Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Faisal Abiyyu

NIM : 17323131

Hukum Internasional

Secara garis besar hukum adalah suatu peraturan yang harus di patuhi oleh setiap
individu dalam cakupan tertentu dan bersifat memaksa, lantas bagaimana jika cakupan tersebut
lebih luas, secara garis besar hukum internasional merupakan sebuah aturan terhadap segala
aktivitas atau interaksi antar negara yang harus dipatuhi oleh setiap negara yang bersekala
internasional. Tujuan dari adanya hukum iternasional ini agar menggatur, mengawasi dan
mengadili segala bentuk aktivitas setiap negara agar terciptanya sebuah perdamaian dunia dan
untuk menyelesaikan sebuah konflik atau persengketaan antar negara. Beberapa ahli
mendefinisakn pengertian menurut ahli tentang hukum internasional antara lain yaitu:

1. Menurut F. Sugeng Istanto, hukum internasional adalah “Hukum Internasional adalah


kumpulan ketentuan hukum yang berlakunya dipertahankan oleh masyarakat
internasional.” maksud definisi dari F. Sugeng Istanto adalah hukum internasional
adalah sebuah kaidah-kaidah yang bertujuan untuk menggatur dan di terapkan kepada
seluluh masyarakat internasional.
2. Meurut Jawahir Thontow, hukum internasional adalah “Sebagai suatu peraturan
hukum yang memiliki cakupan yang cukup luas, hukum internasional terdiri dari
prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, dan kebiasaan internasional tentang tingkah laku
dan tata cara setiap negara-negara dalam hubungan internasional yang terikat untuk
mematuhinya dan melaksanakannya”

Menurut Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes hukum internasional dibedakan menjadi
dua yaitu Hukum Internasional Publik dan hukum internasional perdata. Menurut Menurut
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes definisi dari hukum internasional publik adalah
suatu peraturan yang menggatur tentang hubungan atau persoalan internasional dan yang bukan
bersifat hukum perdata. Dan definisi dari hukum internasional perdata adalah suatu peraturan
yang mengatur hubungan perdata dengan lingkup internasional (Prof. Dr. I Made Pasek
Diantha, SH., MS. Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., MHum. Dr. Putu Tuny Cakabawa
Landra, SH., M. Hum. Dr. I Dewa Gede Palguna, SH., MHum. I Gede Pasek Eka Wisanjaya,
SH., MH. Made Maharta Yasa, SH., MH. A.A. Sri Utari, SH., MH A, 2017).

Defini dari Charles Cheny Hyde tentang hukum internasional lebih terperinci lagi yaitu Charles
Cheny

Hyde berpendapat bahwa hukum iternasional merupakan sebuah hukum yang berisi tentang
prinsip-prinsip dan peraturanperaturan yang harus ditaati oleh setiap negara dan subyek
lainnya, antara lain:

a. Antara organisasi internasional dengan organisasi internasional lainya, hubungan


organisasi internasional dengan negara-negara lainya dan hubungan organisasi
iternasional dengan individu-individu lainnya.
b. Peraturan yang berkaitan dengan individu dengan subyek non negara, dan hak-hak
setiap individu dengan subyek non negara yang berkenaan dengan masalah masyarakat
Internasional.

Dari penjelasan diatas tentang definisi dari hukum internasional dapat di artikan bahwa
hukum iternasional, negara bukan lagi menjadi subyek utama dalam hukum internasional
akan tetapi seiring berkembangnya zaman, subyek pada hukum internasional menjadi luas
dan subyek non negara pun bermunculan tentu saja hal tersebut membuat bertambah luasnya
ruang lingkup dalam hukum internasional.

Sudah sejak zaman dahulu hukum internasional itu ada, dari masa klasik, pada masa India
kuno, Cina Kuno, Yunani Kuno dan Romawi. Pada zaman itu hukum internasional sudah ada
dan berkembang menyesuaikan zaman. Pada zaman klasik hukum internasional hanya sebatas
peraturan antara kerajaan dengan kerajaan lainnya dan masi belum mucul subyek-subyek
lainnya dan masih bersifat tradisional, dan pada abad pertengahan ini, hukum internasional
mulai berkembang yang semula hanya bersifat tradisonal dan sederhana perlahan-lahan
mengalami kemajuan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hukum internasional
pada abad pertengahan adalah munculnya negara-negara baru, terjadinya peperangan besar,
penemuan teknologi dan persenjataan militer yang mendorong agar hukum internasional untuk
lebih tegas dalam hubungan internasional tersebut. Pada masa modern, hukum internasional
sangat pesat perkembangannya karena banyak faktor dan subyek yang bermunculan seiring
berjalanya waktu. Faktor-faktor tersebut adalah munculnya perserikatan bangsa-bangsa,
munculnya sejata nuklir, hubungan bilateral antar negara, hak asasi manusia, perkembangan
teknologi yang membuat berkembangnya pada hukum internasional karena lebih kompleks dan
mendalam lagi dan munculnya subyek-subyek non negara pada saat zaman modern (Arsensius,
2009).

