masih belum mulai bernapas setelah 60 detik mulai
resusitasi.
Perawatan mata
Perak Nitrat atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi
Pemberian Vitamin K
55
diberikan pada bayui baru lahir, umur 3-7 hari, dan pada saat bayi
berumur 1-2 bulan bayi yang ditolong oleh dukun wajib diberikan vit K
menghilang. Bila tidak ditangani secara cepat dan benar, keadaan bayi
bayi mungkin pulih kembali secara spontan dalam waktu 10-30 menit
sesudah lahir, tetapi bayi ini mempunyai resiko tinggi untuk cacat di
aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi
56
Pemantauan bayi baru lahir:
seperti:
2. Gangguan pernapasan,
3. Hipotermia,
4. Infeksi,
c) Kepala
kelahiran, atau tumor lunak hanya dibelahan kiri atau kanan saja,
atau di sisi kiri dan kanan tetapi tidak melampaui garis tengah bujur
kepala.
57
d) Muka dan wajah
e) Mata
f) Mulut
Salivasi tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat sekret yang
g) Leher,dada,abdomen
h) Punggung
kurang sempurna.
i) Bahu,tangan,sendi tungkai
58
biru, kulit menjadi pucat atau kuning. Bercak-bercak besar biru yang
Harus di perhatikan.
lebih lanjut.
m) Refleks
n) Berat badan
59
Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan
2.8 IMUNISASI
(Neonatus, 2012:82).
akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan
1. Aktif
b. Berlangsung lama
2. Pasif
60
a. Diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat individu itu sendiri,
1. BCG
diberikan sebelum bayi berusia 2-3 bulan. Dosis untuk bayi kurang
61
jangka panjang atau pengudap HIV. Apabila BCG diberikan pada
2. HEPATITIS B
bayi dan 5 orang dewasa akan terus membawa virus ini tubuhnya
(Neonatus, 2012:318).
62
sehingga dapat menyebabkan kematian. Selain itu juga menimbulkan
2012:319).
4. VAKSIN POLIO
yang luas.
tak lain agar tidak mencemari bayi lain oleh karena virus polio hidup
5. CAMPAK
IMUNISASI
Imunisasi Pemberian
63
BCG 0-11 bulan 1 kali pemberian -
pembengkakan dan
penyuntikan akan
Pembengkakan dan
penyuntikan akan
2.9 KONTRASEPSI
2.9.1 Definisi
kehamilan (http://id.wikipedia.org/wiki/keluarga_berencana).
64
a. Postpartum
b. Postmentrual regulation
KB suntik
c. Pasca-abortus
d. Saat menstruasi
e. Masa interval
f. Post-koitus
a. KB metode sederhana
a) Kondom
65
kondom bocor atau robek dan menarik penis setelah lemah
b) Pantang berkala
seksual.
66
berguna pada siklus menstruasi 20 sampai 30 hari (Manuaba,
2010:596).
c) Senggama terputus
(Manuaba, 2010:596).
d) Spermisid
Kekurangan spermisida :
67
b. KB Metode Efektif
Macam-macam pil:
yang menyusui)
progesteron)
%.
68
c) Penyulit ringan
e) Rambut rontok
Macam-macam suntik:
Keuntungan KB Suntik :
bayi.
69
Kerugian KB Suntik :
Macam-macam Susuk KB
Keuntungan susuk KB :
e. Biaya ringan.
Kerugian Susuk KB :
70
d) Kontrasepsi mekanis
1. AKDR
Macam-macam AKDR
Keuntungan AKDR :
massal.
e) Reversibel.
Kerugian AKDR :
a) Perdarahan.
d) Ekspulsi.
e) Infeksi.
71
f) Kehamilan (Manuaba, 2010:610).
2.10.1 Pengertian
ibu masa hamil, masa persalinan bayi setelah lahir serta keluarga
72
benar sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan
keputusan klinis.
S : Subjektif
O : Objektif
73
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
A : Assesment
P : Planning
74