Dakwah Di Era Kemerdekaan
Dakwah Di Era Kemerdekaan
Era demokrasi terpemimpin berakhir pada tahun 1966 dengan adanya surat
perintah sebelas Maret (SUPERSEMAR). Era orde baru pun dimulai, tokoh-tokoh
yang tadinya menentang Soekarno dan dimasukkan ke dalam penjara maka pada
zaman orde baru tokoh tersebut dibebaskan. Era ini dinilai sebagai kesempatan bagi
Islam untuk kembali berkancah di dunia politik, terbukti dengan berpartisipasinya
4 partai Islam pada pemilu 1971 , yaitu NU, Parmusisi, PSII dan Perti. Namun
ternyata di pemilu 1977 terjadi penggabungan partai sehingga hanya 3 partai yang
tersisa yaitu PPP yang dianggap mewakili Islam, Golkar sebagai mesin politik
pemerintah dan PDI yang dianggap mewakili kaum Nasionalis. Pada pemilu 1987
PPP telah berganti landasan yang sebelumnya berlandaskan Islam menjadi
Pancasila, hal tersebut berarti tidak ada partai Islam yang berpartisipasi di dunia
politik. Hal ini dianggap sebagai fenomena deislamisasi politik. Tetapi, dakwah
Islam tidak hanya berhenti hanya karena hal tersebut. Para tokoh juga mencari
metode dakwah lain, salah satunya melalui jalur pendidikan dengan pengembangan
pesantren.