Tentu saja dalam hukum internasional membuat peraturan untuk melarang setiap negara
menggunakan cara kekerasan dengan negara lain untuk menyelesaikan konfliknya. Pada 18
Oktober 1907 terjadi sebuah Konvensi di negeri kincir angin, tepatnya di kota Den Haag
membahas tentang peraturan dalam hukum internasional tentang larangan menggunakan
kekerasan dan perperangan dalam menyelesaikan sengketa dan konflik pada setiap negara. Dan
tentu saja kemudian peraturan tersebut dikuatkan dengan adanya Pasal 2 ayat (3) Piagam
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Dan kemudian disusul dengan Deklarasi Prinsip-prinsip
Hukum Internasional yang isinya membhasa tentang hubungan antar negara dan kerjasama
antar negara. Dalam deklarasi tersebut melarang penggunaan cara kekerasa seperti peperangan
dan lain-lain yang akan menimbulkan korban jiwa dalam sebuah konflik antar negara. Karena
peperangan akan membuat suatu keadaan yang sangat buruk dan juga keamanan Internasional
dan keadilan akan terganggu oleh hal tersebut. Dalam penyelesaian secara damai
dikelompokan menjadi beberapa yaitu:

a. Arbitrase
Arbitase merupakan cara penyelesaian secara damai dengan menggunakan pihak ke
tiga dalam sebuah konflik. Pihak ketiga akan dipilih secara bebas oleh pihak-pihak yang
memberikan keputusan tanpa mempertimbangkan hukum. Pihak ketiga tersebut
dinamakan arbitrator yang bersifat netral dan tidak memihak salah satu negara yang
bertikai.

b. Penyelesaiana secara hukum


Penyelesaiain secara hukum merupakan suatu cara penyelesaian antar negara yang
menggunakan cara formal yaitu dengan melibatkan Mahkamah internasional yang
berlandaskan hukum internasional dan peraturan-peraturan internasional dalam
menyelesaiakan suatu konfik atau suatu perkara yang melibatkan beberapa negara.

c. Perundingan, Perantaraan,konsoliasi, atau pemeriksaan


Perundingan, perantaraan, konsoliasi dan pemeriksaan merupakan suatu cara yang
tidak melibatkan Mahkamah Internasional dan tidak bersifat formal dan tidak
menggubakan peradilan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Biasanya penyelesaian
tersebut sudah terjadi kesepakatan antar negara yang berkonflik agar tidak diteruskan
ke jenjang lebih tinggi dalam hukum internasional.

d. Penyelesaian di bawah pimpinan Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB


Penyelesaian dengan cara seperti ini melibatkan sebuah lembaga atau organisasi formal
yaitu PBB dalam nenyelesaiakn sebuah konflik antar negara tersebut. Dalam piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB seluruh anggota dari perserikatan Bangsa-
Bangsa atau PBB sudah menyetujui jika menyelesaikan sebuah konflik atau sengketa
antar negara-negara menggunakan cara damai dan tidak menggunakan cara peperangan
dan kekerasan. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB juga berperan penting dalam
mewujudkan sebuah perdamaian (Tenripadang, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

References
Arsensius, S. (2009). Sejarah Perkembangan Hukum Internasional Dari Masa Klasik Hingga Masa
Moderen, 1-30.

Prof. Dr. I Made Pasek Diantha, SH., MS. (2017). Buku Ajar Hukum Internasional. Denpasar:
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA .

Prof. Dr. I Made Pasek Diantha, SH., MS. Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., MHum. Dr. Putu Tuny
Cakabawa Landra, SH., M. Hum. Dr. I Dewa Gede Palguna, SH., MHum. I Gede Pasek Eka
Wisanjaya, SH., MH. Made Maharta Yasa, SH., MH. A.A. Sri Utari, SH., MH A. (2017). Buku
Ajar Hukum Internasionall. Denpasar : FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA.

Tenripadang, A. (2016). Jurnal Hukum Diktum. HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN


HUKUM NASIONAL, 68-74.

Anda mungkin juga menyukai