LTM Anoa
LTM Anoa
Indonesia negeri yang sangat kaya akan potensi keanekaragaman hayati. Letak Indonesia
yang sangat strategis dengan berada di daerah tropis dan diapit oleh dua samudera dan dua
benua serta terdapat dua garis peralihan membuat Indonesia memiliki 270 spesies amphibi,
600 spesies reptil, 1600 spesies kupu-kupu, dan 20.000 spesies tumubuhan berbungan yang
semua telah tersebar di seluruh daratan dan lautan (Bapenas, 2003). Menurut Maryanto et al.,
2007 jumlah spesies mamalia kini mencapai 704 spesies dan burung 1.598 spesies.
Smith pada tahun 1827 mendiskripsikan spesimen anoa dengan panjang tanduk spesimen 10
inchi, kuat, pipih, dua per tig berbentuk segitiga dan datar dibagian anterior dan diberikan
nama Antilope depressicornis Lydekkers (1905). Pada tahun 1969, Groves menggolongkan
sub genus anoa menjadi dua spesies yaitu Bubalus depressicornis dan Bubalus quarlessi yang
dibedakan dengan mengikuti dari tempat tinggal mereka. Groves menggolongkan dua spesies
dan memberi nama Bos depressicornis fergusoni dengan anggapan bahwa anoa berkerabat
dekat dengan genus Banteng (Bos).
Klasifikasi taksonomi anoa menurut Walker pada tahun 1964 adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bubalus
Spesies : Bubalus depressicornis, Smith dan, Bubalus quarlessi, Ouwens
Tanduk Sedikit bulat, kasar dengan Berbentuk kerucut yang rata dan
bagian pangkal berbentuk ditandai dengan tidak adanya
segitiga yang pipih dan terdapat “wrinkled”
“wrinkled”
Berat 300 Kg 150 Kg
Arini, Diah Irawati Dwi. 2013. Anoa dan Habitatnya di Sulawesi Utara. Manado: Balai
Penelitian Kehutanan Manado.